Siti Zamiatun Zarah
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan, Sains dan Teknologi, Universitas Dhyana Pura

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Siti Zamiatun Zarah; Ni Wayan Nursini; Ni Ketut Wiradnyani
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.987 KB)

Abstract

ABSTRAK Penyakit infeksi menjadi penyebab utama kematian di dunia. Pengobatan infeksi menggunakan antibiotik sintetis cenderung menyebabkan resistensi, sedangkan penggunaan antibiotik alami masih jarang menyebabkan resistensi. Senyawa antibakteri atau antimikroba yang sering ditemukan dalam tanaman meliputi senyawa fenol, terpena, alkaloid, dan polipeptida. Beberapa senyawa turunan yang memiliki aktivitas antimikroba seperti katekol, pirogalol, asam fenolat, kuinon, ksanton, flavonoid, tanin dan kumarin. Salah satu tanaman yang memiliki senyawa flavonoid itu adalah buah naga. Sebagian besar masyarakat lebih terpaku pada pemanfaatan daging buahnya saja dan kulit buah yang tidak digunakan dibuang begitu saja sebagai limbah karena pemanfaatan yang sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti antimikroba ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) terhadap bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aereus. Kulit buah naga super merah dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 50oC selama 3 hari. Dijadikan ekstrak dengan metode maserasi dengan perbandingan bubuk halus dan pelarut (1:5). Pengujian antibakteri menggunakan uji difusi agar. Ekstrak kulit buah naga merah mampu melakukan penghambatan namun masih lemah terhadap E. coli yaitu 1,8 mm dan Staph. aureus yaitu 3 mm. Kata kunci: ekstrak kulit buah naga, E. coli, S. aureus, antimikroba ABSTRACT Infectious diseases are a major cause of death in the world. Treatment of infections using synthetic antibiotics tends to cause resistance, while the use of natural antibiotics still rarely causes resistance. Antibacterial or antimicrobial compounds often found in plants include phenols, terpenes, alkaloids, and polypeptides. From phenol compounds, there are also some derivative compounds that have an antimicrobial activity such as catechol, pyrogallol, phenolic acid, quinone, xanthone, flavonoids, tannins, and coumarins. One of the plants that have flavonoid compounds is dragon fruit. Most people are more focused on the use of their flesh only and unused fruit peels are thrown away as waste because of very limited utilization. The purpose of this study was to determine the antioxidant and antimicrobial activity of super red dragon fruit peel extract (Hylocereus costaricensis) on Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Super red dragon fruit skin is dried using an oven at 50oC for 3 days. Made into extract by maceration method with fine powder and solvent ratio (1: 5). Testing of antibacterial testing using agar diffusion test. Its antibacterial activity is also weak. Super red dragon fruit skin which is used as extract has very weak antibacterial activity 1,8 mm for E. coli and 3 mm for Staph. aureus. Keywords: dragon fruit peel extract, E. coli, S. aureus, antimicrobial