Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ENSIKLOPEDIA FAUNA MUSEUM ZOOLOGI KEBUN RAYA BOGOR Laela Susanto
Warta Pariwisata Vol 18 No 2 (2020): Museum dan Pariwisata
Publisher : Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1132.15 KB) | DOI: 10.5614/wpar.2020.18.2.12

Abstract

Berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 1500 meter persegi, Museum Zoologi Kebun Rayac Bogor yang disingkat MZB menjadi salah satu daya tarik wisata edukasi bertemakan ensiklopedia fauna. MZB bera- da di dalam kompleks Kebun Raya Bogor di Jalan Ir. H. Juanda No. 9 Kota Bogor. Museum ini dikelola oleh LIPI bidang zoologi, Pusat Penelitian Biologi.
Jurnal Vokasi IMPLEMENTASI PRINSIP 5A PADA STRATEGI PENINGKATAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN PASCA PANDEMIC CORONAVIRUS DESEASE (COVID-19): STUDI KASUS DI TWA. GUNUNG TANGKUBAN PERAHU: Usaha Perjalanan Wisata Laela Susanto; Anggi Permata Karismatika
Acitya Politeknik Bisnis Mayasari Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjal
Publisher : Politeknik Bisnis Mayasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.103 KB)

Abstract

The recovery of a tourist area cannot be separated from the role of stakeholders in it, both from the government, the private sector, and the community. A tourist area does not just exist without the parties who go directly and focus on managing the tourist area so that it can continue to run and develop. The good development of a tourist area can be marked by a recovery strategy after the Coronavirus disease 19 (Covid-19) pandemic with an increase in numbers both in the number of visitors, income, and others. As in the Tangkuban Perahu Natural Park, the management needs to carry out a recovery strategy that can contribute to the fulfillment of the 5A component in tourism so as to increase the number of tourist visits. The data obtained came from the results of interviews and direct observations to the research site and literature review concerned with the object of study through library research, namely literature and information media related to the discussion. So it was found that the tourism component of Tangkuban Perahu Natural Park was complete. Development strategy. Tangkuban Perahu Natural Park is to provide a sense of security and comfort with adequate health protocols. Apart from that currently Tangkuban Perahu Natural Park has a new spot, namely as a means that tourists can use to capture their visit at no additional cost. The strategy carried out by the company. Tangkuban Perahu Natural Park is already good, but it will be even better if the company can maintain the cleanliness of the existing facilities, collaborating with the media to promote tourist attractions. The implementation of this strategy is expected to be optimal if each stakeholder has a balanced role in their respective fields so that they can collaborate well and produce good strengths.
PENGARUH PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN: SITU CILEUNCA KABUPATEN BANDUNG: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Laela Susanto; Nabila Virna; Setya Fauzan; Chandra Gunawan; Acep Ahmad Maulana
Acitya Politeknik Bisnis Mayasari Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjal
Publisher : Politeknik Bisnis Mayasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.58 KB)

Abstract

Keberhasilan pariwisata di suatu daerah berasal dari kegiatan pariwisata yang secara aktif membantu dalam menjaga kelestarian suatu daerah baik dari kebudayaan, sejarah maupun alam. Terjalinnya harmoni antara masyarakat dan lingkungan sekitarnya dapat memberikan kekuatan bagi suatu wilayah agar menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi dan kemudian semakin diminati oleh banyak wisatawan. Pesatnya perkembangan industri pariwisata turut memberikan efek terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang cukup menarik. Masyarakat pun dituntut untuk lebih aktif agar mampu memfasilitasi dan mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan saat berkunjung ke daerah tersebut. Akan tetapi, pengembangan pariwisata dan peningkatan jumlah kunjungan tersebut juga dapat menimbulkan dampak terhadap kondisi suatu tempat wisata, seperti yang terjadi di Situ Cileunca di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Perubahan yang paling mudah terlihat atau tampak jelas adalah perubahan pada fisik bangunan dan fasilitas baik di Situ wisata Situ Cileunca itu sendiri maupun di permukiman warga sekitar Situ Cileunca. Hasil penelitian ini menjelaskan secara rinci mengenai dampak fisik yang disebabkan oleh berkembangnya pariwisata di sekitar Situ Cileunca. Di dalam penelitian ini akan membahas mengenai dampak fisik pariwisata di Situ Cileunca serta dampak pariwisata terhadap permukiman di sekitar Situ Cileunca, kondisi fisik serta perkembangan bangunan atau fasilitas yang dipengaruhi oleh pariwisata di sekitar Situ Cileunca, serta karakteristik wisatawan dan pengguna juga dampak fisik pariwisatanya.
RANCANG BANGUN APLIKASI WISATA UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK WISATA LOKAL: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Putri Mutiara Rakista; Laela Susanto; Riki Nugraha; Dewanto Rosian Adhy
Acitya Politeknik Bisnis Mayasari Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjal
Publisher : Politeknik Bisnis Mayasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.151 KB)

Abstract

Munculnya daya tarik wisata baru yang dikembangkan oleh Desa atau Pemerintahan daerah menjadikan potensi ekonomi baru di daerah. Daya tarik wisata tersebut dapat mendorong aliran keuangan, perputaran keuangan dan akhirnya berpotensi meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Namun banyak daya tarik wisata yang tidak mampu bertahan karena banyak penyebabnya. Salah satunya adalah perencanaan bisnis yang lemah dan juga pemasaran yang kurang maksimal. Sebagian besar daya tarik wisata yang muncul tidak dikelola secara professional. Untuk itu perlu sebuah terobosan baru untuk membangun pengelolaan yang lebih baik. Perkembangan teknologi informasi bisa menjadi opsi atau pilihan yang tepat untuk menjawab permasalahan tersebut. Pembangunan sebuah Aplikasi yang mampu mengelola secara digital dan menjadi acuan dalam pengelolaan secara fisik di lapangan. Dalam penelitian ini dilakukan membangun sebuah aplikasi wisata seperti OTA namun memperhatikan pengelolaan daya tarik wisata lokal yang masih memiliki keterbatasan. Sistem yang dibangun mampu menghasilkan peningkatan Manajemen pengelolaan dan meningkatkan kunjungan wisata.
Implementasi Teknologi Informasi untuk Optimalisasi Wisata Religi di Kabupaten Tasikmalaya Dewanto Rosian Adhy; Laela Susanto; Moh Abdul Aziz Danu Brata; Rudi Hermawan
Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi dan Rekayasa Vol 2 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : P3M STT YBSI Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.543 KB)

Abstract

Abstrak Wisata religi merupakan salah satu potensi pendapatan bagi Kabupaten Tasikmalaya. Pengunjung datang ke lokasi secara rombongan atau keluarga/pribadi. Meski atraksi religi yang sangat kental memberikan jumlah kunjungan yang meningkat namun banyak hal yang belum maksimal. Seringkali pengunjung kecewa karena tidak bisa mencapai lokasi karena kondisi jalan raya, tidak tersedianya fasilitas umum yang memadai, kemacetan dan kelebihan pengunjung. Selain itu, potensi kehadiran pengunjung ke daerah Tasikmalaya tidak dimanfaatkan untuk menarik mereka ke potensi wisata lainnya seperti kuliner, kerajinan dan lain-lain. Terlihat tidak ada peningkatan yang signifikan pada okupansi hotel, pusat transaksi kerajinan dan pusat kuliner pada saat musim liburan. Kendala utama dari permasalahan ini adalah data dan informasi yang belum tersedia dikelola dan diolah secara serius dan terintegrasi. Tidak ada data mengenai dukungan lokasi destinasi wisata (fasilitas umum, penginapan, transportasi, dll), tidak ada data jumlah kunjungan dan sebarannya, tidak ada integrasi data dengan pelaku pariwisata lainnya. Penelitian yang dilakukan telah mengembangkan sistem yang mampu mengumpulkan informasi terkait pariwisata dan pendukungnya (perjalanan, hotel, restoran dan event). Informasi yang dikumpulkan harus berasal dari sumber yang akurat, valid, dan dapat diandalkan. Mengidentifikasi sumber data dan menyediakan akses ke sistem untuk membuat perubahan secara real time. Sistem yang dibangun telah berhasil menarik minat masyarakat luar dan dalam. Masyarakat yang berada di dalam akan lebih siap memanfaatkan kedatangan wisatawan dan masyarakat luar semakin tertarik mengunjungi wisata religi di Tasikmalaya. Dengan adanya minat tersebut diharapkan dapat meningkatkan potensi ekonomi yang dipicu oleh kegiatan pariwisata khususnya wisata religi.   Kata Kunci: Teknologi Informasi, Wisata Religi, Ziarah, Destinasi Wisata,
IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI PRINSIP 5A PADA STRATEGI PENINGKATAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN PASCA PANDEMIC CORONAVIRUS DESEASE (COVID-19): STUDI KASUS DI TWA. GUNUNG TANGKUBAN PERAHU Laela Susanto; Anggi Permata Karismatika
ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Vol 1 No 1 (2022): ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usah
Publisher : FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS MAYASARI BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemulihan suatu kawasan wisata tidak terlepas dari peran stakeholders di dalamnya baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Suatu kawasan wisata membutuhkan keterlibatan semua pihak yang dinaungi oleh suatu lembaga pengelolaan baik berupa komunitas, kelompok sadar wisata (pokdarwis) ataupun berbadan hukum. Perkembangan yang baik dari suatu kawasan wisata dapat ditandai dengan strategi pemulihan pasca pandemi Coronavirus desease 19 (Covid-19) dengan adanya peningkatan angka baik dalam jumlah pengunjung, pendapatan, dan lainnya. Seperti halnya di Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu, pihak pengelola perlu melakukan strategi pemulihan, berdasarkan komponen 5A dalam pariwisata sehingga dapat menaikan jumlah kunjungan wisatawan. Adapun data, berasal dari hasil wawancara dan observasi langsung ke tempat penelitian serta tinjauan pustaka. Strategi pengembangan TWA Gunung Tangkuban Perahu adalah memberikan rasa aman dan nyaman dengan protokol kesehatan yang memadai. Selain itu saat ini TWA Gunung Tangkuban Perahu memiliki spot baru yaitu sebagai sarana yang dapat digunan oleh wisatawan dalam mengabadikan kunjungan tanpa ada biaya tambahan. Strategi yang di lakukan oleh pengelola TWA Gunung Tangkuban Perahu sudah baik, apalagi jika pengelola dapat menjaga kebersihan fasiitas yang ada, berkolaborasi dengan pihak media untuk mempromosikan daya tarik wisata. Penerapan strategi ini diharapkan optimal apabila masing-masing stakeholder mempunyai peran yang berimbang sesuai dengan bidangnya.
PENGARUH PENGARUH PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN: SITU CILEUNCA KABUPATEN BANDUNG Laela Susanto; Nabila Virna; Setya Fauzan; Chandra Gunawan; Acep Ahmad Maulana
ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Vol 2 No 1 (2023): ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usah
Publisher : FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS MAYASARI BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan pariwisata di suatu daerah berasal dari kegiatan pariwisata yang secara aktif membantu dalam menjaga kelestarian suatu daerah baik dari kebudayaan, sejarah maupun alam. Terjalinnya harmoni antara masyarakat dan lingkungan sekitarnya dapat memberikan kekuatan bagi suatu wilayah agar menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi dan kemudian semakin diminati oleh banyak wisatawan. Pesatnya perkembangan industri pariwisata turut memberikan efek terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang cukup menarik. Masyarakat pun dituntut untuk lebih aktif agar mampu memfasilitasi dan mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan saat berkunjung ke daerah tersebut. Akan tetapi, pengembangan pariwisata dan peningkatan jumlah kunjungan tersebut juga dapat menimbulkan dampak terhadap kondisi suatu tempat wisata, seperti yang terjadi di Situ Cileunca di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Perubahan yang paling mudah terlihat atau tampak jelas adalah perubahan pada fisik bangunan dan fasilitas baik di Situ wisata Situ Cileunca itu sendiri maupun di permukiman warga sekitar Situ Cileunca. Hasil penelitian ini menjelaskan secara rinci mengenai dampak fisik yang disebabkan oleh berkembangnya pariwisata di sekitar Situ Cileunca. Di dalam penelitian ini akan membahas mengenai dampak fisik pariwisata di Situ Cileunca serta dampak pariwisata terhadap permukiman di sekitar Situ Cileunca, kondisi fisik serta perkembangan bangunan atau fasilitas yang dipengaruhi oleh pariwisata di sekitar Situ Cileunca, serta karakteristik wisatawan dan pengguna juga dampak fisik pariwisatanya.
RANCANG RANCANG BANGUN APLIKASI WISATA UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK WISATA LOKAL Putri Mutiara Rakista; Laela Susanto; Riki Nugraha; Dewanto Rosian Adhy
ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Vol 2 No 1 (2023): ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usah
Publisher : FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS MAYASARI BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya daya tarik wisata baru yang dikembangkan oleh Desa atau Pemerintahan daerah menjadikan potensi ekonomi baru di daerah. Daya tarik wisata tersebut dapat mendorong aliran keuangan, perputaran keuangan dan akhirnya berpotensi meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Namun banyak daya tarik wisata yang tidak mampu bertahan karena banyak penyebabnya. Salah satunya adalah perencanaan bisnis yang lemah dan juga pemasaran yang kurang maksimal. Sebagian besar daya tarik wisata yang muncul tidak dikelola secara professional. Untuk itu perlu sebuah terobosan baru untuk membangun pengelolaan yang lebih baik. Perkembangan teknologi informasi bisa menjadi opsi atau pilihan yang tepat untuk menjawab permasalahan tersebut. Pembangunan sebuah Aplikasi yang mampu mengelola secara digital dan menjadi acuan dalam pengelolaan secara fisik di lapangan. Dalam penelitian ini dilakukan membangun sebuah aplikasi wisata seperti OTA namun memperhatikan pengelolaan daya tarik wisata lokal yang masih memiliki keterbatasan. Sistem yang dibangun mampu menghasilkan peningkatan Manajemen pengelolaan dan meningkatkan kunjungan wisata.
MANAJEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT PADA OBJEK WISATA DI BENDUNGAN CIKUNTEN CEURI DESA JAYARATU Syamsu Nurkarim; Laela Susanto; Putri Mutiara Rakista; Muhammad Indra Gunawan; Reza Faizal Anshori
ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Vol 3 No 1 (2024): ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usah
Publisher : FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS MAYASARI BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Parawisata merupakan salah satu pembangunan ekonomi yang telah memberikan sumbangsih terhadap kehidupan masyarakat secara ekonomi dan sosial baik yang berpengaruh pada UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggalnya. Pada objek wisata Bendungan Cikunten Ceuri Desa Jayaratu penataan kawasan wisata masih kurang dapat mengikuti kaedah teknis penataan ruang, sebagai contoh adalah adanya keterbatasan dukungan sarana dan prasarana penunjang dengan ditambahnya pola koordinasi yang belum sepenuhnya baik dalam pengelolaan objek wisata ini karena berbasis komunitas masyarakat juga merupakan permasalahan yang cukup krusial dan perlu mendapat perhatian sehingga menimbulkan dapak terhadap upaya daya tarik pariwisata itu sendiri. Melihat keterbatasan tersebut diatas pada objek wisata di Bendungan Cikunten Ceuri Desa Jayaratu masyarakat setempat berinisiatif dengan pemerintah setempat juga instansi Pekerjaan Umum (PU) berupaya untuk dapat melakukan berbagai pembenahan, namun belum dilakukan pengembangan secara manajamen salah satu faktor utama kendala dalam pola koordinasi tersebut adalah Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Masyarakat dalam melakukan pengelolaan Objek Wisata.
Pelatihan Pengelolaan Dasar Akomodasi Wisata Homestay di Desa Sukaraharja Kabupaten Tasikmalaya: Pelatihan Pengelolaan Dasar Akomodasi Wisata Homestay di Desa Sukaraharja Kabupaten Tasikmalaya Laela Susanto
Jurnal Abdimas Pariwisata Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Pariwisata
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sukaraharja memiliki potensi dari sektor pertanian, namun sangat disayangkan potensi pertanian masih belum menjadi perfektif lain sebagai daya tarik wisata. Namun, daerah ini memiliki sebuah Pesantren dengan jumlah santri yang cukup banyak berasal dari berbagai daerah. Kebutuhan akomodasi bagi keluarga santri kurang terpenuhi, mengingat lokasi dari pusat kota yang memiliki fasilitas akomodasi berjarak cukup jauh. Pengembangan homestay di Desa ini diperkirakan dapat meberikan fasilitas akomodasi bagi keluarga santri dan menjadi sumber pendapatan tambahan dalam setiap kepengelolaan desa, mengingat homestay merupakan kebutuhan penting bagi setiap wisatawan yang berkunjung. Oleh karena itu, Universitas Mayasari Bakti Tasikmalaya, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “pengelolaan dasar akomodasi wisata homestay”. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode presentasi dan selanjutnya diikuti diskusi panel. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah pengelolaan homestay yang tepat diharapkan menjadi faktor krusial dalam menciptakan peningkatan ekonomi masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat dalam mengelola homestay memenuhi kriteria aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan.