Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA MASA GESTASI DAN KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE JUNI 2014-JUNI 2015 Dini, Fitri Nur; Andayani, Pudji; Rosida, Lena
Berkala Kedokteran Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v12i2.1865

Abstract

Abstract: Neonatal sepsis is a clinical syndrome characterized by symptoms of bacteremia and systemic signs and positive blood cultures showed that during the first month of life. Prematurity and postmaturity risk of morbidity and mortality are high on the gestation age for the occurrence of neonatal sepsis. This study aims to determine the relationship between gestational age and the incidence of neonatal sepsis in Ulin Hospital Banjarmasin. The design of this study using cross sectional study with retrospective approach. The way the sampling is the purposive sampling were obtained from medical records of patients, then performed statistical analysis using chi-square test with 95%. The number of samples that fulfilled the criteria inclusion in this study as many as 246 cases. The incidence of neonatal sepsis is more common in infants born at 37-42 weeks gestation as many as 25 cases (59.52%). The data not neonatal sepsis who were born with a gestational age <37 weeks or> 42 weeks gained as many as 20 cases (9.80%) and 37-42 weeks gestation obtained as many as 184 cases (90.20%). Chi-square test showed that there is a relationship between gestational age and the incidence of neonatal sepsis in Ulin Hospital Banjarmasin (p = 0.000) with an odds ratio (OR) 6.256. It is concluded that there is a relationship of gestation age and the incidence of neonatal sepsis (p <0.05) in hospitals Ulin Banjarmasin period June 2014-June 2015 with OR 6.256. Keywords: gestational age, sepsis, neonatal Abstrak: Sepsis neonatorum merupakan suatu sindrom klinis bakteremia yang ditandai dengan gejala dan tanda sistemik serta menunjukkan kultur darah positif yang terjadi pada bulan pertama kehidupan. Prematuritas dan posmaturitas memiliki risiko kesakitan dan kematian yang tinggi pada masa gestasi untuk terjadinya sepsis neonatorum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara masa gestasi dan kejadian sepsis neonatorum di RSUD Ulin Banjarmasin. Rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan pendekatan retrospektif. Cara pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling yang diperoleh dari data rekam medis pasien, kemudian dilakukan analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan kepercayaan 95%. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini sebanyak 246 kasus. Kejadian sepsis neonatorum lebih banyak dijumpai pada bayi yang lahir dengan masa gestasi 37-42 minggu yaitu sebanyak 25 kasus (59,52%). Data neonatus tidak sepsis yang lahir dengan masa gestasi <37 minggu atau >42 minggu didapatkan sebanyak 20 kasus (9,80%) dan masa gestasi 37-42 minggu didapatkan sebanyak 184 kasus (90,20%). Uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa gestasi dan kejadian sepsis neonatorum di RSUD Ulin Banjarmasin (p=0,000) dengan odds ratio (OR) 6,256. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan masa gestasi dan kejadian sepsis neonatorum (p<0,05) di RSUD Ulin Banjarmasin periode Juni 2014-Juni 2015 dengan OR 6,256. Kata-kata kunci: masa gestasi, sepsis, neonatus
Hubungan antara Berat Badan Lahir dan Kejadian Asfiksia Neonatorum Fajarwati, Novia; Andayani, Pudji; Rosida, Lena
Berkala Kedokteran Vol 12, No 1 (2016): Februari 2016
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v12i1.354

Abstract

Abstract:Neonatal asphyxia is a condition where the baby can not breathe spontaneously and regularly soon after birth or shortly after birth. Birth weight is a part of the factors that can cause neonatal asphyxia. Research conducted retrospective observational analytic approach to determine the relationship between birth weight and neonatal asphyxia which uses secondary data from medical records of patients. The study was conducted in August-October 2015 in the NICU and medical record room of RSUD Ulin Banjarmasin. The sampling technique used purposive sampling and obtained a sample of 334 cases. The statistical test used is chi-square test with 95% confidence level. The results showed that of 334 cases of birth weight data showed 17.4% risk birth weight and no-risk birth weight by 82,6%. Neonatal asphyxia 26.3% and 73.7% of no-neonatal asphyxia. Based on the statistical test showed p = 0.674 so that it can be concluded that there is no significant correlation between birth weight and neonatal asphyxia in RSUD Ulin Banjarmasin period June 2014-June 2015.Keywords: neonatal asphyxia, birth weight, risk factor Abstrak: Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir atau beberapa saat setelah lahir. Berat badan lahir merupakan bagian dari faktor neonatus yang dapat menyebabkan asfiksia neonatorum. Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan retrospektif untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir dan kejadian asfiksia neonatorum yang menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2015  di ruang NICU dan ruang rekam medis RSUD Ulin Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 334 kasus. Uji statistik yang digunakan yaitu  uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 334 kasus diperoleh data berat badan lahir berisiko sebesar 17,4% dan berat badan lahir tidak berisiko sebesar 82,6%. Kejadian asfiksia neonatorum sebesar 26,3% dan tidak asfiksia neonatorum sebesar 73,7%.  Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil p = 0,674 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan lahir dan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Ulin Banjarmasin periode Juni 2014-Juni 2015. Kata-kata kunci: asfiksia neonatorum, berat badan lahir, faktor risiko