Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penguatan Karakter dalam Komunitas Balee of Education (Boe) Kota Langsa Febriyantika wulandari
Jurnal Anifa: Studi Gender dan Anak Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.338 KB) | DOI: 10.32505/anifa.v1i1.1253

Abstract

Growing a sense of care and responsibility can be established through the development of knowledge, skills and ethics. Educational and social services programs are the main activities taught to children regularly by the Balee of Education community. This study aims to find the character of responsibility and social care of young citizens conducted by Balee of Education community in Langsa City, Aceh, Indonesia. A qualitative approach with case study methods reveals an individual's increased potential to empathize with others in both the educational and social environments to create a balance in life. The research results indicate that the active participation of individuals can build a positive personality and potential. Through programs based on the concept of learning and sharing, the Balee of Education community in Langsa City has developed its function to shape the character of society through non-formal institutions. Because the development of national character will be achieved if there is synergy from all elements of Indonesian society.
PERAN KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA DAERAH (KPAID) SUMATERA UTARA DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI ANAK BERKONFLIK DENGAN HUKUM febriyantika wulandari
Civic Edu : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 1 No 1 (2016): Civic Edu: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.2 KB) | DOI: 10.23969/civicedu.v1i1.1190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumatera Utara dalam memberikan perlindungan bagi anak berkonflik dengan hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penulis mengambil lokasi penelitian di KPAID Sumatera Utara. Partisipan dalam penelitian ini hanya 5 orang yang merupakan Komisioner di KPAID Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa kasus anak berkonflik dengan hukum yang masuk ke daftar pengaduan KPAID Sumatera Utara didominasi oleh kasus pencurian, pelecehan seksual dan perkelahian. KPAID memiliki misi untuk menjauhkan anak dari penjara dengan mengedepankan penyelesaian masalah di luar proses formal peradilan (diversi) dan lebih menawarkan bentuk sanksi pembinaan bagi anak berkonflik dengan hukum guna kepentingan masa depannya. Pembinaan, pengawasan dan koordinasi dengan segenap pihak yang terkait dalam masalah perlindungan anak terus dilakukan demi menyadarkan mereka dalam hal perlindungan anak.
PENERAPAN PRAKTIK KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MAHASISWA Febriyantika Wulandari; M.Taufiq Hidayah Tanjung Tanjung
Civic Edu : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 5 No. 2 (2022): Civic Edu: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At the tertiary level, Citizenship Education is not only aimed at fostering a sprit of nationalism in students, but also developing the soft skills and character needed to face the world of work. However, there are many obstacles that occur in the implementation of civics education in tertiary institutions, one of which is the saturation of students facing civics education material, the lecture’s lack of creativity in presenting civics education courses, such as too often using conventional learning systems, too conceptual and too little linking material with real problem. Conditionc that occur in society, conditions like this certainly make the goals of citizenship education increasingly difficult to realize, because it can reduce students’ interest in learning, skills and critical thingking abilities. The purpose of this study was to determine the impact of citizenship practice on students’ critical thingking skills. The research usede a qualitative approach with the case study method, them analyzed data by triangulating data from the results of observations, interviews and field notes during the citizenship practice process. The results of this study indicate that citizenship practice is able to make the civics education learning process more interesting, generate creativity and be able to develop students’ critical thinking skills.
Penggunaan media sosial untuk menguatkan sikap tanggung jawab mahasiswa Febriyantika Wulandari; Dedek Nursiti Khodijah
Al - Azkiya : Jurnal Ilmiah Pendidikan MI/SD Vol 8 No 1 (2023): Al-Azkiya : Jurnal Ilmiah Pendidikan MI/SD
Publisher : the Study Program of Education for Islamic Elementary School Teachers (Undergraduate)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/azkiya.v8i1.6095

Abstract

Abstrak Ketergantungan manusia terhadap media sosial semakin meningkat, media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk hiburan tetapi juga untuk komunikasi serta mengumpulkan informasi disegala bidang kehidupan, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan politik. Media sosial yang selama ini masih banyak dimanfaatkan mahasiswa untuk hiburan semata ternyata memiliki peranan dalam mempengaruhi sikap kepedulian seseorang. Kepedulian sosial yang coba dibangun melalui kegiatan membagikan sedekah jumat dan mengajar secara gratis bagi masyarakat selain memberikan manfaat kepada masyarakat terkait, namun juga memberikan dampak positif kepada mahasiswa yang melakukan kegiatan sosial tersebut. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui peran media sosial dalam membangun dan menguatkan sikap kepedulian sosial mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran bagaimana media sosial dapat dimanfaatkan untuk menguatkan sikap kepedulian sosial mahasiswa. Informan penelitian yaitu 10 orang mahasiswa semester 6 program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial memiliki dampak positif terhadap sikap kepedulian sosial mahasiswa. Pemanfaatan media sosial untuk menyebarluaskan kegiatan sosial mahasiswa memberikan pengaruh terhadap masyarakat yang melihat postingan tersebut, banyak masyarakat yang ikut berdonasi dalam kegiatan sosial tersebut. Kata kunci: Media sosial, Kepedulian sosial, Mahasiswa, Masyarakat
Demokrasi Oligarkis dan Resesi Demokrasi di Indonesia Pasca-Suharto: Sebuah Tinjauan Sejarah Politik Ahmad Muhajir; Febriyantika Wulandari
Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/warisan.v4i1.1876

Abstract

Artikel ini menyajikan tinjauan sistematis atas literatur tentang oligarki di Indonesia, yang menawarkan interpretasi khas tentang perubahan politik di Indonesia. Artikel ini merupakan hasil penelitian kepustakaan dengan pendekatan sejarah. Artikel ini berargumen bahwa literatur ini memiliki tiga poin penting. Pertama, literatur ini mengajak kita untuk terus merenungkan cara-cara jatuhnya rezim otoriter. Jatuhnya rezim otoriter sering digambarkan sebagai kemenangan mobilitas masyarakat sipil yang pro-demokrasi. Sementara banyak ahli Indonesia menerima pandangan utama ini dalam menjelaskan kejatuhan rezim Suharto, literatur oligarki menunjukkan bahwa kejatuhan tersebut disebabkan bukan begitu banyak oleh bangkitnya kekuatan masyarakat sipil, melainkan oleh ketegangan antara Suharto dan para oligarki, di mana Suharto ditinggalkan oleh mereka. Kedua, oligarki juga mendorong kita untuk mengkaji kembali sifat demokrasi baru di Indonesia. Berbeda dengan pandangan utama tentang demokratisasi yang berpendapat bahwa negara ini sedang mengalami tahap 'konsolidasi' menuju demokrasi liberal, literatur oligarki melihat transisi politik di Indonesia sebagai perjalanan menuju jenis demokrasi yang kurang liberal, yaitu demokrasi oligarkis. Ketiga, Indonesia mengalami transisi dari sistem politik otoriter menjadi demokratis, yang pada awalnya menunjukkan perkembangan menuju konsolidasi demokrasi. Namun, dalam perjalanan proses tersebut, terjadi resesi demokratisasi yang membentuk demokrasi oligarkis.