Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK JAHE (Zingiber Officinale Roscoe) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS PADA TIKUS (Rattus Norvegicus) Etika, Arif Nurma; Nurrahayu, Kun Ika; Sulistyoning Suharto, Idola Perdana
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.684 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v2i1.21

Abstract

Introduction: Luka adalah  terputusnya suatu jaringan. Penyembuhan luka terdiri dari tiga fase utama, yaitu fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi. Pada fase proliferasi ditandai dengan adanya fibroblas dan epitelisasi. Jahe (Zingiber officinale Roscoe) memiliki zat aktif  yaitu oleoresin, gingerol, shogaol dan flavonoid. Gingerol dan shogaol merupakan komponen fenolik jahe yang diketahui memiliki efek antiinflamasi, anti kanker, dan antitumor.  Namun meskipun memiliki banyak zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh, efek pemberian ekstrak jahe terhadap sel fibroblas, (yang merupakan tanda dari fase proliferasi pada proses penyembuhan luka) pada luka insisi masih belum diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian ekstrak  jahe terhadap jumlah sel fibroblas pada tikus (Rattus norvegicus) dengan luka insisi. Methods: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris, dengan desain penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design. Tikus dibagi menjadi dua kelompok besar  yaitu kelompok kontrol (KK) yang hanya diberi pelarut CMC 1% dan kelompok perlakuan (KP) yang diberi ekstrak jahe oral dengan dosis 1 g/kg BB. Jaringan tikus akan diamati pada hari ke 1, 5, dan 10. Data dianalisis menggunakan uji Kruskall wallis Results: Berdasarkan hasil uji Kruskall Wallis didapatkan nilai p value 0,000 sedangkan nilai α 0,05. Analysis: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak jahe dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada tikus putih Discussion: Disarankan pada orang yang mengalami luka operasi untuk mengkonsumsi jahe untuk mempercepat penyembuhan luka
Factors Correlated With Quality Of Patient’s Handover In Inpatient Room Of The Hospital Sulistyawati, Wiwin; Etika, Arif Nurma; Novitasari, Restu
Journal Of Nursing Practice Vol. 3 No. 2 (2020): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v3i2.84

Abstract

Background: Communication failure during handover is the main cause of the patient's injury and is the root cause of 65% of the sentinel incident. Bad handover is assumed to have correlation with clinical diagnosis inaccuracies, delay in diagnosis, delay in laboratory tests, treatment errors, inconsistent or misinterpretation of results, duplication of tests, increase in complications of the Hospital.Purpose: This study aimed to determine the factors related to the quality of the patient's handover in inpatient room of the hospital.Methods: This research used a correlational analysis study with a cross sectional approach. Data retrieval use questionnaires and observation sheets. The number of samples on this study is 79 nurses taken in random sampling techniques. Statistical analysis used is a test of spearman rank.Results: The result of this research revealed that most of the respondents (69.6%) are diploma graduates, and 72.2% of respondents have a working time of < 5 years. Almost all respondents (93.7%) have good motivation, and 94.9% of respondents have good handover quality. The last educational variable (p = 0.388) and the nurse’s working time (P = 0.209) are not related to the quality of the handover, while the motivation (P = 0.000) and the implementation of the chief nurse’s supervision (P = 0.000) relate to the quality of the handover between the shifts in the inpatient room of the hospital.Conclusion of this study is the motivation and the implementation of the chief nurse’s supervision relate to the quality of the handover between the shifts in the inpatient room of the hospital. Hospital’s management is expected to raise the motivation of nurses in conducting handover and enhancing the supervision of the chief nurse to improve the quality of the patient's handover and minimize the errors in information exchange conducted by nurses
HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KUALITAS HANDOVER PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Sulistyawati, Wiwin; Etika, Arif Nurma; Novitasari, Restu
Nursing Sciences Journal Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Handover merupakan bentuk komunikasi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien, suatu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada tim perawat setiap pergantian shift, handover bermanfaat sebagai petunjuk praktik memberikan informasi mengenai kondisi terkini pasien, tujuan pengobatan, rencana perawatan serta menentukan prioritas pelayanan. Di negara Australia terdapat 22% kesalahan terkait dengan komunikasi saat handover keperawatan. Ketidakakuratan informasi dapat menimbulkan dampak yang serius pada pasien, hampir 70% kejadian yang mengakibatkan kematian di rumah sakit disebabkan karena buruknya komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan  kualitas handover antar shift di ruang rawat inap RS. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 79 perawat pelaksana yang ditentukan dengan menggunakan teknik random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (69,6%) responden merupakan lulusan diploma, (72,2%) responden memiliki lama kerja < 5 tahun, (93,7%) responden memiliki motivasi baik, dan (94,9%) responden memiliki kualitas handover baik. Hasil analisa data didapatkan pvalue = 0,000, berarti H0 ditolak H1 diterima, ada hubungan antara motivasi perawat dengan kualitas handover antar shift di ruang rawat inap RS. Diharapkan Bidang Keperawatan memberikan stimulus maupun reward untuk meningkatkan motivasi perawat dalam melaksanakan handover sehingga kualitas handover semakin baik  Kata kunci : motivasi perawat, kualitas handover, ruang rawat inap
Pengaruh Ergonomics Exercise terhadap Tingkat Resiko Musculosceletal Disorder (MSDs) pada Karyawan di Pabrik Pembalut Kain di Kediri Tahun 2017 Etika, Arif Nurma; Audina, Viky Dekita; Rahayu, Kun Ika Nur
Nursing Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musculosceletal Disorder (MSDs) merupakan salah satu penyakit yang berkaitan dengan jaringan otot, tendon, ligamen, sistem saraf, struktur tulang, dan pembuluh darah. Bagian tubuh yang menjadi fokus penelitian MSDs adalah leher, bahu, lengan bawah, lengan atas, pergelangan tangan dan kaki. MSDs pada awalnya menyebabkan sakit, nyeri, mati rasa, kesemutan, bengkak, kekakuan, gemetar, gangguan tidur dan rasa terbakar. Sekitar 80% karyawan pabrik pembalut kain di Kediri mengeluh nyeri pada leher, pergelangan tangan, dan punggung. Ergonomi exercise merupakan kombinasi dari gerakan otot dan teknik pernapasan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ergonomi exercise terhadap tingkat resiko nyeri musculosceletal disorder (MSDs) pada karyawan di Pabrik Pembalut Kain di Kediri tahun 2017. Jenis penelitian ini pre-experiment dengan one group pre-posttest design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non random sampling. Penelitian ini dilakukan 2x seminggu dalam waktu 1 bulan. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan signifikan α = 0,05. Hasil penelitian sebelum dilakukan ergonomi exercise menunjukkan sebagian besar karyawan yang bekerja di Pabrik pembalut kain di Kediri mempunyai resiko tinggi MSDs (67%), sedangkan sesudahnya hampir setengahnya mempunyai resiko sedang MSDs (53%). Hasil analisa dari uji statistik diperoleh nilai p value :0,005. Karena value < α maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh ergonomi exercise terhadap tingkat resiko musculosceletal disorder (MSDs) pada karyawan di Pabrik Pembalut Kain di Kediri tahun 2017. Disarankan bagi karyawan pabrik untuk melakukan ergonomi exercise secara rutin disela-sela waktu bekerja untuk menghindari adanya musculosceletal disorder (MSDs). 
PEMANFAATAN BAHAN PANGAN OKRA SEBAGAI PENDAMPING TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II Nurseskasatmata, Satria Eureka; Agnes, Yeni Lufiana Novita; Suharto, Idola Perdana Sulistyoning; Etika, Arif Nurma; Sulistyawati, Wiwin; Yunalia, Endang Mei
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v4i2.1787

Abstract

Covid-19 ini bisa menyerang hampir seluruh kalangan usia, namun demikian data yang ada saat ini menunjukkan bahwa kelompok usia lanjut dan orang yang mempunyai riwayat penyakit kronis khususnya diabetes. Penatalaksanaan diabetes melitus  dapat dilakukan dengan pengelolaan diet, exercise, dan pendidikan kesehatan. Penatalaksanaan farmakologi  dengan obat oral antidiabetes dan insulin. Terdapatnya pembatasan sosial di masa pandemi Covid-19 sehingga mempengaruhi pelayanan kesehatan untuk pasien diabetes, oleh karena itu perlu diberikan terapi komplementer. Salah satu terapi komplementer yang ideal untuk pasien diabetes adalah buah okra (Abelmoschus esculentus), karena memiliki indeks glikemik yang rendah. Penyuluhan tentang pemanfaatan Okra dalam membantu kestabilan gula darah pada pasien diabetes secara mandiri oleh masyarakat. Adapun hasil dari penyuluhan ini masyarakat memiliki ketertarikan dan motivasi yang tinggi untuk memakai bahan pangan Okra masuk kedalam menu dietnya
PEMBERIAN PSIKOEDUKASI SEBAGAI UPAYA PENATALAKSANAAN ANSIETAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE-II Yunalia, Endang Mei; Soeharto, Idola Perdana Sulistyoning; Nurseskasatmata, Satria Eureka; Sulistyawati, Wiwin; Etika, Arif Nurma
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v4i2.1746

Abstract

ABSTRACTThe incidence of Diabetes Mellitus in the elderly in Indonesia is increasing. Diabetes mellitus is a chronic disease that can cause various physiological and psychological impacts on the elderly. One of the psychological effects of chronic disease is anxiety. The solution that can be given to overcome anxiety is to provide Psychoeducation. This community service activity aims to provide Psychoeducation to the elderly with Diabetes Mellitus to reduce the level of anxiety that occurs in the elderly. The method in this community service activity is to use problem methods, management practices and management practices as a form of Psychoeducation application. The group of 15 elderly who received psychoeducation was proven to have decreased anxiety levels and the elderly had the ability to control the anxiety who reported it. Psychoeducation is an alternative solution that can be given to elderly people with chronic diseases who experience anxiety.Keywords:Anxiety, elderly, psychoeducationABSTRAKAngka kejadian Diabetes Melitus pada lansia di Indonesia semakin meningkat. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mengakibatkan berbagai macam dampak biologis ataupun psikologis pada lansia. Salah satu dampak psikologis akibat penyakit kronis yaitu ansietas. Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi ansietas adalah dengan pemberian Psikoedukasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan Psikoedukasi pada lansia yang mengalami Diabetes Melitus untuk menurunkan tingkat ansietas yang terjadi pada lansia. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode identifikasi masalah, ceramah dan praktik manajemen ansietas sebagai bentuk aplikasi Psikoedukasi. Sejumlah 15 lansia yang mendapatkan Psikoedukasi terbukti mengalami penurunan tingkat ansietas dan lansia memiliki kemampuan untuk mengontrol ansietas yang dialami. Psikoedukasi merupakan salah satu alternatif solusi yang dapat diberikan pada lansia dengan penyakit kronis yang mengalami ansietas.Kata kunci: Ansietas, lansia, psikoedukasi
Late Adolescent Emotional Intelligence Analysis Based on Gender Endang Mei Yunalia; Arif Nurma Etika
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.4.2020.477-484

Abstract

Changes in psychological aspects that on adolescents can affect the formation of positive or negative behavior. The ability of adolescents to express feelings and manage emotions appropriately is the role of emotional intelligence.emotional intelligence inmale and female adolescents has different characteristics. This research was conducted to knowingthe relationship between emotional intelligence and gender in late adolescents.this research is a correlational analytic study conducted on 191 respondents who were selected using simple random saling method on Faculty of Health Sciences, Kadiri University students. Emotional intelligence data obtained from respondents using Emotional intelligence questionnaire adapted from Goleman theory. Data processed using correlation coefficient contingency test. The result was Sig value = 0,231 < 0,05 its mean any correlation about emotional intelligence and gender in late adolescents. The results of this study are used as information for nurses, adolescents and parents.
Efektivitas Terapi Kelompok Assertiveness Training terhadap Kemampuan Komunikasi Asertif pada Remaja dengan Perilaku Agresif Endang Mei Yunalia; Arif Nurma Etika
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.617 KB) | DOI: 10.26714/jkj.7.3.2019.229-236

Abstract

Komunikasi merupakan dasar dari seluruh kegiatan interaksi sosial dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu tujuan komunikasi adalah untuk meyampaikan keinginan dan perasaan pada orang lain, dimana dalam menyampaikan keinginan dan perasaan hendaknya penting untuk tetap memperhatikan hak orang lain atau yang disebut juga dengan komunikasi asertif. Kurangnya kemampuan remaja dalam melakukan komunikasi asertif menyebabkan tingginya kejadian perilaku agresif pada remaja. Kemampuan komunikasi asertif dapat ditingkatkan dengan memberikan terapi kelompok Asssertiveness Training. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi kelompok Assertiveness Training terhadap kemampuan komunikasi asertif pada remaja dengan perilaku agresif. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimental menggunakan rancangan one group pre – post test with kontrol design. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja dengan perilaku agresif. Sampel berjumlah 36 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil uji statistik menunjukkan p=0,004 (p-value<0,05), yang berarti terdapat pengaruh terapi kelompok Asssertiveness Training terhadap kemampuan komunikasi asertif pada remaja dengan perilaku agresif. Kata kunci: assertiveness training, komunikasi asertif, perilaku agresif, remaja EFFECTIVENESS OF ASSERTIVENESS TRAINING GROUP THERAPY ON ASSERTIVENESS COMMUNICATION SKILLS IN ADOLESCENTS WITH AGGRESSIVE BEHAVIOUR ABSTRACTCommunication is the basis of social interaction activities. One of the  communication goals is to convey the wishes and feelings of others, where in conveying the desires and feelings it should be important to pay attention to the rights of others, this is also called assertive communication. The high incidence of aggressive behavior in adolescents one of which is caused by the lack of ability of adolescents in assertive communication. Assertive communication skills can be improved by providing Assertiveness Training group therapy. Research objectives to determine the effectiveness of Assertiveness Training group therapy on assertive communication skills in adolescents with aggressive behavior. This study use Quasy Experimental, one group pre – post test with kontrol design. The population in this study is adolescents with aggressive behavior. A sample of 36 respondents were selected using purposive sampling which is divided into 2 groups namely the intervention group and a control group. Data analysis using  Wilcoxon Signed Ranks Test. The eresults showed that p=0,004 (p-value<0,05), it  means there is an influence of Assertiveness Training group therapy on assertive communication skills in adolescents with aggressive behavior.  Keywords: assertiveness training, assertiveness communication, aggressive bahavior, adolescents 
Perbedaan Efektifitas Terapi Seft (Spiritual Emosional Freedom Technique) Dan Terapi Musik Keroncong Terhadap Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Arif Nurma Etika; Sri Haryuni; Wiwin Sulistya
coba Vol 5 No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.53 KB) | DOI: 10.32831/jik.v5i2.128

Abstract

Depression is an unfavorable condition for the elderly. When depression goes untreated, elderly can isolate themselves even allowed to end his life. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) and Keroncong music allegedly can be used as complementary therapy for elderly depression. This study aimed to determine the difference effect of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) and Keroncong music on elderly depression at Jombang geriatric service unit in Pare Kediri. The method used was a quasi-experimental, with a pretest and posttest design. In this study, respondents were grouped into two groups, SEFT intervention group (n=10) and Keroncong music Intervention group (10). In both groups was given four therapy sessions, within four weeks, each session is given therapy for 30 minutes.. In this study it was found that the decrease of score depression between pretest and posttest at SEFT therapy (p = 0,008) and keroncong music therapy (p = 0,01). By unpaired t test, posttest obtained, the p value (p=0,760) >0.05 so that there is no significant difference between the posttest score in the SEFT Therapy group and the keroncong music therapy group. It can be concluded that SEFT and keroncong music reduce depression in elderly, but no more effective between SEFT and keroncong music reduce depression in elderly. Keywords: Depression, Elderly, SEFT, keroncong music
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika; Via Monalisa
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.534 KB) | DOI: 10.33366/cr.v4i1.473

Abstract

Diabetes melitus adalah salah satu penyakit degeneratif dengan sifat kronis dan merupakan masalah yang besar. Diabetes Melitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Salah satu faktor yang diperkirakan berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus adalah faktor riwayat penyakit keluarga. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian diabetes mellitus pada pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelational dengan metode yang digunakan adalah cross sectional. Teknik sampling dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel 44 responden. Analisa data menggunakan uji spearrman rank. Hasil didapatkan sebagian besar yakni 25 (56,8%) responden tidak menderita diabetes mellitus, sebagian besar keluarga responden yakni 24 (54,5%) tidak memiliki riwayat diabetes melitus. Hasil analisa data disimpulkan ada hubungan antara riwayat penyakit keluarga dengan kejadian diabetes mellitus, dengan kekuatan positif