Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOBILISASI KADER POSYANDU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Maulida Maulida; Suriani Suriani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh. Ini bisa dialami oleh anak-anak yang mendapatkan gizi buruk,. Upaya mencegah stunting yang telah dilakukan lebih difokuskan pada ibu hamil, ibu menyusui dan baduta dalam hal mewujudkan terpenuhinya nutrisi yang seimbang sesuai kebutuhan. Tujuan penelitian adalah untuk menidentifikasi apakah ada pengaruh komunikasi dan mobilisasi kader terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan stunting, khususnya ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang mempunyai balita dalam program germas dengan melaksanakan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitive.Metode: Penelitian dilakukan korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian di Lokasi Fokus Stunting Desa Seunebok Panton Kecamatan Darul Falah Kabupaten Aeh Timur . penelitian dilakukan pada bulan JuliAgustus 2020Hasil: Hasil uji statistik Komunikasi diperoleh nilai p=0.001 maka dapat disimpulkan Ada pengaruh komunikasi Kader terhadap upaya pencegahan stunting, diperoleh nilai OR= 18,40, artinya kader yang melakukan komunikasi 18 kali lebih baik dalam dalam upaya perubahan perilaku terhadap pencegahan stunting dan variabel mobilisasi diperoleh nilai p=0.000 maka dapat disimpulkan ada pengaruh Mobilisasi Kader terhadap upaya pencegahan stunting, diperoleh nilai OR=41.23, artinya kader yang melakukan mobilisasi 41 kali lebih baik dalam dalam upaya perubahan perilaku terhadap pencegahan stunting.Simpulan: Kinerja dan dedikasi kader dalam menjalankan kegiatan Posyandu sangat menentukan pencapaian penurunan Stunting.Kaca kunci: komunikasi, mobilisasi, stunting, kader, pencegahan.
PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOBILISASI KADER POSYANDU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Maulida; Suriani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKS.V8i1.15734

Abstract

Tujuan: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh. Ini bisa dialami oleh anak-anak yang mendapatkan gizi buruk,. Upaya mencegah stunting yang telah dilakukan lebih difokuskan pada ibu hamil, ibu menyusui dan baduta dalam hal mewujudkan terpenuhinya nutrisi yang seimbang sesuai kebutuhan. Tujuan penelitian adalah untuk menidentifikasi apakah ada pengaruh komunikasi dan mobilisasi kader terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan stunting, khususnya ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang mempunyai balita dalam program germas dengan melaksanakan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitive. Metode: Penelitian dilakukan korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian di Lokasi Fokus Stunting Desa Seunebok Panton Kecamatan Darul Falah Kabupaten Aeh Timur . penelitian dilakukan pada bulan JuliAgustus 2020 Hasil: Hasil uji statistik Komunikasi diperoleh nilai p=0.001 maka dapat disimpulkan Ada pengaruh komunikasi Kader terhadap upaya pencegahan stunting, diperoleh nilai OR= 18,40, artinya kader yang melakukan komunikasi 18 kali lebih baik dalam dalam upaya perubahan perilaku terhadap pencegahan stunting dan variabel mobilisasi diperoleh nilai p=0.000 maka dapat disimpulkan ada pengaruh Mobilisasi Kader terhadap upaya pencegahan stunting, diperoleh nilai OR=41.23, artinya kader yang melakukan mobilisasi 41 kali lebih baik dalam dalam upaya perubahan perilaku terhadap pencegahan stunting. Simpulan: Kinerja dan dedikasi kader dalam menjalankan kegiatan Posyandu sangat menentukan pencapaian penurunan Stunting.
HUBUNGAN KECEMASAN IBU TENTANG ISU HALAL HARAM IMUNISASI DENGAN KEJADIAN KEIKUTSERTAAN IMUNISASI DALAM PEMEMBERIAN VAKSIN PADA BALITA (0-5) TAHUN Rehmaitamalem Rehmaitamalem; Maulida Maulida
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 11 No. 01 (2023): Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS.DR. Soepraoen Kesdam V/BRW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/jkhws.v11i01.472

Abstract

Pendahuluan: Imunisasi atau vaksin merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memberikan kekebalan pada bayi. Dalam fatwa MUI dijelaskan bahwa Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. WHO menunjukan tahun 2015 terdapat 19,4 juta anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Negara Equatorial Guinea 20%, dan 16% Indonesia  menempati  urutan  ke-  4  dengan  persentase  81%  setelah  Negara  Etophia. Saat  ini  berdasarkan Riset  Kesehatan  dasar  (Rikesdas)  tahun 2015,  cakupan imunisasi  dasar  lengkap  secara  nasional baru  mencapai  53,8  %, sedangkan  propinsi  Aceh  baru mencapai 37,0 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kecemasan ibu tentang isu halal haram imunisasi dengan kejadian ibu tidak memberi vaksin pada balita (0-5) tahun. Metode: pada Penelitian menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Julok dengan Jumlah Populasi 50 orang responden. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik Total Sampling. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara Kecemasan ibu tentang isu halal haram imunisasi dengan kejadian ibu tidak memberi vaksin pada balita (0-5) tahun dan didapatkan nilai  (P-Value =0,013< 0,05). Kesimpulan: Saran dari penelitian ini diharapkan ibu dapat mencari informasi yang sebenarnya tentang isu halal haram imunisasi tidak hanya percaya terhadap isu – isu yang beredar sekarang ini dan diharapkan bagi Pihak desa yang bersangkuta perlu lebih memperhatikan kembali masyarakat – masyarat nya terutama tenaga kesehatan yang ada didesa seprti pada saat posyandu dan pada saat pemberian imunisasi dasar terhadap anak balita.
ANALISIS BEBAN KERJA PERAWAT DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN RESTRAIN PADA PASIEN DENGAN PSYCHOMOTOR AGITATION DI RUANG RAWAT INTENSIF Aina Fitri; Eridha Putra; Maulida Maulida
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 11 No. 01 (2023): Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS.DR. Soepraoen Kesdam V/BRW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/jkhws.v11i01.481

Abstract

Pendahuluan: Pasien dengan psychomotor agitation yang dirawat di ruang intensif mengalami pergerakan yang tidak dapat terkontrol sehingga restrain sering dilakukan untuk mengatasi pergerakan pasien, namun penerapan restrain masih banyak menyebabkan cedera pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekplorasi pengalaman perawat dalam melakukan restrain pada pasien di ruang perawatan intensif. Metode: Jenis penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi, pengumpulkan data menggunakan indepth interview pada delapan partisipan di ruang rawat intensif, analisa data menggunakan metode Collaizi. Hasil: Hasil penelitian ini menghasilkan dua tema yaitu restrain sebagai dampak dari beban kerja perawat dan mengurangi tindakan invasif berulang. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan permasalahan dalam pelaksanaan restrain dan beban kerja perawat perlu di perhatikan untuk meningkatkan keselamatan pasien. Direkomendasikan agar menyesuaikan rasio perawat dan pasien serta beban kerja perawat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keselamatan pasien.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2021 Maulida Maulida
Getsempena Health Science Journal Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Getsempena Health Science Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A B S T R A C T A good and healthy nutritional state in toddlers is an important foundation for future health. Lack of impaired growth and development. The process of rapid growth and development especially occurs at the age of 1-3 years. Under normal circumstances, height grows with age. Linear growth that is not appropriate for age can reflect the state of malnutrition in the long term which will result in stunting in children. The incidence of stunting in children is influenced by several factors, one of which is social factors so that it can result in malnutrition in children. The purpose of this study was to determine the relationship between family characteristics, knowledge and nutritional status with the incidence of stunting in the working area of ​​the Darul Aman Health Center, East Aceh Regency. The type of research used is analytic observational with a cross sectional approach. This research was conducted on March 2-17, 2021. The number of samples in this study was 46 respondents. Data were obtained by using a questionnaire and measuring height using a microtoise. Data analysis was carried out univariate and bivariate using the Chi-Squere test. The results showed that there was no relationship between parental education and the incidence of stunting in the Darul Aman Health Center Work Area, East Aceh Regency, with a P-Value = 0.121. There is a relationship between parental income and the incidence of stunting in the Darul Aman Health Center Work Area, East Aceh Regency, with a P-Value = 0.018. There is a relationship between parental occupation and the incidence of stunting in the working area of ​​the Darul Aman Health Center, East Aceh Regency, with a P-Value = 0.018. There is a relationship between respondents' knowledge and the incidence of stunting in children under five in the working area of ​​the Darul Aman Health Center, East Aceh Regency, with a P-Value = 0.037. There is a relationship between the nutritional status of stunting in the Darul Aman Health Center Work Area, East Aceh Regency, namely with a P-Value = 0.021. Mothers who have children under five are advised to be aware of and understand nutritious food to support the growth of early childhood. A B S T R A K Keadaan gizi yamg baik dan sehat pada balita merupakan fondasi penting bagi kesehatan di masa depan. Kekurangan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan. Proses tumbuh kembang yang pesat terutama terjadi pada usia 1-3 tahun. Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan linier yang tidak sesuai umur dapat merefleksikan keadaan gizi kurang dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan stunting pada anak. Kejadian stunting pada anak banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor sosial sehingga dapat berakibat kekurangangizi pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga, pengetahuan dan status gizi dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik adalah dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 – 17 Maret 2021. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 46 responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Squere. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tidak ada hubungan pendidikan orang tua dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur yaitu dengan nilai P-Value = 0,121. Ada hubungan pendapatan orang tua dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur yaitu dengan nilai P-Value = 0,018. Ada hubungan pekerjaan orang tua dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur yaitu dengan nilai P-Value = 0,018. Ada hubungan pengetahuan responden dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur yaitu dengan nila P-Value = 0,037. Ada hubungan status gizi kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur yaitu dengan nilai P-Value = 0,021.Kepada ibu yang mempunyai anak balita disarankan untuk menyadari dan memahami makanan bergizi demi menunjang pertumbuhan anak usia dini.
TUGAS KESEHATAN KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DESA KAYEE LEE KECAMATAN INGIN JAYA TAHUN 2022 Maulida Maulida
Getsempena Health Science Journal Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Getsempena Health Science Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga memiliki peran krusial untuk pencegahan dan penanganan masalah stunting atau anak kerdil. Karena itu, upaya pemberdayaan keluarga pun sangat diperlukan. “Keluarga adalah bagian dari masyarakat, merupakan faktor penentu bagaimana kita berusaha melakukan pencegahan dan penanganan stuntin. Keadaan gizi yamg baik dan sehat pada balita merupakan fondasi penting bagi kesehatan di masa depan.Kekurangan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan. Proses tumbuh kembang yang pesat terutama terjadi pada usia 1-3 tahun.Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.Pertumbuhan linier yang tidak sesuai umur dapat merefleksikan keadaan gizi kurang dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan stunting pada anak.Kejadian stunting pada anak banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor sosial sehingga dapat berakibat kekurangangizi pada anak.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Tugas Kesehatan keluarga tentang upaya pencegahan Stunting desa Kayee Lee Kecamatan Ingin Jaya Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik adalah dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 – 18 Juni 2022. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 38 responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian didapat adalah pengaruh tugas keluarga tentang upaya pencegahan Stunting diperoleh bahwa dari 24 (100%) tugas keluarga Baik, dimana mayoritas perubahan perilaku dalam upaya pencegahan stunting Ada yaitu 95,8%, sedangkan 14 (100%) Tugas keluarga Kurang, dimana mayoritas tidak ada perubahan perilaku dalam upaya pencegahan stunting yaitu 64,3%. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0.000 maka dapat disimpulkan pengaruh Tugas keluarga terhadap upaya pencegahan stunting. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR=41.23, artinya keluarga yang melakukan tugas keluarga 41 kali lebih baik dalam dalam upaya perubahan perilaku terhadap pencegahan stunting.keluarga perlu untuk memperhatikan kandungan gizi yang baik pada makanan anak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Keluarga juga wajib memiliki kesadaran dan pengetahuan yang baik mengenai bagaimana mendapatkan dan memberikan nutrisi pada anak. Nutrisi tidak harus mahal, yang terpenting adalah kualitasnya. Selain parenting atau pola pengasuhan yang baik, diperlukan juga rangsangan psikososial, meliputi simulasi yang dilakukan orang tua pada bayi dan anak. Kebersihan dan sanitasi yang baik juga menjadi faktor penting dala mendukung tumbuh kembang optimal pada anak. jika pada fase 1.000 hari pertama kehidupan tidak adekuat nutrisinya, berbagai masalah kesehatan dapat muncul. Masalah ini dapat muncul mulai dari usia bayi hingga tua. Jadi efeknya itu sampai usia tua,Bukan hanya sebentar atau sesaat. Abstrak Families have a crucial role in preventing and dealing with stunting or stunted children. Therefore, efforts to empower families are also very necessary. “Family is part of society, is a determining factor in how we try to prevent and treat stuntin. The state of good and healthy nutrition in toddlers is an important foundation for future health. Lack of disruption to growth and development. The process of rapid growth and development mainly occurs at the age of 1-3 years. Under normal circumstances, height grows with age. Linear growth that is not according to age can reflect the state of malnutrition in the long term will result in stunting in children. Incidence of stunting in children are influenced by several factors, one of which is social factors so that it can result in malnutrition in children. The purpose of this study was to find out family health tasks regarding prevention of stunting in Kayee Lee village, wanted Jaya district in 2022. The type of research used was analytic with a cross sectional approach. . This research was conducted on 11-18 June 2022. The number of samples in this study were 38 respondents. The data was obtained using a questionnaire. The results showed that the results of the study were the influence of family tasks on efforts to prevent stunting, it was found that from 24 (100%) family duties were good, where the majority of behavior changes in efforts to prevent stunting were 95.8%, while 14 ( 100%) Less family tasks, where the majority there is no change in behavior in the effort to prevent stunting, which is 64.3%. The results of statistical tests obtained p value = 0.000, so it can be concluded that the effect of family duties on stunting prevention efforts. From the results of the analysis, the value of OR = 41.23, it means that families who carry out family tasks are 41 times better in changing behavior towards stunting prevention. Families need to pay attention to good nutritional content in children's food to support optimal growth and development. Families are also required to have good awareness and knowledge about how to get and provide nutrition to children. Nutrition does not have to be expensive, the most important thing is the quality. In addition to good parenting or parenting patterns, psychosocial stimulation is also needed, including simulations performed by parents on infants and children. Good hygiene and sanitation are also important factors in supporting optimal growth and development in children. If the first 1,000 days of life are not properly nourished, various health problems can arise. This problem can appear from infancy to old age. So the effect is until old age, not just for a moment or for a moment.
Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Maulida Hanafiah; Mahruri Saputra; Reza Ayuni
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/jaia.v8i2.411

Abstract

Dismenore umumnya menjadi keluhan umum pada perempuan dan meskipun jarang berbahaya, dapat mengganggu aktivitas mereka. Remaja putri yang mengalami dismenore saat berada dalam proses pembelajaran mungkin mengalami penurunan semangat, gangguan konsentrasi, bahkan sulitnya menerima materi pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian jahe merah dalam meredakan nyeri dismenore pada remaja di MAN 3 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan pretest dan posttest pada satu kelompok. Instrumen yang digunakan meliputi SOP pembuatan minuman jahe merah dan lembar observasi NRS (Numeric Rating Score). Hasil Penelitian di dapatkan bahwa dari 63 responden di MAN 3 Banda Aceh sebelum diberikan jahe merah didapatkan bahwa yang berada pada skala nyeri 0 (tidak nyeri) sebanyak 20,6%, nyeri ringan sebanyak 23,8%, nyeri sedang sebanyak responden 34,9% dan nyeri berat sebanyak 17,5%.Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengalami skala nyeri sedang yaitu 34,9% sebelum diberikan jahe merah dan skala nyeri dismenore siswi MAN 3 Banda Aceh setelah dilakukan diberikan jahe merah, yang berada pada skala nyeri 0 (tidak nyeri) 74,6%, dan memiliki nyeri ringan sebanyak 7,9% responden. Kesimpulan adalah Pemberian jahe merah efektif digunakan dalam menurunkan nyeri dismenore. Uji Wilcoxon signed-rank menunjukkan hasil signifikan (Asymp.sig 2-tailed) sebesar 0,000 < ? = 0,05
PENGARUH KADAR GULA DARAH SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PROLANIS DI PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Maulida Maulida; Rehmaita Malem; Intan Mauliza
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.17149

Abstract

Penyakit diabetes melitus mempunyai resiko terkena banyak masalah kesehatan yang mematikan, pengurangan kualitas hidup, dan peningkatan resiko kematian, dan kadar gula darah tinggi yang berkelanjutan menyebabkan kerusakan pembuluh darah secara umum yang mempengaruhi jantung, mata, ginjal, dan saraf. Sehingga diperlukan kegiatan pergerakan tubuh secara teratur.  Pada orang yang jarang berolahraga, zat makanan yang masuk kedalam tubuh tidak dibakar sehingga ditimbun didalam tubuh sebagai lemak dan gula, saat insulin tidak mencukupi, glukosa didalam tubuh tidak dapat diubah energi maka akan menyebabkan DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam prolanis terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Wilayah kerja Peskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian adalah Quasy eksperimental dengan membandingkan hasil pengecekan gula darah sebelum dan setelah melakukan senam prolanis. Jumah sampel 33 orang. Hasil penelitian dari 33 responden sebelum melakukan senam proglanis didapatkan bahwa Mayoritas responden mempunyai diabetes (>200 mg/dl) sebanyak 28 responden (84,8%) dan mayoritas responden mempunyai prediabetes sebanyak 27 responden (81,8%) setelah melakukan senam proglanis. Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa senam proglanis berpengaruh dalam menurunkan kadar gula darah. Dimana uji Wilcoxon signed Rank Test didapatkan hasil Asymp.sig (2-tailed) 0,000 < ? = 0,05 yang berarti senam proglanis efektif untuk menurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Ada pengaruh senam prolanis terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Wilayah kerja Peskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar
COMMUNITY KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH HANDLING OF SYMPTOMS OF INCREASED URIC ACID LEVELS IN KAYEE LEE VILLAGE KECAMATAN WANTING JAYA ACEH BESAR DISTRICT Aina Fadhla; Maulida Maulida; Eridha Putra
International Conference on Education, Science, Technology and Health (ICONESTH) 2023
Publisher : International Conference on Education, Science, Technology and Health (ICONESTH)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gout is one of several diseases that will be a problem for sufferers because it not only interferes with health but can also cause physical disabilities. High uric acid levels in the blood exceeding normal limits cause a buildup of uric acid in the joints and other organs of the body. This buildup of uric acid makes joints ache, sore and inflamed. As humans, they must have different behaviors to deal with their illness according to the behavior they have, the behavior itself has components in which there are knowledge, attitudes, and actions. This study aims to determine the relationship between community knowledge and treatment of symptoms of increased uric acid levels in Kayee lLee Village, Wanna Jaya District, and Aceh Besar District. The design of this study will use a cross-sectional type of analytics. The population in this study were those who actively participated in the elderly Posyandu and had been diagnosed with gout as many as 32 people. The sampling technique used a total sampling technique of 32 respondents. The reason for using total sampling is because the population is less than 100. This research was conducted on June 12 - July 18, 2023, using a questionnaire sheet measurement method. Data processing was carried out using the Chi-Square test. The results showed that most of the respondents with good knowledge of handling were 18 (78.3%) respondents, and those with good knowledge but no handling were 5 (21.7%). While the majority of respondents who had sufficient knowledge with handling 1 (11.1%) respondents, and those who had sufficient knowledge but no treatment were 8 (88.9%) respondents. The results of the chi-square test p-value 0.001 (p <0.05) so that it can be concluded that Ha is accepted, indicating that there is a significant relationship between knowledge and treatment of symptoms of increased uric acid levels.
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN PENANGANAN PADA GEJALA PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DI DESA KAYEE LEE KECAMTAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Aina fadhla; Maulida Maulida; Eridha Putra
Getsempena Health Science Journal Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/ghsj.v2i2.2264

Abstract

Asam urat adalah salah satu dari bebebrapa penyakit yang akan menjadi masalah bagi penderitanya, karena bukan hanya mengganggu kesehatan tetapi juga dapat mengakibatkan cacat pada fisik. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan meradang. Sebagai manusia pasti mempunyai perilaku yang berbeda untuk menangani penyakitnya sesuai dengan perilaku yang dimilikinya,perilaku itu sendiri mempunyai komponan yang didalamnya terdapat pengetahuan,sikap,dan tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat terhadap penanganan pada gejala peningkatan kadar asam urat di Desa Kayee lLee Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Desain penelitian ini akan menggunakan jenis analytic yang bersifat cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah yang aktif mengikuti posyandu lansia dan sudah terdiagnosa asam urat sebanyak 32 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 32 responden. Alasannya menggunakan total sampling karna populasi kurang dari 100. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 juni - 18 juli 2023 dengan metode pengukuran lembar kuisioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Sebagian besar mayoritas responden yang memiliki pengetahuan baik dengan adanya penanganan 18 (78,3%) responden, dan yang pengetahuan baik tapi tidak ada penanganan 5 (21,7%). Sedangkan mayoritas responden yang memiliki pengetahuan cukup dengan adanya penanganan 1 (11,1%) responden, dan yang pengetahuan cukup tapi tidak ada penanganan 8 (88,9%) responden. Hasil uji chi square p-value 0,001 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan penanganan pada gejala peningkatan kadar asam urat.