Ananto Aji, Ananto
Department Geography of the Faculty of Social Sciences, Unnes

Published : 58 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KETERSEDIAAN OKSIGEN UNTUK KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2017 Nasyith, Dzakiy; Aji, Ananto; Juhadi, Juhadi
Geo-Image Vol 9 No 1 (2020): Geo-Image
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v9i1.38643

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan ketersediaan oksigen. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan estimasi kebutuhan oksigen data yang digunakan yaitu jumlah penduduk, kendaraan bermotor, dan industri, sedangkan untuk ketersediaan oksigen didapat dari ruang terbuka hijau eksisting. Penelitian ini menggunakan pendekatan gerarkis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Tangerang Selatan memiliki ruang terbuka hijau eksisting sebesar 3.993 hektar, ruang terbuka hijau tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi manusia, kendaraan bermotor, dan industri. Kecamatan yang memiliki ketersediaan oksigen cukup (selisih 0) diklasifikasikan sebagai wilayah yang tidak membutuhkan ruang terbuka hijau tambahan, sedangkan daerah yang belum mencukupi kebutuhan oksigen diklasifikasikan sebagai daerah yang membutuhkan ruang terbuka hijau tambahan, dan digunakan sebagai arahan pengembangan.  Hasil yang didapat adalah hanya ada 1 Kecamatan yang tidak perlu pengembangan yaitu Kecamatan Serpong, 2 Kecamatan yang perlu pengembangan sedang yaitu Kecamatan Setu dan Kecamatan Ciputat Timur, serta 4 Kecamatan yang memerlukan pengembangan tinggi yaitu Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Ciputat, dan Kecamatan Pamulang.
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA DALAM MENDUKUNG UNNES MEWUJUDKAN VISI BERWAWASAN KONSERVASI SERTA FAKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGI RENDAHNYA PENGETAHUAN MAHASISWA Kusumaningrum, Niken; Aji, Ananto; Hardati, Puji
Edu Geography Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v8i1.38501

Abstract

Unnes memiliki visi berwawasan konservasi dan bereputasi internasional dijadikan sebagai pedoman untuk berpikir, besikap, dan bertindak bagi seluruh warganya. Tujuan penelitian: 1) Mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa dalam mendukung Unnes mewujudkan visi berwawasan konservasi; 2) Menganalisis faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat pengetahuan mahasiswa. Populasi penelitian seluruh mahasiswa Unnes tahun ajaran 2015/2016 dari seluruh fakultas yang berjumlah 5.795 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling dengan karakteristik mahasiswa tahun ajaran 2015/2016 pada masing-masing fakultas yang telah mengambil mata kuliah pendidikan konservasi dengan jumlah sampel 100 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan angket, observasi, dokumentasi dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian: 1) Pengetahuan mahasiswa tergolong tinggi (78%). 2) Faktor internal yang menyebabkan tinggi rendanya pengetahuan mahasiswa adalah pendidikan (mata kuliah pendidikan konservasi), sedangkan faktor eksternalnya lingkungan (lingkungan kampus).
KAJIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN MASYARAKAT RW 02 DESA KLIDANG LOR DALAM MENGATASI ABRASI DI PANTAI SIGANDU KABUPATEN BATANG Fatoni, Nurahmad; Aji, Ananto; Indrayati, Ariyani
Edu Geography Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v8i1.38502

Abstract

Tujuan penelitian: 1) Mengukur tingkat pengetahuan masyarakat dalam mengatasi abrasi. 2) Mengetahui sikap masyarakat dalam mengatasi abrasi. 3) Mengklasifikasikan tindakan masyarakat dalam mengatasi abrasi. Populasi dalam penelitian ini seluruh penduduk Desa Klidang Lor berdasarkan KK (Kepala Keluarga) di wilayah paling terkena dampak abrasi pada RW 2 sebanyak 334 KK. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 67 KK dengan teknik sampling purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan deskriptif presentase (DP). Berdasarkan hasil penelitian, Hasil penelitian: tingkat pengetahuan masyarakat dalam mengatasi abrasi termasuk dalam kriteria tinggi dengan rata-rata skor 7,58 (63,18%). Sikap masyarakat dalam mengatasi abrasi termasuk dalam kriteria baik dengan skor rata-rata 47,99 (79,98%). Kemudian tindakan masyarakat dalam mengatasi abrasi termasuk dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 27,60 (76,67%), dari hasil tindakan ini dapat diklasifikasikan bahwa tindakan masyarakat dalam mengatasi abrasi termasuk dalam klasifikasi tindakan terpimpin.
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Perempuan dalam Optimalisasi Lahan Pekarangan di Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Budiati, Maghfira Anggita; Aji, Ananto
Edu Geography Vol 8 No 3 (2020): Vol 8 No 3 (2020)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) tingkat pengetahuan perempuan dalam optimalisasilahan pekarangan, 2) tingkat sikap perempuan dalam optimalisasi lahan pekarangan, 3) perilaku perempuandalam optimalisasi lahan pekarangan, 4) hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku perempuan dalamoptimalisasi lahan pekarangan.Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah sampel 70perempuan anggota kelompok wanita tani di Kecamatan Margorejo, yang telah mengikuti kegiatan sosialisasitentangoptimalisasilahanpekarangan. Teknik pengambilan data berupa observasi, wawancara, test, kuesioner,dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dengan regresiberganda.Hasilpenelitian ini yaitu: a) tingkat pengetahuan perempuan dalam optimalisasi lahan pekarangan termasuk dalamkriteria sedang dengan rata-rata mecapai 64,78%, b) rata-rata sikap perempuan menunjukkan persentasesebesar 80,15% yang termasuk dalam kriteria baik, c) perilaku perempuan dalam optimalisasi lahanpekarangan diperoleh persentase sebesar 64,43% yang berarti termasuk dalam kriteria baik, d) besarnyahubungan pengetahuan, sikap dan perilaku perempuan dalam optimalisasi lahan pekarangan sebesar 48,8%(termasuk dalam kriteria cukup). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) tingkat pengetahuan perempuan dalamoptimalisasi lahan pekarangan, 2) tingkat sikap perempuan dalam optimalisasi lahan pekarangan, 3)perilaku perempuan dalam optimalisasi lahan pekarangan, 4) hubungan pengetahuan, sikap, danperilaku perempuan dalam optimalisasi lahan pekarangan.Teknik pengambilan sampel yaitu totalsampling dengan jumlah sampel 70 perempuan anggota kelompok wanita tani di KecamatanMargorejo, yang telah mengikuti kegiatan sosialisasi tentangoptimalisasilahanpekarangan. Teknikpengambilan data berupa observasi, wawancara, test, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisisdata menggunakan analisis statistik deskriptif dengan regresiberganda.Hasil penelitian ini yaitu: a)tingkat pengetahuan perempuan dalam optimalisasi lahan pekarangan termasuk dalam kriteriasedang dengan rata-rata mecapai 64,78%, b) rata-rata sikap perempuan menunjukkan persentasesebesar 80,15% yang termasuk dalam kriteria baik, c) perilaku perempuan dalam optimalisasi lahanpekarangan diperoleh persentase sebesar 64,43% yang berarti termasuk dalam kriteria baik, d)besarnya hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku perempuan dalam optimalisasi lahanpekarangan sebesar 48,8% (termasuk dalam kriteria cukup).
Aktivitas Belajar Siswa Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Mata Pelajaran Geografi di Ma Al Asror Kota Semarang Widawati, Dwi; Suroso, Suroso; Aji, Ananto
Edu Geography Vol 9 No 1 (2021): Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to find out the level of student activity in the Discovery learning model. The variable in this study is the level of student activity in Discovery learning. This research is quantitative descriptive research. The results showed that students who had activities in discovery learning with very high categories there were as many as 14.81%. Students with high category activities were 18.52%. Students with moderate category activities were 25.93%. Students with low category activity were 40.74%. The advice given is that for students who have low activity then must be re-stigmatised in order for the learning results to be obtained more maximally. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa pada model pembelajaran Discovery learning. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat aktivitas siswa pada pembelajaran Discovery learning. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki aktivitas dalam pembelajaran discovery learning dengan kategori sangat tinggi ada sebanyak 14,81%. Siswa yang memiliki aktivitas dengan kategori tinggi ada sebanyak 18,52%. Siswa yang memiliki aktivitas dengan kategori sedang ada sebanyak 25,93%. Siswa yang memiliki aktivitas dengan kategori rendah ada sebanyak 40,74%. Saran yang diberikan yaitu agar siswa yang memiliki aktivitas rendah maka harus ditigkatkan lagi agar hasil belajar yang diperoleh lebih maksimal.
Tingkat Pengetahuan dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pelaksanaan Aplikasi Salinmas (Sampah Online Banyumas) dalam Mengatasi Permasalahan Sampah Marwanti, Ryan; Aji, Ananto
Indonesian Journal of Conservation Vol 9, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Badan Pengembang Konservasi UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v9i2.27900

Abstract

Research objectives are: Describe the implementation of the SalinMas Application in overcoming the problem of waste in Sokanegara Village and Kedungwuluh Village, Know the level of community participation regarding the implementation of the SalinMas Application in Sokanegara Village and Kedungwuluh Village, Know the level of community participation towards the implementation of the SalinMas Application in Sokanegara Village and Kedungwuluh Village, Analyzing the constrains in the implementation of the SalinMas Application in Sokanegara Village and Kedungwuluh Village. The population in this study were all households in each community unit that had implemented the SalinMas Application (Sokanegara Village and Kedungwuluh Village) with 390 houses. The sample was determined using purposive sampling by taking 15% of the population that is as many as 58 samples. The variables studied were community knowledge, community participation, and obstacles in the implementation of the SalinMas Application. Data collection techniques using the method of observation, test, questionnaires, interviews, and documentation. The data analysis technique uses descriptive percentages.  The results shows that the implementation of the SalinMas Application from the initial stage to the present was carried out very well despite the contraints in its implementation. The level of public knowledge on the implementation of the SalinMas Application is included in the very high category with an average score of 90,44% (Sokanegara Village) and 87,87% (Kedungwuluh Village). In addition, the level of community participation in the implementation of the SalinMas application is also high with a proportion of 78,10% (Sokanegara Village) and 81,57% (Kedungwuluh Village). The obstacles faced in implementing the SalinMas application can be seen in terms of operational costs, cooperation with the bank, complaints from KSM, and waste pick-up processes. Suggestions are addressed to local goverments so that the government fulfil and complete infrastructure, cooperation with the (BKK), and improve road access to PDU. In addition, suggestions are also addressed of the public to increase the level of participation in government assessments, and evaluate the implementation of the SalinMas application for at least one month.
Implementasi Fun Learning Mitigasi Bencana Banjir Berbantu Audiovisual Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Tingkat Siaga di SDN Mintomulyo Cahyani, Anis Tsania; Aji, Ananto
Edu Geography Vol 9 No 3 (2021): Vol 9 No 3 (2021)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the implementation of audiovisual-assisted fun learning in cub scout, to measure the level of knowledge and alertness of Scout participants and to analyze the obstacles in the application of audiovisual assisted flood disaster mitigation fun learning in cub scout at SDN Mintomulyo. This research is a mixed study (qualitative and quantitative) with data collection methods in the form of questionnaires, tests, observations, interviews, and documentation. The sample used is total sampling. The data analysis used for quantitative data consisted of frequency distribution analysis techniques and statistical hypothesis testing using the Wilcoxon test, while for qualitative data analysis techniques used 3 stages, namely the stage of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the implementation of audiovisual assisted flood disaster mitigation fun learning could help improve the level of knowledge and alertness of the Cub Scout, there was an increase in the average index value of the frequency distribution table of the pre-test and post-test results with a percentage of 56.48% to 87.04. % for knowledge instruments and 69.35% to 87.04% for attitude instruments. Then for a significant value with the Wilcoxon test the results were 0.00 <0.05. The obstacle faced in its application is the lack of attention from parents in guiding the implementation of online learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi fun learning berbantu audiovisual pada kegiatan ekstrakurikuler Pramuka siaga, mengukur tingkat pengetahuan dan sikap siaga peserta Pramuka dan menganalisa kendala dalam penerapan fun learning mitigasi bencana banjir berbantu audiovisual pada kegiatan Pramuka siaga di SDN Mintomulyo. Penelitian ini merupakan penelitiancampuran (kualitatif dan kuantitatif) dengan metode pengumpulan data berupa angket, tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sampel yang digunakan adalah total sampling. Analisis data yang digunakan untuk data kuantitatif terdiri atas teknik analisis distribusi frekuensi dan uji hipotesis statistik yang menggunakan uji Wilcoxon, sedangkan untuk teknik analisis data kualitatif menggunakan 3 tahapan yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa implementasi fun learning mitigai bencana banjir berbantu audiovisual dapat membantu meningkatkan tingkat pengetahuan dan sikap siaga siswa peserta Pramuka, terdapat peningkatan nilai indeks rata-rata tabel distribusi frekuensi hasil pre test dan post test dengan persentase 56,48% menjadi 87,04% untuk instrumen pengetahuan dan persentase 69,35 % menjadi 87,04% untuk instrument sikap. Kemudian untuk nilai signifikan dengan uji Wilcoxon memperoleh hasil 0,00<0,05. Kendala yang dihadapi dalam penerapannya adalah kurangnya perhatian dari orangtua dalam membimbing pada saat dilaksanakannya pembelajaran secara daring .
PENILAIAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DESA WANADRI KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA Khasyir, Muhamad; Aji, Ananto; Setyaningsih, Wahyu
Geo-Image Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v5i2.13556

Abstract

The research aims to find out threats, vulnerability,and capacity of landslide disaster, also analyse the risk level of landslide at Wanadri Village. The research method is disaster risk assesment method. Disaster risk assesment is an approach to show potential negative impact that appears because of potential disasters that struck. The level of landslide at Wanadri Village is based on medium threats were covering 76,81 hectares with population is 175 inhabitans threatened and high threats were covering 557,1 Hectares with population is 4.568 inhabitans threatened. The vulnerability level of landslide at Wanadri Village which is approximately from low is 3,7 Hectares and comprehensive level of medium vulnerability is 624,81 Hectares to medium. The capacity level of disaster at Wanadri Village belongs to low level because the indicator of Tangguh Village has low score or belongs to the classification of Disaster Resilient Village Primary. Comprehensive level of risk of landslide disaster at Wanadri are high risk level is 574,96 Hectares, medium risk level is 76,84 Hectares, and low risk level is 3,7Hectares.
ANALISIS DAYA LAYAN DAN EFEKTIFITAS LOKASI PUSKEMAS DI KABUPATEN PATI Yulianto, Rizki; Hayati, Rahma; Aji, Ananto
Geo-Image Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v5i2.13559

Abstract

This study aims to determine (1) the pattern of the spatial distribution of Puskesmas in the district of Pati. (2) power serviceability Puskesmas in the district of Pati. (3) the effectiveness of the Puskesmas locations in Pati regency.The results of this study show the spatial distribution pattern of the Puskesmas in the Pati regency have a uniform pattern with a value of T = 1.26. Power serviceability berfariasi health centers in Pati regency. Power serviceability PHC facilities that include a lower value <1 which is in District Sukolilo, Kayen, Jaken, Bars, Juwana, Pati, Margorejo, Trangkil, and Dukuhseti. Power serviceability PHC facilities that include high-power value serviceability> 1 which is in District Winong, Pucakwangi and Gabus. While power serviceability facilities including health centers moderately intellectually power value = 1 which is in District Tambakromo, Jakenan, Gembong, Wedarijaksa, Margoyoso, Cluwak and Tayu. The level of public satisfaction with the services at the health facilities obtained level of community satisfaction index of 91.74, which means people feel very satisfied with the services available health facilities.
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH MENJADI NON SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBERLANJUTAN SAWAH LESTARI DI KABUPATEN KLATEN Nugroho, Adi Setyo; Aji, Ananto; Indrayati, Ariyani
Geo-Image Vol 6 No 2 (2017): Geo - Image
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v6i2.19028

Abstract

Land use changes are becoming increasingly uncontrollable, including wake up land coming from paddy fields and raising issues that affect all aspects of social, economic and cultural aspects. This study aims to determine the area of paddy land that converted to non-wetland land and its impact on rice production in Klaten Regency. The selected research object is based on the subdistrict kecamatan experiencing the widest change of land use and having rice production in Klaten Regency. Sub-districts selected by purposive sampling with data collection techniques that is observation, interviews, and documentation. The results of this study change the use of rice fields into non-rice fields during 2004 - 2014, namely (1) District Ceper area of 52.05 Ha, (2) District Delanggu 38.00 Ha, (3) North Katen District 125.00 Ha. There are some land use changes that are inconsistent with the spatial plants. Changes in the use of rice fields to nonsawah have a positive impact on the economy of the people and the negative impacts on rice productivity, the harvest from 2004 to 2014 several times decreased. The suggestion is that the government is serious about disseminating spatial plants to the community so that there will be no change of paddy field to non-rice field.