p-Index From 2019 - 2024
1.503
P-Index
This Author published in this journals
All Journal KESMAS
Woodford B.S. Joseph, Woodford B.S.
Unknown Affiliation

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

UJI BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI DITINJAU DARI FAKTOR KONSTRUKSI DAN SANITASI LINGKUNGAN SEKITAR SUMUR DI KELURAHAN MAKAWIDEY KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG Sabanari, Gita Leoni; Joseph, Woodford B.S.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah sehingga dapat dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi bakteriologis air sumur gali ditinjau dari faktor konstruksi dan sanitasi lingkungan sekitar sumur di kelurahan Makawidey Kecamatan Aertembaga. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain deskriptif berbasis laboratorium serta dilakukan pengamatan dan pengukuran menggunakan lembar checklist dan meteran. Uji kualitas bakteriologis air sumur gali dilakukan di laboratorium dengan parameter Total Coliform, sesuai persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 32 tahun 2017. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu semua sumur gali di kelurahan Makawidey tidak memenuhi syarat kontruksi dan sanitasi lingkungan sekitar sumur. Hasil uji laboratorium, menunjukkan bahwa dari terdapat 12 sumur yang tidak memenuhi syarat Total Coliform dan hanya 4 sumur yang memenuhi syarat. Kesimpulan penelitian ini yaitu 12 dari 16 sumur gali (75%) tidak memenuhi syarat total coliform dan 4 sumur (25%) memenuhi syarat. Secara keseluruhan (100%) sumur tidak memenuhi syarat konstruksi dan sanitasi. Saran dari penulis yaitu sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap konstruksi sumur serta melakukan penambahan kaporit untuk meminimalisir jumlah bakteri coliform.Kata Kunci : Total Coliform Air Sumur Gali, Konstruksi Sumur, Sanitasi Lingkungan Sekitar SumurABSTRACTDug wells provide water from soil layers that are relatively close to the soil surface so that it can be easily exposed to contamination through seepage. The aim of this study is to determine the bacteriological conditions of dug well water in terms of construction factors and environmental sanitation around the well in the Makawidey sub-district of Aertembaga Subdistrict. This research was an observational study with a laboratory-based descriptive design and observations and measurements using a checklist and meter. Bacteriological quality test of dug well water was carried out in a laboratory with Total Coliform parameters, according to the requirements of Minister of Health Regulation number 32 of 2017. The results of this research is the construction and environmental sanitation of all dug wells in Makawidey were not eligible. Laboratory test results shows that there are 12 wells that not eligible due to the number of Total Coliform and only 4 wells that qualify. The conclusion of this research is that 12 of 16 wells (75%) not eligible according to the requirements of total coliform and 4 wells (25%) were eligible the requirements. Overall (100%) wells not eligible for construction and sanitation requirements. The suggestion from the author is that it’s better to improve the construction of wells and to add chlorine to minimize the number of coliform bacteria.Keywords: Total ColiformDigging WellWater, Well Construction, Environmental Sanitation Around Wells
HUBUGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA SISWA SMA NEGERI 4 MANADO Konoralma, Jenny N.; Tumurang, Marjes N.; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Immunolodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh AIDS. Sedangkan Acquared Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala akibat menurunya sistem kekebalan tubuh yag disebabkan oleh HIV. Data HIV/AIDS di Kota Manado tahun 1997 sampai Maret 2017 sebanyak 856 kasus.Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMA Negeri 4 Manado. Jenis penelitian ini ialah cross sectional study, yang dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Oktober 2017 bertempat di SMA Negeri 4 Manado dengan populasi siswa SMA Negeri 4 Manado. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling sebanyak 203 responden. Variabel bebas ialah pengetahuan, sikap siswa SMA Negeri 4 Manado, dan varibel terikat ialah tindakan pencegahan siswa SMA Negeri 4 Manado. Pengolahan data menggunakan Chi-Square Test dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai penjelasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur responden ialah 15 tahun (50,1%), jenis kelamin (62,6%), pengetahuan kurang (69%), sikap negatif (57,4%), dan tindakan pencegahan kurang (73,4%). Hasil uji statistik menunjukan bahwa pengetahuan nilai ?=0,865>?=0,05, OR=0,914, sikap nilai ?=0,338>?=0,05, OR=1,377. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMA Negeri 4 Manado. Disarankan kepada pihak sekolah untuk memberikan informasi yang lebih luas tentang HID/AIDS kepada siswa SMA Negeri 4 Manado melalui pendidikan kesehatan menggunakan leaflet, brosur, poster dan media pendidikan lainnya.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan HIV/AIDS.ABSTRACTHuman Immunolodeficiency Virus (HIV) as virus is can be able deterioration body immun system or body protection is can be leading to occured Aquired Immunodeficiendy Syndroms. Whereas Acquared Immune Deficiency Syndrome (AIDS) as a collection syndroms resulted decreased body immune system is caused by HIV. Data HIV/AIDS in Manado city since 1997 years to 2017 March as much as 856 cases. The purpose of this study is to determine the relationship between knowledge and attitudes about HIV / AIDS with HIV / AIDS prevention measures in State High School 4 Manado students. The type of this research is cross sectional study, conducted from April until October 2017 at State Senior High School 4 Manado with student population of State Senior High School 4 Manado. Sampling technique by purposive sampling counted 203 respondents. Independent variables in research is knowledge, attitude of high school students of 4 Manado, and the dependent variable is the prevention of high school students of Negeri 4 Manado. Data processing using Chi-Square Test and presented in the form of frequency distribution table with explanation. The results of this study indicate that the age of respondents is 15 years (50.1%), gender (62.6%), knowledge less (69%), negative attitude (57.4%), and less precaution (73.4 %). The result of statistical test shows that knowledge value ? = 0,865> ? = 0,05, OR = 0,914, attitude value ? = 0,338> ? = 0,05, OR = 1,377. The conclusion in this research is that there is no correlation between the relationship between knowledge and attitude with HIV / AIDS prevention measures in State 4 high school students of Manado. It is suggested to the school to provide more information about HIV / AIDS to high school students of 4 Manado State through health education using leaflets, brochures, posters and other educational media.Keywords: Knowledge, Attitudes, Practice, HIV /AIDS
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMU KOTA SORONG Papilaya, Marcly L.; Ratag, Budi T.; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kota Sorong-Provinsi Papua Barat dimana dilaporkan terdapat kasus malaria positif 14.310 kasus pada tahun 2012. Adapun Kejadian Luar Biasa terjadi di wilayah kerja Puskesmas Remu, salah satu Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Sorong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor perilaku yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Remu Kota Sorong. Jenis penelitian ini merupakan survei analitik dengan menggunakan desain kasus-kontrol. Populasi kasus merupakan pasien dengan malaria positif yang berusia ≥ 17 tahun pada bulan Mei-Juli 2014 dan poulasi kontrol merupakan masyarakat yang belum pernah menderita malaria positif dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Remu dengan perbandingan kelompok kasus dan kelompok kontrol yaitu 1:1. Sampel dalam penelitian ini merupakan total populasi yang berjumlah 84 orang.  Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square, dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil Penelitian diperoleh hasil antara penggunaan bahan anti nyamuk dengan kejadian malaria dengan nilai p=0,009 dan OR=3,281(95% CI=1,336-8,058) dan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria diperoleh nilai p=0,042 dan OR=2,56(95% CI=1,025-6,406) dan kebiasaan beraktivitas di luar rumah pada malam hari dengan kejadian malaria diperoleh nilai p=0,008 dan OR=3,411(95% CI=1,363-8,542). Terdapat hubungan antara penggunaan bahan anti nyamuk dengan kejadian malaria, terdapat hubungan antara penggunaan kelambu dengan kejadian malaria, dan juga terdapat hubungan antara kebiasaaan beraktivitas di luar rumah pada malam hari dengan kejadian malaria. Kata Kunci: Malaria, Bahan Anti Nyamuk, Kelambu, Kebiasasan Aktivitas di Luar Rumah Pada Malam Hari. ABSTRACT Malaria still becomes one of the public health problem at Sorong city, West Papua Province and in 2012 the government reported that there were 14.310 malaria cases. An outbreak was reported in the working area of Remu Community Health Center. This research is aimed to analysis the correlation between the factor of human behaviour and Malaria at Public health centre of Remu. This kind of research is analytic survey by using the case-control design. The case Population were patients with positive Malaria that age over 17 years old and the control population were the people that hadn’t been suffered from Malaria and lived at the area of public health centre of Remu with the ratio between case and control was 1:1. Total of samples were 84 people. The tool that was used for this research was questionnaire. The data analysis that were used in this research were univariate and bivariate by using Chi-square test with trust level was 95% (α=0, 05) The result was obtained from the comparison of three different factors of human behaviour in preventing the Malaria. The behaviour was using anti-mosquito with p=0, 009, the behaviour which was using mosquito net with p=0,042, and the behaviour was the habitude of activity outside the house at night with p= 0,008. There was a correlation between using the anti-mosquito, using mosquito net and the habitude of activity outside the house at night with Malaria disease. Keywords: Malaria, Anti-Mosquito, Mosquito Net, Habitude of Activity Outside The House At Night.
PREVALENSI DAN DETERMINAN PENGGUNAAN NARKOTIKA DAN OBATOBATAN TERLARANG DI KALANGAN REMAJA INDONESIA; ANALISIS DATA SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2012 Veronica, Rotinsulu N.; Langi, Fima L.F.G.; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat, dengan perkiraan 1,77% pada tahun 2017. Sejauh ini penelitian tentang distribusi di kalangan remaja masih kurang, padahal remaja merupakan populasi yang rentan penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini  bertujuan untuk menyelidiki prevalensi dan determinan penyalahgunaan narkoba pada remaja. Penelitian ini menggunakan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 (SDKI), dengan desain cross sectional. Studi dilakukan pada 19882 remaja usia 15-24. Faktor penentu penyalahgunaan narkoba dianalisis secara bivariat dengan regresi logistik biner. Sekitar 2,5% remaja dalam penelitian memiliki sejarah penyalahgunaan narkoba. Ditemukan juga bahwa usia yang lebih tua (OR 3.057, 95% Cl 2.547-3.669), meningkatkan kemungkinan penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda. Sementara itu jenis kelamin perempuan (OR 0,060, 95% Cl 0,040-0,090) dan yang tinggal di pedesaan (OR 0,557, 95% Cl 0,459-0,675) cenderung untuk melakukan penyalahgunaan narkoba pada populasi ini, disimpulkan bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah relatif tinggi, dan usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal adalah salah satu faktor penentu penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda di Indonesia. Kata Kunci : Narkotika, Penyalahgunaan Narkoba, Determinan, Prevalensi ABSTRACTDrug abuse is increasinlyg prevalent in Indonesia, with an estimate of 1,77% in 2017. Studies have yet to confirm its distribution among youth, which naturaly constitutes the most vulnerable population : Our study aimed at  investigating the prevalence and determinants of drug abuse within the youth population. It involved the use of data from the Indonesia Demographic and Health Survey of 2012 (IDHS), with desain corss sectional. Study conducted on 19882 youth aged 15-24. The determinants of drug abuse were anaysed bivariatly with binary logistic regression. About 2.5% youth in study had drug abuse history. If was also found that older age (OR 3.057, 95% Cl 2.547-3.669), increased the odds of drug  abuse among  the youth. Meanwhile female gender (OR 0.060, 95% Cl 0.040-0.090) and living in rural (OR 0.557, 95% Cl 0.459-0.675) tended to prevent drug abuse in this population, if was conculeded that the prevalence of drug abuse in Indonesia is relatively high, and that age, gender, and residence were among the determinants of drug abuse within youth in Indonesia. Keywords: Narcotics, Drug Abuse, Determinants, Prevalence
GAMBARAN JARAK, KEKERUHAN DAN KONTAMINASI BAKTERIOLOGIS BERSUMBER DARI SUNGAI KOTABUNAN DAN SUMBER PENCEMAR LAIN TERHADAP BEBERAPA SUMUR DI DESA KOTABUNAN KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR TAHUN 2019 Mudul, Seila Firganita; Pinontoan, Odi R.; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumur gali dapat menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah sehingga mudah terkena kontaminasi. Sumur gali sebagai sumber air harus dijaga kualitasnya agar tetap sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Kualitas air yang menurun dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah bagi manusia dan masalah kesehatan lainya.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatahui kualitas bakteriologi parameter total coliform , kekeruhan, serta bau warna dan rasa di sumur gali di desa Kotabunan yang berada di sekitar aliran sungai Kotabunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jarak sumur dari sungai dan sumber pencemar lain memiliki kecenderungan mempengaruhi tingkat kekeruhan dan kontaminasi bakteri pada air sumur di Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui tingkat kekeruhan dan kontaminasi bakteri pada sumur yang berada di Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan pendekatan observasional laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah air sumur gali yang berada di dekat aliran Sungai Kotabunan di Desa Kotabunan dan Bulawan. Jumlah sampel dalam penelitian adalah total populasi yang memenuhi kriteria yaitu sejumlah 16 sumur gali. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas parameter kekeruhan 16 air sumur gali di sekitar aliran sungai Kotabunan semuanya memenuhi syarat berdasarkan Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 dan kualitas bakteri parameter coliform air sumur gali di sekitar aliran sungai Kotabunan ada 1 sumur gali yang tidak memenuhi syarat dan ada 15 sumur gali yang memenuhi syarat berdasarkan Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari total 16 air sumur gali yang menjadi sampel penelitian, hasil parameter kekeruhan air sumur gali yang berada di aliran Sungai Kotabunan semuanya memenuhi syarat, sedangkan kualitas parameter bakteri coliform ada 1 sampel air sumur yang tidak memenuhi syarat dan ada 15 sampel air sumur yang memenuhi syarat. Kata Kunci: Jarak, Kekeruhan, Kontaminasi Bakteri, Sungai, Sumur ABSTRACTWells can provide water that comes from a layer of soil that is relatively close to the soil surface so that it is easily exposed to contamination. The quality of wells as a source of water must be maintained so that they remain in accordance with established rules. Declining water quality can cause a variety of problems for humans and other health problems. This research was to determine the distance of wells from rivers and other pollutant sources has a tendency to influence the level of turbidity and bacterial contamination in well water in Kotabunan Village, East Bolaang Mongondow Regency. The purpose of this research is to determine the distance of wells from rivers has a tendency to affect the level of turbidity and bacterial contamination in well water in Kotabunan Village, East Bolaang Mongondow Regency. This type of research is a descriptive survey research that is to determine the level of turbidity and bacterial contamination of wells in Kotabunan Village, East Bolaang Mongondow Regency with a laboratory observational approach. This research was conducted in September 2019. The population in this study was well water near the Kotabunan River in Kotabunan and Bulawan Villages. The number of samples in the study is the total population that meets the criteria, that is 16 wells. The results showed that the quality of the turbidity parameters of 16 wells water around the Kotabunan river flow all met the requirements based on Permenkes Number 32 of 2017 and the quality of the bacterium coliform parameters of well water around the Kotabunan river flow were 1 well that did not meet the requirements and there were 15 wells that qualifies based on Permenkes Number 32 Year 2017. The conclusion of this research is from a total of 16 wells water that became the study sample, the results of the turbidity well water turbidity parameters in the Kotabunan River flow all met the requirements, while the quality of the coliform bacteria parameters were 1 well water sample that did not meet the requirements and there were 15 wells water samples that were qualify. Keywords: Distance, Turbidity, Bacterial Contamination, River, Wells
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PEDAGANG PENJUAL MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN JAJANAN DI PASAR KULINER KOTA TOMOHON TAHUN 2017 Wawoh, Gabriella Veronika; Joseph, Woodford B.S.; Umboh, Jootje M.L.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hygiene dan sanitasi makanan merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas makanan, dimana pedagang sebagai salah satu pelaku hygiene dan sanitasi makanan jajanan harus memperhatikan aspek hygiene dan sanitasi makanan agar tidak menyebabkan penyakit akibat makanan (food borne disease). Penelitan ini bertujuan untuk mengetahuai gambaran tingkat pengetahuan dan praktik pedagang penjual makanan jajanan tentang hygiene dan sanitasi makanan jajanan di pasar kuliner kota tomohon tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel berjumlah 36 responden yang ada di pasar kuliner kota tomohon. Data diperoleh menggunakan kuesioner dengan metode wawancara, data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan pedagang tentang hygiene dan sanitasi makanan jajanan di pasar kuliner kota tomohon sudah baik yaitu sebanyak 31 (86,1%) responden. Dan praktik hygiene pedagang yang baik yaitu diketahui sebanyak 26 (72,2%) responden menerapkan hygiene perorangan yang baik. Dan 30 (80,3%) responden memiliki sanitasi makanan yang baik mulai dara cara pemilihan bahan makanan, pengolahan, penyimpanan dan sampai cara penyajiannya. Saran untuk Dinas Keehatan Kota Tomohon untuk melakukan penyuluhan tentang hygiene perorangan pedagang dan sanitasi makanan jajanan, kemudian rutin melakukan inspeksi sanitasi makanan jajanan di pasar kuliner kota tomohon.Kata Kunci: Hygiene sanitasi, pengetahuan, praktik higiene pedagangABSTRACTHygiene and sanitation are very important in determining the quality of food where traders as one of the actors of hygiene and sanitation of food street wich if not pay attention to aspect of hygiene and sanitation can causing food borne disease. This reaserch is to know the level of knowledge of traders and the practice of selling food streeton hygiene and food sanitation in the culinary market of Tomohon City in 2017. This reaserch is descriptive, with 36 samples of respondents in the culinary market of tomohon city, data ware obtained using quetionnaries with interview method. Data analyzed descriptively. The result show the level knowledge of trader about hygiene and food sanitation in the culinary market of tomohon city already good as many 31 (86,1%) respondents. And good traders hygiene practice so many 26 (72,2%). And 30 (80,3%) respondents have good food sanitation. Start from preparing, selection of food, processing, storage until the presentation. Suggest for tomohon city health office to counsul hygiene and food sanitation to traders and routinely conduct environmental sanitation inspections in culinary market of tomohon city.Keywords: Hygiene Sanitation, Knowledge, hygiene practice
HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA KALINAUN KABUPATEN MINAHASA UTARA Togelang, Mega Rossita; Warouw, Finny; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas. ISPA merupakan penyakit infeksi yang paling sering dijumpai pada masyarakat. Balita merupakan kelompok umur yang sangat rentan terkena penyakit ISPA. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Kalinaun Kabupaten Minahasa Utara. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2018. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total populasi balita di desa Kalinaun. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan CI=95% dan α=0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Kondisi Ventilasi (p=0.001) dan Kondisi Lantai Rumah (p=0.045) memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada Balita. Sedangkan variabel Kondisi Dinding Rumah (p=0.528) tidak berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita.Kata Kunci: Kondis Fisik Rumah, Kejadian Penyakit ISPA pada BalitaABSTRACTAcute Respiratory Infection (ARI) is an acute infectious disease that attack one or more of the respiratory tract. ARI is a most common infectious disease in the society. Toddler is a group of ages that is very susceptible to ARI disease. This research was done to discover the correlations between the house physical condition and houseold income level with ARI on toddlers in Kalinaun villages North Minahasa district. The research type is Analitycal observational with Cross Sectional Study research design, and conducted from Marchto July 2018. The sample that used in this research are the number of toddler populations in Kalinaun in March 2018. The data analitycal used Chi Square test with CI=95% and α=0.05. The results showed that the variable of ventilation conditions and the conditions of the floor of the house has a relationship with the incidence of ARI in infants. While the variable condition of the wall of the house is not related to the inciden of ARI in toddlers.Key Words: physical condition of the house, incidence of ARI disease in infan
EFEKTIVITAS DAUN SIRIH HIJAU (PIPER BETLE LINN.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI Pinatik, Nidya Juninsy; Joseph, Woodford B.S.; Akili, Rahayu H
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman sirih (Piper betle Linn.) adalah tanaman yang memiliki khasiat antibakteri dan merupakan salah satu tanaman asli di Indonesia.Efek antibakteri dari tanaman sirih hijau dikarenakan kandungan minyak atsiri dari daun sirih hijau yang komponen utamanya terdiri atas fenol dan beberapa turunan diantaranya adalah euganol dan kavikol. Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri golongan Coliform, serta merupakan flora normal yang berada pada tubuh manusia, tapi dapat menjadi pathogen pada kondisi tertentu dapat merugikan karena merupakan salah satu bakteri penyebab penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari daun sirih hijau (Piper betle Linn.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan metode Difusi Agar, dengan cara Sumur, dan menggunakan konsentrasi 0.3 gram, 0.5 gram, 0.7 gram dan 1 gram serta menggunakan antibiotika Ciprofloxacin sebagai kontrol (+) dan CMC sebagai kontrol (-). Hasil yang didapatkan adalah semakin besar konsentrasi maka semakin besar hambatan terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. (zona hambat yang didapatkan dari hasil rata-rata seluruh perlakuan: 0,3 gram, 6 mm, 0,5 gram, 10,5 mm, 0,7 gram, 10,76 mm, 1 gram, 16 mm, kontrol (+) 27 mm dan kontrol (-) 0). Dengan hasil yang didapatkan membuktikan bahwa daun sirih hijau bersifat antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.Kata Kunci: Daun Sirih Hijau, Escherichia Coli, Difusi Agar ABSTRACTBetel plant (Piper betle Linn.) is an antibacterial plant that is one of the native plants of Indonesia. This plant has many benefits but just few of the people know it. The antibacterial effect of green betel plants is the essential oil content main component, consists of phenol and some of which are euganol and kavikol. Escherichia coli bacteria is a coliform bacteria also a normal flora that resides in the human body, but can also be a pathogen in certain conditions that can be harmful because one of the bacteria cause diarrheal diseases. The purpose of this study is to determine the effectiveness of green betel leaves (Piper betle Linn.) in inhibiting the growth of Escherichia coli bacteria. This study used agar diffusion method, by means of sumur, using concentration 0,3 g, 0,5 g, 0,7 g and 1 g, and using antibiotic cipro as control (+) and CMC as control (-). The results obtained is the greater the concentration the greater the obstacles to the growth of Escherichia coli bacteria. (inhibitory zone obtained from the average yield of all treatments are 0,3 g, 6 mm, 0,5 g, 10,5 mm, 0,7 g, 10,76 mm, 1 g, 16 mm, control (+), 27 mm, and control (-), 0). With the results that can prove that green betel leaves are antibacterial to inhibit the growth of Escherichia coli bacteria.Keyword : Green Betel Leaf, Escherichia Coli, Agar Diffusion
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ( RSUD ) PIRU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT, PROPINSI MALUKU PADA TAHUN 2018 T, Ronald; Umboh, Jootje M.L.; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO, 2010) melaporkan limbah dari layanan kesehatan (rumah sakit) hampir 80% limbah umum dan 20% limbah b3. Hasil observasi pada Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) Piru didapati limbah medis padat B3 dan non B3 dalam penanganannya masih belum sesuai dengan peraturan permen LHK no 56 tahun 2015. Berdasarkan permasalahan ini maka peneliti tertarik untuk meneliti Pengelolaan Limbah Medis Padat B3 di RSUD Piru. Tujuan penelitian untuk mengetahui proses pengurangan dan pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan dan penimbunan limbah padat medis B3 di  RSUD Piru. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dilaksanaan pada bulan Oktober sampai Desember Tahun 2018 di RSUD Piru. Informan dalam penelitian yaitu : Pengelola Unit Kesehatan Lingkungan 1 Orang,  Tenaga Cleaning Service 1 Orang, Tenaga Medis 1 orang. Instrumen adalah peniliti sendiri, daftar pertanyaan untuk in depth interview, alat perekam dan alat tulis. Data diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung, validasi data diolah dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode. Pengolahan data melalui 3 tahap, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan Conclusion Drawing / Verification. Kemudian data dianalisis menggunakan content analicic dengan mengacu pada permen LHK no 56 tahun2015. Proses pengurangan dan pemilahan limbah medis padat B3 tidak berjalan dengan baik, ditemui kendala pada , sarana,  prasarana, sumber daya baik dari tenaga maupun pembiayaan yang sangat kurang. Penyimpanan limbah medis padat B3 tidak dilaksanakan. Pengangkutan limbah medis padat B. Pengolahan limbah medis padat B3 tidak dilaksanakan. Penguburan dan penimbunan limbah medis padat B3 tidak dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku. Proses penimbunan tidak dilakukan sama sekali. Pengelolaan limbah medis padat B3 di rsud piru perlu campur tangan berbagai pihak dalam hal ini harus adanya supervisi dari dinas kesehatan kabupaten seram bagian barat, serta peningkatan sumber daya manusia supaya proses pengelolaan limbah padat medis b3 dapat berjalan dengan sebaik mungkin. Kata Kunci : Limbah, Berbahaya dan beracun, rumah sakit ABSTRACT (WHO, 2010) reports that waste based on health services (hospitals) almost 80% from public waste and 20% of toxic and hazardous waste. The observations at Piru Regional General Hospital found that toxic and hazardous waste and non toxic and hazardous waste solid medical waste in the handling was still not in accordance with LHK regulation number 56 in the year 2015. Based on these problems, the researchers were interested in researching toxic and hazardous waste Solid Medical Management in Piru Hospital. This study based on qualitative research carried out in October to December of 2018 in Piru General Hospital. The informants in the study were: Environmental Management Unit 1 Person, Cleaning Service 1 Person, Medical Personnel 1 person. Instruments are own researchers, questions for in depth interviews, recording devices and stationery. Data obtained through interviews and observation, data validation by triangulation methods. Processing data through 3 stages, data reduction (data reduction), data display (data presentation), and Conclusion Drawing / Verification. Data will analyzed using analytical content with reference to LHK regulation number 56 in the year 2015. The process of reducing and sorting toxic and hazardous solid medical  waste is not going well, encountered constraints on facilities, infrastructure, resources from both labor and financing which are very lacking. Storage of toxic and hazardous solid medical waste is not carried out. Transport of toxic and hazardous solid medical waste. Treatment of toxic and hazardous solid medical waste is not carried out. Burial and stockpiling of toxic and hazardous solid medical waste not carried out in accordance with regulations. The hoarding process is not done at all. Keywords : Waste, Dangerous and toxic, Hospital
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA,MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI 1 TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Sumendap, Garry O.; Kolibu, Feby K.; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan. Karena itu, hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kinerja guru. Kinerja pada dasarnya dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu yaitu kondisi yang berasal dari dalam individu itu sendiri yang disebut dengan faktor individual dan kondisi yang berasal dari luar individu yang disebut dengan faktor situasional. Faktor individual meliputi jenis kelamin, kesehatan, pengalaman dan karakteristik psikologi yang terdiri dari motivasi, kepribadian dan orientasi tujuan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepuasan kerja, motivasi dan kinerja guru di SMP Negeri 1 Tombatu. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian survey analitik dengan pendekatan cross-sectional.Tempat penelitian adalah di SMP Negeri 1 Tombatu KabupatenMinahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret- September 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah guru – guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Tombatu sebanyak 39 orang guru. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang berstatus pegawai negeri sipil yang ada di SMP Negeri 1 Tombatu, yang berjumlah 34 orang guru.Variabel yang diteliti yaitu kepuasan kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru. Analisis bivariat menggunakan ujichi square (CI=95%, α=0,05). Hasil uji statistic antara kepuasan kerja dengan kinerja guru, dengan nilai p=0,001; Hasil uji statistic antara motivasi kerja dengan kinerja guru, dengan nilai p=0,004. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru, serta terdapat hubungan anatara motivasi kerja dengan kinerja guru di SMP Negeri 1 Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara.Kata Kunci: Kepuasankerja, Motivasi, Kinerja, GuruABSTRACTThe teacher is a major factor in the process of education. Therefore, the student learning outcomes are strongly influenced by the performance of teachers. The performance is basically influenced by certain conditions i.e. conditions that comes from within the individual himself who called the individual factors and the condition of the individual who is called circumstantial factors. Individual factors include gender, health, experience and psychology characteristics consisting of motivation, personality and orientation purposes. The purpose of this research is to find out whether there is a relationship between job satisfaction, motivation and performance of teachers in SMP Negeri 1 Tombatu. This research included in the category of analytic survey research with approach cross-sectional. Research is the place in teachers in SMP Negeri 1 Tombatu, Southeast Minahasa Regency, North Sulawesi Province. This research was carried out in March-September 2017. The population in this research is the teacher – teacher who taught in SMP Negeri 1 Tombatu, as many as 39 teachers. The sample in this study are all the teachers are civil servants who are in SMP Negeri 1 Tombatu, totalling 34 teachers. The variables examined, i.e. job satisfaction and motivation of working with teacher performance. Analysis using chi square test bivariat (CI = 95%, α = 0.05). The results of statistical tests between job satisfaction with the performance of teachers, with a value of p = 0.001; The results of statistical tests between the motivation of working with teacher performance, with a value of p = 0.004. The conclusion is there is a connection between the job satisfaction with the performance of teachers, and there is the relationship between motivation of working with the performance of teachers in SMP Negeri 1 Tombatu, Southeast Minahasa Regency.Key Words:Job Satisfaction, Motivation, Performance, Teacher