Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Layanan Pendidikan Terkait Pilihan Peserta Didik Dalam Melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Tahun 2015 Sutadi Sutadi,; Dali Santun Naga; Yeni Harianto
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 4 No. 2 (2021): Januari: Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v4i2.30

Abstract

Schools as educational institutions should always do quality improvement in the administration of education. Students whoattend school can be seen from the participant's point of view. Educational services needed by students can be done byselecting schools. For this reason, this study discusses the educational needs needed by students in continuing the educationexpected from junior high school to high school. This research uses a qualitative method using case studies. The studyparticipants consisted of six ninth grade students who were returned to secondary education. Data is collected by interviewsconducted based on the purpose of the study. Analysis of interview data using general stages according to McDury. Thefindings of this study include: dimensions of physical evidence, guarantees, and reliability of education services. Learners'needs related to physical factors, the process of teaching and learning activities and learning outcomes that exist in students.Related to schools making planning and supervision that requires the needs and infrastructure, teaching staff, and curriculumby taking into account the aspirations and needs of students to suit the needs of quality educational needs.
WACANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA BERCIRI KENUSANTARAAN DI LEMBAGA DHARMA KALYANA JEPARA Sutadi
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 2 (2022): JSRD, December 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v4i1.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wacana Pendidikan Keagamaan Buddha berciri kenusantaraan pada Lembaga Dharma Kalyana di Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif model studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wacana Pendidikan keagamaan Buddha berciri kenusantaraan di Lembaga Dharma Kalyana berupa pendidikan Keagamaan Buddha berasrama yang dipadukan dengan pendidikan formal di sekolah negeri dengan sistem beasiswa. Pengembangan diri dalam bidang keagamaan seperti puja bhakti dan meditasi terjadwal diselenggarakan untuk membentuk pribadi peserta didik yang berkualitas sesuai visi dan misi lembaga. Kegiatan berdiskusi menjadi kegiatan yang rutin dilakukan untuk membahas tema-tema keagamaan dan bahan pelajaran dari sekolah. Pembiasaan diri untuk merawat lingkungan dengan berkebun, kerja bhakti dan membaur dengan masyarakat sekitar menjadi ciri praktik nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan dalam komunitas yang berbeda latarbelakang dan asal usul daerah. Kegiatan karawitan dan menari tradisional sebagai sarana mengasah bakat dan minat terhadap budaya nusantara juga rutin dilakukan oleh peserta didik Lembaga Dharma Kalyana. Selain kegiatan akademik dan keagamaan, peserta didik didorong untuk aktif berorganisasi di sekolah dan di organisasi kepemudaan Buddhis. Model pendidikan keagamaan Buddha seperti ini hendaknya dapat menginspirasi dan dijalankan juga oleh lembaga keagamaan Buddha di daerah-daerah lain demi kemajuan generasi muda buddhis.
Merdeka Belajar Dalam Perspektif Pendidikan Buddhis Virya Sutta Panya; Ilona Tri Sasana; Septika Setiana; Sutadi Sutadi
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini dilatarbelakangi oleh adanya perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju hal ini menyebabkan diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas. Penting untuk  melaksanakan perbaikan dalam layanan pendidikan, salah satunya dengan menerapkan kebijakan merdeka belajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui pendidikan buddhis dan relevansinya terhadap kebijakan merdeka belajar. Peneliti menggunakan metode library research atau kajian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian, dengan demikian peneliti akan mengkaji Tipitaka secara mendalam yang berkaitan dengan pendidikan Buddhis dan kebijakan merdeka belajar melalui sumber primer dari Tripitaka dan sekunder yang berasal dari pendapat maupun pembahasan penulis lain. Hasil dari kajian ini yaitu dapat diketahui bahwa pendidikan buddhis bertujuan untuk menghilangkan penderitaan dengan menjadi manusia yang memiliki berkah utama (pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik). Pendidikan buddhis memiliki relevansi dengan kebijakan merdeka belajar. Kebijakan merdeka belajar yang menjadi fokus kajian yaitu tentang penghapusan USBN, UN, Penyederhanaan RPP, dan fleksibilitas PPDB. Hal ini dibuktikan dari pembahasan-pembahasan yang sudah dibahas terkait merdeka belajar dan pendidikan yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dalam pendidikan Buddhis Sang Buddha menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran untuk menyampaikan Dhamma.
Pengaruh Intensitas Pemanfaatan Gawai terhadap Afektif Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi pekerti di Sekolah Menengah Atas Dharma Putra Tangerang Widya Dwi Permana; Warsito Warsito; Sutadi Sutadi
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya penggunaan gawai guna menunjang proses pembelajaran yang telah diterapkan di Sekolah Menengah Atas Dharma Putra Tangerang, tetapi dapat berpotensi terhadap menurunnya afektif siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas pemanfaatan gawai terhadap afektif siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di SMA Dharma Putra, Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis Mann-Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai probabilitas kumulatif sebesar 0.151 signifikansi 0.05, sehingga menunjukkan tidak adanya pengaruh intensitas pemanfaatan gawai terhadap afektif siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha Berbasis Android Dengan Model Addie Krisdiantoro Alfani Bramantio; Pramudita Mei Nata; Pratna Dian Pratiwi; Sutadi Sutadi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Materi mengenai 31 alam kehidupan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti (PAB) tergolong sulit, terlihat dari banyaknya pengelompokan 31 alam yang memerlukan banyak waktu untuk mempelajarinya. Berdasarkan angket yang disebarkan bulan Juni 2022 kepada Guru PAB diketahui bahwa tingkat ketuntasan klasikal pada KD materi ini belum mencapai hasil maksimal. Selain itu, berdasarkan angket analisis kebutuhan diketahui bahwa Guru PAB dan siswa memerlukan adanya pengembangan media berbasis android untuk membantu siswa belajar materi 31 alam kehidupan yang bersifat fleksibel dan efektif. Oleh karena itu, pengembangan aplikasi EL’S (Ekatiⴄsati Lokā): “Saatnya Menjelajahi 31 Alam Kehidupan” ini dengan tujuan dapat menjadi solusi media belajar materi 31 alam kehidupan yang fleksibel dan efektif. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model ADDIE yang mengadaptasi dari model pengembangan Branch (2009) digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Data pengembangan produk aplikasi EL’S dikumpulkan dengan angket dan wawancara melalui validasi ahli. Aplikasi EL’S fleksibel dapat digunakan secara fleksibel dan efektif dalam membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi 31 alam kehidupan lebih menarik.
Masyarakat madani (civil society) dalam perspektif Buddhisme Pratna Dian Pratiwi; Pramudita Mei Nata; Krisdiantoro Alfani Bramantio; Sutadi Sutadi
Jurnal Pelita Dharma Vol. 10 No. 1 Edisi Desember 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia membutuhkan tumbuh dan berkembangnya masyarakat madani (civil society), akan tetapi hingga saat ini pembentukan masyarakat madani di Indonesia masih kurang optimal. Berkenaan dengan hal tersebut dalam ajarannya Buddha mengajarkan mengenai hiri dan ottapa sebagai landasan diri dalam menumbuhkan karakteristik sadar hukum, oleh karena itu peneliti merasa tertarik dengan hal tersebut sehingga peneliti ingin melakukan kajian mengenai masyarakat madani (civil society) dalam perspektif Buddhisme. Untuk melakukan kajian ini peneliti menggunakan metode library research atau kajian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian, dengan demikian peneliti akan mengkaji Tipitaka secara mendalam yang berkaitan dengan masyarakat madani (civil society) melalui sumber primer dari Tipitaka pali dan sekunder yang berasal dari pendapat maupun pembahasan penulis lain.  Hasil dari penelitian ini yaitu dalam pembentukan masyarakat madani (civil society) dalam persepektif Buddhisme membutuhkan pemenuhan terhadap kriteria merujuk pada 7 (tujuh) prinsip suku Vajji, hiri, dan ottapa yang ditunjang dengan pemenuhan prasyarat dalam membentuk masyarakat yang madani.  Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang madani dalam persepektif Buddhisme adalah masyarakat beradab yang mumpuni dalam perkembangan ilmu pengetahuan, merealisasi hiri dan ottapa, serta memenuhi syarat-syarat pembentukan masyarakat yang madani (civil society).
ASKETISME BUDDHA DALAM TOKOH BUBUKSAH DI RELIEF PENDOPO CANDI PANATARAN Sutadi, Sutadi
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/abip.v9i1.708

Abstract

Penelitian ini bermula dari terdapatnya relief Bubuksah yang disebutkan sebagai seorang pertapa Buddha yang digambarkan di Pendopo teras Candi Panataran yang merupakan Candi bercorak Hindu. Candi ini memiliki posisi penting dalam pendidikan keagamaan masa Kerajaan Majapahit. Relief ini memiliki hubungan dengan kepercayaan negara yang membentuk Siwa Buddha dengan ajaran Bhinneka Tunggal Ika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai Buddhisme yang membentuk karakter tokoh Bubuksah dalam Relief Pendopo Candi Panataran tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan. Analisis data dalam penelitian ini dengan analisis konten bahan pustaka. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa cerita Bubuksah merupakan perbandingan antara cara bertapa dari penganut Buddha dan Siwa yang menunjukkan adanya perbedaan dalam cara beragama namun mengarah pada tujuan yang sama. Hal ini merupakan wujud praktik dalam menjalankan ajaran Siwa Buddha secara nasional pada era Majapahit yang digambarkan dalam karakter lokal. Hal ini merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat Jawa dalam menerima perbedaan ajaran Hindu dan Buddha. Pemilihan pada Pendopo Candi Panataran dapat dipahami karena candi ini berfungsi sebagai pusat pendidikan agama kerajaan. Tokoh Bubuksah merupakan penggambaran ajaran Buddha tentang praktik asketis Bodhisattwa yang merupakan salah satu konsep utama dalam tradisi Buddha Mahayana. Praktik kemurahan hati dengan memberikan diri kepada makhluk lain yang membutuhkan secara tulus sebagai bagian dari tujuan mulia mencapai pembebasan sejati.
Peningkatan Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Buddha Di Provinsi Banten Marjoko, Sabar; Syah, Rahmat; Sutadi, Sutadi; Suwarni, Iin; Aman, Anwar; Rusmiyati, Rusmiyati
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 3 (2024): Journal of Human And Education
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i3.958

Abstract

Dalam menghadapi tuntutan zaman yang mengharuskan inovasi dan kreativitas, guru menghadapi berbagai masalah, termasuk penerapan metode mengajar konvensional, kurangnya kemampuan berpikir divergen, dan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kreativitas. Survei awal mengungkapkan adanya masalah dalam aspek fleksibilitas, elaborasi, kelancaran, originalitas, dan pengambilan risiko di kalangan guru. Kajian ini ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mengkaji dampak dari serangkaian pelatihan dan workshop yang dirancang untuk meningkatkan kreativitas dan efektivitas pengajaran guru. Evaluasi pre-post training dilakukan untuk mengukur peningkatan kompetensi guru, dengan fokus pada penerapan kurikulum, motivasi mengajar, dan pencapaian tujuan pendidikan. Metodologi ini mencakup analisis deskriptif terhadap data statistik, observasi langsung, dan wawancara dengan peserta pelatihan untuk mendapatkan insight mendalam tentang perubahan dalam praktik mengajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai dimensi kinerja guru pasca pelatihan. Analisis data menunjukkan adanya peningkatan dalam fleksibilitas, elaborasi, kelancaran, originalitas, dan pengambilan risiko. Selain itu, ada peningkatan motivasi dan semangat mengajar yang ditandai dengan adopsi metode pembelajaran inovatif dan interaktif. Pelatihan kreativitas pembuatan karya seni dan penguasaan informasi dan teknologi juga memberikan dampak positif, memfasilitasi integrasi seni dalam pembelajaran dan pengembangan literasi digital siswa. Dampak lain termasuk pembentukan jaringan kerjasama antar guru, peningkatan kualitas materi ajar, dan dampak positif terhadap institusi pendidikan seperti STABN Sriwijaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan pelatihan dan pengembangan profesional yang sistematis, guru. Pendidikan Agama Buddha di Provinsi Banten dapat secara signifikan meningkatkan kreativitas dan efektivitas pengajarannya. Peningkatan ini tidak hanya mempengaruhi kinerja guru secara individual, tetapi juga membawa dampak positif terhadap kualitas pengajaran secara keseluruhan, motivasi belajar siswa, dan pencapaian tujuan pendidikan.