Abstrak: KWT “Sri Rejeki”, Desa Bogo merupakan Kelompok Wanita Tani yang bergerak dalam produksi teh kelor. Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan sarana produksi yang belum memenuhi syarat Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Tujuan dari program pengabdian masyarakat adalah melakukan pendampingan mitra KWT “Sri Rejeki”, Desa Bogo untuk meningkatkan kualitas produk teh kelor, melalui perbaikan sarana produksi teh kelor. Metode yang dilakukan pada perbaikan sarana produksi teh kelor adalah pendampingan, koordinasi dan keterlibatan serta peran aktif dari pelaksana pengabdian (TIM PPDM Sentra Kelor, Universitas Surabaya), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro dan Pemerintah Desa (PEMDES) Bogo. Hasil dari pengabdian masyarakat yang telah dilakukan di Bogo adalah tersedianya sarana produksi teh kelor yang memenuhi persyaratan CPPOB. Perbaikan sarana produksi pembuatan teh kelor di Desa Bogo dilakukan melalui desain ruang produksi. Ruang produksi dibedakan menjadi area area sortasi basah, pencucian, penirisan, pengeringan, sortasi kering, pengecilan ukuran partikel (penyerbukan), pengemasan, dan penyimpanan. Perbaikan sarana produksi pada pembuatan teh kelor di Desa Bogo berdampak terhadap kualitas produk terutama ditinjau dari parameter mikrobiologi.Abstract: WT “Sri Rejeki”, is a Woman Group in Bogo Village which concerns to production tea herbal from moringa leaf. The production facilities of moringa tea did not meet the guidelines for Good Processed Food Production (CPPOB). This program aims to accompany KWT “Sri Rejeki”, Bogo Village to improve the quality of moringa tea product through the improvement of moringa tea production facilities. The methods for improving production facilities are involvement, coordination and active support from all related parties include PPDM team, University of Surabaya, Bappeda Bojonegoro, BPBD Bojonegoro, and PEMDES Bogo. The result of this program is the facilities for production moringa tea are available and meet the guidelines for CPPOB. Improvements in building design are carried out by arranging plans and dividing the production space into areas of wet sorting, washing, draining, drying, dry sorting, particle size reduction (pollination), packaging, and storage. The area of the production site is separated to ensure hygiene and to avoid contamination between products. The improvement of production facilities of Moringa tea in Bogo Villages has an impact on improving the quality of products, especially in terms of microbiological parameters.