Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI DAN PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Anri Anri; I Gusti Agung Ayu Hari Triandini; Yani Mulyani; Rahma Ziska; Cep Ahmad Muhtar
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v6i1.2313

Abstract

Kecelakaan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Prevalensi cedera tertinggi ditemukan pada siswa sekolah sebesar 13,0% dan berdasarkan kategori umur prevalensi cedera tertinggi adalah usia muda 15-24 tahun sebesar 12,2%. Dalam suatu peristiwa yang membutuhkan penanganan medis orang pertama yang akan memberikan pertolongan adalah mereka yang berada di tempat kejadian. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan kesiapan menolong bagi para siswa diperlukannya edukasi dan pelatihan mengenai bantuan hidup dasar yang tepat pada kecelakaan. Metode dalam kegiatan ini adalah service learning. Teknik kegiatan ini adalah dimulai dengan pembagian kuesioner pre-test dan dilanjutkan dengan pemberian materi terkait (BHD) dan peragaan teknik evakuasi korban serta simulasi langsung oleh siswa. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan praktek terpimpin oleh narasumber kemudian praktek mandiri dengan pengawasan pelaksana. Selanjutnya sebagai evaluasi diberikan post-test. Pelaksanaan kegiatan dengan cara hybrid (online dan offline). Ada peningkatan pengetahuan siswa SMK Bhakti Kencana Majalaya (65%) dan siswa SMK Bhakti Kencana Bandung (26,25%) tentang bantuan hidup dasar setelah kegiatan edukasi bantuan hidup dasar.
IMPLEMENTASI KONSEP MERDEKA BELAJAR KOLABORATIF MELALUI PENGOLAHAN TANAMAN BIOFARMAKA GALAKTAGOG DI KOTA MATARAM I Gusti Agung Ayu Hari Triandini; Anri Anri; Yani Mulyani; Rahma Ziska; Cep Ahmad Muhtar; I Gde Adi Suryawan Wangiyana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12496

Abstract

ABSTRAKKebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka mendorong proses pembelajaran di perguruan tinggi yang semakin otonom dan fleksibel. Dalam mendukung konsep merdeka belajar diperlukan kerja sama antar prodi dan dunia industri serta mitra lainnya. Prodi mitra dan prodi pelaksana pengabdian memiliki visi misi yang sama yaitu menumbuhkan jiwa entrepreneur sebagai profil lulusannya. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dari kelompok studi HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) UNDIKMA (Universitas Pendidikan Mandalika), Pengusaha Produk Herbal Sasak Aren dan Kader ASMAN TOGA (Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga)Bendega. Metode dan tahapan dalam penerapan iptek kepada masyarakat antara lain mulai dari identifikasi kebutuhan mitra, perancangan kegiatan, pelaksanaan kegiatan webinar, pendampingan operasional dan praktek serta evaluasi kegiatan. Edukasi dilakukan secara active and participatory learning yaitu edukasi mengenai tanaman biofarmaka berdasarkan evidence based practice dan pelatihan pembuatan makanan dan minuman herbal instan yang berkhasiat sebagai galaktagog yaitu berupa manisan jahe agar dan teh celup katuk dengan jumlah peserta 40 orang. Tahapan pengolahan produk yang dilakukan secara umum yaitu sortasi, pencucian, pengeringan dan pengolahan serta pengemasan produk. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra jika dibandingkan antara sebelum dan sesudah kegiatan. Secara umum, diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang tanaman biofarmaka sebelum kegiatan yaitu rata-rata 68,75% (cukup) dan mengalami peningkatan menjadi 100% (baik) setelah kegiatan sosialisasi dilakukan. Mitra telah mampu membuat produk galaktagog herbal jenis manisan jahe agar & teh celup katuk serta menguasai pengetahuan dasar tentang pengolahan tanaman biofarmaka. Kata kunci: belajar; biofarmaka; galaktagog; merdeka. ABSTRACTThe Independent Campus Learning Policy encourages the learning process in higher education to become more autonomous and flexible. In supporting the concept of independent learning,the collaboration between study programs and the industrial world, and other partners is needed. The partner study program and the service-implementing study program have the same vision and mission to create an entrepreneurial spirit in the alumni profile. The Partners for community service activities are the UNDIKMA NTFPs (Non-Timber Forest Products) study group, Sasak Aren Herbal Product Entrepreneurs, and ASMAN TOGA Bendega Cadre. Methods and stages in the application of science and technology to the community, starting from identifying partner needs, designing activities, implementing webinars, operational and practical assistance, and evaluating activities. Education is carried out in active and participatory learning, as the education regarding biopharmaceutical plants based on evidence-based practice and training on making instant herbal food and drinks which are efficacious as galactagogues in the form of ginger candy jelly and katuk tea with 40 participants. The stages of product processing are sorting, washing, drying, and processing, and packaging of products. There was an increase in partners' knowledge and skills when compared before and after the activity. In general, it is known that the level of knowledge of respondents about biopharmaceutical plants before the activity was an average of 68.75% (enough) and increased to 100% (good) after the socialization activity was carried out. Partners have been able to make herbal galactagogue products such as ginger candy jelly & katuk tea bags and have basic knowledge about processing biopharmaceutical plants. Keywords: study; biopharmaca; galactagogue; independence.