Hanna Fauzia
Psikologi, Universitas Islam Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Parental Attachment terhadap Perilaku Cyberbullying pada Remaja di Jawa Barat Hanna Fauzia; Sulisworo Kusdiyati
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v3i1.6006

Abstract

Abstract. Bullying behavior is now familiar, but along with the development of internet technology, bullying behavior that initially occurred directly has now turned into cyberbullying. Cyberbullying is an act of online bullying where someone harasses, mocks and humiliates others intentionally through online media. One survey proves that most cases of cyberbullying are experienced by teenagers aged 15-18 years. This is because teenagers are one of the populations with the highest internet users. The cause of cyberbullying can occur due to family factors, one of which is parental attachment with three categories (communication, trust and alienation). Teenagers who are insecure with their parents can cause teens to cyberbullying behavior. The purpose of this study was to determine the effect of parental attachment on cyberbullying behavior in adolescents in West Java. In this study, the parental attachment (IPPA) measuring instrument from Armsden & Greenberg, (1987) and the cyberbullying offending scale from Patchin & Hinduja, (2015) were adapted into Indonesian by researchers and supervisors. This research was conducted on 130 high school teenagers in West Java using causality and purposive sampling methods. This study uses multiple linear regressions, and the R-Square result is 0.114, meaning that the parental attachment variable is only able to explain the cyberbullying variable by 11.4%. Then, in the results of multiple analysis among the three parental attachment categories, only the alienation variable has a significant effect on cyberbullying behavior by 29.8%. Abstrak. Perilaku bullying saat ini sudah tidak asing lagi, namun seiring berkembangnya teknologi internet, perilaku bullying yang awalnya terjadi secara langsung saat ini berubah menjadi cyberbullying. Cyberbullying merupakan suatu tindakan bullying secara online dimana seseorang melecehkan, mengolok-olok dan mempermalukan orang lain secara sengaja melalui media online. Survey membuktikan kasus cyberbullying paling banyak di alami oleh remaja berusia 15-18 tahun. Hal tersebut karena remaja adalah salah satu populasi dengan pengguna internet tertinggi. Penyebab cyberbullying terjadi bisa karena faktor keluarga, salah satunya yaitu parental attachment dengan tiga kategori (communication, trust dan, alienation). Remaja yang mendapatkan parental attachment insecure dapat menyebabkan remaja melakukan perilaku cyberbullying. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari parental attachment terhadap perilaku cyberbullying pada remaja di Jawa Barat. Pada penelitian ini menggunakan alat ukur parental attachment (IPPA) dari Armsden & Greenberg, (1987) dan alat ukur cyberbullying offending scale dari Patchin & Hinduja, (2015) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh peneliti dan pembimbing. Penelitian ini dilakukan kepada 130 remaja SMA di Jawa barat dengan mengunakan metode kausalitas dan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda, dan didapat hasil R-Square sebesar 0,114 yang artinya pada variabel parental attachment hanya mampu menjelaskan variabel cyberbullying sebesar 11.4%. Lalu pada hasil analisis berganda diantara ke tiga kategori parental attachment, hanya variabel alienation saja yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku cyberbullying sebesar 29.8%.