This Author published in this journals
All Journal Texere
Mohamad Widodo, Mohamad
Jurusan Kimia Tekstil, Politeknik STTT Bandung, Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENCANGKOKAN POLI (N-ISOPROPILAKRILAMIDA) PADA JARING RASCHEL POLIETILENA MENGGUNAKAN PLASMA LUCUTAN KORONA BERTEKANAN ATMOSFIR Primadi, Doni; Widodo, Mohamad; Noerati, Noerati
Texere Vol 19, No 1 (2021): Texere Volume 19 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v19i1.05

Abstract

Poli(N-isopropilakrilamida) (PNIPAAm) merupakan salah satu polimer responsif yang peka terhadap perubahan temperatur di sekitarnya dan telah banyak dipelajari potensi pemanfaatannya untuk aplikasi tekstil cerdas. Polimer tersebut berubah sifat dari hidrofilik menjadi hidrofobik secara reversibel dan konsisten di sekitar temperatur transisinya (LCST). Sifat tersebut telah dipelajari pemanfaatannya untuk membuat jaring penangkap air yang dapat menangkap dan melepaskan air mengikuti suatu siklus tertentu perubahan temperatur lingkungan. Pada studi ini, plasma lucutan korona bertekanan atmosfir telah digunakan untuk mencangkokkan PNIPAAm pada permukaan jaring raschel polietilena. Jaring tersebut biasa digunakan dalam pertanian untuk melindungi tanaman dari cahaya matahari dan terpaan hujan. Pengamatan morfologi permukaan dengan SEM memberikan petunjuk awal adanya pembentukan lapisan pada permukaan pita polietilena. Analisa kimia permukaan dengan FTIR mengkonfirmasi bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan PNIPAAm yang telah berhasil dicangkokkan pada permukaan polietilena. Keberadaan PNIPAAm ditunjukkan dari kemunculan puncak-puncak serapan khas polimer tersebut pada frekuensi 1541 cm-1 dan 3428 cm-1 untuk regangan NH amida sekunder, 1639 cm-1 untuk regangan amida sekunder C=O, dan 2934 cm-1 untuk regangan asimetris -CH3. Puncak-puncak tersebut ditemukan pada semua spektra hasil pencangkokan yang belum maupun yang sudah dicuci dengan air ataupun detergen yang membuktikan bahwa NIPAAm telah berikatan kimia dan tercangkok dengan baik pada permukaan jaring polietilena. Hasil perhitungan penambahan berat pada sampel yang sudah dicuci menunjukkan jumlah pencangkokan NIPAAm bertambah sesuai dengan lamanya waktu iradiasi, yaitu masing-masing sebesar 2,83%, 4,82% dan 5,37% pada perlakuan plasma selama 5, 10 dan 15 menit. Dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu iradiasi plasma semakin banyak radikal bebas yang terbentuk pada permukaan polietilena dan menjadi pusat-pusat reaksi sehingga semakin banyak pula PNIPAAm yang berikatan dan berhasil dicangkokkan.