Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PEMBELAJARAN LITERASI BUDAYA SUNDA PADA PESERTA DIDIK SD BESTARI UTAMI, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Susanti, Santi; Permana, Rangga Saptya Mohamad
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.734 KB)

Abstract

Sekolah Dasar Bestari Utami merupakan sekolah berkurikulum kewirausahaan internasional di Kabupaten Garut, yang menerapkan pendidikan yang berakar pada kearifan lokal budaya Sunda. Peserta didik di sekolah yang terletak di Jalan Cimaragas 313 tersebut terdiri atas anak-anak Tionghoa dan anak-anak Sunda yang jumlahnya dominan di sekolah tersebut. Uniknya, meskipun kurikulumnya berstandar internasional, pihak sekolah memasukkan seni budaya Sunda sebagai kurikulum sekolah, tidak sebagai kegiatan ekstakurikuler. PKM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kerarifan lokal budaya Sunda yang mewujud dalam benda-benda hasil kebudayaan. Peserta PPM ini adalah peserta didik kelas 3,4,5 dan 6 SD Bestari Utami. Metode yang digunakan adalah pendidikan masyarakat berupa penyegaran pengetahuan serta pelatihan dengan mengajarkan kearifan lokal budaya Sunda dalam bentuk benda-benda hasil karya seni, cerita, makanan dan lainnya, kepada anak-anak didik SD Bestari Utami, untuk melatih murid lebih memahami literasi budaya Sunda. Hasil temuan di lapangan menunjukkan, pada dasarnya peserta didik SD Bestari Utami telah mengenal budaya Sunda yang sangat dekat dengan mereka. Dengan adanya PPM ini, pengetahuan mereka lebih tergali dan dapat diekspresikan dalam bentuk bercerita, gambar, puisi, tulisan dan lainnya. Peserta didik pun merasa senang, karena mendapat pengetahuan baru mengenai benda-benda hasil karya budaya Sunda. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan seni budaya yang diberikan sejak usia dini dapat meresap dengan baik pada anak-anak, apalagi jika ditunjang dengan praktik yang akan lebih menguatkan pemahaman mereka tentang materi seni budaya yang dipelajari.
PENULIS SUNDA SEBAGAI PELESTARI BUDAYA Susanti, Santi; Mulyana, Deddy; Damayani, Ninis Agustini
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.379 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v1i2.11046

Abstract

This research aims to find out motives to become Sundanese Writers, self meaning construction of Sundanese Writers as culture preservators and message presenting process of Sundanese Writers as culture preservators. This research used qualitative method with a phenomenological approach. Data was gained through a series of indepth interviews with eight informants as Sundanese Writers in Bandung City, and also from nonparticipant observation and literature study. The informants of this research are classified into two types, these are Sundanese Culture Inheritors and Sundanese Culture Developers. The results of this study indicated that the main motive to become a Sundanese Writers is idealism, which consists of aspects of driving and the aspects of expectation. The self meaning of Sundanese Writers as culture preservators was constructed into two types, these are Sundanese Culture Inheritors and Sundanese Culture Developers. Message presenting process of Sundanese Writers as culture preservators were done by involving steps commonly done by writers to produce a writing. Penelitian ini bertujuan menemukan motif menjadi Penulis Sunda, konstruksi makna diri Penulis Sunda sebagai pelestari budaya dan proses penyampaian pesan Penulis Sunda sebagai Pelestari Budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan delapan Penulis Sunda yang berada di Kota Bandung, juga melalui observasi nonpartisipan dan studi pustaka. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa motif utama menjadi Penulis Sunda adalah idealisme kesundaan, yang terbagi ke dalam aspek pendorong dan aspek harapan. Konstruksi makna diri Penulis Sunda sebagai pelestari budaya terbagi menjadi Pewaris Budaya Sunda dan Pengembang Budaya Sunda. Proses penyampaian pesan Penulis Sunda sebagai Pelestari Budaya dilakukan melalui tahapan yang umum dilakukan penulis untuk menghasilkan suatu tulisan.
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SEBAGAI PEMBENTUK CITRA PUSTAKAWAN DI BAPUSIPDA Susanti, Santi
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.833 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v3i1.10276

Abstract

This research entitled Interpersonal Communication as image builder of Librarian at Bapusipda Jawa Barat. Conducted at Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) Jawa Barat, this research is purposed to find out relation of nonverbal communication, send of message, technique of communication and frequency/ intensity at communication between librarian and users towards the image of librarian. This research used survey method with descriptive analysis. The data of this research is obtained from three sources: questionnaire, interview for primary data and literatures as secondary data. The technique used an accidental sampling. It requires 91 respondents. All results show that nonverbal communication, send of message, technique of communication done by librarian to their customers take the role towards the image building of librarian in Bapusipda, and frequency/ intensity of communication does not take enough role towards the image of librarian. The conclusion of this research are the aspects of interpersinal communication done by librarian to their customers take the role towards the image building of librarian in Bapusipda, nad the frequency/ intensity of communication does not take enough role towards the image of librarian.Penelitian berjudul “Komunikasi Antarpribadi sebagai Pembentuk Citra Pustakawan di Basusipda Jawa Barat”, dilakukan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) Jawa Barat. Bertujuan untuk mengetahui kaitan komunikasi nonverbal, penyampaian pesan, cara berkomunikasi dan frekuensi/intensitas komunikasi pustakawan dengan pemustaka terhadap citra pustakawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dengan jenis penelitian deskriptif. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui tiga sumber, yaitu kuesioner, wawancara untuk data primer dan studi kepustakaan sebagai data sekunder. Teknik yang digunakan adalah accidental sampling dengan sampel 91 responden. Hasil yang diperoleh munjukkan bahwa komunikasi nonverbal, penyampaian pesan, cara berkomunikasi pustakawan dengan pemustaka berperan terhadap citra pustakawan di Bapusipda, Bandung. Sedangkan frekuensi/ intensitas komunikasi pustakawan kurang berperan terhadap citra pustakawan. Kesimpulan dari penelitian ini, aspek-aspek komunikasi antarpribadi berperan terhadap citra pustakawan di Bapusipda Bandung, sedangkan frekuensi/ intensitas komunikasi kurang berperan terhadap citra pustakawan.
MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Susanti, Santi; Prasetyo, Teguh; Nasution, Syamsuddin Ali
DIDAKTIKA TAUHIDI: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Vol 4, No 1 (2017): DIDAKTIKA TAUHIDI
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.141 KB) | DOI: 10.30997/dt.v4i1.822

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar IPS. Salah satu faktor rendahnya hasil belajar karena pembelajaran yang masih berpusat pada pendidik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain nonequivalent control group. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan populasi peserta didik kelas V SDN Leuwinutug 04. Hipotesis yang digunakan dengan menggunakan independent sample t-test dengan nilai sig 0,000<0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, kesimpulan pada penelitian ini adalah pembelajaran kolaboratif berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPS kelas V SDN Leuwinutug 04.Kata Kunci: hasil belajar, IPS, pembelajaran kolaboratif.  COLLABORATIVE LEARNING MODEL AS ALTERNATIVE LEARNING ON SOCIAL SCIENCEABSTRACTThis study aims to describe the influences of collaborative learning on social sciences learning outcomes. One of the factors of low learning outcomes due to learning that is still focused on teachers (teacher-centered learning). The method used in this study is quasi experimental with nonequivalent control group design. This study used purposive sampling technique with population of class V students of SDN Leuwinutug 04. The analysis results by using independent sample t-test showed sig value 0,00 < 0,05 means that Ho is rejected and H1 accepted. Therefore, it can be concluded that collaborative learning had significant influences on social sciences learning outcomes of class V students of SDN Leuwinutug 04.
KEARIFAN LOKAL SUNDA DALAM PEMANFAATAN TANAMAN BERKHASIAT OBAT OLEH MASYARAKAT CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT Susanti, Santi; Sukaesih, Sukaesih
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keanekaragaman hayati Indonesia memberikan banyak manfaat bagi penduduk nusantara, salah satunya sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kearifan lokal dalam pemanfaatan tanaman berkhasiat obat oleh masyarakat Desa Sumur Bandung dan Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menemukan, pemanfaatan tanaman berkhasiat oleh masyarakat Desa Sumur Bandung dan Desa Gunung Masigit merupakan warisan dari leluhurnya. Tumbuhan yang dimanfaatkan tidak hanya yang dikategorikan tanaman obat, juga sayuran yang memiliki khasiat menyembuhkan. Pengetahuan cara menanam dan khasiat tanaman diperoleh dari beragam sumber dan pengetahuan tersebut diwariskan kepada generasi selanjutnya. Kesimpulan dari penelitian ini, pemanfaatan tanaman berkhasiat obat merupakan bentuk kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia sebagai sumber pangan dan sebagai penyembuh.
Model Perilaku Komunikasi Komunitas Hong dalam Melestarikan Permainan dan Mainan Tradisional Sunda Susanti, Santi; Nurtania, Yuni; Nurtania, Yuni
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 9 No 2, September 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v9i2.4917

Abstract

Permainan tradisional merupakan hasil budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Permainan tersebut sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam etika dan norma yang berlaku dalam memainkan suatu permainan. Perkembangan teknologi dan berkembangnya kebutuhan manusia telah menggantikan permainan tradisional dengan permainan modern. Di saat permainan modern bekembang pesat, permainan tradisional menjadi kian tersisih, tertinggal bahkan terlupakan. Komunitas Hong sebagai pusat kajian mainan rakyat yang didirikan pada tahun 2003, berupaya melestarikan mainan dan permainan rakyat sebagai salah satu identitas bangsa. Untuk menjaga eksistensinya dalam melestarikan dan mengembangkan mainan serta permainan rakyat Sunda, Komunitas Hong melakukan upaya-upaya kerjasama dengan pihak-pihak yang mendukung keberlangsungan komunitasnya, baik dari kalangan internal maupun dari lingkungan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku komunikasi Komunitas Hong dalam melestarikan permainan dan mainan tradisional Sunda. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan, perilaku komunikasi Komunitas Hong disesuaikan dengan khalayak sasaran yang dituju, yang terdiri dari masyarakat/publik, pemerintah, sesama anggota komunitas Hong, mitra kerja dan sponsor penyandang dana. Komunikasi dilakukan melalui beragam kegiatan, antara lain workshop, festival, kemitraan dan publikasi. Kesimpulan penelitian ini adalah, perilaku komunikasi yang dilakukan oleh Komunitas Hong, merupakan bagian dari upaya melestarikan permainan dan mainan tradisional masyarakat Sunda. Pesan yang dirancang sedemikian rupa dengan penyaluran melalui berbagai media, merupakan langkah strategis untuk mengenalkan mainan dan permainan tradisional masyarakat Sunda agar dikenal luas oleh masyarakat sehingga upaya melestarikan mainan dan permainan tradisional Sunda dapat berlangsung berkesinambungan.?Kata kunci: Perilaku komunikasi, komunitas Hong, pelestarian budaya, mainan dan permainan tradisional, masyarakat Sunda
MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Susanti, Santi; Prasetyo, Teguh; Nasution, Syamsuddin Ali
DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2017): DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.141 KB) | DOI: 10.30997/dt.v4i1.822

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar IPS. Salah satu faktor rendahnya hasil belajar karena pembelajaran yang masih berpusat pada pendidik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain nonequivalent control group. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan populasi peserta didik kelas V SDN Leuwinutug 04. Hipotesis yang digunakan dengan menggunakan independent sample t-test dengan nilai sig 0,000<0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, kesimpulan pada penelitian ini adalah pembelajaran kolaboratif berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPS kelas V SDN Leuwinutug 04.Kata Kunci: hasil belajar, IPS, pembelajaran kolaboratif.  COLLABORATIVE LEARNING MODEL AS ALTERNATIVE LEARNING ON SOCIAL SCIENCEABSTRACTThis study aims to describe the influences of collaborative learning on social sciences learning outcomes. One of the factors of low learning outcomes due to learning that is still focused on teachers (teacher-centered learning). The method used in this study is quasi experimental with nonequivalent control group design. This study used purposive sampling technique with population of class V students of SDN Leuwinutug 04. The analysis results by using independent sample t-test showed sig value 0,00 < 0,05 means that Ho is rejected and H1 accepted. Therefore, it can be concluded that collaborative learning had significant influences on social sciences learning outcomes of class V students of SDN Leuwinutug 04.
MAINTAINING LOCAL LANGUAGE SUSTAINABILITY IN THE GLOBAL COMMUNICATION ERA Susanti, Santi; Sukaesih, Sukaesih; Perdana, Fitri
Research And Innovation In Language Learning (RILL) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.114 KB) | DOI: 10.33603/rill.v1i2.1040

Abstract

Globalization synonymous with changes in all sociocultural aspects of human life, including languages. The use of local languages as a medium of communication shifted by the national language and English that became dominant. The local language seems to be a rare item, as it is not easy to find families who teach local languages to their children. Attempts to maintain the local language never stop. One of them is through writing. A number of writers in Bandung still write in Sundanese, although quantitatively, the readers are few. This study aims to reveal the motives of 8 writers produce writing in Sundanese and how their efforts to keep generating ideas for their writing. Based on the qualitative-phenomenology method used, this study reveals, the motives of the writers to produce works in Sundanese is the idealism as individuals born and raised in the Sundanese society. They feel they have a responsibility to maintain the existence of Sundanese in the community of native speakers. To keep writing on, they do not rely on personal experience as the idea. They also made an adaptation to the information technology by using social media to spread Sundanese language writings broadly.Keywords: globalization; Sundanese; Sundanese writer; idealism; social media; preservation.
Wisata Qur’an: Dakwah dan Wisata Edukatif Islami Susanti, Santi; Sukaesih, Sukaesih
Communiverse : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5 No 1 (2019): Communiverse
Publisher : LPPM Abdurrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.964 KB) | DOI: 10.36341/cmv.v5i1.1164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kemunculan destinasi Wisata Qur’an yang diinisiasi oleh salah satu percetakan Al Quran di Bandung, Syaamil Quran, serta kaitannya dengan komunikasi dakwah.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi serta dokumen dan artikel yang berkaitan dengan Wisata Quran dan Syaamil Quran.Hasil pengolahan data menunjukkan, Wisata Quran yang dilaksanakan oleh Syaamil Quran merupakan salah satu bentuk wisata alternatif yang berperan sebagai dakwah Islamiyah untuk menyebarkan kebaikan dan nilai luhur Al Quran kepada para peserta wisata.Dalam Wisata Quran, peserta diajak oleh pemandu untuk melihat proses pencetakan Al Quran dari proses kreatif hingga pencetakan dan siap didistribusikan. Selepas mengikuti wisata, diharapkan para peserta lebih memahami keutamaan Al Quran sehingga terdorong untuk lebih dekat dengan Al Quran.Bentuk komunikasi yang terjadi dalam proses pelaksanaan Wisata Quran didominasi oleh komunikasi secara lisan, melalui deskripsi informasi yang disampaikan pemandu wisata mengenai proses-proses yang berlangsung di area kreatif maupun area percetakan.
Saung Angklung Udjo: Wisata dan Pelestarian Budaya Susanti, Santi; Sjuchro, Dian Wardiana
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v9i2.2467

Abstract

Introducing traditional art to millennials is not easy, because it requires innovation and the ability to adapt to current conditions. Saung Angklung Udjo (SAU) has succeeded in breaking the boundary through performing arts that are held in Saung as well as in several events at home and abroad. This paper aims to describe the struggle of Udjo Ngalagena to make traditional music known and sought after by the world community and how Saung Angklung can become a cultural tourism destination that has a role in preserving traditional culture. Using the qualitative-fenomenology method, data were obtained through interviews, observations and documents and literature related to Saung Angklung Udjo. Based on data processing results, as a tourist location, SAU has become a cultural tourism destination that introduces the cultural of Sundanese people in the form of art, especially angklung, through performances by children and teenagers accompanied by angklung music. There are also bamboo craft workshops and the Bamboo Crafts Center Shop which provides bamboo handicraft merchandise that visitors can buy. As a cultural preservation area, SAU performs regularly and pass down cultural traditions to children by educating them Sundanese art and angklung traditions for free. The children will perform in the show, given honorariums until given tuition assistance. Saung Angklung was established as Udjo's effort to unite the love of children, traditional arts, flora and fauna, nature, and environment into harmony, which is comfortable to see, hear and feel