Chardo Nardy Silitonga
Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hakikat TUHAN: Suatu Analisa terhadap Sebutan Nama TUHAN Menguduskan dan Aplikasinya dalam Kehidupan Kristen Chardo Nardy Silitonga; Priyantoro Widodo
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 13 No. 2: Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56438/pneuma.v13i2.52

Abstract

One important issue in Christian dogma is the name of God. The polemic that often arises is the use of the words YHWH and Allah. In the New Indonesian Translation, the word used to translate the word YHWH is the word LORD by using a capital letter. In the Bible, God's name can be given to humans; some are God himself who reveals His name. Exodus 31:13, there is a term that sanctifies God, a name that God has attached to Himself. In this research, the method used is qualitative, with the study of terms and analysis of the meaning of words. When God calls himself a sanctifying LORD, God reveals himself as a holy God who has freed God's people to become his own. The sanctifying God marks a people who are distinguished from other nations. God, the creator who has power over space and time, is present among His people and makes the nation holy so that it is worthy to worship before God on the Lord's Sabbath. Abstrak Satu isu penting dalam dogma kekristenan adalah mengenai nama Allah. Polemik yang seringkali muncul adalah pemakaian kata YHWH dan Allah. Dalam Terjemahan Baru kata yang dipakai untuk menerjemahkan kata YHWH adalah kata TUHAN dengan menggunakan huruf kapital. Dalam Alkitab pemberian nama Allah bisa dari manusia dan ada yang Allah sendiri yang menyatakan nama-Nya. Dalam Keluaran 31:13 ada satu istilah TUHAN yang menguduskan yang merupakan satu nama yang disematkan TUHAN pada diri-Nya. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah kualitatif dengan studi istilah dan analisis makna kata. Ketika Allah menyebut dirinya sebagai TUHAN yang menguduskan Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang kudus yang telah membebaskan umat Tuhan untuk menjadi milik kepunyaan-Nya sendiri. TUHAN yang menguduskan menandai suatu umat yang dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Tuhan sang pencipta yang berkuasa atas ruang dan waktu hadir ditengah-tengah umat-Nya dan menjadikan bangsa itu kudus, sehingga layak untuk beribadah dihadapan Allah pada hari Sabat Tuhan.
Menyikapi Toxic Friendship dalam Relasi Pergaulan Kristen: Sebuah Perspektif Etis-Teologis Chardo Nardy Silitonga
Jurnal Teologi Gracia Deo Vol 6, No 1: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46929/graciadeo.v6i1.57

Abstract

Artikel adalah sebuah kajian kualitatif yang bertujuan untuk menunjukkan sebuah realitas "toxic friendship" dalam relasi sosial, baik di ruang digital ataupun konvensional.