Mohammad Refi Omar Ar Razy
Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dinamika konflik panembahan dan residen: Kebijakan sistem irigasi dan implikasinya terhadap masyarakat Madura (1850-1907) Mohammad Refi Omar Ar Razy; Reiza D. Dienaputra
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v13i1.12614

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis politik lingkungan hidup yang terdapat di Madura. Fokus utamanya yaitu permasalahan sistem irigasi yang dikelola Panembahan dan Residen yang pada akhirnya menjadi konflik tersendiri dalam pusaran pemerintahan di Madura. Konflik ini sebenarnya akibat pengambilalihan kekuasaan penguasa lokal seperti kerajaan Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep yang oleh Belanda sejak 1850-an terjadi sebuah peralihan sistem pemerintahan yang mengelola hajat hidup masyarakat di Madura. Dalam perkembangannya banyak terjadi berbagai perlawanan yang diinisiasi para Panembahan bersama dengan rakyat Madura dengan melakukan perlawanan dalam pembangunan irigasi yang dibangun oleh Residen di Madura. Hal ini tentu menjadi fenomena yang langka pada masa kolonial. Di satu sisi mereka membutuhkan irigasi untuk kebutuhan pokok serta mengairi sawah. Di sisi lain, sebagian dari masyarakat Madura mencoba untuk menghancurkannya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Beberapa data di dapatkan dari Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan media online yang terpercaya seperti delpher.nl dan Gahetna. Sumber yang didapatkan berupa arsip dan manuskrip. Hasil penelitian menunjukkan dinamika konflik antara Panembahan dan Residen diawali oleh pengambilalihan kekuasaan lokal oleh pemerintah kolonial sehingga menimbulkan kepentingan kekuasaan yang cukup berlawanan antara keduanya. Adapun konflik tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan di Madura.
Discourse Of Islamization In Indonesia: Hoesein Djajadiningrat’s Vision In The Colonial And Postcolonial Periods Mohammad Refi Omar Ar Razy; Kunto Sofianto Sofianto; Gani Ahmad Jaelani
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v12i1.20070

Abstract

Abstract: Discourses on Islamization in Indonesia are quite varied, including giving birth to the opinion that Islam originated in Gujarat, Mecca, Persia and China. The problem is, the discourse about the opinion of the coming of Islam to Indonesia which later became a unified historical story is rarely found. The discourse on Islamization became a long discourse in the colonial and postcolonial periods. This paper aims to elaborate on the vision of Islamization according to Hoesein Djajadiningrat. Hoesein argues that Islam in Indonesia originates from Persia. The argument in this paper is that Hoesein as an intellectual can be aligned with scholars who give opinions on Islamization such as Snouck Hurgronje, Pijnappel, JP Moquette, Hamka, and Abu Bakar Aceh. This paper uses historical methods consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results in this paper find that the Islamization discourse originating from Persia is a strengthening of the Islamization of Gujarat and a counter discourse of Arab Islamization. Therefore, this paper will analyze, first, the Islamization Debate in Western discourse. Second, the postcolonial Islamization Debate, and Third, the Arab vs Persian Islamization debate.Keywords: Hoesein Djajadiningrat, Islam, Persian, Colonial, Postcolonial