Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

DAS Ampal Analisa Fungsi dan Pengaruh Bangunan Pengendali Banjir DAS Ampal Kota Balikpapan Kadar Yanti, Rossana Margaret; Edijatno, Edijatno; Lasminto, Umboro
Specta Journal Vol 2 No 3 (2018): SPECTA Journal of Technology
Publisher : Specta Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.979 KB) | DOI: 10.0610/specta.v2i3.10

Abstract

Ampal Catchment Area has 25.273 km2 area and 4.699 km main river length, which planned to have 13 flood control construction. Until 2017, this catchment area has only three flood control construction. The watershed has only three built-in batters that are used to reduce the amount of flood discharge flowing on the Ampal river. Based on these conditions, it is necessary to analyze the magnitude of the difference of flood peak discharge on the existing condition (three bendali) compared with the condition of the plan (thirteen bendali). Therefore, analyzed the function and influence of flood control construction in Ampal Catchment Area by counting the flood peak discharge in each condition. From the analysis result, obtained the amount of peak discharge flowing in Ampal river existing condition is equal to 170,40 m3/s while at the condition of plan is equal to 83,80 m3/s. From the results of analysis, it is stated that the magnitude of the decrease of debit (?Q) after all the builds is 86.60 m3/s.
DAS Ampal Analisa Fungsi dan Pengaruh Bangunan Pengendali Banjir DAS Ampal Kota Balikpapan Kadar Yanti, Rossana Margaret; Edijatno, Edijatno; Lasminto, Umboro
SPECTA Journal of Technology Vol 2 No 3 (2018): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.979 KB) | DOI: 10.35718/specta.v2i3.10

Abstract

Ampal Catchment Area has 25.273 km2 area and 4.699 km main river length, which planned to have 13 flood control construction. Until 2017, this catchment area has only three flood control construction. The watershed has only three built-in batters that are used to reduce the amount of flood discharge flowing on the Ampal river. Based on these conditions, it is necessary to analyze the magnitude of the difference of flood peak discharge on the existing condition (three bendali) compared with the condition of the plan (thirteen bendali). Therefore, analyzed the function and influence of flood control construction in Ampal Catchment Area by counting the flood peak discharge in each condition. From the analysis result, obtained the amount of peak discharge flowing in Ampal river existing condition is equal to 170,40 m3/s while at the condition of plan is equal to 83,80 m3/s. From the results of analysis, it is stated that the magnitude of the decrease of debit (?Q) after all the builds is 86.60 m3/s.
ANALISIS TINGKAT KINERJA KAWASAN EKONOMI TERPADU DI KOTA SAMARINDA Ipmasyari, Muthia Nur; Dewanti, Ajeng Nugrahaning; Yanti, Rossana Margaret Kadar
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.34 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.6617

Abstract

Kota Samarinda ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi perdagangan dan jasa regional terpenting di Provinsi Kalimantan Timur dengan konsep Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (RTRW provinsi Kalimantan Timur 2016 ? 2036). Kebijakan program Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu didukung dengan pengaruh tingkat kinerja kawasan ekonoomi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di Kota Samarinda serta faktor eksternal yang dapat memengaruhi keberadaan kawasan ekonomi terpadu. Namun, hingga saat ini kinerja kawasan ekonomi terpadu yang ada belum terealisasi secara optimal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan persepsi responden terpilih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis Skala Likert untuk mengukur tingkat kinerja Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu di Kota Samarinda. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu pada 7 indikator pertumbuhan ekonomi menempati skala 1 atau sangat rendah. Sedangkan variabel investasi menempati skala 2 atau rendah. Dapat diketahui jika tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu bagi pertumbuhan perekonomian di Kota Samarinda belum terealisasi.
Analisis Rasio Luas Kolam Tampung Terhadap Luas Daerah Terbangun dalam Upaya Pengendalian Banjir di Wilayah Drainase Selatan Kota Balikpapan Yanti, Rossana Margaret Kadar; Irawan, Besse Nadia
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v5i1.8736

Abstract

Kota Balikpapan mengalami peningkatan penduduk selaras dengan permintaan akan tempat tinggal, hal ini menyebabkan peningkatan debit limpasan pada saluran drainase kota akibat perubahan tutupan lahan. Implementasi prinsip Zero Delta Q Policy sesuai peraturan pemerintah No.26 Tahun 2008 kemudian dilakukan agar dapat mereduksi besaran debit limpasan dari perumahan menuju saluran drainase kota, dalam mencegah peningkatan debit limpasan dan banjir. Prinsip ini dicek penerapannya pada perumahan Jamrud Residence, Neo Batakan Permai, dan GBR 6 di wilayah drainase selatan. Metode yang dilakukan yaitu analisis curah hujan maksimum, debit limpasan saat kondisi kawasan belum terbangun (Q awal) dan kawasan terbangun (Q terbangun), delta Q (selisih antara Q awal dan Q terbangun), hidrograf kolam tampung, rasio luasan kolam tampung terhadap kawasan terbangun, dan persamaan regresi linier. Qawal pada perumahan Jamrud Residence, Neo Batakan Permai, dan GBR 6 sebesar 0,3485 m3/detik, 4,4017 m3/detik, dan 0,4077 m3/detik. Q terbangun pada perumahan Jamrud Residence, Neo Batakan Permai, dan GBR 6 sebesar 1,0043 m3/detik, 15,0329 m3/detik, dan 0,9166 m3/detik. Rasio luasan kolam tampung pada perumahan Jamrud Residence, Neo Batakan Permai, dan GBR 6 sebesar 8,267%, 9,891%, dan 10,256%. Permodelan regresi linier luasan kolam tampungan terhadap luas kawasan yaituY = dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9998 ≈ 1.
EVALUASI KAPASITAS SALURAN SUB DAS AMPAL KOTA BALIKPAPAN Rossana Margaret Kadar Yanti; Reza Dwiryan Anugrah; Dyah Wahyu Apriani
JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL Vol 4, No 2 (2019): JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.017 KB)

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal Kota Balikpapan terdiri dari 21 sub DAS. Setiap sub DAS memiliki saluran drainase yang berfungsi mengalirkan air menuju Sungai Ampal, namun pada kenyataannya kapasitas saluran drainase sekunder pada beberapa sub DAS Ampal tidak mampu mengalirkan air dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya banjir. Hal ini terjadi pada sub DAS 2, sub DAS 4, sub DAS 5, sub DAS 7, sub DAS 8, sub DAS 9, sub DAS 13, dan sub DAS 14. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan evaluasi kinerja sistem drainase pada sub DAS Ampal untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui debit hidrologi dan kapasitas saluran sekunder pada Sub DAS Ampal yang terdampak banjir serta mengetahui tinggi banjir pada lokasi studi. Dalam studi ini dilakukan analisa hidrologi dengan menghitung debit puncak banjir sub DAS Ampal menggunakan metode rasional dan analisa hidrolika dengan menggunakan aplikasi HEC-RAS yang bertujuan untuk mengetahui elevasi muka air saluran.Dari analisa perhitungan didapatkan besarnya debit hidrologi pada kawasan Sub DAS Ampal yang memiliki permasalahan banjir bervariasi antara 3.65 m3/s sampai dengan 19.27 m3/s. Dari hasil analisa tersebut, terdapat 7 saluran Sub DAS yang mengalami kelebihan kapasitas, antara lain Saluran 4, Saluran 5, Saluran 7, Saluran 8, Saluran 9, Saluran 13, dan Saluran 14 dengan tinggi banjir bervariasi antara 0.08 m sampai 2.12 m. Adapun Saluran 2 tidak terjadi luapan disebabkan bendali yang difungsikan pada Sub DAS 2.
Pengaruh Komunikasi Terhadap Keberhasilan Proyek Pada Hubungan Kerja Antara Kontraktor dan Subkontraktor Andika Ade Indra Saputra; Rossana Margaret Kadar Yanti; I Putu Artama Wiguna; Cahyono Bintang Nurcahyo
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 3, No 2 (2017): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v3i2.265

Abstract

Hubungan kerja antara perusahaan kontraktor dan subkontraktor  dilaksanakan  untuk mengatasi kesulitan yang muncul di lapangan agar dapat mencapai keberhasilan proyek. Untuk mencapai keberhasilan tersebut diperlukan komunikasi yang efektif antar perusahaan. Oleh karena itulah perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis indikator pada komunikasi yang efektif dan pengaruhnya terhadap keberhasilan antar perusahaan tersebut dalam menyelesaikan pekerjaan proyek. Penelitian ini diawali dengan melakukan kajian literatur untuk mendapatkan variabel danindikator  terkait komunikasi dan keberhasilan proyek. Kemudian dilakukan penyusunan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data.  Responden pada survey yang digunakan adalah manajer perusahaan kontraktor dan subkontraktor yang pernah atau sedang terlibat dalam hubungan kerja.  Selanjutnya data yang terkumpul dilakukan analisis dengan menggunakan structural equation modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan pekerjaan proyek antara perusahaan kontraktor dan subkontraktor. Sedangkan indikator penting pada komunikasi yang efektif adalah frekuensi komunikasi, komunikasi dua arah, kejelasan isi pesan, kejujuran berkomunikasi, dan resolusi konflik Kata kunci :komunikasi, keberhasilan proyek , hubungan kerja, structural equation modelling
Pengendalian Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal Kota Balikpapan: Analisa Kapasitas Sungai Rossana Margaret Kadar Yanti; Andika Ade Indra Saputra
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1468.686 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i1.5513

Abstract

Ampal acts as the main channel in ampal drainage system. This river is located inurban areas that serves to drain the water from the upstream to the sea (MakassarStrait). Channel reduction, occurred in the middle to downstream channel, caused bysedimentation leads to capacity reduction, further its unability to drain the flood. Thepurpose of this study is to determine the river capacity as an alternative floodprevention. Hydrology and hydraulics data are used in the analysis process. In flooddischarge calculation, the SCS-CN (Soil Conservation Service - curve number) runoffcalculation method is used. Based on the data and analysis, the maximum flooddischarge values flowing in the Ampal catchment are 100.20 m3/s for the middlesection and 170.40 m3/s at the downstream. The central part of the Ampal Rivercapacity is 60.69 m3/sec. and 168.50 m3/sec. at the downstream. Using three additional bozem, the problem at Section 3 Ampal River can be solved, with 7.70 m3/s flood discharge reduction.
Analisis Tingkat Kinerja Kawasan Ekonomi Terpadu Di Kota Samarinda Muthia Nur Ipmasyari; Ajeng Nugrahaning Dewanti; Rossana Margaret Kadar Yanti
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.7167

Abstract

Kota Samarinda ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi perdagangan dan jasa regional terpenting di Provinsi Kalimantan Timur dengan konsep Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (RTRW provinsi Kalimantan Timur 2016 – 2036). Kebijakan program Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu didukung dengan pengaruh tingkat kinerja kawasan ekonoomi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di Kota Samarinda serta faktor eksternal yang dapat memengaruhi keberadaan kawasan ekonomi terpadu. Namun, hingga saat ini kinerja kawasan ekonomi terpadu yang ada belum terealisasi secara optimal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan persepsi responden terpilih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis Skala Likert untuk mengukur tingkat kinerja Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu di Kota Samarinda. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu pada 7 indikator pertumbuhan ekonomi menempati skala 1 atau sangat rendah. Sedangkan variabel investasi menempati skala 2 atau rendah. Dapat diketahui jika tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu bagi pertumbuhan perekonomian di Kota Samarinda belum terealisasi.
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH JANGKA PENDEK DAN MENENGAH KECAMATAN PENAJAM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Rossana Margaret Kadar Yanti; Ajeng Nugrahaning Dewanti
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.113-124

Abstract

Kecamatan Penajam merupakan wilayah terluas di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan luas sebesar 1.207,234 km2. Ibukota Kabupaten PPU ini memiliki jumlah penduduk sebesar 86.040 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,45%. Pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya mengarah pada munculnya permasalahan pemenuhan kebutuhan air bersih untuk aktivitas domestik dan non domestik. Pada tahun 2021, terdapat 64% penduduk Kecamatan Penajam yang belum mampu dilayani oleh Perumda Air Minum Danum Taka. Untuk meningkatkan presentase cakupan pelayanan air bersih tentunya perlu dilakukan analisis terkait proyeksi penambahan jumlah penduduk di Kecamatan Penajam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proyeksi kebutuhan air bersih jangka pendek dan jangka menengah di Kecamatan Penajam. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan beberapa tahapan analisis yaitu pengumpulan data, analisis proyeksi jumlah penduduk, analisis proyeksi kebutuhan air, analisis kapasitas produksi dan potensi air di Kecamatan Penajam. Hasil yang diperoleh dari analisis proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Penajam pada tahun 2041 mencapai 179.661 jiwa dan dibutuhkan air bersih guna memenuhi kegiatan domestik dan non domestik mencapai 257,61 liter/detik. Kondisi ini belum sebanding dengan kapasitas produksi air bersih di Kecamatan Penajam yang hanya mencapai 76,09 liter/det. Kondisi ini seharusnya dapat diatasi dengan meningkatkan kapasitas produksi, melihat potensi sumber air di Kecamatan Penajam yang mencapai 350 liter/detik. Apabila dibandingkan antara kebutuhan dan potensi air bersih di Kecamatan Penajam, diperoleh titik seimbang pada tahun 2041.
Penanganan Banjir Sub-DAS Posindo Kota Balikpapan dengan Optimalisasi Penyediaan Infrastruktur Hijau Achmad Ghozali; Rossana Margaret Kadar Yanti; Ajeng Nugrahaning Dewanti
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.595 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v20i2.8655

Abstract

The Posindo sub-basin, emptying into the Ampal river, is experiencing floods, yet the city government has regularly normalized and cleaned the river. Therefore, this problem cannot be handled conventionally and generically. The research was conducted to formulate optimal flood management scenarios through a green infrastructure approach as an alternative for sustainable flood management. Two analytical methods were used to overcome the research question: the Gumbel Type I distribution to calculate rainfall return periods and HEC-HMS and HEC-RAS modeling software to simulate hydrological and hydraulic conditions. Result analysis showed an overflow discharge above the embankment along the Posindo sub-basin secondary channel by 0.38 – 1.64 m3/s. Alternative’s simulation shows that providing green open space (GOS) is crucial for maintaining water balance in the study area. The combined management scenario by maintaining a minimum GOS of 10%, storage ponds establishment, and increasing the drainage capacity adequate to reduce the overflow height.