Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

BUSINESS RISK ATAUKAH HUMAN ERROR Ulum, Miftachul
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 16 No 1 (2018): Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum
Publisher : Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232 KB) | DOI: 10.28988/diktum.v16i1.521

Abstract

Abstract: In every decision made by the business, it is always confronted with an uncertainty that we know as risks. Stakeholders are those who influence or will be influenced by the decision. Statistically risk can be formulated as a deviation. The magnitude of risk can be measured by variance (σ2) or standard deviation (σ). Through prudential principles, the types and forms of risk can be avoided or minimized. The carelessness is a factor of human error which is a factor beyond human reason. Humans are only able to put the basic concept of prudence in making decisions but all the terms of haqiqi will be the right of the Almighty.  Abstraksi : Setiap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelaku bisnis selalu dihadapkan  pada suatu ketidakpastian yang kita kenal dengan risiko. Stakeholder sebagai pemangku kepentingan merupakan pihak yang mempengaruhi atau yang akan dipengaruhi  keputusan tersebut. Secara statistik risiko dapat dirumuskan sebagai penyimpangan, besarnya risiko dapat diukur dengan variance (σ2) atau standar deviasi. Melalui prinsip kehati-hatian jenis dan bentuk risiko dapat dihindari atau bahkan dapat diminimalkan. Kelalaian adalah   merupakan suatu  faktor yang diluar nalar manusia. Manusia hanya meletakkan konsep dasar kehati-hatian dalam mengambil keputusan namun ketentuan secara haqiqi menjadi hak Yang Maha Kuasa.
Pendampingan Komunitas Pengemis dalam Melestarikan Piwulang Kanjeng Sunan Drajat Lamongan ULUM, MIFTACHUL; Mun’im, Abdul; Sholihuddin, Sholihuddin
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 18, No 2 (2018)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.933 KB) | DOI: 10.21580/dms.2018.182.2989

Abstract

Raden Qosim or better known as Kanjeng Sunan Drajat, is present in our midst and has colored the lives of Indonesians, especially the city of Lamongan. Concern and wisdom are still felt today with the concept of Piwulang Wenehono ... Wenehono ... ..... Wenehono ...... This concept gives the meaning of the command to always give... give ... give ... ... and not asking. But in reality not all citizens are aware of and understand the implicit meanings in it, some people only take advantage and take advantage of tourist areas as part of a way to make a living regardless of the sustainability of the site of Sunan Drajat. Economic inequality is the key to dying for someone to throw themselves into a puddle of life that is not in accordance with religious norms, some people decide to become beggars. The decision to become a beggar is based on economic factors, compulsion and cultural factors of his ancestors. Beggars coloring in the world of religious tourism, regardless of whether this is appropriate or as part of helping people to do charity Raden Qosim, atau lebih dikenal sebagai Kanjeng Sunan Drajat, hadir di tengah-tengah kita  dan telah mewarnai kehidupan orang Indonesia, khususnya kota Lamongan. Kepedulian dan kebijaksanaan masih terasa saat ini dengan konsep Piwulang Wenehono ... Wenehono .... ..... Wenehono ...... Konsep ini memberi arti perintah untuk selalu memberi..., memberi ... memberi ... ... dan  bukan meminta. Tetapi pada kenyataannya tidak semua warga negara menyadari dan memahami makna implisit di dalamnya, sebagian orang hanya mengambil keuntungan dan memanfaat kawasan wisata sebagai bagian dari cara untuk mencari nafkah tanpa memperhatikan keberlangsungan situs Sunan Drajat. Kesenjangan ekonomi adalah kunci untuk mati bagi seseorang untuk melemparkan dirinya ke dalam kubangan kehidupan yang tidak sesuai dengan norma agama, sebagian orang memutuskan untuk  menjadi pengemis. Keputusan menjadi pengemis didasari karena faktor ekonomi, keterpaksaan dan faktor  budaya nenek moyangnya. Pengemis turut mewarnai di dunia wisata religi, tanpa memperdulikan apakah ini pantas  atau sebagai bagian dari membantu orang untuk beramal
BUSINESS RISK ATAUKAH HUMAN ERROR Ulum, Miftachul
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 16 No 1 (2018): Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232 KB) | DOI: 10.35905/diktum.v16i1.521

Abstract

Abstract: In every decision made by the business, it is always confronted with an uncertainty that we know as risks. Stakeholders are those who influence or will be influenced by the decision. Statistically risk can be formulated as a deviation. The magnitude of risk can be measured by variance (?2) or standard deviation (?). Through prudential principles, the types and forms of risk can be avoided or minimized. The carelessness is a factor of human error which is a factor beyond human reason. Humans are only able to put the basic concept of prudence in making decisions but all the terms of haqiqi will be the right of the Almighty. Abstraksi : Setiap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelaku bisnis selalu dihadapkan pada suatu ketidakpastian yang kita kenal dengan risiko. Stakeholder sebagai pemangku kepentingan merupakan pihak yang mempengaruhi atau yang akan dipengaruhi keputusan tersebut. Secara statistik risiko dapat dirumuskan sebagai penyimpangan, besarnya risiko dapat diukur dengan variance (?2) atau standar deviasi. Melalui prinsip kehati-hatian jenis dan bentuk risiko dapat dihindari atau bahkan dapat diminimalkan. Kelalaian adalah merupakan suatu faktor yang diluar nalar manusia. Manusia hanya meletakkan konsep dasar kehati-hatian dalam mengambil keputusan namun ketentuan secara haqiqi menjadi hak Yang Maha Kuasa.
Penguatan Perekonomian Masyarakat dalam Pemanfaatan “Tunteng” Limbah Tambak Air Tawar melalui Wirausaha Produksi Aneka Makanan Camilan Ulum, Miftachul; Mun'im, Abdul; Juliyani, Erly; Nisa, Khoirun
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.803 KB) | DOI: 10.21580/dms.2019.191.4138

Abstract

Gresik Regency is famous for its industrial cities, almost all in the city of Gresik are surrounded by national industries, but not all Gresik regencies are in the form of industries including Manyar sub-districts. Manyar sub-district is in the form of agricultural land in the form of freshwater ponds. The condition of freshwater ponds does not always run without constraints in management, sometimes it works with abundant yields in fish production and sometimes also decreases production. The presence of small fish carried by river water flows can also be a barrier to the development of fish in the pond. Such conditions are always an unavoidable part. Through assistance in service in the Tanggulrejo village of Manyar Sub-district, the community has improved itself, the community has made freshwater fishponds in the form of fish carried by the swift flow of river water from neglected into commodities that can increase added value to the community's economy. From non-value, it is now a work commodity that generates financial resources in increasing income. Through assistance in the form of fish processing training - people are aware that the potential of their ponds can be better utilized and have more value than before. Kabupaten Gresik terkenal dengan kota industry, hampir seluruh dikota Gresik dikelilingi oleh industri nasional, namun tidak semua wilayah kabupaten Gresik berupa industri termasuk kecamatan Manyar. Kecamatan Manyar sebagian wilayahnya berupa lahan pertanian  berupa tambak air tawar. Kondisi tambak air tawar tidak selamanya berjalan tanpa kendala dalam pengelolaan,   terkadang berhasil dengan hasil yang melimpah dalam produksi ikan dan terkadang juga mengalamai produksi yang berkurang. Kehadiran ikan-ikan kecil yang terbawa oleh arus air sungai juga dapat menjadi penghambat perkembangan ikan-ikan  yang ada di dalam tambak. Kondisi semacam ini selalu menjadi bagian yang tidak dapat dihindari. Melalui pendampingan dalam pengabdian di desa Tanggulrejo Kecamatan Manyar masyarakat telah berbenah diri ,masyarakat telah menjadikan limbah tambak air tawar berupa ikan-ikan yang terbawa oleh derasnya aliran air sungai dari yang terabaikan menjadi komoditas yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat. Dari yang tidak bernilai sekarang menjadi komoditas kerja yang menghasilkan sumber keuangan dalam meningkatkan pendapatan. Melalui pendampingan berupa pelatihan pengolahan ikan-ikan masyarakat menyadari bahwa potensi tambak mereka dapat dimanfaatkan dengan lebih baik dan lebih mempunyai nilai dibandingkan sebelumnya.
MODERNIZATION AND COMMERCIALIZATION OF RELIGIOUS TOURISM ON REDUCTION OF PIWULANG VALUES SUNAN DRAJAT LAMONGAN (CRITICAL STUDY OF THE WEAKENING OF THE TEACHINGS AND CULTURAL VALUES OF SUNAN DRAJAT LAMONGAN) Ulum, Miftachul
Teosofia: Indonesian Journal of Islamic Mysticism Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora - UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/tos.v8i1.5301

Abstract

Calling Sunan Drajat already familiar and his work has resonated in the archipelago. The struggle and character of the Walisongo to date remain in the hearts of the Indonesian people so that it becomes a separate tradition to always be blessed through the moment of Walisongo pilgrimage. The community is so hypnotized by the power to always appreciate good intentions through Walisongo pilgrimage moments as a form of gratitude and want to imitate Kipra and Walisongo's struggle. But with the development of the times and advances in technology, the community has been hypnotized by the presence of pilgrims. The community has used and tried to make profits only regardless of the actual conditions that religious tourism has become a magnet for mere profit. Many are forgotten and neglected from the essence of the sunan Drajat Lamongan tomb, which is a place to get closer to Allah on a pilgrimage.
Proses Pengukuran Pembuatan Baju Berbasis Android ilyasa, yois Balian; Ulum, Miftachul; Ibadillah, Achmad Fiqhi
INAJEEE (Indonesian Journal of Electrical and Electronics Engineering) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajeee.v3n1.p1-4

Abstract

Sudah banyak bermacam macam ukuran yang tersedia di pasaran. Namun sudah banyak juga orang yang lebih memilih membuat bajunya sendiri. Karena kebanyakan ukuran tiap orang berbeda-beda ataupun memang untuk kebutuhan kerja dan lainnya. Untuk mempermudah penjahit, bidang ilmu teknologi dan ilmu komunikasi memberikan kemudahan dengan menggunakan pengolahan citra untuk mengetahui ukuran badan seseorang yang meliputi (panjang lengan, tinggi baju, dan lingkar dada). Penelitian ini menggunakan rancang bangun proses pengukuran pembuatan baju yang berbasis android, yang akan memudahkan penjahit untuk mengukur setiap pelanggan tampa harus bertatap muka yang pastinya dengan waktu yang singkat dan efisien. Pada proses pengukuran menggunakan Image Processing dengan metode Haar Casecade dikombinasikan dengan data yang sebelumnya sudah di ketahui oleh penjahit. Pada penelitian ini menggunakan data acuan standart ukuran kemeja pria. Data acuan di gunakan untuk perbandingan ukuran antara panjang lengan, lebar dada, dan tinggi badan. Dari hasil penelitian menghasilkan rata-rata eror pada setiap parameter yaitu panjang lengan 8%, lebar dada 5%, dan tinggi badan 3%. Untuk akurasi pada setiap pengkuran paling tinggi adalah pada tinggi badan yaitu 97%.
PENDETEKSI GANGGUAN TV KABEL BERBASIS MIKROKONTROLER DAN SMARTPHONE Efendi, Akhmad; Ulum, Miftachul; Ibadillah, Achmad Fiqhi; Laksono, Deni Tri
JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering Vol. 2 No. 01 (2021): JASEE
Publisher : Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jasee.v2i01.65

Abstract

Para pengguna pada sistem televisi kabel seringkali mengeluh jika terjadi gangguan berupa kualitas gambar yang tidak jernih atau bahkan hilang, sehingga membutuhkan bantuan teknisi untuk memperbaiki gangguan. Teknisi dituntut untuk sigap dalam menyelesaikan gangguan yang terjadi pada layanan tv kabel, sehingga perlu untuk segera mengetahui jenis gangguan di pelanggan yang berada di tempat yang jauh. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memberikan notifikasi kepada provider jika terdapat gangguan. Pemberian sensor pada amplifier gambar setiap jalur yang dapat mengirimkan notifikasi berupa data kepada provider yang dapat dipantau secara jarak jauh. Alat yang dikembangkan terdiri dari sensor tegangan dan arus, mikrokontroler  dan ESP826601. Alat yang dikembangkan mampu mengirimkan gangguan berupa tegangan dan arus dan dapat dipantau melalui smartphone.