p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal REKA RACANA
Yuki Achmad Yakin, Yuki Achmad
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Daya Dukung Fondasi Kelompok Tiang pada Tanah Lempung Cimencrang (Hal. 92-103) Meisari, Yumita; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 4: Desember 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.914 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i4.92

Abstract

ABSTRAKFondasi kelompok tiang merupakan penggabungan beberapa tiang menggunakan pile cap. Penentuan kapasitas daya dukung fondasi adalah faktor penting dalam perencanaan, terlebih jika fondasi ditempatkan pada tanah yang relatif berjenis lempung. Fondasi tersebut harus mampu memikul seluruh beban diatasnya. Maka dari itu, perlu dilakukan analisis untuk mengetahui nilai kapasitas daya dukung fondasi kelompok tiang. Analisis daya dukung fondasi kelompok tiang dilakukan dengan cara membandingkan hasil uji di lapangan dengan hasil yang diperoleh dari beberapa metode yaitu metode statik, Meyerhof berdasarkan nilai NSPT dan pemodelan menggunakan bantuan perangkat lunak Plaxis 3D, Group8 3D, serta All Pile. Berdasarkan hasil analisis tersebut, yang paling mendekati dengan hasil uji di lapangan adalah hasil pemodelan menggunakan Plaxis 3D. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil selisih terkecil yaitu 3,93%.Kata kunci: fondasi kelompok tiang, tanah lempung, kapasitas daya dukung, perangkat lunak. ABSTRACTGroup pile foundation is a combination of piles using pile cap. Determination the bearing capacity of the foundation is an important factor in planning, moreover if the foundation was placed on relative clay type soil. The foundation must be able to carrying the whole loads above it. Therefore, the analysis need to be done to identify the value of bearing capacity of group pile foundation. Analysis of group pile bearing capacity was done by comparing the result of test in field and the result obtained from several methode that is static method, Meyerhof method based from the value of NSPT and modelling use software Plaxis 3D, Group8 3D, and All Pile. From the result of the analysis, the closest to the result test in field was the result of modelling used Plaxis 3D. It can be seen from the smallest difference result was 3.93%.Keywords: group pile foundation, bearing capacity, clay soil, software.
Analisis Daya Dukung Tiang Tunggal Dinamik pada Tanah Lunak di Gedebage (81-92) Tampubolon, Elvina Marianna; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 2: Juni 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.715 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i2.81

Abstract

ABSTRAKDalam setiap bangunan diperlukan pondasi sebagai dasar bangunan yang kuat dan kokoh. Istilah pondasi merupakan elemen bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan semua beban yang bekerja pada struktur tersebut ke dalam tanah, sampai kedalaman tertentu yaitu sampai lapisan tanah keras. Tujuan dari studi ini adalah membandingkan kapasitas daya dukung aksial pondasi tiang tunggal secara analitis dan numeris. Secara analitis dilakukan dengan menghitung kapasitas daya dukung berdasarkan data-data dari lapangan yang didapat yaitu SPT. Numeris yaitu menghitung dengan menggunakan metode elemen hingga menggunakan program. Hasil studi ini juga berdasarkan metode formula dinamik untuk mencari kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang ( ) dengan formula Hiley, formula PCUBC, formula Gates, formula Navy-Mckay, dan formula Canadian National Building Code.Kata kunci: SPT, kapasitas daya dukung, analitis, numeris, formula dinamik. ABSTRACTIn every building a foundation is needed as a strong layer. The term foundation is building element whose function is to distribute all loads acting on the structure into the ground to a certain depth until the hard soil. The purpose of this study was to compare the axial bearing capacity analytically and numerically. Analytically done by calculating the bearing capacity based on the data obtained from the field, namely SPT. The numerical count by using the finite element method using the program. The result of this study also based on the formula dynamic for bearing capacity ultimit piles ( ) with Hiley formula, PCUBC formula, Gates formula, formula Navy-Mckay, dan formula Canadian National Building Code.Keywords: SPT, bearing capacity ultimite, analytically, numerically, dynamic formula.
Karakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lunak di Gedebage (Hal. 44-55) Siska, Heldys Nurul; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 4: Desember 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.55 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i4.44

Abstract

ABSTRAKAcuan data mengenai karakterisasi tanah lunak diperlukan, sehubungan dengan peningkatan pembangunan yang pesat di daerah tanah lunak. Karakterisasi tanah lunak di Gedebage yang meliputi data fisis dan mekanis. Berdasarkan grafik hubungan batas cair dan indeks plastisitas, maka tanah ini tergolong tanah lempung tak organik dengan plastisitas tinggi dan tanah lanau tak organik. Indeks properties tanah lunak Gedebage terdiri atas kadar air (105,4% - 315,5%), angka pori (1,23 - 7,26) dan berat jenis (2,1 - 2,67). Adapun parameter kuat gesernya meliputi cu (0,01 - 0,25 kg/cm2) dan Øu (0,2° - 5,5°). Parameter deformasinya menunjukkan nilai sedang sampai tinggi dan kompresibilitas yang besar. Uji triaksial unconsolidated undrained dan uji oedometer pada program PLAXIS 2D AE menghasilkan tegangan deviator dan regangan yang hampir sama dengan pengujian di laboratorium. Model hardening soil paling tepat digunakan sebagai modelisasi untuk jenis tanah lunak di Gedebage.Kata kunci: index properties, kuat geser, kompresibilitas, uji triaksial unconsolidated undrained, uji oedometer. ABSTRACTIt is necessary that a data base on soft soil is characterization, in relation with a fast development in this area. Characterized of soft soil in Gedebage consisted of physical and engineering data. Based on plasticity chart, liquid limit and index plasticity, this soil belongs to anorganic clay with high plasticity and anorganic silt. Index properties of Gedebage soft soil consist of water content (105.4% - 315.5%), void ratio (1.23 – 7.26) and specific gravity (2.1 – 2.67). The shear strength parameters consist of cu (0.01 – 0.25 kg/cm2) and Øu (0.2° - 5.5°). Deformation parameter indicates medium to high compressibility. Triaxial unconsolidated undrained test and oedometer test in the PLAXIS 2D AE program produces deviator strength and strain of soft soil which was similar to the test in the laboratory. The hardening soil model was appropriate to be used as the model in the PLAXIS 2D AE program for the type of soft soil at Gedebage.Keywords: index properties, shear strength, compressibility, triaxial unconsolidated undrained test, oedometer test.
Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak (Hal. 36-47) Zaid, Naufal; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 2: Juni 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.079 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i2.26

Abstract

ABSTRAKTanah lempung memiliki tegangan geser dan permeabilitas yang rendah, oleh karena itu tanah lempung tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai landasan konstruksi agar diperoleh daya dukung yang baik. Perbaikan tanah dengan melakukan perkuatan dapat dilakukan. Analisis daya dukung dan penurunan Fondasi rakit dan tiang rakit pada timbunan di atas tanah lunak dengan melakukan pemodelan menggunakan metode elemen hingga. Variasi pada fondasi rakit yaitu tebal pondasi rakit. Pada Fondasi tiang rakit variasi yang digunakan yaitu ukuran penampang tiang, tinggi tiang, jarak antar tiang, dan tebal fondasi rakit. Tebal rakit pada Fondasi rakit mempengaruhi kapasitas daya dukung dan penurunan. Tinggi tiang dan jarak antar tiang berpengaruh pada kapasitas daya dukung dan penurunan pada fondasi tiang rakit. Hasil perbandingan antara fondasi rakit dan tiang rakit menunjukan bahwa adanya tiang pada fondasi tiang rakit dapat menambah kapasitas daya dukung dan memperkecil penurunan.Kata kunci: daya dukung, penurunan, fondasi rakit, fondasi tiang rakit, metode elemen hingga, metode Terzaghi, metode Hein & Lee, metode Randolph. ABSTRACTClay has low shear stress and permeability, therefore clay soil must be repaired before being used as the basis for construction to obtain good bearing capacity. Soil improvement by using reinforcement can be done. Capacity analysis and settlement of raft foundation and pile raft foundation on soft soil by performing modeling using finite element method. Variations on the raft foundation is thickness of raft foundation. In the pile raft foundation variations used are cross-sectional size of pile, pile height, space of pile , and thickness of raft foundation. Thickness of raft foundation affect to bearing capacity and  settlement. Pile height and the space of pile affect to bearing capacity and settlement of pile raft foundation. Comparison between raft foundation and pile raft foundation showed that their pile at the pile raft foundation can increase the bearing capacity and minimalizer settlement.Keywords: bearing capacity, settlement, raft foundation, pile raft foundation, finite element method, Terzaghi method, Hein & Lee method, Randolph method.
Evaluasi Deformasi dan Stabilitas Struktur Tiang Pelat (Pile Slab) di Atas Tanah Gambut (Studi Kasus: Ruas Jalan Tol Pematang Panggang - Kayu Agung, Provinsi Sumatera Selatan) (Hal. 105-116) Munir, Misbahul; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 3: September 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.425 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i3.105

Abstract

ABSTRAKEvaluasi deformasi dan stabilitas struktur pile slab diterapkan dalam studi kasus yang dilakukan pada ruas jalan Tol Pematang Panggang - Kayu Agung, Sumatera Selatan. Analisis kapasitas daya dukung aksial dan penurunan dilakukan dengan menggunakan metode Mayerhof, metode Poulos, dan program PLAXIS 2D 2017. Analisis mengunakan metode Meyerhof diperoleh kapasitas daya dukung tiang tunggal sebesar 617,591 ton, kelompok tiang sebesar 6.1759,1 ton, sedangkan untuk Penurunan menggunakan metode Poulos diperoleh interaksi ujung sebesar 0,0232 m, interaksi gesek sebesar 0,0567 m, dari PLAXIS 2D diperoleh daya dukung sebesar 7.078,83 ton dengan penurunan sebesar 0 m. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai daya dukung dan penurunan kelompok tiang, baik hasil perhitungan metode empirik maupun numerik menunjukan bahwa struktur pile slab dalam penelitian ini aman terhadap deformasi dan gangguan stabilitas.Kata kunci: penurunan, kapasitas daya dukung, PLAXIS 2D ABSTRACTA case study to evaluate the deformation and stability of pile slab structure was conducted on Pematang Panggang - Kayu Agung Highway Project in South Sumatera. Using Mayerhof method, Poulos method, and  PLAXIS 2D 2017 program to analyze the axial bearing capacity and settlement of the structure. Resulted a single pile bearing capacity value of 617.591 tons, group pile bearing capacity value of 6,175.91 tons, with settlement interaction value of 0.0232 m, settlement frictional interaction value of 0.0567 m using the Poulos method, and bearing capacity value of 7,213.3 tons with settlement value of 0 m using PLAXIS 2D software. As a result bearing capacity and settlement pile grup, the use of both numerical and empirical method show that pile slab structure in this research is safe from instability and deformation.Keywords:  settlement, bearing capacity, PLAXIS 2D
Analisis Perkuatan Fondasi Sumuran Jembatan Krueng Seulekat pada Ruas Jalan Nasional Tapaktuan-Subulussalam Kabupaten Aceh Selatan (Hal. 53-64) Nazda, Nabila Naqya; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 4: Desember 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.882 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i4.53

Abstract

ABSTRAK Struktur bawah Jembatan Krueng Seulekat terdiri dari 2 abutment dengan fondasi yang digunakan adalah fondasi sumuran diameter 3 m. Kedalaman fondasi sumuran pada abutment 1 yaitu 5,5 m dan pada abutment 2 yaitu 6,5 m. Jembatan tersebut perlu dilakukan pelebaran, dengan adanya pelebaran maka akan berpengaruh terhadap kapasitas daya dukung fondasi jembatan. Setelah jembatan dilebarkan, fondasi yang ada tidak lagi mampu menyalurkan beban aksial yang bekerja di atasnya (9503,63 kN). Perkuatan fondasi sumuran yang dilakukan adalah dengan cara melebarkan diameter fondasi agar kapasitas daya dukungnya mampu menahan beban struktur di atas nya. Analisis daya dukung yang digunakan yaitu dengan perhitungan manual dan pemodelan program PLAXIS 2D. Perencanaan perkuatan fondasi sumuran baru yang dipilih yaitu pada abutment 1 diameter fondasi sumuran menjadi 3,6 m dan pada abutment 2 diameter fondasi sumuran menjadi 3,4 m dengan kedalaman fondasi sumuran tetap seperti awal dan jumlah fondasi sumuran di setiap abutment adalah 1 unit. Kata kunci: fondasi sumuran, kapasitas daya dukung, pelebaran jembatan, perkuatan. ABSTRACT The substructure of Krueng Seulekat Bridge is consist of 2 abutment with the foundation namely a caisson foundation with a diameter of 3 m. The depth of the caisson on abutment 1 is 5,5 m and on abutment 2 is 6,5 m. The bridge needs to be widened, with the widening of the bridge structure it also affect the bearing capacity of the bridge foundations. Once the bridge is widened the foundation is no longer able to support the axial load that working on it (9503,63 kN). Reinforcement of the caisson foundation is planned by expanding the foundation diameter so that its bearing capacity is able to support the load of the upper structure after the bridge widening. Analysis is using the calculation of manual formula and modeling in software Plaxis 2D. The reinforcement planning for the new diameter of foundation is, in abutment 1 the diameter of caisson foundation becomes 3,6 m and in abutment 2 the diameter becomes 3,4 m with the depth of the caisson foundation remains as the beginning and the number of caisson foundation in each abutment is 1 unit. Keywords: caisson foundation, bearing capacity, bridge widening, reinforcement
Analisis Daya Dukung Kelompok Tiang Bor pada Jembatan Moh Toha (di Proyek Penambahan Lajur Tol Kopo – Buah Batu) (Hal. 104-114) Nurachim, Luthfi; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 4: Desember 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1277.758 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i4.104

Abstract

ABSTRAKFondasi adalah struktur bawah yang di gunakan untuk menyalurkan beban yang berasal dari struktur atas. Pada proyek penambahan lajur Tol Kopo - Buah Batu di ruas jembatan Moh Toha di gunakan fondasi tiang bor dengan struktur jembatan yang terdiri dari 2 pier dan 2 abutment. Perhitungan analisis daya dukung kelompok fondasi tiang bor hanya di lakukan di Pier 2 dan Abutment 2 dengan masing masing teridiri 9 buah titik bor dengan panjang tiang 28 m dan 6 buah titik bor  dengan panjang tiang 32 m. Diameter yang digunakan sebesar 60 cm. Analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan perhitungan rumus manual dan pemodelan software. Didapat hasil daya dukung kelompok fondasi tiang bor dan lalu di bandingkan dengan hasil uji daya dukung di lapangan menggunakan uji PDA dengan selisih terdekat pada pier 2 sebesar 16,27 % menggunakan software All Pile dan pada abutment 2 sebesar  37,53% menggunakan software All Pile.Kata kunci: fondasi tiang bor, hasil daya dukung, selisih   ABSTRACTFoundation is a bottom structure that is used to distribute loads from upper structure. Bore pile foundation is used on Toll Kopo - Buah Batu additional lane  project on Moh Toha bridge that consist of 2 pier and 2 abutment. The calculation of bearing capacity analysis of bore  pile group is only done at Pier 2 and Abutment 2, each consisting of 9 drill points with a pile length of 28 m and 6 bore points with a length of 32 m piles. The diameter is 60 cm.   Analysis is using the calculation of manual formulas and modeling software. The result of bearing capacity bore pile group foundation and then compared to the result of  bearing capacity in the field using PDA test with the nearest different on Pier 2 is 16,27 % and on abutment 2 of 32,53 % using software All Pile.Keywords: foundation bored pile, result of bearing capacity, difference
Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik (Hal. 112-123) Akmal, Fadi Muhammad; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 4: Desember 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.445 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i4.112

Abstract

ABSTRAKIlmu teknik pada dasarnya berhubungan dengan pemodelan untuk mencari solusi dari permasalahan yang nyata. Pemodelan dapat berupa model fisik atau model numerik. Pemodelan yang dilakukan pada studi ini adalah model fisik, yaitu model fisik timbunan menerus dengan material tanah pasir. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya penurunan timbunan tanah pasir setelah diberi beban yang dimodelkan di laboraturium dengan material tanah yang sama tetapi kondisi pemadatannya berbeda. Tingkat kepadatan tanah yang didapatkan dan dimodelkan ada tiga yaitu, sangat lepas, sangat lepas sampai lepas, dan lepas. Penurunan umumnya terjadi pada tanah dengan kondisi kepadatan sangat lepas hingga lepas. Hasil penurunan dari pemodelan ini kemudian dibandingkan dengan metode numerik dan analitik. Penurunan yang didapat dari pemodelan empirik untuk pemodelan pertama dengan kepadatan sangat lepas adalah 1,2 cm, kedua model timbunan dengan kepadatan sangat lepas sampai lepas sebesar 0,75 cm, dan model timbunan ketiga dengan kepadatan lepas sebesar 0,45 cm.Kata kunci: timbunan, tanah non-kohesif, penurunan, pemodelan geoteknik, model fisik: skala kecil. ABSTRACTEngineering is fundamentally concerned with modelling to find solutions of real problems. Modelling could be a physical model or numerical model. A model that had been analysed in this study was physical model of continuous embankment with sand as the material. The purpose of this analysis was to find the settlement of sand embankment after the embankment loaded through modelling in laboratory with same material but in different condition of compaction. The kinds of soil density that were modelling were, very loose, very loose-to-loose, and loose. Settlement commonly happened on very loose through loose density condition. The result from physical modelling were compare with numerical and analytical method. The settlement of the first modelling with very loose density was 1.2 cm, the second modelling with very loose-to-loose density was 0.75 cm, and the third modelling with loose density was 0.45 cm.Keywords: embankment, non-cohessive soil, settlement, geotechnical modelling, physical models: small scale.
Analisis Deformasi dan Tekanan Air Pori Ekses pada Tanah Lempung Lunak akibat Beban Timbunan (Hal. 1-12) Sukiman, Nurul Annisa; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 2: Juni 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.716 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i2.1

Abstract

ABSTRAKTanah diperlukan baik sebagai bahan konstruksi maupun sebagai pendukung beban. Dalam membangun suatu bangunan salah satu yang harus diperhatikan adalah tanah pendukungnya.  Jika tanah pendukung bermasalah maka akan mempengaruhi proses pembangunan tersebut. Tanah lempung lunak memiliki sifat antara lain gaya gesernya kecil, kemampatan yang besar, koefisien permeabilitas yang kecil dan mempunyai daya dukung rendah dibandingkan tanah lempung lainnya. Pemberian beban timbunan pada tanah lunak dapat menyebabkan meningkatnya tegangan yang bekerja pada tanah tersebut sehingga, menyebabkan timbulnya tekanan air pori ekses dan terjadinya penurunan konsolidasi. Tujuan dari studi ini adalah menganalisis besarnya penunurunan dan tekanan air pori ekses yang terjadi berdasarkan kepada data pengujian di lapangan dan di laboratorium serta dengan menggunakan program PLAXIS 2D AE dengan model plane strain dan axisymmetric. Hasil analisis menunjukkan penurunan yang ditunjukkan oleh program PLAXIS lebih besar dari pada data hasil pengujian di lapangan.Kata Kunci: tanah lempung lunak, plane strain, axisymmetric, PLAXIS 2D AE ABSTRACTSoil is needed both as a construction material and as a load support. In constructing a building, one of the things to attend is its supporting soil. If it is problematic, the construction process would be adversely affected. Soft clay has some characteristics, among others, small shear force, great compression, small permeability coefficient, and low supporting force, relative to other clays. A placement of a pile load on a soft soil can result in an increasing strain working on the soil and thus result in excess pore water pressures and a decrease in consolidation. The objective of the present study was to analyze the extent of decreases and excess pore water pressures based on the data obtained from field and laboratory tests, by using a PLAXIS 2D AE program in plane strain and axisymetric models. The result of analysis revealed that the decrease shown by the PLAXIS program was bigger than the data obtained from the result of field test.Keywords: soft clay, plane strain, axisymmetric, PLAXIS 2D AE
Analisis Daya Dukung Tiang Tunggal Statik pada Tanah Lunak di Gedebage (Hal. 135-146) Alawiah, Wanda Aska; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.355 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.135

Abstract

ABSTRAKSifat lapisan tanah lunak adalah mempunyai gaya gesek kecil, kemampatan besar dan daya dukung rendah. Untuk lapisan tanah lunak diperlukan fondasi tiang yang mampu memikul seluruh beban bangunan dan beban lainnya untuk diteruskan sampai ke lapisan tanah pendukung. Penentuan kapasitas daya dukung ultimit pada fondasi tiang merupakan faktor terpenting dalam perencanaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis untuk mengetahui dan menentukan nilai kapasitas daya dukung ultimit fondasi tiang. Analisis daya dukung tiang dilakukan dengan cara interpretasi hasil uji statik, metode statik, metode Meyerhof berdasarkan data dan pemodelan menggunakan metode elemen hingga. Dari analisis diperoleh metode yang paling mendekati dengan hasil uji di lapangan yaitu interpretasi hasil uji statik metode Mazurkiewicz. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil peresentase sebesar 5,133%.Kata kunci: nilai NSPT, kapasitas daya dukung aksial, static loading test ABSTRACTThe nature of the soft soil layer is has the small friction force, large congestion and lower carrying capacity. For soft soil layers require pile foundations which are able to carry the whole load of the building and other costs to the supporting soil layer. Determination of the ultimate bearing capacity of the foundation is the most important factor in the planning step. Therefore the analysis need to be done to identify and determine the value of the ultimimate bearing capacity of pile foundation. Analysis of pile bearing capacity obtained by interpretation of the result of the static test, static method, Meyerhof method based from the value of and modeling that use finite elements method. From the analytic that obtained by the closest method with the result in the field that interpretation by the static test  Mazurkiewicz method. According to that we could see by the result of presented for 5.133%.Keywords: value , axial bearing capacity, static loading test