Nandar Cundara, Nandar
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGURANGAN REJECT PROSES PADA PEMBUATAN TUG BOAT 28 METER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE LEAN MANUFACTURING (Studi Kasus PT. RAMBAH AGUNG BATAM) Arifin, Hamdani; Yasra, Refdilzon; Cundara, Nandar; Widodo, Bambang W.
PROFESIENSI Vol 1, No 2 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

Pemborosan pada proses fabrikasi perlu diminimalisir dengan dengan melakukan pengawasan yangintensif pada produk yang dikerjakan . Namun pada kenyataannya proses pembuatan Tugboat 28 meter.Lean Manufacturing sebagai pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan menghilangkanpemborosan/waste (aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah/non value added activites). Tujuannyaadalah mengusahakan meminimalkan usaha manusia, inventory, waktu untuk mengembangkan produk, danjuga ruang untuk menjadi sangat responsif terhadap permintaan pelanggan sekaligus memproduksi produkdengan kualitas tertinggi dengan cara yang paling efisien dan ekonomis. Penelitian di lakukan pada prosesFitting, Welding dan Blasting/Painting dengan menggunakan alat bantu Lean yaitu Value Stream Mappingdan FishBone Diagram.Hasil Lead time sebelum melakukan Value Stream Mapping adalah143 hari, setelah melakukanValue Stream Mapping adalah131 hari, kemudian untuk reject scrap sebelum melakukan perbaikan sebesar28%, dan setelah perbaikan reject scrap menurun menjadi 8%.
RE-LAYOUT FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRIANGULAR FLOW DIAGRAM Wendri, Wendri; Cundara, Nandar; Arifin, Zainal
PROFESIENSI Vol 1, No 2 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

Setiap perusahaan yang menghasilkan suatu produk akan memerlukan suatu proses produksiyang baik, disengaja maupun tidak disengaja perusahaan bersangkutan akan menyelenggarakan perbaikansecara terus menerus pada tata letak produksinya dan aliran materialnya untuk menunjang jalannya prosesproduksi dengan baik. Untuk dapat bersaing PT.VARTA Microbattery Indonesia berusaha meningkatkankualitas dan produktivitas, kerena mereka menyadari seleksi konsumen sangat ketat dan biaya kualitasperusahaan tinggi. Setelah dilakukan penganalisaan, dapat diindentifikasi hal-hal yang menyebabkanketidak efisienan.Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui layout yang baik agar dapatmengurangi jarak material handling dengan menggunakan Triangular Flow Diagram di departemenproduksi PT. VARTA Microbattery Indonesia. Metode yang digunakan adalah From To Chart, TriangularFlow Diagram dengan membuat 3 percobaan layout yang lebih baik dan membandingkannya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif percobaan III memiliki hasil nilai analisishubungan stasiun kerja yang paling kecil dan penurunan beban yang paling besar, sehingga untuk usulanrelayout untuk lantai produksi lithium menggunakan jalur lintasan alternatif percobaan III.Kata Kunci: Re-layout, Triangular Flow Diagram, Fasilitas Produksi
PERANCANGAN ALAT PENGANGKAT VALVE CAGE MESIN DIESEL MIRRLESS KV 12 MAJOR YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL TANJUNG SENGKUANG, BATAM) Ya’lam, Ya’lam; Cundara, Nandar; Merjani, Abdullah
PROFESIENSI Vol 1, No 2 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

Dalam dunia industri, dalam menunjang kelancaran operasional usaha tentunya suatu industritersebut pasti selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, baik dari segi tenaga kerja atausumber daya manusia, peralatan, mesin maupun biaya. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)Tanjung Sengkuang dalam setiap pemeliharaan mesin diesel khususnya pada saat pengangkatan ValveCage mesin diesel Mirrless KV 12 Major selalu mengalami kesulitan, dimana valve Cage tersebut padasaat pengangkatan, peralatan yang digunakan sangat berat dan cara kerja masih manual yaitu sepertitracker yang diputar dengan kunci pas 46 mm sehingga sangat menguras tenaga para teknisi mesin dieseltersebut.Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah dapat menyelesaikan perancangan alat PengangkatValve Cage Mesin Diesel Mirrless KV 12 Major di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) TanjungSengkuang Batam yang ukurannya lebih kecil, lebih ringan yang sesuai dengan batas angkat normalpekerja Indonesia, dan lebih ergonomisDengan adanya pemikiran yang mengarah pada kejadian diatas timbulah ide untuk membuatperalatan yang dapat mempermudah mengangkat valve cage mesin diesel Mirrless KV 12 MajorPembangkit Listrik Tenaga Diesel Tanjung Sengkuang. Peralatan hasil karya tersebut dapat meringankanpengangkatan valve cage mesin diesel Mirrless KV 12 Major pada Pembangkit Listrik Tenaga DieselTanjung Sengkuang. peralatan hasil rancangan tersebut dimensinya kecil, ringan dan cara kerjanya sangatmudah dan tenaga yang dikeluarkan sangat kecil dan sumber daya yang digunakan lebih sedikit.Kata kunci: valve cage, ergonomis, perancangan produk
PERBAIKAN TATA LETAK PENYIMPANAN GAS UNTUK EFEKTIFITAS DAN EFISIEN (STUDI KASUS PT. PUTRA NUSA JAYA SEJATI) Meiliudin, Anes; Cundara, Nandar; Arifin, Zaenal Arifin
PROFESIENSI Vol 1, No 1 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

marine industri, konstruksi kapal dan reparasi. Kondisi aktual yang terjadi adalahpengambilan distorage dilakukan secara random yang mengakibatkan gas yang lebih duludatang terpakai belakangan , sehingga jadwal pengembalian tabung kosong sering terlambat darijadwal batas waktu yang ditentukanTujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki sistem persediaan di storage area danmenata ulang layout storage area untuk menghilangkan denda akibat keterlambatanpengembalian tabung kosong ke supplier. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalahFIFO ( First In First Out), menentukan biaya Total Inventory Cost (TIC) yang paling optimum,menentukan besarnya storage area dan model pengambilan keputusan untuk perbaikan tataletak fasilitasHasil penelitian menunjukkan perbaikan system persediaan di storage area denganmetode FIFO ternyata dapat memenuhi target jadwal pengembalian tabung kosong ke supplier.Selain itu Total Inventory Cost (TIC) setelah perbaikan denga 2 kali pengiriman lebih rendahdibanding dengan 4 kali pengiriman sebulan.Kata kunci : pemakaian gas yang tidak teratur, storage area, FIFO ( First In First Out), TotalInventory Cost (TIC)
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI OTOMASI PROSES PEMBUATAN RUBBER GRIP DI PT. FAST PRECISION MANUFACTURING INDONESIA (Studi kasus pada PT. Fast Precision Manufacturing Indonesia) Budihono, Budihono; Cundara, Nandar; Redantan, Dadang
PROFESIENSI Vol 1, No 2 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

Dalammenciptakan produk dengan kualitas yang bagus maka harus ditunjang dengan adanyaproduktivitas kerja yang tinggi. PT Fast Precision Manufacturing Indonesia dalam proses pembuatanrubber grip masihmelakukan manual operasi yang memiliki beberapa kelemahan: dibutuhkan waktuyang lama untuk pembuatan roda gerinda, perlu setup time untuk setiapchange model, delivery lebihlama, tingkat defect reject lebih tinggi karena produk yang dihasilkan lebih banyakvariasinya. Hal inisangat mengganggu pihakproduksiuntuk meningkatkan produktivitas, maka diperlukan otomasidalampembuatan rubber grip ini.Tujuandaripenelitianiniadalahmenganalisakelayakaninvestasiotomasidalam proses pembuatanrubber grip. Metode yang digunakanadalahdenganmenghitung UPH (unit per hour),cycle time,danproduktivitasdenganmembandingkan manual danotomasioperasi.Hasilpenelitianmenunjukkaninvestasi otomasi lebih layak dibandingkan dengan investasimanual, dimana investasi otomasi lebih kecil biaya dan jumlahnya untuk mencapai titik break evenpoint (BEP) yaitu Rp 4.368.000 atau 2427 unit, sedangkan investasi manual lebih besar biaya danjumlahnya yaitu sebesar Rp 600.000.000 atau 428572 unit untuk mencapai titik break even point(BEP).investasi otomasi juga dapat terlihat terjadi penurunan cycle time dari 148.06 detik menjadi117.28 detik, jadi besarnya penurunanya adalah 30.78 detik jika diprosentasikan sebesar 25%.Kata Kunci: BEP, Kelayakan investasi, BEP,Otomasi, manual
Total Quality Management pada Pembuatan Film Radiography Cundara, Nandar; Alamsyah, Nanang; Sumarni, Sumarni
JURNAL INDUSTRI KREATIF (JIK) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Industri Kreatif (JIK)
Publisher : STT Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36352/jik.v3i2.213

Abstract

Dalam era global persaingan menjadi semakin tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan kualitas barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pelanggan yang dapat memenangkan persaingan. Mengacu pada data PT. Astar Testing & Inspection Batam dalam satu bulan minimal terdapat? 20%? cacat pada photo radiography sampai ditolak pelanggan. Dari cacat tersebut terdapat? masalah yang sangat merugikan perusahaan juga orang lain seperti? tertundanya pembayaran invoice, waktu yang terbuang sia-sia, dan hilangnya kepercayaan client terhadap kinerja operator RT perusahaan tersebut. Untuk menganalisa suatu kegagalan/cacat dalam film radiography, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan alat bantu Statistical Processing Control (SPC) dimulai dengan pengumpulan data check sheet, histogram, diagram pareto, menghitung uji keseragaman dan kecukupan data, batas kontrol, diagram alir, dan diagram sebab akibat. Piranti TQM (Total Quality Manajement) diterapkan dalam langkah-langkah siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) untuk menyelesaikan persoalan kerja yang dihadapi dan mengadakan perbaikan secara terus-menerus. Hasil penelitian yang diperoleh dari cacat radiography antara lain diperlukannya perbaikan kualitas manusia, bahan baku, mesin, metode kerja,dan lingkungan. Untuk film 4??x10?? terdapat 64% cacat karena kegagalan pencucian dan penegringan dan film 4??x15?? terdapat 49% cacat karena kegagalan pencucian dan pengeringan. Usulan perbaikan yang disarankan adalah pelatihan, pengawasan,? perbaikan sarana ruang proses pencucian, pembelian bahan baku sesuai standar kualitas, dan membuat instruksi kerja secara tertulis dan rinci kepada setiap team sebelum memulai pekerjaan.
Analisa Kelayakan Pengembangan Bisnis Bengkel Minimalis Batam dengan Metode NPV dan FPV Cundara, Nandar; Setyabudhi, Albertus Laurensius
JURNAL INDUSTRI KREATIF (JIK) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Industri Kreatif (JIK)
Publisher : STT Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.846 KB) | DOI: 10.36352/jik.v2i2.117

Abstract

Dalam analisa kelayakan pengembangan bisnis ini dilakukan pengukuran dan analisa dengan menggunakan metode NPV dan FPV. Dari pengukuran analisa kelayakan pengembangan bisnis ini pertama digunakan simulasi nilai MARR sebesar 35%. Kemudian dibuat lah Cash flow usaha untuk dapat dihitung nilai NPV dan FPV agar dapat dilihat apakah usaha bisnis dinyatakan layak atau? tidak. Pengukuran nilai NPV dan FPV dilakuakan dua kali, pertama adalah pengukuran dengan nilai investasi modal saat ini, dan kedua pengukuran investasi dengan penambahan pelayanan yakni mesin las. Dengan menggunakan nilai suku bunga MARR 35% maka didapat nilai NPV dan FPV diatas Rp 0, adapun nilai NPV proyek sebesar Rp161,897,160.00 dan nilai FPV sebesar Rp725,653,400.00. Sedangkan untuk nilai perhitungan setelah melakukan penambahan investasi, maka didapatlah nilai NPV sebesar Rp1,301,860.00. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa bisnis bengkel minimalis ini dapat dikatakan layak baik dengan investasi saat ini atau pun dengan rencana penambahan investasi.
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN HOLDER HANDPHONE FLEXIBEL YANG ERGONOMI Cundara, Nandar; Bora, M. Ansyar; Rahmat, Kiki
JURNAL INDUSTRI KREATIF (JIK) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Industri Kreatif (JIK)
Publisher : STT Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.643 KB) | DOI: 10.36352/jik.v2i1.73

Abstract

Holder handphone adalah alat bantu pegangan handphone yang digunakan masyarakat ketika malas atau capek memegang handphone. Kini holder handphone sudah banyak jenisnya yang beredar dikalangan masyarakat. Holder handphone sebagai alat bantu untuk mendapatkan posisi nyaman saat malas memegang handphone, maka harus memiliki aspek ergonomic. Menurut pengamatan yang didukung dengan hasil survey, kepraktisan dalam penggunaan Holder handphone sangat dibutuhkan pengguna. Karena holder yang sudah beredar hanya bisa digunakan ditempat tertentu saja. Oleh karena itu dibutuhkan Holder handphone flexible untuk memudahkan para pengguna saat menggunakan handphone. Metode perancangan yang digunakan untuk merancang Holder handphone flexible adalah dengan menggunakan metode Ergonomic Function Deployment (EFD). Atribut yang digunakan berdasarkan aspek-aspek ergonomic (ENASE) yaitu efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien. Berdasarkan atribut yang digunakan, maka dapat diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap produk yang kemudian dilakukan perancangan berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut. Holder handphone flexible yang dihasilkan dari perancangan adalah alat tambahan seperti stand holder, tombol foto dan dirancang untuk bisa dibongkar pasang Sehingga memudahkan pengguna untuk menyimpan,membawa dan juga penggunaanya.