Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEMBENTUKAN PELESAPAN DALAM KALIMAT BAHASA SUNDA LISAN DI PASAR PADAYUNGAN KOTA TASIKMALAYA (Pendekatan Tata Bahasa Transformasi) PARIDAH, AI; SUDARYAT, YAYAT; KUSWARI, USEP
LOKABASA Vol 5, No 1 (2014): Vol.5 No. 1 April 2014
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v5i1.3152

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mendeskripsikan unsur-unsur fungsional klausa yang mengalami pelesapan dengan menggunakan pendekatan transformasi kalimat yang terdapat dalam interaksi di pasar Padayungan Kota Tasikmalaya. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, tehnik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tehnik sadap rékam. Pengolahan data menggunakan analisis teks. Sumber data adalah percakapan atau interaksi di pasar Padayungan kota Tasikmalaya. Seluruh transformasi kalimat dan pelesapan unsur-unsur fungsional klausa dijadikan populasi atau sampel total. Ragam bahasa Sunda lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.Transformasi ialah proses pembentukan unsur bahasa dari struktur dasar ke struktur turunan. Dalam transformasi, terdapat pelesapan atau yang disebut elipsis. Kalimat elipsis adalah kalimat tidak sempurna yang terjadi karena penghilangan bebrapa bagian dari klausa, dan diturunkan dari kalimat tunggal. Melalui penelitian ini, maka anggapan tentang pelesapan dalam bentuk bahasa Sunda lisan di masarakat pasar Padayungan kota Tasikmalaya, terbukti benar adanya. This research aims to describe and analyze elements of clausal functionsthat undergo elision by using a transformation approach on sentences from communal interactions at Padayungan Market, Tasikmalaya City. This research adopted a descriptive method by way of a tapping record to gather data. Data from communal interactions and conversations at Padayungan Market, Tasikmalaya were analyzed by a textual analysis. The entire sentential transformation and deletion of clausal functions were treated as population or total sampling. Oral language relies on its contexts of use; therefore, ellipsion occurs.Such, however, does not undermine grammaticality. Nevertheless, accuracy in word choice and word form is not characteristic of oral register since the contexts of utterance assist in understanding the meaning. Transformation is a process of constructinglanguage features from underlying structure to derivative structure. In transformation, there is deletion or also known as ellipsis. Elliptical sentencesare incomplete sentences because of elimination of several clausal parts, derived from a single sentence. This research proves that ellipsis occurs in Sundanese oral register at Padayungan Market, Tasikmalaya.
NILAI AGAMA DALAM WAWACAN HIKAYAT HASAN SHOIG BASHRI UNTUK BAHAN AJAR MEMBACA DI SMA KELAS XII MELANDI, RINDI VAIVTI; KOSWARA, DEDI; KUSWARI, USEP
LOKABASA Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v4i2.3141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami isi teks dan mendeskripsikan nilai-nilai agama dalam wawacan untuk dijadikan bahan ajar membaca di SMA kelas XII. Untuk mencapai hal itu, digunakan metode deskriptif dan metode edisi teks standar yang diharapkan bisa mendapatkan gambaran secara obyektif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa wawacan Hikayat Hasan Shoig Bashri merupakan sebuah naskah yang ditulis menggunakan huruf Arab Pegon dan ditransliterasi ke dalam huruf Latin. Wawacan ini dibagi ke dalam dua jilid, terdiri atas 128 halaman dan delapan pupuh yang bercerita mengenai kehidupan sosial seorang pemuda yang sangat taat pada ajaran agama yang dianutnya. Alur dari cerita wawacan ini adalah maju dan tokoh utamanya adalah Hasan Shoig Bashri. Secara umum, latar tempat yang digunakan adalah tempat-tempat yang erat hubungannya dengan agama Islam. Dalam penulisannya, pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga karena pengarang berada di luar cerita, selain itu pengarang juga menggunakan beberapa gaya bahasa, peribahasa Sunda, dan syair-syair Arab. Nilai agama yang terkandung dalam wawacan ini terdiri atas aqidah, akhlak, dan fiqih. Hasil temuan ini direkomendasikan untuk dijadikan bahan ajar sesuai SKKD mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda. This study aims to comprehend contents of the text and unearth the religious values in the text used as reading material in Grade XII of Senior High School. To meet the goal, this study used a descriptive method and a standard text method in hope to get an objective view. This study concludes that Hikayat Hasan Shoig Bashri is a text that was written through Arab Pegon and was transliterated into Latin alphabets. The text consists of two chapters, 128 pages and 8 pupuh. It tells a story of a moslem young man who obeyed his religion rules. Plot of the text is forward and the main actor is Hasan Shoig Bashri. Generally, the settings of the text are some places related with Islamic religion. The author of the text uses a third person viewpoint and uses a number of figurative speeches, Sundanese idioms, and even Arabic poetries. The religious values embedded in the text constitute Akidah, Akhlaq, and Fikih. The text is recommended to be a learning material suited with the standard competencies and basic competencies of Sundanese language and literature.
PERBANDINGAN MODEL SINEKTIK DAN MODEL CONSEPT SENTENCE MODIFICATION DALAM PEMBELAJARAN MENULIS GUGURITAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2014/2015 NURAENI, LENI RISNA; Kuswari, Usep
LOKABASA Vol 6, No 1 (2015): Vol. 6, No. 1 April 2015
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v6i1.3151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model Sinektik dan model Consept Sentence Modification dalam meningkatkan kemampuan menulis guguritan Maskumambang siswa kelas VIII SMPN 1 Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang mencakup desain Randomized Posttest-Only Comparison Group. Sumber data dalam penelitian ini sebanyak 57 siswa yang diambil dari dua kelas, yaitu kelas VIII-A dan VIII-B SMPN 1 Cineam. Hasil pembelajaran menulis guguritan Maskumambang yang menggunakan modél Sinektik rata-ratanya 80.  Hasil pembelajaran menulis guguritan Maskumanbang yang menggunakan model Consept Sentence Modification rata-ratanya 78,5. Uji normalitas dengan taraf 99% menghasilkan data normal dengan perhitungan x2itung x2tabel yaitu 7,47 11,3. Uji homogenitas antara variansi hasil pembelajaran menulis guguritan Maskumambang yang menggunakan modél Sinektik dan yang menggunakan model Consept Sentence Modification termasuk homogen dengan perhitungan Fitung Ftabel yaitu 1,09 1,90. Dalam taraf kepercayaan 99% Ha ditolak dalam menulis guguritan Maskumambang yang menggunakan modél Sinektik dan model Consept Sentence Modification dengan perhitungan titung ttabél yaitu 1,830 1,673. Dengan demikian penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis guguritan Maskumambang yang menggunakan modél Sinektik dan yang menggunakan model Consept Sentence Modification. Meskipun hasil pengolahan data membuktikan bahwa modél Sinektik lebih efektif daripada model Consept Sentence Modification dalam pembelajaran menulis guguritan di kelas VIII SMP Negeri 1 Cineam Kabupaten Tasikmalaya.  AbstractThis study aimed to test the effectiveness of the Synectic model and the Concept of Sentence Modification model in improving the ability of 8th Grade students of SMPN 1 Cineam, Tasikmalaya Regency, in writing Guguritan Maskumambang. This study used an experimental method that involved design Randomized Posttest-Only Comparison Group. The source of data in this study were 57 students of two classes: VIII-A and VIII-B. The learning outcomes of writing Guguritan Maskumambang with the Synectic model are in the average of 80. The learning outcomes of writing Guguritan Maskumambang with the Concept of Sentence Modification model are in the average of 78.5. The normality test with a level of 99% produced normal data with the calculation x2countx2tabel, namely 7.47 11.3. The homogeneity test between the variance of learning outcomes of writing Guguritan Maskumambang with the Synectic model and the Concept of Sentence Modification model is homogeneous, with calculations FcountFtable, namely 1.091.90. In the 99% confidence level, Ha was rejected with calculation x2countx2tabel, namely 1.830 1.673. Thus, this study proves that there is no significant difference between the results of the learning of writing Guguritan Maskumambang by using the Synectic model and Concept of Sentence Modification model. Nevertheless, the data processing proves that the Synectic model is more effective than the Concept of Sentence Modification model in the learning of writing guguritan on 8th grade Students of SMP Negeri 1 Cineam, Tasikmalaya Regency.
METODE KARYA WISATA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SAJAK Ridho, Haqi; Nurjanah, Nunuy; Kuswari, Usep
LOKABASA Vol 9, No 2 (2018): Vol. 9, No. 2, Oktober 2018
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v9i2.15681

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan menulis sajak siswa kelas X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi tahun Ajar 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaankemampuan menulis sajak siswa kelas X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi sebelum menggunakan metode karya wisata, sesudah menggunakan metode karya wisata,sertasebelum dan sesudah menggunakan metode karya wisata. Metode yang digunakan adalah studi kuasi eksperimen, dengan desain penelitian one group pretests posttest design. Sumber data penelitian adalah siswa kelas X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi. Tehnik mengumpulkan data yang digunakan adalah tes tertulis, sedangkan teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan SPSS ver.20, Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrument tes.Data yang sudah diperoleh dianalisis menggunakan analisis t-test. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, rata-rata hasil belajar menulis sajak siswa kelas X IPA 2 sebelum menggunakan Metode karya wisata adalah (58,9) artinya siswa belum mampu menulis sajak, sedangkan rata-rata setelah menggunakan Metode karya wisata adalah (82,1) siswa sudah mampu menulis sajak.Dengan demikian adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis sajak siswa sebelum menggunakan metode karya wisata dan sesudah menggunakan metode karya wisata, yang berarti hipotesis alternatif ( ) diterima dan hipotesis nol ( ) ditolak. terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis sajak siswa kelas IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi tahun Ajar 2017/2018 sebelum dan sesudah menggunakan Metode karya wisatadan dibuktikan dengan analisis t-test diperoleh harga   adalah 2.676 1.690. AbstractThis research is based by the lack of ability to write poem of students of class X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi academic year 2017/2018. This study aims to determine the significant differences in the ability to write poem of students of class X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi before and after using the field trip method . The method used is quasi-experimental study, with one group pretests posttest design research design. The source of research data is the students of class X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi. Independent variables of research is the field trip methodi, while the dependent variable is the ability of students in writing poems. The instrument used to collect data is based test. The data obtained were analyzed using t-test. Based on the result of research that has been conducted, the average of learning result of writing poem of class X IPA 2 before using the  field trip method is (58,9) which proves that students have not been able to write poem, meanwhile after using field trip method is ( 82.1) students have been able to write poems. After the t-test analysis is obtained the price t_itung t_tabel is 2.676 1.690 which means alternative hypotesis (Ha) is accepted and the yangll hypothesis ( ) is rejected. That is, there is a significant difference in the ability to write poem students IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi academic year 2017/2018 before and after using the field trip method.
MEDIA E-LEARNING DENGAN APLIKASI EDMODO DAN SKYPE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI Rabiussani, Rani; Kuswari, Usep; Sudaryat, Yayat
LOKABASA Vol 8, No 2 (2017): Vol. 8, No. 2, Oktober 2017
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v8i2.14201

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kedudukan e-learning dalam meningkatkan minat dan kemampuan menulis puisi Sunda siswa kelas XI SMK Negeri 13 Bandung tahun ajaran 2016-2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media e-learning menggunakan aplikasi Edmodo dan aplikasi Skype dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas XI SMK Negeri 13 Bandung. Metode yang digunakan adalah studi eksperimen melalui desain penelitian Alternatif Treatment Post test Only with Non-equivalent Group Design. Sumber data penelitian adalah siswa kelas XI Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMK Negeri 13 Bandung. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrumen tes, observasi, dan angket. Data yang sudah diperoleh dianalisis menggunakan analisis t-test. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, rata-rata nilai hasil belajar menulis puisi siswa kelas XI SMK Negeri 13 Bandung yang menggunakan aplikasi Edmodo adalah 76,48 dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa sudah mampu menulis puisi. Sedangkan rata-rata nilai yang menggunakan aplikasi Skype adalah 70,83, yang artinya siswa belum mampu menulis puisi. Setelah dilaksanakan analisis t-test terbukti bahwa  ttabel dari df (58) dengan kepercayaan 95%, 2,004, serta jumlah thitung adalah 7,19. Berdasarkan hasil uji hipotesis bisa disimpulkan bahwa thitung ≥ ttabel, atau 7,19  ≥ 2,004 yang berarti hipotésis alternatif (H1) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak. Artinya bahwa media e-learning menggunakan aplikasi Edmodo lebih unggul dibandingkan dengan aplikasi Skype dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas XI SMKN 13 Bandung tahun ajaran 2016-2017. AbstractThis research is motivated by the importance of e-learning in improving the interest and ability to write Sundanese poetry of class XI SMK Negeri 13 Bandung students in 2016-2017academic year. This study aims to determine the implementation of e-learning media by using Edmodo and Skype application in improving the writing poetry ability of students of class XI SMK Negeri 13 Bandung. The method used is experimental study through Alternative Treatment Post Test Only with Non-equivalent Group Design research design. The data source is the students of class XI Computer Network Engineering (TKJ) SMK Negeri 13 Bandung. Instruments used to collect the data are test instruments, observations, and questionnaires. The data obtained were analyzed by using t-test. Based on the research results, the average score of students’writing poetry is 76.48 from Minimum Criterion (KKM) 75. It proves that students have been able to write poetry. While the average score using the Skype application is 70.83, which means students have not been able to write poetry. After conducted t-test analysis, the results proved that ttable of df (58) with 95% degree of confidence, 2.004, and tcount is 7.19. Based on hypothesis, test result can be concluded that tcount≥ ttable, or 7,19 ≥ 2,004 which mean alternative hypotesis (H1) is accepted and null hypothesis (H0) is rejected. This means that the e-learning media by using Edmodo application is more benefited than the Skype application in improving the writing poetry ability of students of class XI SMKN 13 Bandung in academic year 2016-2017.
KATA SERAPAN BAHASA SUNDA (Pendekatan Étimologi, Morfologi, dan Grafologi) Nurlatifah, Eva; Sudaryat, Yayat; Kuswari, Usep
LOKABASA Vol 8, No 2 (2017): Vol. 8, No. 2, Oktober 2017
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v8i2.14197

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh anggapan bahwa seluruh kosa kata bahasa Sunda yang digunakan oleh penutur dalam berkomunikasi sehari-hari merupakan bahasa asli. Padahal sebagian dari kosa kata tersebut merupakan kata serapan dari bahasa lain. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kata serapan bahasa Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif, dengan teknik mengumpulkan data menggunakan teknik dokumentasi. Sumber data berupa majalah Manglé nomor 2517 yang terbit bulan Maret 2015. Pengolahan data menggunakan teknik analisis unsur langsung dengan pendekatan etimologi, morfologi, dan grafologi. Hasil dari penelitian ini ditemukan lima hal, diantaranya adalah (1) ditemukan 12 asal kata serapan, kata serapan terbanyak berasal dari bahasa Arab yaitu sejumlah 61 kata; (2) ada lima bentuk kata serapan bahasa Sunda, jumlah data terbanyak adalah bentuk kata dasar (63,81%); (3) proses pembentukan kata pada kata serapan bahasa Sunda terdapat 12 proses penyerapan, kebanyakan dari data yang telah ditemukan mengalami proses adaptasi sebanyak 32 data; (4) ditemukan 41 pola penulisan kata serapan, delapan pola memiliki kesamaan dengan pola yang terdapat dalam bahasa Indonesia, delapan pola lainnya memiliki pola yang berbeda dalam penulisan fonem kata serapan, sedangkan 29 pola lain merupakan pola baru yang ditemukan dalam proses penyerapan; dan (5) perbandingan makna kata serapan bahasa Sunda dan makna pada kata asal ditemukan lima pola yang berbeda. AbstractThis research is motivated by the assumption that all Sundanese vocabularies used by speakers in everyday communication are the original language. However, some of the vocabularies are borrowing words of other languages. The purpose of this study is to describe the Sundanese borrowing words. The method used in this research is descriptive method, and documentation technique is used as data collecting technique. The data source is Manglé magazine number 2517 which was published in March 2015. Data processing used direct element analysis technique with etymology, morphology and graphology approach. The results of this study found five things, i.e. (1) there are 12 original borrowing words, the borrowing words come from the Arabic word are 61 words; (2) there are five forms of Sundanese borrowing word, the largest amount of data is root word (63,81%); (3) the process of word formation in the Sundanese borrowing words consisted of 12 borrowing processes, most of the data found that have adaptation process are 32 data; (4) there are 41 borrowing word writing patterns, eight patterns have similarities to the patterns contained in the Indonesia language, eight other patterns have different patterns in the writing of phonemes of the borrowing words, whereas 29 patterns are new patterns found in the borrowing process; and (5) the comparison between Sundanese borrowing word meaning and the meanings in the original word found five different patterns.
LEKSIKON ANYAMAN BAMBU DI KECAMATAN PACET KABUPATEN BANDUNG (Kajian Etnolinguistik) Setiani, Puspa Endah; Sudaryat, Yayat; Kuswari, Usep
LOKABASA Vol 9, No 1 (2018): Vol. 9, No. 1, April 2018
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v9i1.15673

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya mempertahankan tradisi, adat-istiadat, dan bahasa daerah yang merupakan kekayaan suatu bangsa. Anyaman bambu merupakan salah satu tradisi yang masih bertahan saat ini dalam himpitan kehidupan modern sangat penting untuk dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui leksikon anyaman bambu yang ada di Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian adalah para pengrajin anyaman bambu di Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara dan observasi. Data yang sudah diperoleh dianalisis berdasarkan kajian etnolinguistik. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, terdapat 19 leksikon anyaman bambu yang ada di kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. Leksikon anyaman bambu tersebut diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, yaitu (1) alat dapur, (2) alat rumah tangga, (3) alat pertanian, (4) alat perikanan, dan (5) alat bangunan rumah. Sedangkan berdasarkan kajian etnolinguistik, terdapat istilah-istilah anyaman awi yang mengandung nilai-nilai budaya yang tinggi yang erat hubunganna sistem kepercayaan yang ada pada masyarakat. AbstractThis research is motivated by the importance of maintaining traditions, customs, and regional languages, which constitute national property. Bamboo woven, one of the traditions that still survive today though under the pressure of modern life is very important to be preserved. This study aims to find out bamboo woven lexicon in Pacet of Bandung district. The method used was the descriptive method with a qualitative approach. The source of the research data is bamboo woven craftsmen in Pacet, Bandung District. The instrument used to collect data was interviews and observations. The data obtained was analyzed based on ethnolinguistic studies. Based on the results of the research, there are 19 woven bamboo lexicons. The lexicon of woven bamboo is classified based on its functions, i.e. (1) kitchen utensils, (2) household appliances, (3) agricultural tools, (4) fishing equipment, and (5) house building tools. Whereas based on ethno-linguistic studies, there are woven terms that contain high cultural values that are closely related to the belief system that exists in society.
Teknik Permainan Kartu Memo dalam Pembelajaran Aksara Sunda Farid, Muhamad; Rahman, Rahman; Kuswari, Usep
LOKABASA Vol 10, No 2 (2019): Vol. 10, No. 2, Oktober 2019
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v10i2.21358

Abstract

The background of this study is the lack of students’ ability to write Sundanese writing. This study has a purpose to describe students’ writing ability towards Sundanese writing based on the form, grammatical writing, also manners before using memo cards game students’ writing ability towards Sundanese writing based on the form, grammatical writing, also manners after using memo cards game the effectiveness of memo cards game to help increasing the students’ writing ability in Sundanese writing based on the form, grammatical writing, and also manners. Using the quasi-experimental research and one-group pretest and posttest design. This study collected the data using tests to the Junior High School students grade VII-A in SMPN 2 Lembang, academic year 2018/2019 which is 37 students. The results show that: 1) students’ writing ability towards Sundanese writing before using memo cards game is about 60,13 from the 70 of passing grade; 2) students’ writing ability towards Sundanese writing after using memo cards game increase to 74,66; and 3) there is a significant difference between the students’ writing before using memo cards game and after using memo cards game. We can see from the hypothesis experiment that the value of Asimp. Sig (2-Tailed) is 0,000. We can conclude that the memo card game technique can mrove the writing skills of Sundanese grade VII-A junior high school student in academic year 2018/2019.AbstrakLatar belakang penelitian ini adalah kurangnya kemampuan dalam menulis aksara Sunda siswa kelas VII-A SMPN 2 Lembang taun ajaran 2018/2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis aksara Sunda siswa kelas VII-A SMPN 2 Lembang sebelum dan sesudah menggunakan teknik permainan kartu memo berdasarkan bentuk, tatacara penulisan, serta kaidah-kaidahnya, dan perbedaan yang signifikan kemampuan menulis aksara Sunda sebelum dan sesudah menggunakan teknik permainan kartu memo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kuasi eksperimen dengan desain penelitian one-group pretest and posttest. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes kepada siswa kelas VII-A SMPN 2 Lembang tahun ajar 2018/2019 yang berjumlah 37 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa, (1) kemampuan siswa menulis aksara Sunda sebelum menggunakan teknik permainan kartu memo adalah sebesar 60,13, (2) kemampuan siswa menulis aksara Sunda setelah menggunakan teknik permainan kartu memo adalah sebesar 74,66 3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis siswa terhadap aksara Sunda sebelum dan sesudah menggunakan teknik permainan  kartu memo. Hal tersebut dapat kita lihat dari uji hipotesis bahwa nilai Asimp. Sig (2-Tailed) sebesar 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Teknik Permainan Kartu Memo dapat meningkatkan kemampuan menulis aksara Sunda siswa SMPN 2 Lembang tahun ajaran 2018/2019.Abstrak: Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya kemampuan dalam menulis aksara Sunda siswa kelas VII-A SMPN 2 Lembang taun ajaran 2018/2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis aksara Sunda siswa kelas VII-A SMPN 2 Lembang sebelum dan sesudah menggunakan teknik permainan kartu memo berdasarkan bentuk, tatacara penulisan, serta kaidah-kaidahnya, dan perbedaan yang signifikan kemampuan menulis aksara Sunda sebelum dan sesudah menggunakan teknik permainan kartu memo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kuasi eksperimen dengan desain penelitian one-group pretest and posttest. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes kepada siswa kelas VII-A SMPN 2 Lembang tahun ajar 2018/2019 yang berjumlah 37 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa, (1) kemampuan siswa menulis aksara Sunda sebelum menggunakan teknik permainan kartu memo adalah sebesar 60,13, (2) kemampuan siswa menulis aksara Sunda setelah menggunakan teknik permainan kartu memo adalah sebesar 74,66 3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis siswa terhadap aksara Sunda sebelum dan sesudah menggunakan teknik permainan  kartu memo. Hal tersebut dapat kita lihat dari uji hipotesis bahwa nilai Asimp. Sig (2-Tailed) sebesar 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Teknik Permainan Kartu Memo dapat meningkatkan kemampuan menulis aksara Sunda siswa SMPN 2 Lembang tahun ajaran 2018/2019.
KUALITAS SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA DI SMPN 2 LEUWISADENG BOGOR Destivani, Vika; Kuswari, Usep; Awaliah, Yatun Romdonah
LOKABASA Vol 11, No 1 (2020): Vol. 11 No. 1, April 2020
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v11i1.25200

Abstract

This research based on the quality of mid-semester test questions in Sundanese language subject which is proposed by the teacher is still not meeting the criteria of validity , reliability, and questions properness,. This research aims to describe the validity level, content validity, and empirical validity (difficulty level and differentiator power), reliability, and questions appropriateness level  of Sundanese language subject in SMPN 2 Leuwisadeng Bogor. This research uses descriptive method, specifically, descriptive and inferential statistics. This methods used descriptive method of quantitative approach.The data for this research are Sunadanese subject mid-term questions and the answer sheets of the first and second semester student year 2018/2019. Furthermore, this research uses documentation study as the technique of the research. Based on the 11 analyzed aspects, the result shows that mid-semester test question content validity of 110 questions that 44 questions are valid, 21 questions are obliged to be revised, and 45 questions should be changed. Empirical Validity based on difficulty level shows that 62 questions are proper, 40 questions should be revised and 8 questions should be changed. Based on the differentiator power shows that 49 questions are proper, 31 questions should be revised, and 30 questions should be substituted. Based on the reliability level, 50% is in good category, 30% is in middle category, and 20% is in the bad category. Therefore, based on validity, either contect valididty or empirical validity (questions’difficulty level and differentiator poer), as well as reliability level, there are 35 proper questions (32%), 50 questions should be revised (45%), and 25 questions should be changed (23%). The conclusion is mid-semester test questions of Sundanese subject in SMPN 2 Leuwisadeng Bogor has’good’ standard of questionsappropriateness. AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kualitas soal penilaian tengah semester mata pelajaran bahasa Sunda yang dibuat oleh guru masih belum memenuhi kriteria tingkat validitas, reliabilitas, dan kelayakan soal penilaian tengah semester. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas, baik validitas isi maupun validitas empiris (tingkat kesukaran dan daya pembeda), tingkat relibilitas, dan tingkat kelayakan soal-soal penilaian tengah semester basa Sunda di SMPN 2 Leuwisadeng Bogor. Metode yang digunakan yaitu metode deksriptif dengan pendekatan kuantitatif.  Sumber data dalam penelitian ini didapat dari pengumpulan soal-soal penilaian tengah semester bahasa Sunda dan lembar jawaban siswa semester 1 dan semester 2 taun ajar 2018/2019. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian 11 aspek yang telah dianalisis ini yaitu validitas isi soal penilaian tengah semester dari 110 soal yaitu 44 soal valid, 21 soal harus direvisi, dan 45 soal harus diganti. Validitas empiris, berdasarkan kesukaran soal ada 62 soal yang layak, 40 soal direvisi, dan 8 soal harus diganti. Berdasarkan tingkat daya pembeda ada 49 soal layak, 31 soal direvisi, dan 30 soal harus diganti. Berdasarkan tingkat reliabilitas soal Penilaian Tengah Semester ada 50% kategori tinggi, 30% kategori sedang, dan 20% kategori rendah. Oleh sebab itu, berdasarkan validitas,  baik validitas isi maupun validitas empiris (tingkat kesukaran soal dan daya pembeda soal), serta tingkat reliabilitas terdapat kelayakan soal yaitu ada 35 soal yang layak (32%), 50 soal harus direvisi (45%),  dan 25 soal harus diganti (23%). Jadi, soal-soal penilaian tengah semester bahasa Sunda di SMPN 2 Leuwisadeng Bogor mempunyai tingkat kelayakan soal yang “cukup”.
Media Realia dalam Pembelajaran Menulis Carita Pondok Sobarudin, Refia Mustikaati; Kuswari, Usep
LOKABASA Vol 12, No 1 (2021): Vol. 12 No. 1, April 2021
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v12i1.34138

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan 1) kemampuan menulis cerita pendek siswa sebelum dan sesudah menggunakan Media Realia; 2) kemampuan menulis cerita pendek siswa sebelum dan sesudah tidak menggunakan Media Realia 3) peningakatan kemampuan menulis cerita pendek siswa sebelum dan sesudah menggunakan Media Realia; 4) perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita pendek siswa yang menggunakan Media Realia dan yang tidak menggunakan Media. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen murni (True Experimental Design). Hasil dari penelitian ini adalah 1) kemampuan menulis cerita pendek siswa sebelum menggunakan Media Realia termasuk ke dalam kategori belum mampu (rata-rata 70, 29; KKM ≥ 75), sesudah menggunakan media Realia masuk ke dalam kategori mampu (rata-rata 78,41; KKM ≥ 75); 2) kemampuan menulis cerita pendek siswa sebelum tidak menggunakan Media Realia masuk ke dalam kategori belum mampu (rata-rata 64,14 ; KKM ≥ 75), sesudah tidak menggunakan media Realia masuk ke dalam kategori belum mampu (rata-rata 71,28 KKM ≥ 75); 3) Adanya peningakatan kemampuan menulis cerita pendek siswa sebelum menggunakan media Realia (70,29) dan sesudah menggunakan Media Realia (78,41); 4) adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita pendek siswa yang menggunakan Media Realia dan tidak menggunakan Media Realia hal ini berarti bahwa H0 ditolah dan Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Media Realia efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek.Kata kunci: cerita pendek, Media Realia, menulis. Abstract: This research is motivated by the lack of student interest in literacy. This can be seen from the lack of students' ability to get ideas for writing short stories. The purpose of this study is to describe 1) the ability to write short stories of students before and after using Realia media; 2) the ability to write short stories before and after students do not use Realia media; 3) an increase in the ability to write short stories of students before and after using Realia media; and 4) measuring the comparison of students' ability to write short stories using Realia media and those not using Realia media. The results of this study are 1) the data obtained from this study after the test of the nature of the data, has a normal (P0,05) and homogeneous (P0,05); 2) the results of hypothesis testing using the t-test show that the ability to write short stories of students who use Realia media P=0,000 (P0,05=significant) and the ability to write short stories of students who do not use Realia media P=0,000 (P0.05=significant); 3) There is an improvement in the ability to write short stories of students before using Realia media (70,29) and after using Realia media (78,41); 4) there is a significant difference between the ability to write short stories of students who use Realia media and those who do not use Realia media. So, it can be concluded that Realia media is effective in learning to write short stories.Keywords: Media Realia, short story, writing.