Netti Rismawati
Sekolah Tinggi Teologi Widya Agape

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Menakar Hermeneutika Alkitab Dalam Analisis Sastra Jemima Shalom; Netti Rismawati
SERVIRE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): SERVIRE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (April 2021)
Publisher : Indonesia Christian Religion Theologians Association and Widya Agape School of Theology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.925 KB) | DOI: 10.46362/servire.v1i2.92

Abstract

The content of the Bible is so diverse among them literature in understanding the purpose and purpose in literature the author studied with the study of literature in order to understand how to interpret with the genre of literature. From the researchers get that this analysis reveals the Word of God is not an inspired language but writing, language only as a medium of communication from God to man, and poured into a text or writing. Isi Alkitab begitu beragam diantaranya sastra dalam memahami maksud dan tujuan dalam sastra penulis mengkaji dengan kajian studi pustaka agar dapat memahami cara menafsir dengen genre sastra. Dari peneliti mendapatkan bahwa analisis ini mengungkapkan Firman Tuhan bukan bahasa yang diilhamkan tetapi tulisan, bahasa hanya sebagai media komunikasi dari Tuhan untuk manusia, dan dituangkan menjadi suatu teks atau tulisan.
Pengaruh Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara Dan Pendidikan Agama Kristen Dalam Membangun Karakter Anak Di Sekolah Yoser Yoli Wallangara; Novida Dwici Yuanri Manik; Netti Rismawati; Lionarto Erson Jayadi
Indonesia Journal of Religious Vol. 6 No. 1 (2022): Indonesia Journal of Religious, Vol.6, No.1 (April 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/ijr.v6i1.16

Abstract

Ki Hadjar Dewantara is a bearer or originator of character education. In the field of education he is known as the father, the great teacher in the field of education at that time. His name is remembered until now, because his movement brought the Indonesian nation. National education refers to his name. The method used is descriptive and comparative analysis techniques. In the results of Ki Hadjar Dewantara's research, it was found that there is a close relationship in character but focuses on a good personality and upholds good values ​​or attitudes to the Indonesian nation. and a high sense of love for the Indonesian nation, and has a distinctive culture, and has a high personality and leads the Indonesian nation. and as the Father of Indonesian National Education Ki Hadjar Dewantara. This shows that the school as a formal educational institution has a fairly heavy load in carrying out the educational mission. In relation to character education, the Indonesian people really need quality human resources (human resources) to support the implementation of development programs properly. quality education is needed, which can support the achievement of the nation's ideals of having quality resources. This is related to the formation of the character of students so that they are able to compete, be ethical, have morals, be polite and interact with the community. Education that is urgently needed today is education that can integrate character education with education that can optimize the development of all dimensions of children (cognitive, physical, socio-emotional, creativity, and spiritual).   Ki Hadjar Dewantara adalah  seorang pengusung atau pencetus tentang pendidikan karakter. Di dalam bidang pendidikan dia dikenal sebagai Bapak, Guru Besar di bidang pendidikan pada jamannya. Namanya dikenang sehingga saat sekarang ini, karena pergerakannya membawa Banggsa Indonesia. pendidikan Nasional merujuk pada Namanya. Metode yang digunakan teknik analisis deskriptif dan kompratif. Dalam hasil penelitian Ki Hadjar Dewantara di temukan yang namanya pertalian erat dalam karakter melainkan berfokus pada kepribadian yang baik dan Menjunjung tinggi nilai atau sikap yang baik pada Bangsa Indonesia. dan rasa cintainya yang tinggi pada Bangsa Indonesia, serta memiliki budaya yang khas, Dan memiliki kepribadian yang tinggi dan mengantar bangsa Indonesia. dan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hadjar Dewantara. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Kaitaannya dengan pendidikan karakter, bangsa Indonesia sangat memerlukan SDM (sumber daya manusia) yang bermutu untuk mendukung terlaksananya program pembangunan dengan baik. dibutuhkan pendidikan yang berkualitas, yang dapat mendukung tercapainya cita-cita bangsa dalam memiliki sumber daya yang bermutu, Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas, dan spiritual).