Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DAKWAH SUFISTIK (Pendekatan Tasawuf dalam Dakwah) Zainab, Siti
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Dakwah ilallah sudah merupakan kewajiban bagi umat Islam, baik secara individu maupun kelompok, sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Melihat sejarah masuknya Islam di Indonesia, dikatakan bahwa salah satu pendekatan dalam penyebaran dakwah adalah melalui  pendekatan sufistik. Melihat realitas bahwa berkembangnya Islam di wilayah Asia Tenggara terutama di Indonesia banyak dilakukan oleh para tokoh sufi, dapat diasumsikan bahwa pendekatan dakwah mereka berhasil. Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pendekatan tasawuf dalam dakwah.Rumusan masalah pada penelitian ini adalah ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan dakwah sufistik serta bagaimana pola pengembangan dari dakwah sufistik tersebut.                Mengingat penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kepustakaan, maka teknik yang digunakan adalah dengan source selection (seleksi sumber) dan  analisis initi (content analysis), ditambah dengan metode deduktif. Data diperoleh dari sumber primer (buku yang berkaitan dengan tasawuf) dan sumber sekunder (berkaitan dengan ilmu kedakwahan dan lainnya).Pada penelitian ini dakwah sufistik yang dimaksud adalah  "proses pembentukan manusia seutuhnya (insan kamil) oleh seorang mursyid kepada muridnya  secara terus menerus, terukur, dan terkontrol, yang menekankan pada  pendekatan kerohanian dalam rangka membentuk akhlak mulia dengan tujuan mendekatkan diri dan mendapat ridha-Nya". Dan yang menjadi penekanan dalam unsur dakwah adalah dai. Dai yang diharapkan adalah dai yang bukan hanya memiliki pengetahuan keagamaan yang mumpuni, namun yang lebih menjadi titik penekanan adalah dari dimensi akhlaknya. Jika meruntut apa yang menjadi acuan dalam tasawuf, dapat dipahami bahwa untuk menjadi dai tidaklah gampang. Dari pemaparan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh dai, seorang dai yang dinginkan memang dai yang ideal, misi utama seorang dai adalah menyempurnakan akhlak madunya (baik akhlak terhadap Khaliq maupun terhadap makhluq). Dan Untuk dapat melaksanakan misi tersebut tentunya yang pertama dilakukan dai adalah membekali dirinya dengan berbagai sifat mahmudah, baru kemudian dia memperbaiki akhlak madunya.Sedangkan pola yang  dibangun pada dakwah sufistik adalah lebih menekankan pada tarbiyah dan talim (pendidikan dan pengajaran) dengan materi dan pelatihan yang berjenjang dan berkesinambungan. Tujuan dakwah sufistik bukan sekedar menyampaikan risalah, namun sampai pada implementasi dalam segala lini kehidupan. Metode dakwah sufistik adalah holistik dan eksklusif.
MANAJEMEN KONFLIK SUAMI ISTRI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Zainab, Siti
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

             Hidup berpasangan sudah merupakan sunnatullah, karena Allah menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan. Perkawinan juga merupakan sunnah Rasul saw. Ketika sepasang manusia dipersatukan dalam ikatan perkawinan, dua insan yang berbeda tersebut tidak mungkin selalu berpikir, bereaksi dan bertindak sama, maka dari situlah bisa berawal sebuah konflik. Walaupun konflik dapat berdampak positif dalam mempererat ikatan perkawinan, namun tidak jarang konflik justru mendatangkan masalah besar dan mengganggu ketentraman rumahtangga. Karena itu perlu diketahui dan dipahami secara baik apa saja yang dapat memunculkan konflik suami istri? Bagaimana al-quran memberikan tuntunan perkawinan sebelum,  atau pun sesudahnya? Dan jika konflik terjadi bagaimana pula al-quran memberikan solusi untuk menyelesaikan konflik tersebut? (Pada penelitian ini lebih difokuskan pada penanganan konflik suami istri)            Mengingat penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kepustakaan, maka teknik yang digunakan adalah content analysis. Berkenaan dengan ayat-ayat al-quran sebagai sumber utama, pendekatan yang dilakukan adalah dengan metode tafsir maudhu’i, ditambah dengan metode deduktif dan induktif.            Pada penelitian ini tergambar, bahwa Allah SWT pada dasarnya menginginkan manusia hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan, demikian juga dalam kehidupan rumahtangganya. Hal tersebut terlihat dari kebijaksanaan Allah yang memberikan aturan apa yang seharusnya dilakukan baik sebelum perkawinan atau pun dalam mengarungi biduk perkawinan (termasuk di dalamnya penanganan konflik sumi istri).            Dalam penanganan konflik, pada umumnya ketika istri yang bermasalah, suami lebih ditekankan untuk memberikan pengajaran, nasehat dan peringatan kepada istrinya, baik secara lisan atau pun tindakan, seperti menjauhi dari tempat tidur atau memukul (jika terpaksa) namun dalam batas kewajaran. Jika suami yang bermasalah, istri dianjurkan untuk melakukan negosiasi dan perdamaian. Perbedaan pendekatan dalam penangan konflik kedua belah pihak karena dilandasi oleh perbedaan hak dan kewajiban suami istri. Akan tetapi aturan tersebut tidaklah mutlak, karena bisa saja dengan situasi tertentu hal yang dilakukan adalah sebaliknya. Istri boleh  melakukan pengajaran dengan memberikan nasehat atau pun peringatan sebagai  kapasitasnya sesama hamba Allah, atau suami melakukan negosiasi dan perdamaian dengan istrinya. Selain itu penanganan konflik juga membolehkan adanya campurtangan/ bantuan dari pihak luar, sepanjang bantuan tersebut berlandaskan niat yang tulus dan cara yang dibenarkan oleh ajaran agama. Akhirnya untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah diperlukan sinergi, baik dari pasangan suami-istri, masyarakat maupun pemerintah.
KOMUNIKASI VERBAL (Konsep Mendengarkan dalam al-Quran) Zainab, Siti
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 8, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

The study examines the verbal communication especially it is related to listening in the Qur’an. The problems of the study are: 1) What are terms that are related to listening? 2) What are the Qur’anic concepts related to effective listening? The study is pure library research with tafsir maudhu’i  so that main source of data is the Qur’an, mu’jam Li alfafadz al-qur’an, tafsir books and other books related to verbal communication.  In analyzing the data, the content analysis is used. The results of the study indicate that: Qur’anic terms about listening are not only something to do with physical perception to grasp the sound but also from all the verses, the majority is related to the ability to comprehend and obey to messages being delivered. In the Qur’an, listening effective implies that there should be concrete action to messages being accepted because good listeners tend to be more related to obedience. In order to listen effectively, it is not only with wish and desire to listen to the content of the message but the most important thing is the effort to understand and practice the messages. 
PENGARUH PENGURANGAN DOSIS PUPUK POSFOR TERHADAP KOMPONEN HASIL BERBAGAI GALUR PADI GOGO BERAS MERAH Zainab, Siti; Wangiyana, Wayan; Muliartha, I Gusti Putu
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unsur hara P (Posfor) sangat penting bagi tanaman padi gogo beras merah. Tanaman padi yang kekurangan P akan memberikan produksi yang rendah. Oleh karena itu, penelitian ini telah dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk P terhadap komponen hasil galur padi gogo beras merah dengan melaksanakan percobaan pot di rumah plastik dari bulan Februari sampai Mei 2016. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan yaitu: dosis pupuk P yaitu tanpa pupuk P (d1), 100 kg SP36/ ha (d2) dan 200 kg SP36/ ha (d3); faktor galur padi gogo beras merah yang terdiri dari 8 galur yaitu AMP-G1, AMP-G2, M-G3, AMP-G4, M-G5, M-G6, M-G7 dan M-G8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dosis pupuk P rendah yaitu dosis pupuk SP36 100 kg/ ha memberikan bobot gabah berisi (15,23 g/ pot) dan bobot 100 butir gabah (3,03 g/ 100 butir) lebih tinggi dibandingkan pemberian dosis pupuk SP36 200 kg/ ha. (2) Perbedaan galur memberikan komponen hasil padi gogo beras merah yang berbeda, yang mana bobot gabah berisi per rumpun dan bobot 100 butir gabah tertinggi pada galur M-G7 (18,55 g/pot dan 3,20 g/100 gabah). (3) Respon antar galur padi gogo beras merah bervariasi terhadap pemberian berbagai dosis pupuk SP36, yang mana galur yang memberikan hasil tertinggi pada dosis pupuk P rendah yaitu dosis pupuk SP36 100 kg/ ha adalah galur AMP-G1, M-G6 dan M-G7 untuk bobot gabah berisi dan galur M-G6, M-G7 dan M-G9 untuk bobot 100 butir gabah.  Phosphorus is one of the most important things for upland brown rice. Rice plants that low P will provide low production. Therefore, this research was aimed to the effect of P fertilizer dosage on the yield components of upland brown rice. The experiment was conducted in a plastic housing from February to May 2016. The experiment design was a Randomized Block Design (RBD) with 2 factors, namely: P fertilizers i.e; without P fertilizer (d1), 100 kg SP36/ hectare (d2), and 200 kg SP36/ hectare (d3). The other factor is strain with 8 levels, i.e: AMP-G1, AMP-G2, M-G3, AMP-G4, M-G5, M-G6, M-G7 dan M-G8.  Results show that: (1) Low dosage of P fertilizer  SP36 100 kg / ha gave the weight of grain containing (15,23 g / pot) and 100 grain weight (3.03 g / 100 egg) higher than SP36 fertilizer 200 kg / ha. (2) Different strains give different yield components of brown rice, which grain weight contains per clump and weight of the highest 100 grains on M-G7 strain (18.55 g / pot and 3.20 g / 100 grain). (3) The response between the upland brown rice varies with the provision of various doses of SP36 fertilizer, which is the highest yield of low fertilizer dosage ie SP36 100 kg / ha fertilizer is AMP-G1, M-G6 and M- G7 for grain weight contains and M-G6, M-G7 and M-G9 strains for weight of 100 grains of grain. 
STUDI PERBANDINGAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SEMENANJUNG BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT AQUA MODIS Zainab, Siti; Wibisana, Hendrata; Casita, Cintantya Budi
GEOMATIKA Vol 25, No 1 (2019)
Publisher : Badan Informasi Geospasial in Partnership with MAPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1088.083 KB) | DOI: 10.24895/JIG.2019.25-1.889

Abstract

Pemetaan kandungan klorofil-a di pesisir pantai banyak dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kesuburan dari lingkungan perairan yang dimaksud. Tingkat kesuburan yang diharapkan dapat memberikan gambaran populasi dari perikanan tangkap yang dibutuhkan oleh masyarakat pesisir dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Penginderaan jauh sebagai salah satu teknologi yang baru telah memberikan banyak manfaat untuk pendeteksian dan pemetaan konsentrasi klorofil-a skala global. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran kandungan klorofil-a pada dua area yang berbeda yaitu di daerah Semenanjung Blambangan dan daerah Teluk Blambangan. Metode yang dikembangkan dari penelitian ini adalah penggunaan algoritma penginderaan jauh dan teknik regresi guna mendapatkan model matematis yang optimal untuk digunakan dalam peramalan kandungan klorofil-a di masa yang akan datang. Dari penelitian ini diperoleh model matematis yang paling sesuai untuk kondisi Teluk Blambangan yaitu pada panjang gelombang sinar hijau dengan nilai 531 nanometer (nm), di mana korelasi yang terbesar adalah Chlor-a = 21228*(Rrs_531)-42,371 dengan nilai R2 sebesar 0,7951 yang didapatkan dari panjang gelombang sinar hijau yaitu Rrs_531 dari citra satelit Aqua Modis Level-2. Fenomena ini dapat disimpulkan bahwa kandungan klorofil-a di semenanjung Blambangan pada bulan Agustus 2017 cukup signifikan di mana diperoleh rata-rata konsentrasi dari klorofil-a sebesar 18,45 ppt(mg/ m³) sehingga dapat diprediksikan bahwa populasi ikan yang ada di perairan tersebut juga meningkat pada bulan tersebut. Hasil akhir yang didapatkan berupa peta tematis kandungan klorofil-a untuk algoritma model linier, di samping itu persamaan matematis yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan oleh para peneliti lainnya untuk mendapatkan model yang lebih akurat yang dapat menggambarkan kondisi riil di lapangan. 
Peningkatan Keterampilan Guru SDLB Melalui Pelatihan Media Pembelajaran Matematika Manipulatif Hasyim, Maylita; Umam, Ahmad Khoirul; Zainab, Siti; Wukandari, Desty
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 7, No 1 (2019): In Press
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v7i1.1157

Abstract

ABSTRAKKedudukan media pembelajaran manipulatif atau yang disebut alat peraga merupakan bagian dari sarana yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan. Sedangkan kedudukan alat peraga terkait dengan komponen metode mengajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses interaksi guru dengan peserta didik (atau siswa) di lingkungan belajarnya. Hal ini dikarenakan obyek dalam pembelajaran matematika yang berupa fakta, konsep, prinsip dan skill/keterampilan merupakan benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan panca indera. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dalam mempelajari suatu obyek dalam pembelajaran matematika diperlukan pengalaman melalui benda-benda nyata (konkrit) yaitu alat peraga. Dalam usulan program pengabdian ini, alat peraga yang dikembangkan berbasis edutainment (pendidikan yang terintegrasi dalam hiburan) yaitu berupa permainan (games). Konsep ini digunakan dengan tujuan memudahkan anak untuk memahami konsep matematika dengan cara menyenangkan, terutama bagi anak berkebutuhan khusus. Keterampilan guru dalam membuat dan mendemonstrasikan (mengenalkan) alat peraga kepada siswa berkebutuhan khusus menjadi kunci utama keberhasilan siswa dalam memahami konsep matematika menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, pelakanaan program pengabdian ini memfokuskan pada memberikan keterampilan pada guru SDLB dalam membuat hingga mendemonstrasikan alat peraga kepada siswanya, sehingga siswa SDLB mampu mengenal media pembelajaran manilpulatif matematika dengan baik. Dalam program pengabdian ini, media pembelajaran yang dibuat dalam pelatihan adalah media tower angka, dimana media ini dapat digunakan untuk anak tuna grahita dan tuna rungu. Pelatihan ini terdiri dari tiga sesi materi, yaitu materi pembuatan media pembelajaran matematika, materi penggunaan/ pengoperasian media pembelajaran matematika dan materi pendemonstrasian dalam pembelajaran.                                                                                                                 Kata Kunci: media pembelajaran matematika, manipulatif, anak berkebutuhan khusus, keterampilan, guru
PKM Sosialisasi Biokontrol Larva Nyamuk Aedes Aegypty dengan Ikan Cupang (Betta Splendens) dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Asrama Putri Fakultas Kesehatan Pondok Pesantren Nurul Jadid Nugroho, Setiyo Adi; Rahman, Abdur; Fatholla, Riski; Mustaqimah, Zaitun; Zainab, Siti
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 2, No 3 (2021): Pendampingan Sektor Pendidikan, Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v2i3.2783

Abstract

Pondok pesantren berisiko mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit musiman Demam Berdarah, yang akan menyebabkan kesakitan bahkan kematian kepada santri. Hal ini diakibatkan karena faktor Lingkungan yang dapat menjadi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Penting untuk dilakukan kegiatan prefentif dibandingkan kuratif yang berpedoman kepada ilmu pengetahuan, seperti halnya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Perguruan Tinggi ini. KKN ini dilakukan dengan metode yang meliputi: (1) tahap identifikasi diantaranya: Program Jumantik Di Pondok, Pengetahuan santri, dan observasi lingkungan; (2) Tahap kegiatan berupa pelatihan Jumantik, sosialisasi kepada santri dan penebaran bibit ikan cupang; serta (3) Tahap evaluasi. Sebagaimana rancangan kegiatan yang telah kami rangkai, didapatkan hasil peningkatan pemahaman santri tentang dampak lingkungan akan terjadinya DBD, santri dan kader Jumantik dapat melakukan pemberantasan jentik nyamuk dengan menggunakan biokontrol ikan cupang (Betta sp) yang ramah lingkungan, angka bebas jentik di Asrama An-Nafi’iyah tercapai. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan pencegahan Penyakit DBD dengan memberantas jentik nyamuk menggunakan biokontrol ikan cupang (Betta sp) efektif dilakukan bagi santri di Pondok Pesantren. Budidaya ikan cupang dapat dipergunakan santri sehingga selain sebagai biokrontrol jentik nyamuk, juga dapat menambah nilai ekonomi.