Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PROSES BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI PENGETAHUAN AWAL TINGGI DAN PERSPEKTIF GENDER Arifin, Miftahul; Bharata, Haninda
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional Matematik dan Pendidikan Matematika 2017
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika IAIN Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif matematis siswa laki-laki dan perempuan berdasarkan pengetahuan awal tinggi dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Pengungkapan proses berpikir kreatif ini dilakukan di kelas VIII SMP. Peneliti mengambil sampel siswa laki-laki dan perempuan dengan pengetahuan awal tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan materi yang digunakan adalah materi lingkaran. Data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara dan hasil tes. Validasi data adalah dengan triangulasi teknik yaitu menyesuaikan data yang diperoleh berdasarkan teknik yang digunakan. Indikator proses yang digunakan adalah menurut Torrance yaitu: 1) siswa mampu  memahami soal; 2) siswa mampu membuat hipotesis; 3) siswa mampu menguji hipotesis; 4) siswa mampu retest atau evaluasi; 5) siswa mampu mengkomunikasikan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan dengan pengetahuan awal tinggi mampu melakukan kelima proses berpikir kreatif, hanya saja memiliki sedikit perbedaan pada proses memahami dan proses evaluasi.
Study of Correlation the Implementation of Norms Small Happy and Prosperous Family with Difficulty Learning In 8th SMP Nurul Falah Srono Banyuwangi, East Java, Indonesia Marhain, Sri Sedar; Arifin, Miftahul
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 2, No 4 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i4.2547

Abstract

Families have the role and primary responsibility for the care and protection of children from class SRONO culture, education, values and norms of community life begin in the family environment. For the perfect and harmonious development of children's personalities, they must grow in the family environment in a climate of happiness, love and understanding. What is the correlation between the implementation of the norms of happy and prosperous small families with learning difficulties in class VIII semester II SMP Nurul Falah Srono. This study uses a quantitative approach with the method used to analyze data using the tetrachoric correlation statistical method. The results of his research that there is a correlation between the norms of happy and prosperous small families with the learning difficulties of VIII semester II semester students of Nurul Falah Srono Middle School, the level of relationship obtained by 0.542 lies between 0.400 to 0.600 which means the level of correlation is sufficient.
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWI KEDOKTERAN UNLAM YANG MELAKUKAN DAN TIDAK MELAKUKAN SENAM AEROBIK Ekky Adrianto C.G.; Miftahul Arifin; Husnul Khatimah
Berkala Kedokteran Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.689 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v11i1.175

Abstract

Aerobics is believed becoming a good sport choice especially for women to be spared from lower hemoglobin level risk. This study aims to determine the difference of hemoglobin level between medical female students of Lambung Mangkurat University who did and didn’t do aerobics. This study took 33 female students as subjects who divided to 17 people in control group and 16 people in exercise group. Exercise group did aerobics twice a week for a month. Blood sample were taken twice, before and after a month of study. The result of this study showed descriptively a little decreased average of hemoglobin level in exercise group, from 12,38±0,83 g/dL to 12,37±0,71 g/dL, but statisticly showed insignificant decreased. However, descriptively average of hemoglobin level after did aerobics in exercise group showed a little higher than control group, those are 12,37±0,71 g/dL in exercise group and 12,23±0,86 g/dL in control group, although statisticly showed insignificant difference (p>0,05). In conclusion, there was insignificant difference of hemoglobin level between medical female students who did and didn’t do aerobics for a month. Keywords: hemoglobin level, aerobics, female students
Sistem Informasi Manajemen Pelatihan Kerja Pada UPT Pelatihan Kerja Situbondo Berbasis Web Miftahul Arifin; Fauzi Helmi
JUSTIFY : Jurnal Sistem Informasi Ibrahimy Vol. 2 No. 1 (2023): JUSTIFY : Jurnal Sistem Informasi Ibrahimy
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/justify.v2i1.3247

Abstract

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen pelatihan kerja dengan mengimplementasikan teknologi informasi. Sistem informasi yang dikembangkan menggunakan pendekatan berbasis web, yang memungkinkan aksesibilitas yang lebih baik bagi peserta pelatihan, instruktur, dan administrator. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Waterfall. Tahapan dalam pengembangan sistem meliputi analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Berdasarkan analisis kebutuhan, fungsi-fungsi utama sistem termasuk manajemen instruktur, dan pelaporan. Implementasi sistem informasi manajemen pelatihan kerja berbasis web ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan keterjangkauan informasi mengenai pelatihan kerja. Selain itu, sistem ini juga diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih efektif bagi administrator. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dalam pengembangan teknologi informasi di bidang pelatihan kerja dan dapat dijadikan acuan bagi UPT Pelatihan Kerja Situbondo atau lembaga serupa dalam mengoptimalkan manajemen pelatihan kerja. Penggunaan sistem informasi berbasis web diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pelatihan kerja dan memperkuat peran UPT Pelatihan Kerja Situbondo dalam mendukung peningkatan keterampilan dan kesempatan kerja bagi masyarakat
PEMBERDAYAAN FRAMEWORK PSIKOSOSIAL IBU DAN FEEDING KOMPLEMENTER UNTUK PENCEGAHAN ANAK STUNTING Chlara Yunita Prabawati; Asfanul Kholiqin; Tita Alifia; Nandana Rangga; Dewi Anggelia; Hamidah Dewi; Siti Azizah Noviyanti; Hadyan Fariz; M. Afrizal Pandu; Dania Putri Andani; Riza Olyviyanti; Dhiyaul Arsyad; Rizky Wahyu Lestari; Ika Nanda Novitasari; Zesa Hikmah; Lina Mardiani; Miftahul Arifin; Syafira Dewi Auliya
Journal Community Service Consortium Vol 3 No 2 (2023): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v3i2.4267

Abstract

Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah melakukan survei tempat pengabdian, pendataan anak, pendekatan orang tua, bidan, ketua PKK dan kader kesehatan di komunitas mitra, kemudian dilanjutkan melakukan screening angka stunting anak dan risiko stunting anak di Desa Banyubulu, melakukan FGD, melakukan framework pemberdayaan psikososial ibu melalui program ibu rembug stunting, tahap produksi nuget sabreng sebagai alternatif feeding komplementer, sosialisasi menu, pendampingan orangtua, dan memberikan pendidikan kesehatan kepada orangtua kemudian melakukan evaluasi pada mitra (orangtua, dan kader kesehatan), proses analisis data, pelaporan, dan presentasi hasil. Pada hasil screening demografi anak dan orang tua didapatkan hasil kategori anak pendek adalah 28,2% (48 anak), anak sangat pendek 14,2% (20 anak), dan anak kategori stunting berjumlah 8,0% (6 anak). Dari data tersebut disimpulkan bahwa persentase jumlah anak dengan risiko tinggi stunting adalah sangat tinggi. Implementasi pengabdian mendapatkan respons kooperatif ibu dan masyarakat, meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi mencegah stunting, dan mampu membuat complementary feeding pencegahan stunting secara mandiri. Kerja sama antara pemerintah, stakeholders mitra, dan civitas akademika dalam merumuskan strategi dan model pencegahan stunting sangat dibutuhkan untuk pengabdian selanjutnya.