Hudan Baskoro, Hudan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI PENGARUH GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN BANGUNAN PANTAI HYBRID ENGINEERING DI DESA TIMBULSLOKO, DEMAK Baskoro, Hudan; Atmodjo, Warsito; Purwanto, Purwanto
Journal of Oceanography Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.741 KB)

Abstract

Desa Timbulsloko merupakan salah satu daerah pesisir yang terletak di Kabupaten Demak yang telah mengalami erosi pantai yang cukup parah. Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah melakukan pembangunan bangunan pantai yang berfungsi untuk memerangkap sedimen sebagai area taman mangrove dan sekaligus sebagai penahan gelombang yaitu bangunan pantai Permeable Dams Hybrid Engineering yang terinspirasi dari sistem perakaran mangrove. Bangunan ini dibangun pada bulan Nopember 2013, tetapi pada bulan Januari 2015 diketahui telah mengalami kerusakan yang dimungkinkan dikarenakan adanya gelombang ekstrim yang terjadi di lokasi pembangunan bangunan pantai Hybrid Engineering.Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu terjadi dan nilai parameter gelombang penyebab kerusakan bangunan pantai Hybrid Engineering serta perbandingan data perencanaan bangunan dan data pada waktu terjadi gelombang ekstrim di lokasi pembangunan bangunan pantai Hybrid Engineering. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Pengolahan data angin adalah menggunakan metode Darbyshire sedangkan untuk pasang surut menggunakan metode Admiralty. Hasil dari penelitian gelombang lapangan didapatkan bahwa nilai tinggi gelombang signifikan (Hs) 0,4 m dengan periode signifikan 3,25 detik. Sedangkan hasil pengolahan data didapatkan gelombang ekstrim terjadi pada tanggal 17 hingga 26 Januari 2015 antara pukul 00.00 hingga 03.00 WIB dengan tinggi gelombang maksimal 4,12 m dan periode gelombang 8,83 detik. Gelombang ekstrim ini memiliki tenaga sebesar 31.618 N per meter panjang puncak gelombang. Dari pengolahan data tersebut didapatkan nilai elevasi puncak bangunan adalah 15,45 m. Berdasarkan perbandingan data bangunan perencanaan dengan data bangunan pada saat terjadi gelombang ekstrim, diketahui bahwa nilai variabel gelombang yang terjadi pada saat gelombang ekstrim melebihi dari kemampuan toleransi bangunan yang mengakibatkan kerusakan bangunan.