Biji durian selama ini kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, padahal biji durian mengandung lemak (3,00 g) yang baik untuk kesehatan. Kandungan lemak ada dalam biji durian sama baiknya dengan minyak ikan, dan dapat di jadikan bahan pembuatan penganan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik organoleptik (warna, aroma, tekstur, dan rasa) pada dodol biji durian (2) memperoleh resep standar dodol biji durian (3) mengetahui daya terima konsumen terhadap dodol biji durian. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah uji pengamatan (Sensory Evaluation) yang dilakukan oleh 5 panelis narasumber dan uji penerimaan (Acceptability Test) yang diuji cobakan kepada 30 panelis konsumen. Data dari uji pengamatan dianalisis dengan cara menentukan nilai rata-rata (mean) total yang diperoleh dari narasumber. Data dari uji penerimaan dianalisis dengan menggunakan analisis varian (anava) satu jalur. (R1) yaitu 150 gr tepung ketan, 50 gr tepung biji durian, 350 gr gula, 800 santan, 5 gr garam, dan 4 gr daun pandan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dodol biji durian yang diterima oleh narasumber adalah perlakuan pertama (R1) dari segi warna 22, aroma 24.6, tekstur 21.8, dan rasa 24.8. Hasil analisis penerimaan konsumen menunjukan bahwa dodol biji durian yang disukai adalah perlakuan pertama (R1) dengan nilai rata-rata pada warna 3.86, aroma 3.77, tekstur 3.83, dan rasa 4.27. Kesimpulan dari penelitian ini, dodol yang disukai narasumber dan panelis konsumen adalah perlakuan pertama (R1) Baik dari segi warna, aroma, tekstur, dan rasa. Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk melakukan uji daya simpan, kandungan gizi, dan melakukan penelitian mengolah jenis penganan yang lain berbahan dasar biji durian. Kata Kunci: biji durian, dodol, subtitusi parsial