Screen house merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk budidaya tanaman hortikultura dengan tujuan untuk mengurangi adanya serangan hama dan penyakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan produktivitas dan pendapatan, nilai R/C, BEP dan Payback Period antara sayuran yang dibudidayakan menggunakan screen house dan tanpa menggunakan screen house pada komoditas pakcoy, selada merah, selada hijau, dan head lettuce. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 2 perlakuan dan 4 ulangan. Secara agornomi data analisis menggunakan sidik ragam Rancangan Petak Terbagi (RPT), dilanjutkan menggunakan sidik ragam Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada taraf 1% dan 5% dan Uji BNT. Secara ekonomis, data dianalisis menggunakan rumus perhitungan kelayakan usahatani dengan menggunakan tingkat harga jual yang berlaku di pengepul. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Budidaya dengan menggunakan screen house tidak berpengaruh nyata terhadap tanaman pakcoy dan berpengaruh nyata pada tanaman selada hijau, selada merah dan head lettuce. 2) Produktivitas yang dibudidayakan menggunakan screen house menghasilkan nilai yang lebih tinggi 20,53% dari budidaya tanpa menggunakan screen house. 3) Pendapatan usahatani sayuran dengan teknik budidaya menggunakan screen house menghasilkan nilai yang lebih tinggi 60,2%. 4) R/C menunjukkan komoditas yang layak dibudidayakan menggunakan screen house adalah selada merah dengn nilai R/C sebesar 2,30 dan nilai R/C head lettuce sebesar 1,50. 5) Nilai Payback Period (PP) usahatani menggunakan screen house untuk budidaya 4 jenis sayuran adalah 1 tahun 2 bulan dan nilai Payback Period (PP) usahatani menggunakan screen house untuk budidaya 4 jenis sayuran adalah 1 bulan