Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Efektifitas Penerapan Fast Tracking pada Pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor Walikota Kendari Syamsu Rijal; Abd Karim Hadi; Ratna Musa
Jurnal Flyover Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus - Januari
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v2i2.1349

Abstract

Proyek pembangunan Kantor Walikota Kendari dipilih sebagai studi kasus karena mengalami keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksinya. kemudian metode fast track diterapkan agar dapat mereduksi biaya dan waktu pelaksanaan proyek hingga mencapai waktu target rencana agar tidak terjadi keterlambatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : (1) Menganalisis metode penerapan konsep fast tracing pada sebuah proyek (2) Menganalisis efektifitas pelaksanaan pembangunan kantor Walikota Kendari melalui penerapan konsep fast tracing. Metode fast-track merupakan metode penjadwalan di mana elemen-elemen pekerjaan yang biasa dilakukan secara berurutan, direncanakan untuk dilakukan secara bersama-sama, namun tetap memperhatikan hubungan logis antar kegiatan tersebut. Walaupun secara jelas dapat mereduksi durasi proyek, patut diperhatikan pula bagaimana pengaruh dari penerapan metode fast-track ini terhadap biaya pelaksanaan proyek. Adapun proses analisis dilakukan dengan melakukan penjadwalan ulang agar dapat dilakukan perbandingan alternatif penjadwalan dengan dan tanpa fast-track,. Dari hasil perhitungan menggunakan program bantu Microsoft Office Project 2016, bahwa setelah dilakukan penerapan metode fast track pada lintasan kritis dapat mengurangi resiko pembengkakan biaya, serta dapat menghemat waktu selama 4 hari dari waktu pelaksanaan proyek yang semula (90 hari menjadi 86 hari). Sedangkan pada biaya tidak langsung juga terjadi penghematan (efisiensi) sebesar Rp. 93,310,541.
Literature Review: Potensial Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum) sebagai Obat Anti-Tuberkulosis Syamsu Rijal; Irmayanti Haidir Bima; Salsabila Tirta Aprilia
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i6.15589

Abstract

Tuberkulosis (TB) secara luas dikenal sebagai penyakit menular yang sangat menular di dunia. Tuberkulosis (TB) paru merupakan masalah kesehatan global yang umum terjadi, yang menyebabkan banyak orang terinfeksi setiap tahunnya. Indonesia menduduki posisi kedua penyumbang kematian terbesar akibat penyakit ini di seluruh dunia, setelah HIV- AIDS. Setiap tahunnya, TBC merenggut nyawa 1,5 juta orang di seluruh dunia. Saat ini, India menduduki peringkat kedua secara global dalam hal jumlah orang yang terkena tuberkulosis, setelah India sendiri. Informasi ini berasal dari laporan tahun 2020 yang diterbitkan oleh WHO. Angka kejadian tuberkulosis global pada tahun 2020 berjumlah 10 juta kasus dan mengakibatkan 1,2 juta kematian secara global. Pada tahun 2020, Indonesia melaporkan total 824.000 kasus yang semakin diperburuk dengan dimulainya pandemi virus Covid-19. Bawang putih menjadi tumbuhan yang memiliki berbagai sifat biologis, meliputi antibakteri, antikanker, antioksidan, imunomodulator, antiinflamasi, hipoglikemik, dan efek kardiovaskular. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai khasiat ekstrak bawang putih (Allium sativum) dalam menghambat perkembangbiakan Mycobacterium tuberculosa. Peneliti melakukan penelusuran literatur menggunakan Google Scholar, NCBI, dan sciencedirect.com dengan menggunakan kata kunci Mycobacterium tuberculosa, bawang putih, dan Allium sativum. Selanjutnya, total enam makalah yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan diperiksa. Bawang putih, agen antimikroba yang diakui, digunakan dalam penelitian ini untuk memerangi Mycobacterium tuberculosa. Bawang putih dikenal karena sifat antimikroba yang melekat. Allicin adalah senyawa bioaktif yang ditemukan dalam bawang putih yang menunjukkan sifat antibakteri. Allicin, bahan kimia yang ditemukan dalam bawang putih (Allium sativum Linn), memiliki sifat antibakteri yang secara efektif dapat menghambat kuman penyebab tuberkulosis.
Karakteristik Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Tahun 2019-2022 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo Nur Cahyani Tahir; Syamsu Rijal; Inna Mutmainnah Musa; Prema Hapsari Hidayati; Pratiwi Nasir Hamzah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8854

Abstract

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi umur pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Tahun 2019-2022 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo, untuk mengetahui adanya riwayat penyakit dari DM, hipertensi, anemia dan kardiovaskular, Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Tahun 2019-2022 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo, dan untuk mengetahui status gizi pasien yang mempengaruhi Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Tahun 2019-2022 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien merupakan laki-laki yakni sebesar 36 orang atau 55,4%, sedangkan sisanya yakni 29 orang atau 44.6% merupakan perempuan. Mayoritas pasien berusia tua yang berkisar antara 36 sampai 60 tahun yakni sebesar 58 orang atau 89,2%, sedangkan sisanya yakni 7 orang atau 10,8% merupakan pasien yang berusia muda dengan rentang usia 18 – 35 tahun. Mayoritas pasien yang menderita penyakit ginjal kronik disebabkan oleh hipertensi yakni sebesar 23 orang atau 35,4% dan diikuti oleh hipertensi, diabetes melitus yakni sebanyak 8 orang atau 12,3%. Mayoritas pasien memiliki status gizi yang underweight yakni sebesar 39 orang atau 60%, sedangkan sisanya yakni 10 orang (15,4%) memiliki status gizi normal, 1 orang (1,5%) memiliki status gizi obesitas 1, 2 orang (3,1%) memiliki status gizi obesitas 2 dan 13 orang (20%) memiliki status overweight. Mayoritas pasien mengalami kejadian anemia yakni sebesar 42 orang atau 64,6%, sedangkan sisanya yakni 23 orang atau 35,4% memiliki tekanan darah normal atau tidak mengalami kejadian anemia.
Faktor Risiko Kanker Payudara yang Ditemukan Pada Perempuan Di Rumah Sakit Ibnu Sina Yw Umi Makassar Tahun 2021 Nur Annisa Almunawwarah; Rasfayanah Rasfayanah; Rezky Putri Indarwati Abdullah; Syamsu Rijal; Febie Irsandy
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8913

Abstract

Latar belakang: Kanker payudara adalah keganasan pada payudara yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, serta jaringan penunjang payudara. Sel kanker dapat timbul apabila telah terjadi mutasi genetik sebagai akibat dari adanya kerusakan DNA pada sel normal. Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia. Tujuan: Untuk melihat faktor risiko kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW UMI Makassar Tahun 2021. Metode: Observasi dengan rancangan cross sectional dimana data diperoleh data sekunder yang berupa rekam medis penderita. Hasil: Dari 74 data yang diambil, didapatkan prevalensi kejadian kanker payudara pada usia dengan rentang usia 25-29 tahun 1,4%, 30-34 tahun 4,1%, 35-39 tahun 6,8%, 40-44 tahun 20,2%, 45-49 tahun 25,7%, 50-54 tahun 21,6% dan ≥55 tahun 20,2%. Prevalensi ada riwayat keluarga 29,7% dan tidak ada riwayat keluarga 70,3%. Prevalensi status gizi obesitas 2 sebanyak 13,5%, obesitas 1 sebanyak 32,4%, overweight sebanyak 29,7%, normal sebanyak 16,2% dan underweight sebanyak 8,1%. Prevalensi riwayat konsumsi alkohol 0% dan riwayat tidak konsumsi 100%. Prevalensi riwayat merokok 0% dan riwayat tidak merokok 100%. Prevalensi tidak melakukan olahraga rutin 93,2% dan melakukan olahraga rutin 6,8%. Kesimpulan: Prevalensi rentang usia tertinggi pada penderita kanker payudara yaitu usia 45-49 tahun sebanyak 25,7%, prevalensi riwayat keluarga sebanyak 29,7%, prevalensi tertinggi pada status gizi obesitas 1 sebanyak 32,4%, prevalensi riwayat konsumsi alkohol dan riwayat merokok sebanyak 0% dan prevalensi tidak melakukan olahraga rutin sebanyak 93,2%.
LAPORAN KASUS : ANALISIS KASUS FRAKTUR DALAM PERSPEKTIF MEDIS, BIOETIK DAN ISLAM Wardayani Wardayani; Fadil Mula Putra; Nasrudin Andi Mappaware; Syamsu Rijal; Shulhana Mokhtar; Armanto Makmun; Rachmat Faisal Syamsu
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.26918

Abstract

Fraktur adalah kerusakan kontinuitas susunan tulang yang terjadi karena trauma, stres berulang dan kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologis). Dalam kaidah dasar bioetik diketahui terdapat 4 aspek, yaitu: Beneficence, non-maleficence, autonomy, dan justice. Dalam perspektif islam yaitu surah Al- Qasas ayat 77, surah Asy-Su'ara ayat 80, surah Al-Maidah ayat 2, dan H.R Bukhari. Maqasid  Al Shariat mengandung 5 nilai yaitu Hifz ad din, Hifz an nafs, Hifz al maal, hifz al nasl dan hifz al aql. Dalam  perspektif  ilmu  fiqih  terdiri  atas  lima  kaidah  yaitu Al-Umuru  Bi  Maqashida,  La  Dharar  wala Dhirara,  Al-Masyaqqah  Tajlibut  Tasyir,  Al-Yaqinu  La  yuzalu  bi  syak  dan  Al-Adatu  Muhakkamah Laporan kasus ini adalah laki laki usia 21 tahun dengan sulit berjalan akibat terjatuh dari tangga saat memasang lampu sekitar 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik d regio femur dextra tampak deformitas (+), edema (-), bone exposure (-), nyeri tenderness (-),  ROM terbatas, sensibilitas baik, pulsasi arteri radialis dan ulnaris teraba, CRT < 2 detik. Pada pemeriksaan foto polos femur dextra didapatkan kesan Fraktur transversa nonunion 1/3 proksimal os femur dextra dengan displacement fragmen proksimal ke anterior. Untuk itu pasien di diagnosis fraktur femur non union. Untuk tatalaksana pada pasien, dilakukan Tindakan ORIF. Dalam perspektif kaidah dasar bioetik autonomy  dan beneficence, serta  memenuhi  nilai  Maqasid  Al  Shariat  yaitu Hifz  an  nafs serta  kaidah fiqih La Dharar wala Dhirara. Kesimpulan dari kasus ini bahwa seorang laki laki dengan fraktur femur non union, dilakukan tindakan sesuai indikasi medis, memenuhi kaidah dasar bioetik, etika klinik dan kaidah fiqih.