Anggit Surya Jatnika
Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS VIDEO CLIP TONGTOLANG SAMBASUNDA DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Anggit Surya Jatnika
LAYAR: Jurnal Ilmiah Seni Media Rekam Vol 9, No 2 (2022): NILAI, ISU, DAN KREATIVITAS DALAM KARYA AUDIOVISUAL
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/layar.v9i2.2420

Abstract

ABSTRACT This study analyzes the audio-visual video clip of Tongtolang Sambasunda. The purpose of this study is to reveal the symbols in the Tongtolang Sambasunda video clip. Video clip is one of the symbolic communication media that functions as a conveyer of information to the public. This study uses Roland Barthes' symbolic approach, namely the "subject" of art experience, which remains and persists, is not the subjectivity of the person experiencing it, but the work itself. From the research results it is known that understanding (subtility intelligence), explication (subtility expicandi), and application (subtility applicandi) of the Tongtolang Sambasunda audio-visual video clip are paradoxical expressions of the lyrics of the Tongtolang song. That when the father character falls into the world of polygamy, he is actually rising because he managed to get the young girl he wanted. Man falls to the top, that is, opposes or denies the truth that he has so far adhered to, and he begins to struggle to find that "way up". When he falls, he is actually rising, Paradox. ABSTRAK Penelitian ini menganalisis audio visual video clip Tongtolang Sambasunda. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap simbol dalam video clip Tongtolang Sambasunda. Video Clip merupakan salah satu media komunikasi simbolik yang berfungsi sebagai penyampai informasi terhadap publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan simbolik Roland Barthes yaitu "Subjek" pengalaman seni, yang tetap dan bertahan, bukanlah subjektivitas orang yang mengalaminya, melainkan karya itu sendiri. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemahan (subtilitas intellegendi), eksplikasi (subtilitas expicandi), dan aplikasi (subtilitas applicandi) dari audio visual video clip Tongtolang Sambasunda merupakan ungkapan paradoks dari syair lagu Tongtolang. Bahwa ketika tokoh Bapa jatuh ke dalam dunia poligami sesungguhnya ia sedang naik ke atas karena berhasil mendapatkan gadis muda yang diinginkan. Manusia jatuh ke atas, yakni menentang atau menyangkal kebenaran yang selama ini dianutnya, dan mulailah ia berjuang untuk menemukan “jalan ke atas” itu. Ketika ia jatuh, sebenarnya ia sedang naik, Paradoks.