Erupsi Gunung Merapi terjadi secara periodik yang menyebabkan tanah selalu terbarui setelah terjadinya erupsi. Faktor ketinggian tempat menjadi salah satu faktor penyebab adanya perbedaan ketebalan timbunan material vulkanik yang berupa pasir, kerikil dan bebatuan. Akibat dari perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perbedaan vegetasi penutup lahan terutama pada bagian atas yang didominasi oleh jenis invasif Acacia decurren. Penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis makrofauna tanah dan membandingkan kekayaan (DMg), keanekaragaman (H’) dan keseragaman (E) spesies di dalam dan di luar tegakan pada lahan pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Penelitian dilakukan di Kawasan Kalikuning Park yang berada di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dengan menggunakan metode hand sorting. Pembuatan plot ukur setiap lokasi sebanyak 6 buah yang dibagi menjadi 3 buah di dalam tegakan dan 3 buah berada di luar tegakan. Pengukuran kondisi lingkungan yang dilakukan pengukuran kelembaban, suhu, kecepatan angin, intensitas cahaya, suhu tanah, pH dan bahan organik tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetasi penutup menyebabkan adanya perbedaan keberadaan dan distribusi makrofauna tanah. Jenis yang ditemukan seperti cacing, Rhizotrogus aequinoctialis, Rhizotrogus marginipes, laba-laba, lenyai, kelabang, kaki seribu, semut hitam, semut merah dan yellow mealworm. Pada lokasi di dalam tegakan memperoleh nilai DMg= 3,27, H’= 2,739, E= 1,038. Lokasi di luar tegakan memperoleh nilai DMg= 2,04, H’= 1,99, E= 0,961