Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PERTUMBUHAN TANAMAN DAN KANDUNGAN TOTAL FILANTIN DAN HIPOFILANTIN AKSESI MENIRAN (Phyllanthus sp. L) PADA BERBAGAI TINGKAT NAUNGAN OKTAVIDIATI, EVA; CHOZIN, M.A.; WIJAYANTO, N.; GHULAMAHDI, M.; DARUSMAN, L.K.
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 17, No 1 (2011): Maret 2011
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v17n1.2011.25-31

Abstract

ABSTRAKMeniran adalah anggota dari famili Euphorbiaceae. Lignan, berupafilantin dan hipofilantin yang ada di dalam tanaman, dilaporkan sebagaiagen hepatoprotektif dalam terapi pengobatan yang utama. Eksplorasitelah dilakukan terhadap 13 aksesi meniran pada berbagai tipe habitat yangberbeda di Kabupaten Bangkalan dan Gresik, Provinsi Jawa Timur.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari aksesi dan tarafnaungan terhadap pertumbuhan dan kandungan filantin dan hipofilantintanaman meniran (Phyllanthus sp. L). Penelitian dilakukan di KebunPercobaan IPB di Babakan Sawah Baru, Bogor, Jawa Barat denganketinggian tempat 250 m dml dari Maret 2009 sampai September 2009.Percobaan disusun dalam rancangan petak terbagi dengan 3 kali ulangan.Petak utama adalah 3 taraf naungan (N) terdiri atas : 0% (N0), 25%naungan (N1) dan 50% naungan (N2). Anak petak adalah 13 aksesimeniran (A) terdiri atas : A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10, A11,A12, dan A13 berasal dari Bangkalan dan Gresik. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa naungan 50% meningkatkan tinggi tanaman danmenurunkan jumlah daun majemuk. Terjadi interaksi naungan dan aksesiterhadap jumlah cabang. Uji Duncan menghasilkan 3 kelompok aksesiyang mempunyai respon berbeda terhadap naungan. Aksesi nomor 6 dan 7merupakan aksesi yang menunjukkan pertumbuhan dan produksi biomassayang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya. Aksesi nomor 7 mempunyaikandungan total filantin dan hipofilantin tertinggi, karena pengaruhnaungan dapat menurunkan kandungan total filantin dan meningkatkankandungan total hipofilantin.Kata kunci : Phyllanthus sp. L., filantin, hipofilantin, naungan, aksesiABSTRACTPlant growth and total phyllanthin and hypophyllanthincontents of Phyllanthus sp. L accession on variousshading levelsMeniran (Phyllanthus sp. L) is family member of Euphorbiaceae.The lignan, consisting of phyllanthin and hypophyllanthin in the plant, wasreported as therapeutically active constituent and serve as hepatoprotectiveagent. The objective of this research was to investigate the effect ofshading intensities on plant growth and phyllanthin and hypophyllanthincontents of Phyllanthus sp. accessions. The experiment was arranged insplit plot design with three replicates. The main plot was shading intensityconsisting of 0% (N0), 25% (N1), and 50% (N2) shades. The sub plot wasof Phyllanthus sp. accessions (A) consisting of A1, A2, A3, A4, A5, A6,A7, A8, A9, A10, A11, A12, and A13 taken from Bangkalan and Gresik.The results showed that 50% shade increased plant height but decreasednumber of leaves. Interaction between shading intensity and accessiongave significant effect on number of branches. Referring to their responseson shades, all accessions were divided into 3 groups by DMRT. Biomassproductions of accessions number 6 and 7 were greater than the otheraccessions. Accession number 7 was the highest in phyllanthin andhypophyllanthin contents where the shading reduced the phyllanthin butincreased the hypophyllanthin contents.Key words: Phyllanthus sp., phyllanthin, hypophyllanthin, shading,accessions
PERTUMBUHAN TANAMAN DAN KANDUNGAN TOTAL FILANTIN DAN HIPOFILANTIN AKSESI MENIRAN (Phyllanthus sp. L) PADA BERBAGAI TINGKAT NAUNGAN OKTAVIDIATI, EVA; CHOZIN, M.A.; WIJAYANTO, N.; GHULAMAHDI, M.; DARUSMAN, L.K.
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 17, No 1 (2011): Maret 2011
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v17n1.2011.25-31

Abstract

ABSTRAKMeniran adalah anggota dari famili Euphorbiaceae. Lignan, berupafilantin dan hipofilantin yang ada di dalam tanaman, dilaporkan sebagaiagen hepatoprotektif dalam terapi pengobatan yang utama. Eksplorasitelah dilakukan terhadap 13 aksesi meniran pada berbagai tipe habitat yangberbeda di Kabupaten Bangkalan dan Gresik, Provinsi Jawa Timur.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari aksesi dan tarafnaungan terhadap pertumbuhan dan kandungan filantin dan hipofilantintanaman meniran (Phyllanthus sp. L). Penelitian dilakukan di KebunPercobaan IPB di Babakan Sawah Baru, Bogor, Jawa Barat denganketinggian tempat 250 m dml dari Maret 2009 sampai September 2009.Percobaan disusun dalam rancangan petak terbagi dengan 3 kali ulangan.Petak utama adalah 3 taraf naungan (N) terdiri atas : 0% (N0), 25%naungan (N1) dan 50% naungan (N2). Anak petak adalah 13 aksesimeniran (A) terdiri atas : A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10, A11,A12, dan A13 berasal dari Bangkalan dan Gresik. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa naungan 50% meningkatkan tinggi tanaman danmenurunkan jumlah daun majemuk. Terjadi interaksi naungan dan aksesiterhadap jumlah cabang. Uji Duncan menghasilkan 3 kelompok aksesiyang mempunyai respon berbeda terhadap naungan. Aksesi nomor 6 dan 7merupakan aksesi yang menunjukkan pertumbuhan dan produksi biomassayang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya. Aksesi nomor 7 mempunyaikandungan total filantin dan hipofilantin tertinggi, karena pengaruhnaungan dapat menurunkan kandungan total filantin dan meningkatkankandungan total hipofilantin.Kata kunci : Phyllanthus sp. L., filantin, hipofilantin, naungan, aksesiABSTRACTPlant growth and total phyllanthin and hypophyllanthincontents of Phyllanthus sp. L accession on variousshading levelsMeniran (Phyllanthus sp. L) is family member of Euphorbiaceae.The lignan, consisting of phyllanthin and hypophyllanthin in the plant, wasreported as therapeutically active constituent and serve as hepatoprotectiveagent. The objective of this research was to investigate the effect ofshading intensities on plant growth and phyllanthin and hypophyllanthincontents of Phyllanthus sp. accessions. The experiment was arranged insplit plot design with three replicates. The main plot was shading intensityconsisting of 0% (N0), 25% (N1), and 50% (N2) shades. The sub plot wasof Phyllanthus sp. accessions (A) consisting of A1, A2, A3, A4, A5, A6,A7, A8, A9, A10, A11, A12, and A13 taken from Bangkalan and Gresik.The results showed that 50% shade increased plant height but decreasednumber of leaves. Interaction between shading intensity and accessiongave significant effect on number of branches. Referring to their responseson shades, all accessions were divided into 3 groups by DMRT. Biomassproductions of accessions number 6 and 7 were greater than the otheraccessions. Accession number 7 was the highest in phyllanthin andhypophyllanthin contents where the shading reduced the phyllanthin butincreased the hypophyllanthin contents.Key words: Phyllanthus sp., phyllanthin, hypophyllanthin, shading,accessions
GAMBARAN PERILAKU PETANI SAYURAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSA INDAH DI TINJAU DARI ASPEK KESEHATAN Apriliani, Eka Anis; Oktavidiati, Eva; Ramon, Agus; Wati, Nopia
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i1.1567

Abstract

Perilaku petani di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah dalam pemberantasan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan pestisida. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui gambaran perilaku petani di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah di tinjau dari aspek kesehatan. Jenis penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah. Teknik Pengumpulan Data dengan observasi dan wawancara.  Hasil penelitian didapatkan Petani dalam pengusiran organisme pengganggu tanaman (OPT) yaitu serangga dan jamur menggunakan pestisida, sedangkan pengetahuan petani belum baik akan pengenalan pestisida yang mereka pakai. Sikap petani dalam penggunaan pestisida belum baik, karena dalam penyimpanan dan penggunaan APD tidak sesuai dengan aturan yang ada. Tindakan petani dalam penggunaan pestisida mengambarkan masih banyak tindakan tidak bijaksana dari petani yang dapat membahayakan kesehatan, baik dalam pemilihan, penyimpanan, pencampuran, penyemprotan, penggunaan APD, keluhan kesehatan. PHBS petani sudah baik mulai dari pembersihan alat, kebersihan badan, dan kebersihan pakaian. Keluhan kesehatan yang dirasakan petani berupa pusing dan mual-mual setelah mereka menggunakan pestisida. Maka dari itu pengetahuan yang baik dan sikap positif dapat menyebabkan tindakan yang tidak benar saat penggunaan pestisida hal ini dapat mempengaruhi kesehatan petani, karena kurangnya pengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan pestisida yang mereka gunakan dapat mempengaruhi produktifitas bagi dari segi waktu kerja maupun kemampuan kerja.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELAM TENGAH KABUPATEN KAUR Ramon, Agus; Wati, Nopia; Oktavidiati, Eva; Wulandari, Nadia
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i1.1515

Abstract

Diare termasuk penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya sering buang air besar, umumnya dengan tinja yang encer. Kajadian diare di Kabupaten Kaur dalam tiga tahun terakhir masih menjadi permasalahan kesehatan yang dihadapi Puskesmas Kelam Tengah, hal tersebut diduga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan perilaku negatif masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kelam Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Kelam Tengah Kabupaten Kaur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2020 di wilayah kerja Puskesmas Kelam Tengah. Populasi penelitian terdiri dari ibu rumah tangga yang memiliki balita sebanyak 368 orang. Jumlah sampel penelitian sebanyak 92 ibu yang memiliki balita dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (P value = 0.000) dan perilaku ibu (P value= 0.000) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelam Tengah.  Diharapkan petugas kesehatan yang berada di wilayah kerja puskesmas Kelam Tengah untuk dapat melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan terkait dengan pencegahan penyakit Diare pada anak.
IPTEK BAGI MASYARAKAT : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENATALAKSANAAN HIPERTENSI PADA LANSIA UNTUK MENCIPTAKAN LANSIA SEHAT DAN MANDIRI (Pemanfaatan Rebusan Air Daun Syzgium Polyanthum) Ferasinta, Ferasinta; Yanti, Lussyefrida; Oktavidiati, Eva; Panzilion, Panzilion
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v3i2.823

Abstract

Penyakit hipertensi disederhanakan dengan sebutan tekanan darah tinggi level 140 mm Hg atau lebih dan tekanan darah diastolik pada level 90 mm Hg atau lebih (Black Hawk, 2014). Hipertensi dapat memberikan kontribusi bagi kejadian penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kematian prematur dan cacat.Hipertensi merupakan faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, gagal ginjal, stroke dan kematian. Melihat kompleknya permasalahan tekanan darah tinggi atau hipertensi, dapat disimpulkan bahwa apabila tidak dilakukan pengobatan dan pengontrolan tekanan darah maka akan dapat menimbulkan komplikasi pada tubuh (Suidah, 2011).Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian hipertensi diantaranya melakukan kegiatan pengukuran tekanan darah atau pemeriksaan kesehatan, penyuluhan mengenai penyakit hipertensi dan pengobatan atau penanganan untuk menurunkan tekanan darah salah satunya rebusan daun salam (Syzygium Polyanthum).Pada kegiatan ini masyarakat diberikan pendidikan kesehatan tentang apa itu penyakit hipertensi, serta mengontrol tekanan darah masyarakat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan serta melakukan pelatihan pembuatan rebusan daun salam (Syzygium Polyanthum). Kata Kunci : Tekanan Darah, Daun Salam
PEMANFAATAN DAUN SELEDRI DIPEKARANGAN RUMAH UNTUK PENGONTROLAN TEKANAN DARAH DAN MEMBANTU PEREKONOMIAN KELUARGA Wijaya, Andri Kusuma; Oktavidiati, Eva; Fredrika, Larra
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.965 KB) | DOI: 10.36085/jpmbr.v2i2.441

Abstract

ABSTRAKPenyakit hipertensi disederhanakan dengan sebutan tekanan darah tinggi level 140 mm Hg atau lebih dan tekanan darah diastolic pada level 90 mm Hg atau lebih. Hipertensi dapat menyerang hampir semua golongan masyarakat diseluruh dunia, dimana jumlah masyarakat yang mengalami hipertensi semakin bertambah dari tahun ke tahun. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian hipertensi diantaranya melakukan kegiatan pengukuran tekanan darah atau pemeriksaan kesehatan, penyuluhan mengenai penyakit hipertensi dan pengobatan atau penanganan untuk menurunkan tekanan darah. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi antara lain monitoring tekanan darah secara teratur, program hidup sehat tanpa asap rokok, diet sehat dengan kalori yang seimbang melalui konsumsi tinggi serat, rendah lemak dan rendah garam. Kegiatan ini bertujuan Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi dan mengontrol peningkatan tekanan darah serta membantu masyarakat dalam membudidayakan seledri di Desa Serumbung Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Adapun tahapan kegiatanya adalah melakukan pengkajian hipertensi, mengajak masyarakat mengikuti kegiatan senam hipertensi, penyuluhan tentang hipertensi, pemanfaatan tanaman seledri untuk mengontrol tekanan darah, serta pembudidayaan tanaman seledri. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat memahami tentang penyakit hipertensi mulai dari definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pencegahan serta pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan memanfaatkan daun seledri serta terlaksananya budi daya tanaman seledri di pekarangan rumah masyarakat desa Serumbung Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara.Kata Kunci : Tekanan Darah, Seledri
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI UNTUK PENGONTROLAN SKALA NYERI ARTRITIS RHEUMATOID PADA USIA LANJUT Wijaya, Andri Kusuma; Oktavidiati, Eva; Wati, Nopia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i3.1638

Abstract

ABSTRAKRheumatoid artritis merupakan penyakit degeneratif yang menyerang sendi, terutama terjadi pada orang tua lanjut usia, yang mempunyai ciri–ciri erosi pada kartilago artikuler, pembentukan osteofit, sklerosis subkondral, dan berbagai perubahan biokimia dan morfologi dari membrane sinofial dan kapsula sendi. Penyakit rheumatoid artritis  terjadi di daerah persendian yang paling sering terkena adalah sendi tangan, pergelangan tangan, sendi lutut, sendi siku, pergelangan kaki, sendi bahu serta sendi panggul dan biasanya bersifat bilateral/simetris. Gejala klinik penyakit sendi/ rheumatoid artritis berupa gangguan nyeri pada persendian yang disertai kekakuan, merah, dan pembengkakan yang bukan disebabkan karena benturan atau kecelakaan dan berlangsung kronis. Selain itu reumatoid artritis juga memiliki karakteristik berupa kerusakan dan proliferasi pada bagian membran sinovial, sehingga berdampak pada kerusakan tulang, sendi dan deformitas yang terjadi pada lansia. Lansia merupakan keadaan dimana adanya penambahan usia seiring dengan  terjadi penurunan fungsi fisiologis, sehingga lansia sering kali memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami nyeri hal ini juga disebabkan oleh beberapa hal yang bersifat patologis seperti penurunan fungsi sistem muskuloskeletal karena adanya perubahan komposisi larutan cairan didalam tulang rawan yang akan membebani  sendi untuk bekerja lebih berat lagi yang dapat memicu terjadinya nyeri. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri arthritis rheumatoid diantaranya melakukan kegiatan pengkajian terkait riwayat penyakit lansia atau pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan tentang penyakit Arthritis Rheumatoid, pemberian penatalaksanaan nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri arthritis rheumatoid seperti kompres dengan jahe merah hangat dan senam rematik pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu.Kata Kunci :Arthritis Rheumatoid, Nyeri
PENGARUH KONSENTRASI ZPT ALAMI DAN SINTETIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) Susanti Kesumawati; Eva Oktavidiati
Agriculture Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.212 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v14i2.1031

Abstract

Di Provinsi Bengkulu peningkatan hasil produksi kedelai disebabkan karena adanya pertambahan luas lahan, akan tetapi hasil produksinya masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di provinsi itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zpt alam dan sintetik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max) L.Merril). Penelitian ini dilakukan di Jl. Danau Raya No.59, Panorama, Singaran Pati, Kota Bengkulu pada ketinggian 24 ± mdpl menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama pemberian Auksin Alami (A): A1 25 ml, A2 50 ml, A3 75 ml. Faktor kedua adalah auksin sintetik (B): B0 (Kontrol) B1 (1 ml) B2 (1,5 mon l) dan B3 (2 ml), masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Analisis data menggunakan Analysis of Variance Analysis (ANOVA). Hasil yang berbeda diikuti oleh Duncan Multiple Range Test (DMRT) level 5%.               Hasil perlakuan auksin alami berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun 14 HST, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, bobot 100 biji kadar air kedelai 14% sedangkan pengaruh signifikan terjadi pada tinggi tanaman 56 HST, jumlah Jumlah cabang 28 HST, jumlah cabang 42 HST kedelai (Glycine max L. Merril). Sedangkan pemberian auksin sintetik berpengaruh nyata terhadap panjang akar dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 14 HST kedelai (Glycine max L. Merril). Dalam penelitian ini, tujuan interaksi antara auksin alam dan auksin sintetik terjadi pada panjang akar tanaman kedelai. Kata kunci: Kedelai, auksin alam, auksin sintetik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELAM TENGAH KABUPATEN KAUR Agus Ramon; Nopia Wati; Eva Oktavidiati; Nadia Wulandari
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i1.1515

Abstract

Diare termasuk penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya sering buang air besar, umumnya dengan tinja yang encer. Kajadian diare di Kabupaten Kaur dalam tiga tahun terakhir masih menjadi permasalahan kesehatan yang dihadapi Puskesmas Kelam Tengah, hal tersebut diduga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan perilaku negatif masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kelam Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Kelam Tengah Kabupaten Kaur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2020 di wilayah kerja Puskesmas Kelam Tengah. Populasi penelitian terdiri dari ibu rumah tangga yang memiliki balita sebanyak 368 orang. Jumlah sampel penelitian sebanyak 92 ibu yang memiliki balita dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (P value = 0.000) dan perilaku ibu (P value= 0.000) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelam Tengah.  Diharapkan petugas kesehatan yang berada di wilayah kerja puskesmas Kelam Tengah untuk dapat melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan terkait dengan pencegahan penyakit Diare pada anak.
GAMBARAN PERILAKU PETANI SAYURAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSA INDAH DI TINJAU DARI ASPEK KESEHATAN Eka Anis Apriliani; Eva Oktavidiati; Agus Ramon; Nopia Wati
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i1.1567

Abstract

Perilaku petani di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah dalam pemberantasan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan pestisida. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui gambaran perilaku petani di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah di tinjau dari aspek kesehatan. Jenis penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah. Teknik Pengumpulan Data dengan observasi dan wawancara.  Hasil penelitian didapatkan Petani dalam pengusiran organisme pengganggu tanaman (OPT) yaitu serangga dan jamur menggunakan pestisida, sedangkan pengetahuan petani belum baik akan pengenalan pestisida yang mereka pakai. Sikap petani dalam penggunaan pestisida belum baik, karena dalam penyimpanan dan penggunaan APD tidak sesuai dengan aturan yang ada. Tindakan petani dalam penggunaan pestisida mengambarkan masih banyak tindakan tidak bijaksana dari petani yang dapat membahayakan kesehatan, baik dalam pemilihan, penyimpanan, pencampuran, penyemprotan, penggunaan APD, keluhan kesehatan. PHBS petani sudah baik mulai dari pembersihan alat, kebersihan badan, dan kebersihan pakaian. Keluhan kesehatan yang dirasakan petani berupa pusing dan mual-mual setelah mereka menggunakan pestisida. Maka dari itu pengetahuan yang baik dan sikap positif dapat menyebabkan tindakan yang tidak benar saat penggunaan pestisida hal ini dapat mempengaruhi kesehatan petani, karena kurangnya pengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan pestisida yang mereka gunakan dapat mempengaruhi produktifitas bagi dari segi waktu kerja maupun kemampuan kerja.