Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Persepsi Halal dan Pemahaman Sertifikasi Halal: Studi Deskriptif Analitik Muhammad Anas; Andre Ridho Saputro; Huliyyatul Wahdah
Misykat al-Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Islamic Studies, University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ma.6.1.1-12

Abstract

The World Halal Food Council (WHFC) harmonized halal standards and enacted the Job Creation Law with BPJPH, which is in charge of halal registration, certification, and verification, and there is still public understanding that there is no need for halal certification. Research objective: knowing halal perceptions and certification, research method: a descriptive-analytic study. Research results: The survey involved 48 WhatsApp groups with 3,240 members. There were 104 respondents. Four of the 48 WhatsApp groups were business WhatsApp groups, with 225 members. All respondents understood the halal concept, and those who did not understand doubted 21.2%. Of the respondents who understood the term halal certification, 88.5% and 98.1% stated the need for halal labeling. As many as 73.1% of respondents understand that BPJPH and MUI accommodate halal certification, 72.1% of respondents understand that BPJPH manages the administration of halal certification, and 99% of respondents know that halal fatwas are carried out by MUI. Only 30.8% of respondents know that the government facilitates free halal certification. Conclusion: some respondents still do not understand the term syubhat; most are familiar with halal certification, but only a few know about the government's free facilitation of halal certification.
SOSIALISASI PENTINGNYA SERTIFIKAT HALAL UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN UNGGUL SUPLAIER GIZI UNIT PONED PUSKESMAS KEDUNDUNG KOTA MOJOKERTO Muhammad Anas; Luluk Latifah; Andre Ridho Saputro; Yeti Eka Sispita Sari
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 3 (2023): KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mewajibkan sertifikasi halal baik untuk produk maupun jasa, tidak terkecuali para suplair gizi di sebuah unit pelayanan obstetry neonatal emergensi dasar (PONED) di puskesmas Kedundung. Halal menurut ketentuan syariat Islam adalah sesuatu yang baik, suci atau bersih, dan tidak berbahaya. Sertifikat halal berfungsi sebagai salah satu alat bagi para suplair gizi untuk meningkatkan nilai tambah pelayanan yang dihasilkan, serta memberikan ketenangan bagi pasien, terutama bagi pasien Muslim. Selain itu, para suplair ditantang untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal sehingga mutu dan kualitas pelayanan bahkan integritas suatu unit pelayanan menjadi lebih baik di mata pasien. Hal tersebut merupakan kondisi saat ini yang dimanfaatkan oleh Tim Pengabdi. Tim Pengabdi memfasilitasi para suplair gizi unit PONED di puskesmas Kedundung dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kaidah halal pada produk-produknya melalui sosialisasi dan pendampingan sertifikasi halal.
PENDAMPINGAN PROSES PRODUK HALAL (PPH) HINGGA PENERBITAN SERTIFIKASI HALAL DENGAN APLIKASI SI-HALAL MELALUI MEKANISME HALAL SELF DECLARE PADA PELAKU USAHA BUMBU HIKMAH Luluk Latifah; Muhammad Anas; Andre Ridho Saputro
Multidisiplin Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 03 (2023): Multidisiplin Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2023
Publisher : Multidisiplin Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerbitan sertifikasi halal bagi pelaku usaha yang bergerak dibidang makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat ini sangatlah penting dan merupakan suatu keharusan, untuk menjamin kehalalannya. Pendampingan sertifikat halal melalui jalur self declare sudah banyak dilakukan baik dari kalangan akademisi maupun dari organisasi massa namun tingkat pencapaian penerbitan sertifikat halal masih kecil. Hal ini dikarenakan salah satu sebabnya adalah kekurangan sumber daya manusia sehingga proses pendampingan hanya berhenti pada submit pengajuan saja tidak sampai penerbitan sertifikasi halal. Pendampingan yang dilakukan oleh Lembaga pendamping Halal Center Universitas Muhammadiyah Surabaya tidak saja berhenti sampai dengan proses submit pelaku usaha di aplikasi sihalal namun juga sampai terbitnya sertifikat halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil seperti sertifikat halal yang telah diraih oleh pelaku usaha Bumbu Hikmah yang berada di wilayah Surabaya. Metode yang dipakai dalam pendamingan ini adalah: 1) Tahap observasi, 2) Tahap pengenalan aplikasi beserta isi dan fiturnya, 3) Tahap pelaksanaan dan pengajuan sertifikasi halal, 4) Tahap Monev, 5) Tahap penyerahan sertifikat halal. Hasil pendampingan terhitung mulai tanggal 12 Juni 2022 yaitu saat pendampingan awal pada tahap observasi, pendamping berusaha untuk meyakinkan pelaku usaha Bumbu Hikmah untuk mengajukan sertifikat halal gratis melalui aplikasi sihalal. Pelaku usaha Bumbu Hikmah kemudian melakukan pengisian aplikasi dan submit pengajuan sertifikat halal jalur self declare. Setelah melalui berbagai proses verifikasi, validasi dan proses pengembalian baik oleh pendamping maupun oleh BPJPH maka pada tanggal 28 Desember 2022 telah terbit sertifikat halal Bumbu Hikmah dengan 33 varian produknya.
Rancang Bangun Alat Penyimpanan Tempe (Boksterra) Dengan Metode QFD Studi Kasus UMKM Pembuat Tempe di Kota Surabaya Andre Ridho Saputro
MINE-TECH: Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/mine-tech.v1i1.16565

Abstract

UMKM merupakan penyumbang kontribusi perekonomian terbesar dalam beberapa tahun belakangan. Industri perikanan, peternakan, kehutanan dan pertanian merupakan industri dengan penyumbang persentase UMKM terbesar dibanding dengan skala industri yang lain. Dalam industri pertanian salah satunya bahan kedelai yang bisa diolah menjadi bahan makanan tau, tempe dan lain-lain. Permasalahan yang sering menjadi penghambat perkembangan UMKM produksi tempe adalah faktor suhu yang ekstrim, serta faktor dari gangguan hama tikus. Penelitian dilakukan untuk melakukan pengembangan produk penyimpanan. Metode QFD digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan keinginan konsumen dan bagaimana cara produsen untuk memenuhi keinginan konsumen. Penelitian ini menggunakan penyebaran kuisioner dan wawancara sebagai pengumpulan data. Data tersebut diolah untuk mendapatkan hasil yang dikumpulkan kemudian untuk membuat matriks House of Quality (HOQ). Setelah mengetahui hasil analisa, maka dapat diketahui bahwa diperlukan adanya perancangan produk untuk memacu produk yang inovatif dan tepat guna pada tempat penyimpanan. Dengan demikian mampu membantu memperbesar peluang industri UMKM produksi tempe untuk memenuhi kepuasan konsumen. QFD digunakan sebagai penentuan respon teknis dalam perancangan alat penyimpanan tempe berdasarkan dari kepuasan dan kepentingan pelanggan dan membentuk HOQ berdasarkan atribut dan respon teknis yang diperoleh. Hasil penelitian QFD akan dipertimbangkan guna mengetahui keinginan konsumen berdasarkan urutan prioritas terbesar dari atribut. Pertimbangan tersebut akan menghasilkan rancang bangun alat penyimpanan boksterra
MOTIVASI, PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP RANTAI PASOK HALAL Andre Ridho Saputro
MINE-TECH: Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/mine-tech.v1i1.16639

Abstract

Kebutuhan konsumen muslim terhadap produk yang halal dan sesuai syariah terus berkembang seiring waktu. Implikasi hal tersebut adalah peningkatan permintaan produk dengan sertifikat halal. Penelitian ini bertujuan mengungkap motivasi, persepsi dan preferensi dari kelompok pengusaha terhadap ranta pasok halal. Data diperoleh melalui survei dengan kuesioner untuk mengumpulkan data primer dari responden. Analisis rata-rata terhadap hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi konsumen menggunakan rantai pasok halal terutama adalah karena adanya kebutuhan akan rantai pasok yang berkualitas dan aman dalam penggunaan maupun secara syariat agama. Konsumen berpersepsi rantai pasok halal telah terjamin kehalalannya, berkualitas dan memiliki harga yang terjangkau. Tingkat preferensi mereka tergolong tinggi, konsumen selaku pengusaha menempatkan rantai pasok halal sebagai pilihan utama dan akan menggunakannya secara kontinyu.
Sertifikasi halal untuk peningkatan pelayanan unggul suplaier gizi unit poned puskesmas Muhammad Anas; Luluk Latifah; Andre Ridho Saputro; Yeti Eka Sispita Sari; Alfiansya Noval Siswanto; Ahmad Mochtar Jamil
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v4i3.20897

Abstract

Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mewajibkan sertifikasi halal baik untuk produk maupun jasa. Puskesmas dengan pelayanan rawat inap pelayanan obstetri neonatus emergensi dasar (PONED) di puskesmas Kedundung terdapat suplaier gizi. Suplaier Gizi Puskesmas Kedundung saat ini belum tersertifikasi halal. Kondisi tersebut yang dimanfaatkan oleh Tim Pengabdi untuk memfasilitasi para suplaier gizi dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kaidah halal pada produk-produknya melalui sosialisasi dan pendampingan sertifikasi halal. Sertifikasi halal produk unit gizi dilakukan dengan sosialisasi halal, pelatihan system jaminan produk halal (SJPH), komitmen halal, dan pendampingan sertifikasi halal. Sertifikasi halal produk gizi unit PONED Puskesmas Kedundung berfungsi sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan nilai tambah pelayanan yang dihasilkan, serta memberikan ketenangan bagi pasien, terutama bagi pasien Muslim. Selain itu, para suplaier gizi ditantang untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal secara berkesinambungan sehingga mutu dan kualitas pelayanan bahkan integritas suatu unit pelayanan menjadi lebih baik di mata pasien.