Sri Wahyuni Adiningtyas, Sri Wahyuni
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN Adiningtyas, Sri Wahyuni
JURNAL DIMENSI Vol 5, No 3 (2016): JURNAL DIMENSI
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.654 KB) | DOI: 10.33373/dms.v5i3.62

Abstract

Penguasaan terhadap cara-cara belajar yang baik sebetulnya memberikan gambaran tentang bagaimana penguasaan siswa terhadap keterampilan belajar, karena dengan menguasai keterampilan belajar, siswa akan menyadari bagaimana cara belajar yang baik sehingga menjadi lebih bertanggungjawab terhadap cara belajarnya karena keterampilan belajar, akan menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Peningkatan keterampilan belajar merupakan salah satu aspek pengembangan diri siswa yang menjadi tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling. Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang membantu siswa mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar, keterampilan belajar, serta berbagi aspek tujuan kegiatan belajar lainnya adalah melalui layanan penguasaan konten. Layanan penguasaan konten diberikan agar dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan belajar sehingga memiliki kecakapan yang baik dalam belajar secara efektif dan efisien. 
UPAYA GURU PEMBIMBING UNTUK MENCEGAH PERILAKU SISWA MENYIMPANG Adiningtyas, Sri Wahyuni
JURNAL DIMENSI Vol 4, No 3 (2015): JURNAL DIMENSI
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.166 KB) | DOI: 10.33373/dms.v4i3.46

Abstract

Counselor play a role in preventing aberrant student behavior in school. Conditions such as students who never called for deviant behavior, re-called by often doing the same behavior. Based on the above conditions, suspected the existence of other things that cause a change in the behavior of the students have not ever handled by Counselor. This is likely due to aberrant student behavior prevention efforts conducted by counselor is not optimal. This article reveals that efforts to prevent the Supervising Teacher aberrant student behavior is still lacking as Teacher Advisors is focused on efforts to control deviant behavior. Supervising teachers need to plan and implement service-related BK preventing aberrant student behavior.
MODUL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISKUSI AKTIF DAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN Yanizon, A; Adiningtyas, Sri Wahyuni
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 5, No 2 (2018): JURNAL KOPASTA (NOVEMBER 2018)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.439 KB) | DOI: 10.33373/kop.v5i2.1523

Abstract

Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan selalu aktif dalam memahami dan menganalisis semua informasi. Realitanya mayoritas mahasiswa Bimbingan Konseling (BK) Unrika adalah pekerja di perusahaan, mereka mengikuti perkuliahan setelah pulang bekerja yaitun dari jam 17.00-21.30 WIB. Sehingga masih terdapat mahasiswa yang kurang dalam penguasaan materi, diskusi yang masih pasif, kurangnya persiapan mengikuti perkuliahan, rendahnya kemampuan berpikir kritis mahasiswa, pada umumnya mahasiswa mudah menyerah dan jika mengalami kesulitan dalam perkuliahan tidak berani bertanya kepada dosen maupun temannya. Tujuan penelitian ini adalah membahas tentang gambaran berpikir kritis mahasiwa sebelum dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada kelompok eksperimen dan kelompok control serta melihat perbedaan tingkat berpikir kritis mahasiswa melalui layanan bimbingan kelompok sebelum dengan setelah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan teknik sampel, purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan angket, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji-t. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat berpikir kritis mahasiswa kelompok eksperiment sebelum (pretest) dan sesudah (Posttest) diberikan perlakuan layanan Bimbingan Kelompok. Berdasarkan hasil tersebut, maka di sarankan kepada dosen pengampu mata kuliah agar senantiasa melatihkan proses berpikir kritis di setiap mata kuliah yang diampu agar mahasiswa mampu menerapkan proses dan tahapan berpikir kritis.
GAYA HIDUP PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) Adiningtyas, Sri Wahyuni; Loviana, Meiga Rizki
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 5, No 2 (2018): JURNAL KOPASTA (NOVEMBER 2018)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.021 KB) | DOI: 10.33373/kop.v5i2.1525

Abstract

Batam merupakan salah satu pulau di Indonesia yang dibangun menjadi kota industri. Letak Batam begitu strategis. Batam berada dekat dengan jalur pelayaran besar di dunia. Banyak orang memiliki kepentingan tersendiri di Batam. Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, perilaku di depan umum, dan usaha menjadikan dirinya unik. Setiap manusia adalah mahluk individual yang akan memenuhi gaya hidup pribadi yang unik. Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah suatu pekerjaan dimana seorang perempuan menggunakan atau mengeksploitasi tubuhnya untuk mendapatkan uang, dan terdapat juga orang yang memilih menjadi pekerja seks komersial karena faktor ekonomi yang memiliki kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya untuk mempertahankan kelangsungan hidup.Hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa Gaya Hidup Pekerja Seks Komersial (PSK) bahwa subjek memilih bekerja secara instan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) dijadikan sumber pendapatan demi mendapatkan uang dan ada juga karena pernah ditinggal mantan pacarnya secara sepihak, dan wanita tersebut trauma. Uang yang didapatkan hanya untuk berfoya-foya. Seperti shoping, jalan-jalan, ke salon dan sering mentraktir teman-teman, bahkan menggoleksi barang brend (merek) dan modeling dengan melihat ibunya mendapatkan uang dengan cepat.
PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MOVIE MAKER DALAM MENINGKATKAN SELF REGULATED LEARNING Adiningtyas, Sri Wahyuni
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 3, No 1 (2016): JURNAL KOPASTA (JUNI 2016)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.44 KB) | DOI: 10.33373/kop.v3i1.261

Abstract

tersebut dapat berpengaruh negatif pada kualitas dan kuantitas pembelajaran. Bimbingan dan konseling dengansegenap pelayanannya mempunyai tugas dan peran dalam meningkatkan pengaturan diri dalam belajar pada siswa,salah satunya dengan layanan informasi. Dengan mengadakan layanan informasi, siswa akan diberikanpemahaman dan pengetahuan dalam meningkatkan pengaturan diri dalam belajar. Implikasinya terhadapbimbingan dan konseling untuk meningkatkan pengaturan diri dalam belajar pada siswa melalui layanan informasidengan movie maker terkait pentingnya kemandirian dalam belajar dan gaya belajar, agar siswa tidak jenuh dalambelajar disarankan kepada guru BK untuk dapat melaksanakan layanan informasi dengan movie maker secaraberkelanjutan atau lebih terencana untuk lebih meningkatkan pengaturan diri dalam belajar pada siswa.Keywords: Pengaturan Diri dalam Belajar, Layanan Informasi Â