Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Simulasi Proses Deep Drawing Stainless Steel dengan Software Abaqus Riyadi, Tri Widodo Besar; Hastomo, Budi
Media Mesin Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil simulasi proses deep drawing terhadap bahan stainless steel pada proses pembentukan komponen end cub hub body. Penelitian dilakukan dengan paket software Abaqus 6.5-1 yang diawali dengan pengujian uji tarik, kemudian mengkonversi data tegangan-regangan nominal ke dalam tegangan-regangan sebenarnya, dan menghitung sifat plastisitas bahan dengan persamaan Holomon. Hasil simulasi menunjukkan bentuk produk dan distribusi tengan pada pelat setelah mengalami proses deep drawing. Hubungan antara tegangan dan fenomena kerutan juga diketahui. Perbandingan hasil menunjukkan bahwa bentuk produk pelat hasil simulasi mendekati hasil yang diperoleh dengan eksperimen.
Pengaruh Waktu Tahan Celup Terhadap Nilai Kilap dan Ketebalan Lapisan Tembaga Pada Proses Elektoplating Baja Karbon Tinggi Riyadi, Tri Widodo Besar; Masyrukan, Masyrukan; Sugito, Bibit
Media Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elekroplating merupakan proses pelapisan logam dengan logam lain dalam satu larutan elektrolit dimana arus searah yang dialirkan melalui anoda dan katoda akan menimbulkan rekasi reduksi dan oksidasi sehingga bahan anoda akan tergerus dan melapisi bahan katoda. Kualitas produk elektroplating sangat dipengaruh oleh beberapa faktor antara lain jenin bahan yang digunakan dan pemilihan parameter celup terhadap kilap dan ketebalan lapisan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan material plat baja karbon tinggi sebagai katoda dan tembaga sebagai anoda. Persiapan bahan katoda dilakukan mulai dari memotong bahan, meratakan dan pemolesan permukaan dengan mesin dan kertas gerinda. Proses plating dilakukan dengan voltase 7 volt, dan menggunakan variasi waktu tahan celup selama 5, 7 dan 9 detik. Benda hasil elektroplating kemudian diuji nilai kilap lapisannya dengan gloss meter dan ketebalan lapisannya dengan thickness gauge. Hasil pengujian kilap menunjukkan bahwa dengan waktu plating 5 detik diperoleh nilai kilap sebesar 134,7 GU, waktu plating 7 detik diperoleh nilai kilap 133,7 GU dan waktu plating 9 detik diperoleh nilai kilap sebesar 129,5 GU. Sedangkan pengujian ketebalan menunjukkan bahwa dengan waktu plating 5 detik diperoleh ketebalan lapisan sebesar 0202 μm, waktu plating 7 detik diperoleh ketebalan sebesar 0,270 μm dan waktu plating 9 detik diperoleh ketebalan sebesar 0,294 μm.
Simulasi Proses Deep Drawing Stainless Steel dengan Software Abaqus Riyadi, Tri Widodo Besar; Hastomo, Budi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil simulasi proses deep drawing terhadap bahan stainless steel pada proses pembentukan komponen end cup hub body. Penelitian dilakukan dengan paket software Abaqus 6.5-1 yang diawali dengan pengujian uji tarik, kemudian mengkonversi data tegangan-regangan nominal ke dalam tegangan-regangan sebenarnya, dan menghitung sifat plastisitas bahan dengan persamaan Holomon. Hasil simulasi menunjukkan bentuk produk dan distribusi tegangan pada pelat setelah mengalami proses deep drawing. Hubungan antara tegangan dan fenomena kerutan juga diketahui. Perbandingan hasil menunjukkan bahwa bentuk produk pelat hasil simulasi mendekati hasil yang diperoleh dengan eksperimen.
PERKEMBANGAN CACAT RONGGA PADA PROSES EKSTRUSI Riyadi, Tri Widodo Besar
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cavity defect occurs in an extruded product when the remaining billet reaches a certain thickness. This defect can create serious problem in the quality of products because it produces waste material and requires an extra operation for finishing. The requirement of wasting a certain portion of the product becomes undesirable especially for a relatively short, headed product. Since the occurrence of this defect is troublesome in industrial practice, it is important to study the conditions leading to the cavity formation. By using this prediction, it may be possible to stop the process before the cavity starts to develop. In this work, a new measuring technique to monitor the development of cavity defect in forward extrusion was studied. This technique uses electrical contact principle, which detects the contact between metal pins and the leading face of the billet. When the cavity develops, a void or gap between the punch and the billet interface develops, and breaks the electrical current of the circuit. The experiment of extrusion process was undertaken in parallel with a finite element analysis (FEA) using ABAQUS software. It was shown that at a certain distance the cavity defect was revealed. In this work, the cavity formation was investigated by a variation of die reduction. The influence of coefficient of friction, punch speed, and billet thickness was also observed. This study concentrated on improving the understanding of the behavior of metal flow and the development mechanism of cavity formation with the aim of providing general guidance for the extrusion industry in minimizing the cavity defect formation of the extruded product.
RANCANG BANGUN MOLD UNTUK PROSES TERMOFORMING PROSTHETIC BELOW KNEE (B/K) Febriantoko, Bambang Waluyo; Aryanto, Aris; Riyadi, Tri Widodo Besar
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Industri semakin berkembang, kebutuhan terhadap plastik pun semakin bertambah. Akan tetapi, dalam aplikasi proses pembentukan plastik sering mengalami kendala. Salah satunya adalah penyusutan. Penyusutan sering terjadi pada proses pembentukan plastik, terutama pembentukan dengan sistem mechanical thermoforming. Sehingga perlu dianalisis hal-hal yang menyebabkan penyusutan pada produk yang dihasilkan. Beberapa hal yang diidentifikasi mempengaruhi terjadinya penyusutan adalah bentuk mold, temperatur, dan jenis plastik yang digunakan.Metode penelitian yang digunakan adalah membuat alat uji mechanical thermoforming dan  membuat  mold  yang  akan  digunakan  untuk  menganalisis  penyusutan.  Mold yang digunakan ada 2 macam, yaitu mold telapak kaki atas dan mold telapak kaki bawah. Selain variasi pada mold, analisis juga ditujukan pada temperatur plastik polypropylene (PP) dan plastik PVC yang akan diproses. Variasi temperatur yaitu:1000C,  1200C,  dan  140oC.  Sedangkan  jenis  plastik  yang  diujikan  adalah  plastikpolypropylene (PP) dan plastik PVC.Dari data hasil pengujian dan pembahasan pada proses mechanical thermoforming untuk plastik polypropylene (PP) dengan ketebalan 1,0 mm tidak dapat dianalisis persentase penyusutan yang terjadi karena sifat viskos pada plastik rendah. Pada plastik jenis PP ini meskipun membentuk pola, tetapi tidak sempurna. Bahan plastik PP setelah proses penekanan dengan temperatur 100ºC-120ºC plastik tidak mengalami pemuaian yang cukup baik, karena plastik masih bersifat elastik. Pada temperatur140ºC plastik mengalami pemuaian, tetapi saat proses penekanan plastik mengalami bentuk pola yang tidak sempurna, karena temperatur terlalu tinggi. Sedangkan pada plastik PVC didapatkan hasil bahwa pada mold telapak kaki atas dengan ketinggian2 cm dan tebal plastik 1,0 mm menghasilkan persentase penyusutan rata-rata 7,85% dengan temperatur 100ºC, 9,80% dengan temperatur 120ºC dan 12,11% dengan temperatur 140ºC. Pada mold telapak kaki bawah dengan ketinggian 2 cm dan tebal plastik 1,0 mm menghasilkan persentase penyusutan rata-rata 10,01% dengan temperatur 100ºC, 10,96% dengan temperatur 120ºC dan 12,08% dengan temperatur140ºC. Kata Kunci: Mechanical thermoforming, penyusutan plastik, mold ABSTRACT The growing of industry has the effect to the increase of plastic need.  However, the application of plastic forming process often experiences constraints. One of them is depreciation. Depreciation often occurs in the plastic forming process, especially forming with mechanical thermoforming system. So it is necessary to analyze the things that cause shrinkage on the product. Some of the things that are identified to influence the shrinkage are the molds, temperatures and types of used plastics.The used method is to make mechanical thermoforming test and make mold which will be used to analyze depreciation. There are 2 kinds of molds, namely upper foot sole mold and bottom foot sole mold. In addition to the variations of the mold, the analysis is also aimed at the temperature of polypropylene plastic (PP) and PVC plastic which will be processed. The temperature variations are 1000C, 1200C and 140oC and the types of plastics that are tested is polypropylene plastic (PP) and PVC plastic.The results show that on mechanical thermoforming process for polypropylene (PP) plastic with 1.0 mm thickness, the percentage of shrinkage can not be analyzed because of the low viscous nature of plastic. PP type plastic can form a pattern, but not perfect. PP plastic material does not experience a good expansion after pressing process with100ºC-120ºC plastic temperature. This is because the plastic is still elastic. At 140ºC, the plastic undergoes expansion, but when the plastic pressing process, it undergoes an imperfect pattern. The reason is the temperature is too high. Meanwhile for the PVC plastic, it was found that in the upper foot sole mold with height of 2 cm and 1.0 mm plastic thickness, the percentages of shrinkage average are 7.85% with temperature100ºC, 9.80% with temperature 120ºC and 12.11% with temperature of 140ºC. In the bottom foot sole mold with 2 cm height and 1.0 mm plastic thickness, the percentages of shrinkage average are 10.01% with temperature 100ºC, 10.96% with temperature120ºC and 12.08% with temperature 140ºC. Keywords: Mechanical thermoforming, plastic shrinkage, mold
STUDI PROSES ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING DENGAN ELEKTRODA TEMBAGA Partono, Patna; Riyadi, Tri Widodo Besar
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electrical Discharge Machining (EDM) dewasa ini makin banyak digunakan di industri manufaktur khususnya untuk menangani permesinan material yang sangat keras dan tidak dapat dilakukan dengan metode permesinan tradisional. Dalam proses EDM, pahat elektroda akan mengikis material benda kerja sesuai dengan bentuk pahatnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel arus terhadap laju pengikisan material (material removal rate), diameter pemotongan, keausan elektroda, dan kekasaran permukaan. Penelitian dilakukan menggunakan elektroda tembaga dan dan benda kerja baja ST-37. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar arus yang digunakan sangat mempengaruhi kualitas permukaan hasil proses EDM. Dengan naiknya arus maka maka akan seiring dengan bertambahnya laju pemakanan material benda kerja, dimensi celah antara elektroda dan benda kerja, keausan elektroda dan kekasaran permukaan benda kerja.
SIMULASI SPRINGBACK BENCHMARK PROBLEM CROSS MEMBER NUMISHEET 2005 Wahyudi, Akhmad Arif; S, Waluyo Adi; Riyadi, Tri Widodo Besar
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2006)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Numisheet 2005 merupakan suatu konferensi internasional yang membahas tentang perubahan konsep dan teknologi baru pada lingkup simulasi sheet metal forming, konsep dan teknologi baru tersebut dimasudkan untuk memenuhi kebutuhan semua industri metal forming. Untuk memenuhi kebutuhan para desainer dan juga ilmu pengetahuan, konferensi menentukan tiga  permasalahan yang lebih dikenal dengan BENCHMARK PROBLEM, yaitu Benchmark I, Benchmark II, dan Benchmark III. Benchmark problem ini dimaksudkan agar designer dapat mengevaluasi model pada proses sheet metal forming dengan melakukan pengujian eksperimental maupun simulasi model.Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis komponen cross member benchmark II Numisheet 2005 dengan menggunakan metode simulasi numerik. Untuk keperluan proses simulasi numerik pada komponen cross member digunakan File Nas dari 2 jenis file yang tersedia pada benchmark II numisheet 2005 yaitu IGES File dan NAS File.Proses penelitian dan simulasi numerik komponen cross member ini menggunakan solver ABAQUS V64 PR11 dengan bantuan solver MSC. PATRAN dengan prosedur mengikuti guidelines numisheet 2005.Springback selalu terjadi pada sheet metal forming untuk itu perlu diperhatikan karena pengaruhnya sangat penting terhadap perubahan bentuk dan ukuran pada produk akhir yang dihasilkan. Perolehan informasi tentang springback digunakan untuk mendesain dies serta mengontrol ketelitian pada saat memproses bentuk komponen dan memprediksi kegagalan pada proses stamping yang dilakukan.
PENGARUH KOEFISIEN GESEKAN PADA PROSES MANUFAKTUR Riyadi, Tri Widodo Besar
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2005)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada proses manufaktur, faktor gesekan antara permukaan benda kerja dengandie memegang peranan yang sangat penting karena akan menentukan besarbeban dan gaya yang dibutuhkan selama penekanan, umur peralatan,formability benda kerja, dan kualitas produk. Selain itu, faktor gesekan jugasangat penting dalam perhitungan analitik dan numerik terhadap tegangan,regangan, dan dalam memprediksi gaya penekan secara empiris. Meskipunmekanika gesekan antar permukaan sangat rumit, tetapi sangatlah pentinguntuk mendefinisikan seberapa besar nilainya, dalam hal ini berupa faktorgesekan atau koefisien gesekan. Beberapa pengujian telah dilakukan untukmengetahui seberapa besar koefisien gesek, diantaranya adalah ringcompression test. Pada penelitian ini akan dipelajari bagaimana pengaruhkoefisien gesek terhadap proses manufaktur khususnya pada proses ekstrusi.Penelitian dilakukan secara paralel dengan eksperimen dan metode elemenhingga yang menggunakan software ABAQUS. Hasil penelitian menunjukkanbahwa semakin besar nilai koefisien gesek, maka gaya penekanan akan semakintinggi.
PREDIKSI SPRINGBACK PADA PROSES DEEP DRAWING DENGAN PELAT JENIS TAILORED BLANK MENGGUNAKAN PERANGKAT 52 LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Riyadi, Tri Widodo Besar; Safaat, Alfian; Febriantoko, Bambang Waluyo
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 17, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin didapat dari simulasi ini yaitu mengetahui terjadinya fenomena springback dan ”weld movement”  pada proses deep drawing khususnya pada pelat jenis tailored blank sehingga dapat dilakukan permodelan desain deep drawing untuk optimasi hasil draw piece agar springback bukan menjadi masalah dalam proses deep drawing.Pada simulasi ini, model yang digunakan adalah square cup deep drawing dengan dimensi model dies, diameter atas d1 : 180 mm, diameter tengah d2 : 80 mm, diameter bawah d3 : 60 mm, kedalaman atas h1 : 10  mm, kedalaman tengah h2 : 10 mm dengan radius 135o, dan kedalaman bawah h3 : 10 mm. Bahan tailored welded blanks (TWB) yang digunakan yaitu pelat baja (mild steel) dengan ketebalan 1 mm dan 0,8 mm kemudian di las. Diameter benda uji (blank) yang digunakan yaitu : 160 mm.Hasil simulasi pada kedua pelat tebal dan pelat tipis, menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu bahwa springback terbesar terjadi pada bagian penampang samping, sedangkan springback terkecil terjadi pada bagian bawah. Sedangkan Pergerakan lajur las (weld movement) mengalir dari pelat dengan ketebalan 1 mm menuju ketebalan 0,8 mm, hal ini terjadi karena tegangan mengalir menuju pada pelat yang lebih tipis
MECHANICAL PROPERTIES OF Cu SURFACE IN THE LAMINATED STRUCTURE OF Cr-Cu COATINGS Riyadi, Tri Widodo Besar
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v18i1.3944

Abstract