Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penentuan Parameter Pemotongan Optimal Proses Milling Terhadap Kekasaran Permukaan Baja SKD11 Dengan Metode Taguchi Muhammad Sobron Yamin Lubis; Steven D; Alfred Briantio; Rosehan Rosehan
IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA) Vol 1 No 3 (2022): Desember
Publisher : CV. IRA PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.33

Abstract

In the milling process, good surface roughness conditions are indicated by low surface roughness values. Surface roughness is formed by the friction of the cutting tools on the surface of the workpiece. Increasing the use of cutting parameters will invariably increase the applied frictional force and faster scratching; however, if there are three cutting parameters used, such as cutting speed, infeed speed, and depth of cut, it is difficult to determine which parameter contributes to the resulting value. Good surface roughness. So based on this, to find out the optimal cutting parameters, this research was carried out. The study was carried out using a milling machine. In the SKD11 Steel material milling process, the surface roughness value of the workpiece is an indicator in determining a good surface condition. SKD11 steel material has a hardness value of 16-20 HRC and is a type of tool steel commonly used as cutting tools, Deep Drawing molds, Drawing Cones, and Compression Molding Dies. By varying the cutting parameters, the workpiece is formed using a milling machine. The cut workpiece is then measured for surface roughness using a surface test tool. Furthermore, to analyze the optimal cutting parameter values for minimal surface roughness, the Taguchi method is used. The results showed that the optimal surface roughness value was obtained from a combination of cutting parameters with a spindle speed of 1800 r/min, a feed rate of 256 mm/min, and a depth of cut of 0.25 mm.
OPTIMASI PARAMETER PROSES LASER CUTTING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ACRYLICTYPE CLEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI Novan Satyawardhana; M. Sobron Yamin Lubis; Rosehan Rosehan
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.454 KB)

Abstract

Laser cutting is one of the alternatives in answering the technological challenges of this era that offers a significant advantage on conventional cutting methods. The background problem of this study is optimization regarding the quality of cutting results from the laser cutting process on acrylic materials.The experiments aimed to get a minimum roughness value, and the method used was the Taguchi method. The parameters used are cutting speeds of 6, 8, 10 (mm/s), laser focus points of 4.6.8 (mm), and gas pressures of 90, 100, 110 (mm/s).The three parameters were varied using Taguchi's experimental design and obtained 9 variations of parameters, after an experiment, the roughness of the cut surface was carried out to obtain the surface roughness value of each parameter variation. The highest roughness value was found in experiment 2 with an average roughness value of 1.015 μm and the lowest roughness value in experiment 7 with an average roughness value of 0.225.After data processing, optimal parameters were obtained, namely gas pressure of 100 mm / s, cutting speed of 8 mm / s and focal point of 8 mm / s and the most dominant influence factor, namely gas pressure parameters with a value of 7,494.
PERANCANGAN PROTOTYPE CETAKAN CUTTING TOOL INSERT BENTUK RHOMBIC Ardy Pratama; M. Sobron Y. Lubis; Rosehan Rosehan
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.522 KB)

Abstract

Seiring perkembangan zaman, terjadi perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah pada bidang industry manufaktur. Salah satu bidang yang berkembang pada industry manufaktur adalah pada proses pemotongan yang mana pada masa ini sudah dilakukan dengan menggunakan mesin potong. Pada mesin potong bagian yang berperan penting untuk memotong material dalah mata pahat, bentuk dan ukuran dari mata pahat pun berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, salah satunya adalah mata pahat berbentuk persegi. Proses pembuatan mata pahat ini pun berbeda-beda, bergantung pada jenis bahan yang digunakan, salah satu bahan mata pahat adalah keramik, untuk pembentukan mata keramik memerlukan cetakan.Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendesain mold mata pahat. Metode yang dilakukan melalui perhitungan dan pembuatan design dengan menggunakan software Autodesk fusion 360. Bentuk cetakan yang di desain yaitu bentuk persegi empat. Bagian-bagian cetakan terdiri dari anvil, mold dan punch. Untuk proses pembentukan keramik diperlukan bahan serbuk keramik alumina seberat 5 gr. Dari hasil perancangan diperoleh gambar desin mold yang terdiri dari anvil, mold dan punch. Dan bahan yang digunakan adalah jenis tool steel.
Penggunaan Progressive Dies Untuk Mengurangi Ketinggian Burr Pada Pembuatan Connection Plate Heater Silvester Lam; Sobron Lubis; Rosehan Rosehan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i3.15432

Abstract

Dies merupakan sebuah alat tekan yang berfungsi untuk memotong atau membentuk plat logam yang berbentuk lembaran (sheet metal) menjadi bentuk yang diinginkan. Dies umumnya terdiri dari beberapa jenis seperti conventional dies, inverted dies, compound dies, dan progressive dies. Salah satu komponen yang dapat dibuat menggunakan dies adalah connection plate heater. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil produksi connection plate heater dengan ketinggian burr yang minim. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian pada compound dies yang biasanya dipakai untuk memproduksi connection plate heater, dari 10 spesimen didapatkan rata-rata ketinggian burr pada proses piercing 0,628 mm dan pada proses blanking 0,239 mm, sehingga rata-rata burr dari 10 spesimen connection plate heater menggunakan compound dies adalah 0,434 mm. Karena hasil burr dari compound dies cukup tinggi, selanjutnya dilakukan perancangan ulang dies untuk memproduksi connection plate heater. Jenis dies yang dipilih adalah progressive dies dengan pertimbangan proses produksi nantinya dapat dilakukan dengan menggunakan autofeeder. Dari hasil rancangan progressive dies ini, kemudian dilakukan pengujian dan diambil 10 spesiemen didapatkan rata-rata ketinggian burr pada proses piercing 0,123 mm dan pada proses blanking 0,108 mm, sehingga rata-rata burr dari 10 spesimen connection plate heater menggunakan progressive dies adalah 0,116 mm.