Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Karakteristik Dan Permodelan Termal Batuan Induk Tersier Di Cekungan Salawati, Papua Barat Muhartanto, Arista; Hamdani, Ahmad Helman; Safrizal, Safrizal; Fauzielly, Lili; Triwerdhana, Afriadhi
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 52, No 3 (2018)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/LPMGB.52.3.723

Abstract

Cekungan Salawati memiliki cadangan minyak dan gas sejumlah 0.5 BBO dan 0.1 TCFG, diduga hidrokarbon dihasilkan dari batuan induk Tersier dan Pra-Tersier. Beberapa studi batuan induk telah dilakukan, seperti pada Formasi Sirga (Oligosen Akhir), Formasi Kais (Miosen Tengah) dan Formasi Klasafet (Miosen Akhir). Minimnya pengetahuan mengenai studi karakteristik dan pemodelan termal batuan induk Formasi Sirga dan Pre-Faumai, serta keingintahuan mengamati adanya pembalikan polaritas cekungan merupakan hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Metode penelitian menggunakan analisis geokimia petroleum yang meliputi: TOC, Rock Eval Pyrolisis, kerogen typing, vitrinite reflectance (%Ro) dengan sejumlah 9 sampel cuttings. Kekayaan material organik berdasarkan parameter TOC pada kedua formasi menunjukkan kuantitas good to very good, sedangkan parameter PY menunjukkan kualitas fair to good potency sebagai batuan induk dalam menggenerasikan hidrokarbon. Tipe kerogen komposisinya didominasi NFA yang mengindikasikan pengendapan di lingkungan oxidizing marine atau lakustrin. Data plot HI terhadap Tmax, kerogennya menunjukkan campuran tipe II/III yang mengindikasikan pengendapan yang terjadi di lingkungan transisi (fl uvio-deltaic). Kematangan Formasi Sirga dan Pre-Faumai (Oligosen) berdasarkan %Ro dan Tmax menunjukkan tingkat yang rendah. Data kematangan berdasarkan pemodelan cekungan 1D pada sumur Warir-1X dan WIR-1A (di luar daerah penelitian) memperlihatkan evolusi kematangan yang telah mencapai level yang lebih tinggi, yakni early to mid-mature yang terjadi pada kala Pliosen Tengah, dan tingkat kematangan akhir dalam oil generation yang tercapai sejak Pleistosen Awal. Adanya pembalikan polaritas cekungan yang mengarah ke Selatan sebelum Pliosen, berubah menjadi mengarah ke Utara sebagai deposenter cekungan berdampak terhadap peningkatan kematangan termal. Pada deposenter, umumnya bertindak sebagai dapur yang matang (mature kitchen) yang merupakan tempat dihasilkannya hidrokarbon.