Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kelayakan Usaha Bagan Apung di Teluk Kolono Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan Salfiani, .; Yusuf, Sarini; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan usaha bagan apung yang ada di Teluk Kolono Kecamatan Kolono Timur dilihat dari aspek finansial. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan responden menggunakan kuisioner. Teknik penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling, dengan jumlah 38 sampel nelayan usaha bagan apung. Analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan finansial. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata investasi yang dimiliki oleh unit usaha alat tangkap bagan apung sebesar Rp41.749.26. Rata-rata keuntungan yang diperoleh setiap unit usaha alat tangkap bagan apungsebesar Rp63.689.39/tahun. Besarnyatingkat keuntungan tergantung dari besarnya tingkat penerimaan yang diperolehdengan besarnya biaya yang dikeluarkan. Usaha alat tangkap bagan apung dikatakan ini mempunyai layak jika RevenueCost Ratio (R/CRatio)> 1 yang berarti bahwa usaha bagan apung ini layak dikembangkan.Kata Kunci: Aspek finansial,bagan apung, perbandingan biaya, pendapatan
Analisis Kegagalan Pasar Komoditi Ikan di Pasar Antar Pulau (Studi Kasus : di PT. Kelola Mina Laut Unit Kendari) Aminah, Siti; La Ola, La Onu; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 1, No 3 (2016): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji besaran kegagalan pasar komoditi gurita menurut ukuran setiap kali pengiriman di pasar antar pulau (Gresik). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan responden menggunakan kuisioner. Teknik penentuan responden menggunakan metode purposive sampling, responden dalam penelitian ini adalah bagian Production, PPIC & QA Manajer. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif-kualitatif. Berdasarkan hasil analisis besaran kegagalan pasar komoditi gurita berdasarkan ukuran setiap kali pengiriman yaitu terjadi karena faktor musim yang menyebabkan pihak perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan karena musim paceklik (stok sedikit) dan melebihi jumlah permintaan pada musim puncak (stok banyak). Kata Kunci: Gurita, kegagalan pasar, pasar antar pulau
Efisiensi Usaha Budidaya Ikan Kuwe (Caranx sp.) Dalam Keramba Jaring Apung di Desa Banu-Banua Jaya Kabupaten Buton Utara Pustria, .; Budiyanto, .; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha budidaya ikan kuwe dan untuk mengetahui efisiensi usaha budidaya ikan kuwe dalam karamba jaring apung (KJA) di Desa Banu-Banua Jaya Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2016. Data diambil dari 30 pelaku usaha KJA. Variabel penelitian yang diukur meliputi jumlah pakan, tenaga kerja dan bibit  yang digunakan dalam usaha KJA. Data yang diperoleh dianalisis dengan regresi non linear berganda dan analisis efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi (Y), mempunyai hubungan dengan pakan (X1), tenaga kerja (X2), dan bibit (X3) sebagai berikut        Y: 284,0073.X1 1,489.X2 -0,362 x3.1,253.e  hanya X1, X3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil produksi (Y) (p<0,1) sedangkan X3 berpengaruh negatif dan tidak  signifikan (p>0,1). Nilai produksi marginal (NPM) untuk faktor produksi pakan dan bibit dibagi dengan harga pakan dan harga bibit adalah masing-masing 21,25839 dan 30,463. Nilai NPM tersebut menunjukan bahwa  penggunaan pakan dan bibit belum efisien, sehingga  perlu ditambah. Nilai produksi marginal untuk faktor produksi tenaga kerja dibagi dengan upah tenaga kerja sebesar (0) yang berarti bahwa penggunaan tenaga kerja tidak efisien sehingga perlu dikurangi. Kata Kunci : Efisiensi, karamba jaring apung, ikan kuwe
Peningkatan Kegiatan Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Pendapatan Pengelola Ekowisata Mangrove Pulau Bungkutoko Kota Kendari Lestari, Waode Muamalah; La Ola, La Onu; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar pendapatan yang diterima oleh pihak pengelola ekowisata mangrove dari kontribusi jasa ekowisata, lahan parkir, dan pendapatan pelaku usaha mikro di ekowisata mangrove serta mengetahui jenis kegiatan sosial ekonomi yang diselenggarakan di ekowisata mangrove Pulau Bungkutoko. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung dan pengisian kuisioner yang telah disediakan. Teknik penarikan sampel dipilih secara purposive dengan jumlah sampel masyarakat sebanyak 11 KK dan sampel wisatawan sebanyak 30 responden. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh pendapatan yang diterima oleh pihak pengelola ekowisata dari kontribusi jasa ekowisata yaitu sebesar Rp23.250.000/bulan, kontribusi lahan parkir ekowisata yaitu sebesar Rp6.400.000,  pendapatan maksimal yang didapatkan oleh pelaku usaha mikro yaitu sebesar Rp30.000.000/bulan. Kegiatan sosial yang diselenggarakan di ekowisata mangrove yaitu arisan ibu-ibu, pertemuan pegawai puskesmas, kegiatan pembelajaran siswa-siswi di ruang terbuka, kegiatan pramuka, pertemuan aparat kelurahan dan kegiatan penanaman mangrove. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat setempat yaitu kegiatan usaha mikro dan kegiatan ekonomi berupa jasa yang ditawarkan pengelola di ekowisata mangrove.Kata Kunci : Ekowisata mangrove, pendapatan, pengelola, sosial ekonomi
Kajian Pengembangan Usaha Bisnis Komoditi Rumput Laut Inovatif Produksi yang Berdaya Saing Tinggi di Desa Langere Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara Frengki, Joni; La Ola, La Onu; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan usaha budidaya rumput laut yang inovatif serta mengetahui  bagaimana tatacara budidaya rumput laut yang dapat menghasilkan rumput laut berdaya saing tinggi di Desa Langere Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan responden menggunakan kuisioner. Teknik penarikan sampel menggunakan metode aksi dental dengan jumlah 38 responden. Alat analisis dalam penelitian ini yaitu analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian maka pengembangan usaha budidaya rumput laut yang inovatif di Desa Langere Kecamatan Bonegunu yaitu dengan menentukan lokasi yang potensial, penyedian bibit yang berkualitas, penanaman bibit, melakukan pemeliharaan, pemanenan dan paskapanen. Usaha Desa Langere Kecamatan Bonegunu dalam menghasilkan rumput laut yang berdaya saing tinggi telah layak dan dapat di kembangkan.Kata Kunci : Bonegunu, inovatif, Langere, rumput laut, strategi
Sistem Rantai Dingin Rajungan (Portunus pelagicus) (Studi Kasus UD. Iirfandi di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan Sufiah, Wa Ode; Yusuf, Sarini; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem rantai dingin Rajungan (P. pelagicus) UD. Irfandi di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan dan membandingkannya dengan sistem rantai dingin Rajungan yang ada dalam Standar Nasional Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus (case study). Penelitian ini bersifat problem solving atau memecahkan masalah yang terjadi pada usaha pengolahan Rajungan, khususnya tentang cara pendinginan atau sistem rantai dingin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses rantai dingin melalui beberapa tahap yaitu mulai dari pasca panen penangkapan, penyimpanan dan pengolahan daging serta distribusi kekonsumen. Proses pengolahan daging Rajungan dilakukan dengan cara penyortiran bahan baku, perebusan bahan baku, pemisahan bagian tubuh Rajungan dan memisahkan cangkang serta daging Rajungan. Perbandingan pengolahan Rajungan di UD. Irfandi dengan Standar Nasional Indonesia terdiri dari penanganan pasca panen penangkapan, bahan baku, proses pengolahan, penyimpanan es, pengolahan Rajungan, penyimpanan daging, dan distribusi kekonsumen. Sesuai Standar Nasional Indonesia pada studi pada penelitian ini yaitu bahan baku dan hasil pengolahan daging Rajungan sedangkan yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia yaitu penanganan pasca panen penangkapan, penyimpanan es, pengolahan Rajungan, dan distribusi kekonsumen.Kata Kunci : Pengolahan, Rajungan, sistem rantai dingin, Standar Nasional Indonesia
Identifikasi dan Pemetaan Stakeholder di Pangkalan Pendaratan Ikan Sodohoa Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Aisyah, Sitti; Yusuf, Sarini; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi stakeholder, mengetahui struktur berdasarkan jumlah stakeholder, memetakan stakeholder, dan menganalisis stakeholder yang paling berpengaruh dalam melakukan kegiatan jual beli dan non jual beli di UPTD PPI-TPI Sodohoa Kota Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey. Penentuan sampel menggunakan teknik sampel aksidental. Alat analisis yang digunakan adalah analisis kriteria kekhasan PIL (Power Interest Legitimacy) dan analisis hubungan Diagram Venn. Hasil penelitian stakeholder yang melakukan kegiatan di UPTD PPI-TPI Sodohoa Kota Kendari baik internal maupun ekstrenal berjumlah 22 stakeholders dengan 6 (enam) kategori PIL yaitu (Pewer Interest Legitimacy), PL (Pewer Legitimasi), PI (Pewer Interest), P (Pewer), I (Interest), dan kategori lain-lain. Kategori PIL yang sangat perlu dilibatkan dalam semua kegiatan yang ada di UPTD PPI-TPI Sodohoa Kota Kendari antara lain kepala PPI, kepala pos pengawas PPI, perusahaan (CV. Alfaraya), kelompok nelayan, usaha penghancur es batu dan kios nelayan. Kategori PL adalah staf atau karyawan PPI, petugas parkir dan bengkel. Kategori PI adalah penjual ikan, usaha penggilingan daging, konsumen dan pemasok es batu. Kategori P adalah penyewa argo atau pengangkut, penjual golon, penjual es puding atau es cendol, dan penjual sayur. Kategori I adalah nelayan, pedagang ikan keliling dan becak. Serta kategori lain-lain adalah tukang ojek dan pemasok air bersih.Kata Kunci : Analisis PIL, identifikasi, pemetaan, stakeholder
Tata Niaga Bisnis Komoditi Rumput Laut di Desa Langge Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi Hendrik, Arni; La Ola, La Onu; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui tata niaga bisnis komoditi rumput laut; mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh setiap nelayan dan pedagang pengumpul, mengetahui nilai margin yang diperoleh pedagang pengumpul.Analisis data yang digunakan adalah analisis keuntungan dan margin.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keuntungan nelayan sebesar Rp18.755.679/tahun.Keuntungan pedagang pengumpul lokal sebesar Rp55.320.000/tahun, keuntungan pedagang pengumpul perantara sebesar Rp78.960.000/tahun, keuntungan pedagang pengumpul sebesar Rp507.385.000/tahun.Berdasarkan keuntungan yang diperoleh, pedagang pengumpul lebih banyak nilai keuntungannya dibandingkan nelayan.Margin yang diperoleh pedagang pengumpul lokal sebesar Rp19.200.000/tahun, pedagang pengumpul perantara sebesar Rp36.000.000/tahun, serta yang diperoleh pedagang pengumpul besar adalah Rp336.000.000/tahun.Kata Kunci: Keuntungan, margin, penerimaan, rumput laut
SISTEM RANTAI DINGIN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) (STUDI KASUS UD. IRFANDI DI DESA LAKARA KECAMATAN PALANGGA SELATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN) Sufiah, Wa Ode; Yusuf, Sarini; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.313 KB) | DOI: 10.33772/jsep.v2i3.6904

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem rantai dingin rajungan (P.pelagicus) UD. Irfandi di Desa Lakara Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan dan membandingkannya dengan sistem rantai dingin Rajungan yang ada dalam Standar Nasional Indonesia.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus (case study). Penelitian ini bersifat problem solving atau memecahkan masalah yang terjadi pada usaha pengolahan Rajungan, khususnya tentang cara pendinginan atau sistem rantai dingin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses rantai dingin melalui beberapa tahap yaitu mulai dari pasca panen penangkapan, penyimpanan dan pengolahan daging serta distribusi ke konsumen. Proses pengolahan daging Rajungan dilakukan dengan cara penyortiran bahan baku, perebusan bahan baku, pemisahan bagian tubuh Rajungan dan memisahkan cangkang serta daging Rajungan. Perbandingan pengolahan Rajungan di UD. Irfandi dengan Standar Nasional Indonesia terdiri dari penanganan pasca panen penangkapan, bahan baku, proses pengolahan, penyimpanan es, pengolahan Rajungan, penyimpanan daging, dan distribusi kekonsumen. Sesuai Standar Nasional Indonesia pada studi pada penelitian ini yaitu bahan baku dan hasil pengolahan daging Rajungan sedangkan yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia yaitu penanganan pasca panen penangkapan, penyimpanan es, pengolahan Rajungan, dan distribusi kekonsumen.Kata Kunci: Pengolahan, Rajungan, sistem rantai dingin, Standar Nasional Indonesia
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN DESA PUASANA KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN Isranita, .; Yusuf, Sarini; Lawelle, Sjamsu Alam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 2, No 4 (2017): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.964 KB) | DOI: 10.33772/jsep.v2i4.7774

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2017.Data diperoleh melalui wawancara secara langsung berdasarkan kuesioner yang telah disediakan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 24 orang dengan menggunakan  metodesampling  jenuh atau sensus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah umur, tingkat pendidikan, kesehatan, jenis keadaan rumah, jenis transportasi, interaksi sosial, media berita, jenis pekerjaan dan  jumlah tanggungan keluarga nelayan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan untuk menghitung  jumlah penerimaan yang diperoleh nelayan menggunakan rumus TR = P.Q,  TR yaitu penerimaan total, P yaitu harga dan Q yaitu kuantitas barang yang terjual. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi sosial masyarakat nelayan yang ditunjukan  adalah umur nelayan didominasi usia produktif dengan kesehatan yang cukup baik. Jenjang pendidikan yang ditempuh adalah pendidikan formal.Status rumah yang ditempati adalah milik sendiri yang luasnya 7m x 5m menggunakan atap seng, dinding permanen dan lantai dasar rumah umumnya menggunakan keramik.Jenis transportasi yang digunakan nelayan lebih banyak menggunakan kendaraan bermotor.Interaksi sosial antar nelayan cukup baik.Nelayan tersebut memperoleh berita lebih banyak dari siaran TV. Mata pencaharian utama masyarakat adalah sebagai nelayan karena pendapatan yangdiperoleh lebih besar dibandingkan dengan jenis pekerjaan lainnya, yaitu sebesar Rp2.210.000/bulan. Penerimaan seperti ini dapat menanggung jumlah anggota keluarga 4 orang.Kata kunci: Desa Puasana, sosial ekonomi, nelayan