Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) TERHADAP KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SOSIAL PALEMBANG Reza Agung Sriwijaya; Yenni Sri Wahyuni; Anggi
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Bhakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini, dan komperhensif yang dilakukan oleh apoteker kepada pasien, dokter, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lainnya. Untuk meningkatkan kepatuhan pasien bisa dilakukan dengan cara pemberian pelayanan informasi obat (PIO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PIO terhadap tingkat kepatuhan pasien tuberkulosis di Puskesmas Sosial Palembang. Penelitian ini menggunakan desain Nonrandomized Control Group Pretest Postest yang terdiri dari dua kelompok yaitu sebelum PIO dan sesudah PIO. Data diperoleh dari kuesioner MMAS-8, pengambilan sampel dilakukan secara prospektif berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi selama bulan Februari – Maret 2020 dan dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Sampel yang diperoleh sebanyak 36 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien tuberkulosis sebanyak 72,9% laki-laki dan perempuan sebanyak 27,0%. Sebanyak 40,5% usia 25-44 tahun, usia ≥60 tahun sebanyak 21,6%. Persentase pasien patuh sebelum PIO kepatuhan tinggi 27,7%, kepatuhan sedang 27,7%, dan kepatuhan rendah 44,4%. Persentase pasien patuh sesudah PIO adalah kepatuhan tinggi 52,7%, kepatuhan sedang 44,4% dan kepatuhan rendah 8,3%. Berdasarkan uji wilcoxon nilai p=0,046 (<0,05) sehingga pemberian pelayanan informasi obat berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan pasien tuberkulosis di Puskesmas Sosial Palembang.
Karakteristik Simplisia, Aktivitas Antibakteri dan Kandungan Total Fenol Tisane Bunga Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Agnes Rendowaty; Frisca Amalia; Putri Zairah; Yenni Sri Wahyuni
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Bhakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61685/jibf.v6i2.77

Abstract

Tisane bunga senduduk merupakan seduhan bunga senduduk yang dapat dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dikarenakan mudah diperoleh dan memiliki manfaat bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik fisik simplisa bunga senduduk yang dikeringkan dengan variasi suhu, dan mengetahui aktivitasi antibakteri serta kandungan total fenol dari tisane bunga senduduk yang segar dan dikeringkan. Bunga senduduk dikeringkan menggunakan oven pada suhu 400C, 500C dan 600C, dan karakteristik simplisia yang diamati adalah persen rendemen, organoleptis, kandungan senyawa fenolik, flavonoid dan antosianin, kadar air dan kadar abu. Aktivitas anti bakteri tisane bunga senduduk ditentukan dengan metode difusi agar terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kandungan total fenol tisane bunga senduduk ditentukan dengan reagen Folin-ciocaltaeau menggunakan alat Spektrofotometri UV-Vis. Karakteristik simplisia bunga senduduk memperlihatkan tidak terdapat perbedaan persen rendemen, organoleptis, kandungan senyawa fenolik, flavonoid dan antosianin, kadar air dan kadar abu dari variasi suhu pengeringan oven 400C, 500C dan 600C. Aktivitas antibakteri tisane bunga senduduk konsentrasi 20 % dan 50 % memperlihatkan zona daya hambat pada bunga segar lebih kecil dibandingkan dengan tisane yang dikeringkan baik untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kandungan total fenol tisane konsentrasi 20 % segar yaitu 1,92 % dan kering adalah 7,24 %. Kesimpulan penelitian ini adalah variasi suhu pengeringan bunga senduduk tidak mempengaruhi karakteristik simplisia yang diamati. Aktivitas anti bakteri dan kandungan total fenol tisane bunga senduduk kering lebih tinggi hasil yang diperoleh dibandingkan tisane bunga senduduk segar.