Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Effect of Female Age on Crossing Over Frequency in Drosophila melanogaster Crosses N x bcl and N x ym and Their Reciprocals Lisa Savitri; Elfred Rinaldo Kasimo; Rochmad Krissanjaya; Syntia Tanu Juwita; Ester Lianawati Antoro; Ida Septika Wulansari
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2023.121.267-271

Abstract

Crossing over is the occurrence of disconnection and reconnection followed by a reciprocal exchange between the two chromatids in a bivalent form. The crossing event will produce parental type and recombinant type. In the event of crossing over, various factors can influence it. These factors can be due to internal and external. Recently, various factors have been reported that influence the incidence of crossing over. These factors include age, temperature, radiation, and changes in chromosome structure. This research is a type of experimental research that uses a randomized block design. Randomized block design by crossing D. melanogaster strains ?N>< ?bcl and ?N>< ?ym and their reciprocals. From the results of this cross (F1) then cross again ?N with the recessive male (from stock) then observe the phenotype of the offspring (F2) and calculate the results of the offspring. The F2 ?N crosses were treated with age variations, namely 0, 3, 6, 9, 12, 15, and 18 days. Based on the results of these crosses, the derived strains that appeared in the F2 crosses showed the phenomenon of crossing over with the influence of the age of the female and the type of strain on crossing events. the frequency or value of crossing over (formation of recombinants) decreased with the increasing age of the female. If the age of the female affects the frequency of crossing over, then the older the female, the more likely the frequency of crossing over will decrease. However, because the data obtained were incomplete, it was not possible to know the effect of female age on the frequency of crossing over of D. melanogaster crosses ?N>< ? bcl and ?N >< ?ym and their reciprocals. The condition for crossing over is the formation of a synaptonemal complex. Age of D. melanogaster females has an effect on the frequency of crossing over in crosses N? >< bcl?, N? >< ym?, and their reciprocals. The older Drosophila melanogaster is, the lower the frequency of crossing over will occur. Based on this, it was necessary to cross D. melanogaster with strains N, bcl, and ym. A cross consists of ?N ><?bcl and ?N ><?ym and their reciprocals. By crossing ?N with a recessive male from the stock, then observing the F2 phenotype, it is hoped that crossing over will occur. So that you can better understand by doing the practice directly. In this case, the effect of crossing over is seen from the age of the female and the type of strain.
EFEK PREVENTIF EKSTRAK DAUN KENTUT (Paederia foetida L.) TERHADAP KADAR INTERLEUKIN-6 PADA MENCIT MODEL SEPSIS YANG DIINDUKSI Escherichia coli Lisa Savitri; Elfred Rinaldo Kasimo
Indonesian Journal of Natural Science Education Vol 5, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/nse.v5i2.2778

Abstract

Sepsis adalah keadaan darurat medis yang menggambarkan respons imunologis sistemik tubuh dan perubahan nukleotida pada gen yang mengkodekan interleukin-6 (IL-6) yang menghasilkan polimorfisme sehingga meningkatkan faktor risiko kematian karena sepsis. Terapi berbasis imunoterapi yang ditargetkan sebagian besar belum terbukti efektivitasnya sejauh ini. Sehingga, diperlukan tindakan yang lebih mengarah pada tindakan preventif, salah satunya dengan daun kentut (Paederia foetida L.). Mencit yang telah diadaptasikan diberikan perlakuan selama 14 hari dengan variasi sebagai berikut: 1) kelompok mencit yang tidak diberikan sonde lambung (N), 2) kelompok mencit diberikan aquades, 3) kelompok mencit diberikan ciprofloxacin, 4) kelompok diberikan ekstrak daun kentut dengan dosis 100 mg/kgBB, 5) kelompokmencit diberikan ekstrak daun kentut dengan dosis 300 mg/kbBB, 6) kelompok mencit diberikan ekstrak daun kentut dengan dosis 500 mg/kgBB. Mencit yang telah diberikan perlakuan diinjeksi pada bagian peritoniumnya dengan E. coli dengan dosis 1x105 CFU/mL. Mencit setelah 24 jam pasca pemaparan polimikroba sepsis akan memperlihatkan kejadian apoptosis. Berdasarkan hasil ELISA didapatkan kadar IL-6 N sebesar 1625,83 pg/mL, K- sebesar 2656,17 pg/mL, K+ sebesar 2033,21 pg/mL, P1 sebesar 2272,67 pg/mL, P2 sebesar 2175,83 pg/mL, P3 sebesar  2064,83 pg/mL. Mekanisme antiinflamasi pada sepsis diduga disebabkan adanya kandungan saponin, flavonoid, dan minyak atsiri yang terdapat di dalam ekstrak daun kentut. Mekanisme antiinflamasi yang paling mungkin adalah diduga saponin mampu berinteraksi dengan banyak membran lipid, seperti fosfolipid yang merupakan prekursor prostaglandin dan mediator inflamasi lainnya.
PENGGALAKAN KEBIASAAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAH PENYEBARAN COVID-19 DI KELURAHAN TAMANAN, KOTA KEDIRI Lisa Savitri; Elfred Rinaldo Kasimo; Rochmad Krissanjaya
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i2.1598

Abstract

Wabah COVID-19 telah menjadi pandemi global yang memengaruhi banyak negara, termasuk Indonesia. Pemerintah dan lembaga kesehatan telah melaksanakan berbagai langkah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satu langkah penting adalah menggalakkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di kelurahan Tamanan, Kota Kediri. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan partisipatif dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengumpulan data dan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan, demonstrasi, dan penyediaan fasilitas sanitasi. Aktivitas ini diikuti oleh 50 ibu rumah tangga selama 3 bulan, terdiri dari tiga kegiatan utama penyuluhan kesehatan tentang pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan COVID-19. Data untuk penilaian kebiasaan hidup sehat menggunakan instrumen kuesioner dan checklist sebelum dan sesudah pelatihan. Pengetahuan, sikap dan psikomotor ibu rumah tangga dalam penyebaran penularan COVID-19 setelah diberikan pelatihan kebiasaan hidup sehat selama 3 bulan mengalami peningkatan. Penilaian dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test pelatihan peserta. Setelah mengikuti pelatihan, sebagian besar kemampuan peserta masuk kategori tinggi pada aspek pengetahuan (76%), aspek sikap (82%) dan aspek aspek psikomotor (92%). Berdasarkan hasil pengabdian ini, dapat disimpulkan bahwa penggalakan kebiasaan hidup bersih dan sehat dapat menjadi upaya efektif dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di kelurahan Tamanan, Kota Kediri.
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI METFORMIN DENGAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT DIABETES Khusnul Khotimah; Mujtahid Bin Abd Kadir; Elfred Rinaldo Kasimo; Rochmad Kris Sanjaya
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v2i2.1216

Abstract

People with diabetes mellitus extremely increase every year. Management of diabetes mellitus disease requires appropriate therapy to prevent serious increasing and progressing the disease to be serious complication then the achievement of therapy goals. This study aims to determine the effect of giving a combination of metformin and red dragon fruit peel extract (Hylocereus polyrhizus) on blood glucose levels of diabetic mice.This type of research is an experimental study with a pre-test and post-test design with a control group. As the test animal, Swiss webster male white mice were used. They were grouped into 6 groups, each with 4 tails for each group. As the treatment group by giving of a combination of metformin and red dragon fruit peel extract with various doses of 75 mg/kg body weight for mice, 150 mg/kg body weight for mice, 300 mg/kg body weight for mice, positive control for metformin 65 mg/kg BW for mice, comparative control extracts red dragon fruit peel 150 mg/kg BW of mice and negative control 0.5% Na CMC was given orally once a day for 14 days. Data analysis used the One Way Anova method followed by the Last Significant Difference (LSD) method.The results showed that the percentage of the highest reduction in blood glucose levels was 81% in the combination group with an extract dose of 300 mg/kg BW of mice which was significantly different from the negative control group and the comparison control group.
GAMBARAN NILAI HEMATOKRIT DAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT PENGOBATAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Iza Dwi Muslikha; Elfred Rinaldo Kasimo; Lisa Savitri; Rochmad Kris Sanjaya
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v4i2.3687

Abstract

Tuberkulosis menjadi penyebab kematian akibat penyakit menular setelah Human Imunnodeficiency Virus (HIV). TB adalah  penyakit yang dipicu oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator anemia dan kelainan trombosit terhadap pesien TB paru yang mendapat pengobatan OAT di RSUD Gambiran Kota Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan desainnya cross sectional. Peneilitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2022. Populasi dari penelitian ini ialah seluruh pasien TB paru yang mendapat pengobatan OAT yang ada di catatan rekam medik pada bulan Januari-Desember 2021 sejumlah 43 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik sampling yang dipakai ialah purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah Indikator dari anemia adalah penurunan nilai hematokrit yang disebabkan oleh efek dari terapi OAT. Sedangkan indikator dari kelainan trombosit adalah yaitu terjadinya penurunan (trompositopenia) dan peningkatan jumlah trombosit (trombositosis) yang disebabkan oleh efek dari terapi OAT. Sebagian besar pasien mengalami penurunan nilai hematokrit sebanyak 33 orang (77 %). Sebanyak 25 orang (58 %) memiliki nilai trombosit yang normal, 3 orang (7 %) mempunyai nilai trombosit yang rendah dan 15 orang (35 %) memiliki nilai trombosit yang tinggi.
PENGGALAKAN KEBIASAAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAH PENYEBARAN COVID-19 DI KELURAHAN TAMANAN, KOTA KEDIRI Lisa Savitri; Elfred Rinaldo Kasimo; Rochmad Krissanjaya
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i2.1598

Abstract

Wabah COVID-19 telah menjadi pandemi global yang memengaruhi banyak negara, termasuk Indonesia. Pemerintah dan lembaga kesehatan telah melaksanakan berbagai langkah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satu langkah penting adalah menggalakkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di kelurahan Tamanan, Kota Kediri. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan partisipatif dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengumpulan data dan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan, demonstrasi, dan penyediaan fasilitas sanitasi. Aktivitas ini diikuti oleh 50 ibu rumah tangga selama 3 bulan, terdiri dari tiga kegiatan utama penyuluhan kesehatan tentang pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan COVID-19. Data untuk penilaian kebiasaan hidup sehat menggunakan instrumen kuesioner dan checklist sebelum dan sesudah pelatihan. Pengetahuan, sikap dan psikomotor ibu rumah tangga dalam penyebaran penularan COVID-19 setelah diberikan pelatihan kebiasaan hidup sehat selama 3 bulan mengalami peningkatan. Penilaian dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test pelatihan peserta. Setelah mengikuti pelatihan, sebagian besar kemampuan peserta masuk kategori tinggi pada aspek pengetahuan (76%), aspek sikap (82%) dan aspek aspek psikomotor (92%). Berdasarkan hasil pengabdian ini, dapat disimpulkan bahwa penggalakan kebiasaan hidup bersih dan sehat dapat menjadi upaya efektif dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di kelurahan Tamanan, Kota Kediri.