Eka Yudhiman
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis risiko dampak pembukaan lahan pada kegiatan pertambangan emas PT Meares Soputan Mining Eka Yudhiman; Agus Susanto; Lieza Corsita
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i1.9905

Abstract

Kegiatan pertambangan membawa berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik, seperti menurunnya kualitas air permukaan, kualitas udara ambien dan terganggunya flora dan fauna akibat pembukaan lahan untuk menunjang kegiatan pertambangan. Untuk itu diperlukan upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dengan melaksankan program reklamasi lahan bekas tambang secara progresif, seperti pada kasus kegiatan pertambangan emas PT Meares Soputan Mining (PT MSM).  Tujuan penelitian ini untuk menganalisis risiko dampak pembukaan lahan pada kegiatan pertambangan emas PT Meares Soputan Mining dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan berkelanjutan melalui pelaksanaan program reklamasi lahan terganggu selama tahap operasi produksi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui analisis numerik atau statistik menggunakan teknik Discounting dan Habitat Equivalency Analysis (HEA) untuk analisis risiko lingkungan yang memerlukan tahapan yang harus dilakukan secara cermat, dimana setiap tahapan merupakan langkah penting karena akan menetukan hasil akhir dari kompensasi kerusakan lingkungan yang dihitung dalam skala restorasi. Analisis data menggunakan rasio tutupan lahan dengan metode Habitat Equivalency Analysis (HEA). Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis data statistik adalah MS-Excel 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan analisis risiko terhadap rasio tutupan lahan menunjukkan bahwa untuk mengganti kerugian (debit) sebesar 1.876,16 DSHaYs, diperlukan program reklamasi (kredit) seluas 25,76 hektar setiap tahun selama 28 tahun untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.