Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemberian Fraksi Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Spermatozoa Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Vinnata, Nora Novia; Salni, Salni; Nita, Sri
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 3 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.595 KB) | DOI: 10.26630/jk.v9i3.1021

Abstract

The major cause of a spermatogenetic process disorder in testis is free radical. One of the traditional medicines commonly used as an aphrodisiac is Kemangi plant. Rosary Basil leaf (Ocimum americanum L.), Indonesian name is Kemangi, contains active substances, such as flavonoid, saponin, tannin, and triterpenoid/steroid which is antioxidant and fertility. The purpose of the present research was to analyze the effect of testis weight, diameter, epithelium thickness, morphology, and spermatozoa amount of male white mouse (Rattus norvegicus) after feeding fractions of Kemangi leaf (Ocimum americanum L.) This study was experimental with a posttest-only control group design. The research sample size was 24 furrow male white mice Sprague Dawley, 60-74 days old. They were divided into 4 treatment groups, each being fed the fractions of n-hexane, ethyl acetate, and water-ethanol of Kemangi leaf at a dosage of 100 mg/mouse/day, compared to CMC 1% for the control group for 36 days, and then a dissection was done to take out secreted substances and to examine the histology of testis. The result showed that there were increases of testis weight in the treatment group as compared to that of the control (p=0.018). In addition, there were increases in diameter and thickness of seminiferous tubule epithelium of testis, in the morphology of abnormal sperm (p=0.000), and in spermatozoa amount (p=0.020). Fractions of Kemangi leaf can increase testis weight, diameter, and epithelium thickness, morphology, and spermatozoa amount of furrow male white mice Sprague Dawley, particularly the fraction of ethyl acetate. 
Pengaruh Pemberian Fraksi Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Berat, Diameter, Tebal Epitel Epididimis, Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Louis, Stephanie Lexy; Salni, Salni; Nita, Sri
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.846 KB) | DOI: 10.26630/jk.v10i1.1079

Abstract

Infertility is one of the reproductive problems that may affect both male and female. In a male, the occurrence of reproductive problems may be due to abnormal spermatogenesis processes and anatomic disorder. Kemangi leaves are an aphrodisiac it contains some secondary metabolites like flavonoid, steroid, tannin, and saponin. The objective of the present research was to determine the effect of feeding fractions of kemangi leaves (Ocimum americanum L.) on the epididymis weight, diameter, and epithelial thickness and the spermatozoa motility and viability of white male rat (Rattus norvegicus). The research was an experimental one, with posttest only group design. The research design used a Completely Random Design. The research sample consisted of 24 furrow white male mice Sprague Dawley, 60-74 days old, divided to control group, a fraction of n-hexane, a fraction of ethyl acetate, and a fraction of water-ethanol. The dosage used for the treatment group was 100 mg/kgBB/day, and the control group was given CMC 1%. The result of data analysis by using a One-Way Anova test showed that there were increases in the weight and diameter of the epididymis in the treatment group as compared to that of the control group (p=0,000). Likewise, both epididymis epithelium thickness and spermatozoa viability in the treatment group increased as compared to that of the control group (p=0.001), while spermatozoa motility was p=0,002. It could be concluded that the fractions of kemangi leaves increased the weight, diameter, and epithelium thickness of epididymis and spermatozoa motility and viability in-furrow white male rat Sprague Dawley.
Prevalensi Insomnia pada Usia Lanjut Warga Panti Werdha Dharma Bakti dan Tresna Werdha Teratai Palembang Rasasta, Meida; AR, Djunaidi; Nita, Sri
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/BJI.V4I1.7961

Abstract

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering ditemukan pada usia lanjut. Keluhan umum yang sering dijumpai berupa kesulitan memulai tidur, mempertahankan tidur nyenyak dan bangun terlalu pagi. Di Indonesia sekitar 11,7%  penduduknya menderita insomnia, namun angka prevalensi insomnia pada usia lanjut belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi insomnia pada usia lanjut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah usia lanjut di Panti Werdha Dharma Bakti dan Tresna Werdha Teratai Palembang, pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2014.  Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner KSPBJ-IRS pada 90 sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi. Prevalensi insomnia di Panti Werdha Dharma Bakti dan Tresna Werdha Teratai adalah  43,3%. Dari 39 responden yang menderita insomnia terdapat 17 responden laki-laki (18,9%) dan 22 responden perempuan (24,4%). Insomnia banyak diderita oleh responden yang berusia 60-74 tahun (23,3%), pada responden yang tidak bersekolah (18,9%), yang berstatus duda/janda (27,8%), dan berdasarkan gaya hidup kebiasaan merokok (10%) serta kebiasaan mengkonsumsi kopi (26,7%). Prevalensi insomnia di Panti Werdha Dharma Bakti dan Tresna Werdha Teratai Palembang Periode Oktober-November 2014 cukup tinggi. Insomnia banyak diderita oleh perempuan, terbanyak diusia 60-74 tahun, tingkat pendidikan rendah, duda/janda, dan kebiasaan mengkonsumsi kopi.
Hubungan Polimorfisme Gen CYP1A1 (Ile462Val) dengan Kejadian Karsinoma Epitel Ovarium Tursia, Anita; Saleh, Irsan; Nita, Sri
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/BJI.V4I1.7952

Abstract

Karsinoma epitel ovarium adalah salah satu kanker ovarium yang menyumbang 90% dari kasus kanker ovarium dan selalu menjadi penyebab utama kematian di antara keganasan ginekologi. Salah satu faktor resiko yang dapat menimbulkan kanker ovarium adalah genetik. CYP1A1 (Cytochrome P450 Family 1 Subfamily A member 1) adalah gen penyandi protein yang menyandi sejumlah enzim sitokrom P450 yang berperan dalam metabolisme obat dan bahan-bahan asing (xenobiotic) yang masuk ke dalam tubuh, juga berperan penting pada karsinogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan polimorfisme gen CYP1A1 (Ile462Val) dengan kejadian karsinoma epitel ovarium. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, rancangan penelitian case control yang dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada bulan Maret-April 2017. Sampel adalah koleksi sampel darah pasien di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang yang didiagnosis kanker ovarium yang dibuktikan dengan gambaran histopatologi sebanyak 30 subjek kelompok karsinoma epitel ovarium dan 30 subjek kelompok bukan karsinoma epitel ovarium. Pemeriksaan polimorfisme gen CYP1A1 (Ile462Val) menggunakan metode PCR-RFLP. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara  polimorfisme gen CYP1A1 (Ile462Val) dengan kejadian kanker epitel ovarium (p=0,020). 
Pengaruh Fraksi Aktif Dari Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos Caudatus Kunth) Terhadap Uji Sitotoksik, Apoptosis Dan Antiproliferasi Kanker Payudara Sel T47d Secara In Vitro Adawiyah, Robiatul; Setawan, Arum; Nita, Sri
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 3, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh daun kenikir terhadap uji sitotoksik, apoptosis dan antiproliferasi pada kanker payudara sel T47D secara in vitro. Penelitian ini menggunakan sampel sel T47D dengan konsentrasi ekstrak, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi methanol daun kenikir 500 µg/ml, 250 µg/ml, 125 µg/ml, 62,5 µg/ml dan cisplatin 50 µg/ml, 25 µg/ml, 12,5 µg/ml, 6,25 µg/ml. Penilaian sitotoksik dengan menggunakan MTT assay, pemeriksaan apoptosis dengan menggunakan flowcytometry dan antiproliferasi dengan doubling time dan menggunakan SPSS 17,0 dengan one way Annova . Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kandungan senyawa yang terdapat pada ekstrak yaitu senyawa terpenoid, tannin, dan flavonoid, fraksi n-heksan phenol dan terpenoid, fraksi methanol tannin dan fraksi etil asetat flavonoid. Nilai IC50 ekstrak daun kenikir 237,9 µg/ml, fraksi n-heksan  433,8 µg/ml, fraksi etil asetat 120,6 µg/ml, fraksi methanol 241 µg/ml dan cisplatin 11,9 µg/ml. Pada Pemeriksaan apoptosis ekstrak memiliki kemampuan menginduksi apoptosis sebesar 24,64 %, fraksi n-heksan 0,16 %, fraksi etil asetat 51,5 %, fraksi methanol 7, 81 % dan cisplatin 50,75 %. Ekstrak memiliki aktivitas antiproliferasi 46 jam, fraksi n-heksan 39 jam, fraksi etil asetat 56 jam, fraksi methanol 47 jam, kontrol sel 34 jam dan cisplatin pada  58 jam. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi aktif dari daun kenikir memiliki aktifitas sitotoksik, apoptosis dan antiproliferasi terhadap kanker payudara sel T47D. 
Pengaruh Ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis Linn.) terhadap Jumlah, Motilitas, Morfologi, Viabilitas Spermatozoa Tikus Jantan Julia, Dina; Salni, Salni; Nita, Sri
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 3, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Partisipasi laki-laki dalam KB masih relatif rendah bila dibandingkan dengan keikutsertaan perempuan. Salah satu tanaman obat tradisional yang digunakan adalah  bunga kembang sepatu yang bersifat antifertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekstrak bunga kembang sepatu  terhadap jumlah, motilitas, morfologi dan viabilitas spermatozoa tikus jantan (Rattus norvegicus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel dalam penelitian ini menggunakan 25 tikus jantan strain Sprague Dawley usia 60-70 hari dengan berat badan 200-210 gram. Lama perlakuan 30 hari dengan dosis 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, 400 mg/kgBB. Data disajikan dalam bentuk tabel dan diagram serta narasi untuk  menginterpretasikan data tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan jumlah sperma pada kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol (p=0,000), terjadi penurunan motilitas sperma (p=0,001), terjadi peningkatan morfologi abnormal (p=0,000), dan terjadi penurunan viabilitas spermatozoa antara kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol (p=0,000). Dapat disimpulkan  bahwa ada perbedaan bermakna dari pengaruh ekstrak bunga kembang sepatu terhadap jumlah, motilitas, morfologi, viabilitas spermatozoa. 
CITY BRANDING: STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA KOTA PADANG Adona, Fitri; Nita, Sri; Yusnani, Yusnani; Mafrudoh, Luth
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.179 KB)

Abstract

Suatu kota dianggap memiliki kualifikasi brand yang kuat jika mempunyai sejarah, kualitas tempat, gaya hidup, budaya, dan keragaman yang layak jual sebagai destinasi wisata dan investasi. Kota Padang dinilai memiliki hampir semua kualifikasi tersebut, namun cara pemasaran daerahnya dinilai kurang efektif dan kurang dipahami oleh investor. Kendala utamanya adalah pilihan produk yang tidak sesuai dan cara mengkomunikasikannya yang tidak mengacu pada branding communication dan city branding. Penelitian ini bertujuan untuk melihat strategi pemasaran pariwisata di Kota Padang melalui city branding dan apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam upaya pelaksanaan city branding tersebut. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode kualitatif. Metode yang bersifat deskriptif ini cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini lebih menonjolkan proses dan makna (perspektif subjek). Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar penelitian tetap fokus dan sesuai dengan fakta di lapangan. Focus Group Discussion (FGD) digunakan sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini, city branding tidak diterapkan sesuai dengan proses kerjanya, lebih bersifat spontanitas tanpa perencanaan. Akibatnya, visi, misi, dan tujuan pemerintah kurang konsisten dengan brand yang mereka susun. Sebagian besar birokrat Sumbar belum mampu menjelaskan konsekuensi dan pemahaman mereka terhadap city branding. Di sisi lain, keikutsertaan masyarakat untuk mempromosikan city branding mereka juga tidak begitu terlihat. Kata Kunci: pemasaran pariwisata, branding, branding communication, city branding, branding strategy
Mekanisme Antifertilitas Fraksi Biji Pepaya pada Tikus Jantan Nita, Sri; Hayati, Lusiya; Subandrate, Subandrate
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 2 No. 1 (2019): Sriwijaya Journal of Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.089 KB)

Abstract

Biji pepaya dapat bersifat sebagai antifertilitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui senyawa dan mekanisme antifertilitas fraksi biji pepaya pada tikus jantan dari berat vesikula seminalis dan prostat serta jumlah spermatosit primer dan spermatid. Jenis penelitian eksperimental secara in vivodengan rancangan acak lengkap. Hewan uji adalah tikus jantan (Rattus norvegicusL.) galur Sprague Dawley usia 60 hari dengan berat badan 200-210 g. Dosis pemberian 100mg/kg bb selama 24 hari. Senyawa yang dikandung oleh fraksi didapat melalui uji fitokimia. Hasil penelitian memperlihatkan senyawa yang ditemukan pada fraksi nHeksan adalah steroid, terpenoid, saponin, flavonoid. Fraksi etil asetat terdapat senyawa steroid, terpenoid dan flavonoid. Fraksi etanol air mengandung senyawa terpenoid dan flavonoid. Berat vesikula seminalis dan prostat meningkat dibandingkan kontrol. Rerata jumlah spermatosit primer dan spermatid menurun secara nyata pada semua fraksi namun penurunan terendah pada fraksi nHeksan. Dapat disimpulkan mekanisme antifertilitas fraksi biji papaya adalah melalui penurunan rerata jumlah spermatosit primer dan spermatid.
Pengaruh Iskemia-Reperfusi terhadap Gambaran Seluler Tubulointerstisial Renalis, Kadar Cystatin C dan Glomerular Filtration Rate (GFR) Tikus Wistar Rahman, Ahadi Aulia; Hidayat, Rachmat; Nita, Sri
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 2 No. 3 (2019): Sriwijaya Journal of Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.626 KB)

Abstract

Acute Kidney Injury (AKI) merupakan penurunan fungsi ginjal secara cepat. Penyebab AKI terbesar adalah iskemia/reperfusi yang memicu respon inflamasi dan menyebabkan kerusakan ginjal. Inflamasi merupakan respon proteksi dan perbaikan jaringan, namun dapat menyebabkan fibrosis yaitu jaringan normal digantikan oleh matriks ektraseluler seperti kolagen. Kerusakan yang terjadi pada bagian tubulointerstisial berpengaruh besar terhadap fungsi ginjal yang dapat diukur dengan GFR menggunakan cystatin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh durasi iskemia-reperfusi terhadap gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR pada tikus Wistar serta korelasi antara gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain posttest only with control group. Penelitian menggunakan 30 ekor tikus Wistar yang dilakukan di animal house dan laboratorium biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR dinilai dengan persentase fraksi area kolagen, ELISA dan rumus Larsson. Iskemia 30 menit dan reperfusi 14 hari 99,1% berpengaruh terhadap persentase fraksi area kolagen, iskemia 120 menit dan reperfusi 14 hari 98,8% berpengaruh terhadap kadar cystatin C serta 99,5% berpengaruh terhadap GFR. Terdapat korelasi yang signifikan antara persentase fraksi area kolagen dan kadar cystatin C (p=0,0001, r=0,901), serta GFR (p=0,0001, r=-0,834), lalu antara kadar cystatin C dan GFR (p=0,0001, r=-915). Durasi iskemia-reperfusi berpengaruh terhadap gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR serta terdapat korelasi antara gambaran seluler tubulointerstisial, kadar cystatin C dan GFR pada tikus Wistar.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEDELAI (GLYCINE MAX) TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTANG (RATTUS NORVEGICUS) STRAIN SPRAGUE DAWLEY Andriani, Andriani; Nita, Sri
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 23, No 1 (2015): JANUARI - APRIL 2015
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v23i1.89

Abstract

Kedelai mengandung fitoestrogen, yaitu senyawa yang memiliki khasiat yang sama dengan hormon estrogen dan dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen. Salah satu kelompok senyawa yang terdapat pada fitoestrogen adalah Isoflavon. Konsumsi isoflavon diduga dapat berpengaruh buruk pada kesuburan pria, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kedelai terhadap jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitas spermatozoa tikus putih jantan (Rattus norvegicus) strain Sprague Dawley. Ekstrak kedelai diberikan secara oral dengan dosis 2,52 mg, 3,78 mg, dan 5,04 mg, sedangkan kelompok kontrol diberi aquades. Penelitian eksperimental ini dilakukan terhadap 24 tikus putih jantan selama 48 hari, setelah itu dilakukan pemeriksaan pada jumlah, morfologi abnormal, motilitas, dan viabilitas sperma. Analisis data menggunakan uji Homogenitas, One Way ANOVA, dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferroni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penurunan jumlah sperma, peningkatan morfo-logi abnormal, penurunan motilitas, dan penurunan viabilitas sperma tikus putih jantan pada dosis ekstrak kedelai 3,78 mg dan 5,04 mg. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kedelai memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan jumlah, peningkatan morfologi abnormal, penurunan motilitas, dan penurunan viabilitas spermatozoa tikus putih jantan.Soy bean contains phytoestrogens, the compound that have properties similar to the estrogen hormone and can interact with estrogens receptors. Isoflavones is one of compound group which can be found in phytoestrogens. Consumption of isoflavones could be expected have adversely affected to male fertility. The study aims to determine the effect of soybean extract on sperm number, morphology, motility and viability of spermatozoa white male rats (Rattus norvegicus) of Sprague Dawley strain. Soybean extract was administered orally at a dose of 2.52 mg, 3.78 mg, and 5.04 mg, while the control group was given distilled water. Experimental studies were conducted on 24 white male rats for 48 days, after which we examine the number, abnormal morphology, motility, and sperm viability. Data was analyzed by homogeneity test, One Way ANOVA, followed by post hoc Bonferroni test. The results show that there was a significant effect on the decrease of sperm count, an increase in abnormal morphology, decrease motility and viability of white male rat?s sperm at a dose of 3.78 mg and 5.04 mg of soybean extract. From the results of this study it can be concluded that soybean extract has significant effect to decrease the number of spermatozoa, increased abnormal morphology, reduced motility and viability of spermatozoa white male rats.