Puspita Puji Rahayu, Puspita Puji
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Obsessive Passion Sebagai Mediator Dalam Hubungan Antara Tuntutan Pekerjaan Dan Kesejahteraan Psikologis Di Tempat Kerja Rahayu, Puspita Puji; Salendu, Alice
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 10, No 3 (2018): November 2018
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v10i3.18809

Abstract

Abstrak. Fenomena terkait rendahnya kesejahteraan psikologis karyawan seringkali dijumpai di tempat kerja. Faktor eksternal yang memengaruhi kesejahteraan psikologis di tempat kerja, salah satunya adalah tuntutan pekerjaan. Penelitian ini ingin melihat peran obsessive passion sebagai mediasi hubungan antara tuntutan pekerjaan dan kesejahteraan psikologis di tempat kerja pada karyawan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner self-report. Partisipan penelitian berjumlah 217 karyawan bank BUMN dengan karakteristik minimal bekerja 1 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Dalam penelitian menggunakan instrumen penelitian diantaranya Kesejahteraan Psikologis di Tempat Kerja (2012) untuk mengukur kesejahteraan psikologis di tempat kerja, Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work Scale dan Technology Acceptance Model (2017) untuk mengukur tuntutan pekerjaan, selain itu digunakan instrumen Passion Scale (2003) untuk mengukur obsessive passion. Untuk menguji hipotesis menggunakan teknik analisis Process Macro for SPSS yang dikembangkan oleh Hayes. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tuntutan pekerjaan tidak secara signifikan memiliki hubungan dengan kesejahteraan psikologis di tempat kerja (b = - .044, p> .05), dan tuntutan pekerjaan berpengaruh secara negatif pada obsessive passion (b= - 1.96, p< .05). Selain itu, obsessive passion berpengaruh secara negatif dengan kesejahteraan psikologis di tempat kerja (b= - .192, p< .01). Penelitian ini juga menemukan peran obsessive passion memediasi hubungan antara tuntutan pekerjaan dan kesejahteraan psikologis di tempat kerja (b= - .082, p> .05). Kata kunci: Kesejahteraan Psikologis di Tempat Kerja, Obsessive Passion, Tuntutan PekerjaanAbstract. The phenomenon related to the low psychological well-being of employees is often found in the workplace. External factors that influence psychological well-being at work, one of which is job demands. This research was conducted to find the role of obsessive passion as a mediator in the relationship between job demands and psychological well-being at work. Data collection was done by using self-report questionnaires. Research participants were 217 state-owned enterprises bank employees with a minimum requirement of a year working experience in that respective workplace. The method of data collection was accidental sampling. Research instruments, namely Psychological Well-Being at Work (2012) was used to measure psychological well-being at work, Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work and Technology Acceptance Model (2017) to measure job demands, as well as Passion Scale (2003) to measure obsessive passion. Hypothesis was tested and analyzed using Process Macro for SPSS which was developed by Hayes. The result shows that job demands are not significantly related to psychological well-being at wok (b = - .044, p>0.05), and job demands negatively affect the obsessive passion (b= - 1.96, p<0.05). In addition, obsessive passion negatively affects psychological well-being at work (b= - .192, p< .01). Further, this finding also described the role of obsessive passion mediates the relationship between job demands and psychological well-being at work (b= - .082, p> .05).Keywords: Job Demands, Obsessive Passion, Psychological Well-being at Work
Kepemimpinan Dilihat dari Perspektif Psikologi: Literature Review Rahayu, Puspita Puji; Agustina, Menik Tetha
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 9 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.239 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i9.902

Abstract

Seorang pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik akan mampu memeksimalkan kinerjanya sehingga dapat terwujudnya cita-cita yang diinginkan. Kepemimpinan dalam prespektif psikologi membahas mengenai kepribadian pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kepribadian pemimpin beradaskan prespektif psikologi meliputi model kepemimpinan yang diterapkan mempengaruhi keberhasilan dalam memimpin. Gaya kepemimpinan mempengaruhi bagaimana pemimpin dipandang atau dihormati oleh individu yang dipimpin. Hasil kajian literature ini diharapkan mampu dijadikan kajian ataupun informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar teoritis penelitian selanjutnya dalam kepimpinan dilihat berdasarkan aspek psikologis. Kepemimpinan aspek psikologisnya mengarah pada bagaimana seorang pemimpin mampu menjadi teladan bagi bawahannya, sehingga apa yang dia inginkan (dalam konteks organisasi) diikuti, segala yang diperintahkan dilakukan sebaik mungkin, dan apa-apa yang dilarang dipatuhi untuk dijauhi. Keteladanan terwujud karena ia memiliki kelebihan-kelebihan tertentu yang tidakdimiliki oleh bawahannya. Model pemimpin dalam menerapkan kepemimpinanya mempengarhui kinerjanya sebagai pemimpin yang baik ataupun pemimpin yang buruk. Pemimpin diharpkan mengimplementasi gaya kepemimpinan yang baik sehingga dapat terwujud cita-cita yang diinginkan.