Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Desain dan Implementasi Antena Mikrostrip VSAT Bergerak pada Frekuensi Downlink Ku Band MADIAWATI, HANNY; SURYANA, JOKO
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 4, No 2 (2016): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v4i2.160

Abstract

ABSTRAKKebutuhan sistem komunikasi satelit bergerak pada pita Ku sekarang ini mulai berkembang di Indonesia. Ku-band memiliki ketersediaan lebar pita yang besar dan memilikipanjang gelombang yang lebih pendek. Panjang gelombang yang pendek berpengaruh pada dimensi perangkat yang lebih kecil.Pada umumnya antena satelit untuk sistem yang bergerak menggunakan parabola namun penggunaannya pada kendaraanterkendalaberatnya masa keseluruhan sistem sehingga diperlukan sistem kendali motor dengan harga mahal. Oleh karena itu, penggunaan antena mikrostrip dengan metode antena susun (array) menjadi solusi yang dapat memungkinkan kendaraan tetap bergerak dengan baikdengan tetap menjaga kelangsungan hubungan telekomunikasi selama bergerak.Pada penilitian ini, suatu antena mikrostrip penerima dengan menggunakan metode array dengan jumlah patch2x16 yang mampu bekerja pada pita Ku-Band telah dirancang dan direalisasikan. Antena ini bekerja pada frekuensi 11,9 GHz dengan gain sebesar18,69 dB.Kata kunci: komunikasi satelit, Ku-Band, antena mikrostrip, antena mikrostrip array.ABSTRACTNeeds of mobile satellite communication system at Ku Band are currently being widely grown in Indonesia. Ku-band has a large bandwidth availability and has a shorter wavelengt. The short wavelength effect on the smaller device dimensions. In general, satellite antennas for mobile system uses parabolic antenna but if its use on vehicles the obstacle is weighing of the whole system so it takes motor control system with an expensive price. Therefor, the use of microstrip antenna by using antenna array is a solution that can allow the vehicle to keep moving well while maintaining the continuity of telecommunication links during the move. In this research, a microstrip antenna array receiver using the patch number 2x16 are able to work in the Ku-band has been design dan realized. The antenna work at 11.9GHz with a gain 18,69dB.Keywords: satellite communication, Ku-Band, microstrip antenna, array microstrip antenna.
Desain dan Realisasi Antena Mikrostrip Patch Rectangular Array dengan Slit pada Frekuensi 2620-2690 MHz untuk Aplikasi LTE Madiawati, Hanny; Asep Barnas Simanjuntak
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol19no02.232

Abstract

LTE (Long Term Evolution) adalah teknologi komunikasi wireless generasi keempat yang digunakan oleh mayoritas masyarakat. Untuk mendukung implementasi LTE ini dibutuhkan sebuah perangkat antena yang handal dan memiliki bandwidth yang lebar. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan untuk antena compact, low profile, dan broadband antena telah meningkat secara signifikan. Antena mikrotrsip merupakan jenis antena yang digunakan. Antena mikrostrip ini dapat dibuat lebih kecil dengan menggunakan teknik miniaturisasi, seperti memodifikasi geometri antena dengan menggunakan slot. Antena mikrostrip dengan slot memiliki potensi memiliki bandwidth yang lebar dan teknik array antena untuk meningkatkan gain yang menunjang untuk kebutuhan aplikasi LTE. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah dilakukan desain dan realisasi antena mikrostrip array 4 patch dengan slot yang digunakan pada aplikasi LTE. Pada penelitian ini telah menghasilkan antena yang bekerja pada band frekuensi 2608-2701 MHz, bandwidth 93 MHz dan gain sebesar 7,24 dB. Antena ini pun mengalami peningkatan gain sebesar 4.826 dB dari single element dan mengalami reduksi antena sebesar 0,12%.