Kajian ini dibuat dengan melakukan analisa data dari Badan Pusat Statistik dan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan kecamatan Bajeng kabupaten Gowa. Data diolah untuk menghitung angka populasi ternak sapi potong, kepadatan ternak sapi potong, Produksi limbah tanaman pangan dan daya dukung limbah tanaman pangan. Hasil olah data diperoleh bahwa populasi ternak sapi potong di kecamatan Bajeng sebesar 2.776,25 ST, Nilai Indeks konsentrasi Ternak secara umum berada pada kategori rendah. kepadatan ekonomi tertinggi pada desa Pabentengeng yaitu 265,64 ST/1000 jiwa, kepadatan ekonomi terendah pada desa Bone 1,74 ST/1000 jiwa. Kepadatan wilayah tertinggi pada Desa Pabentengeng 160,01 ST/km², kepadatan wilayah terendah pada desa Bone 2,79 ST/km². Produksi BK jerami padi tertinggi pada desa Maradekaya (9.989,98 ton) dan terendah pada desa Limbung (1.993,95 ton), Indeks konsentrasi pakan tertinggi pada desa Maradekaya (1,6) dan terendah pada desa Limbung (0,32). Nilai daya dukung jerami padi terbesar pada desa Maradekaya (BK 2.188,94 ST) dan terendah pada desa Limbung (BK 436,9 ST). Nilai indeks daya dukung pakan terbesar pada desa Maradekaya (2.188,9),terendah pada desa Limbung (436,9). Potensi pengembangan ternak sapi potong pada kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa masih memiliki peluang yang besar dimana angka populasi ternak sebanyak 2.776,25 ST lebih kecil dari pada angka daya dukung pakan yaitu 38.046,27 ST. Populasi ternak yang dapat ditingkatkan sejumlah 35.270.02 ST (92.7%).