Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN TEKNOLOGI MEMBRAN REVERSE OSMOSIS (RO) UNTUK PENGOLAHAN AIR BERSIH DI KAMPUNG NELAYAN, DESA KEDUNGPANDAN, KECAMATAN JABON, KABUPATEN SIDOARJO Bagus Irwanto; Maschan Yusuf Musthofa; Altara Dea Kumalasari; Dwi Putri Rahayu; Yunia Fauzia; Ahmad Agung Maulidin; Hariarti Maulita A; Lasmida Rahayu; Dzulfikar Noeriandriko S; Mufarrochah Mufarrochah; Zahrotul Azizah
Jurnal Terapan Abdimas Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v8i2.14573

Abstract

Abstract. The Fishermen's Village in Tlocor Hamlet, Kedungpandan Village, Jabon District, is one of the coastal areas in Sidoarjo Regency, which has several islands. This has become an opportunity for most local residents to become fishermen and a tourist spot. Behind its natural beauty, the people of Dusun Tlocor still lack clean water, and the majority of their mothers are only housewives. They have to buy water for drinking and cooking because it is difficult to find clean water, even though it is close to the islands. The purpose of this Capacity Strengthening Program (PPK) activity is to find out the impact of implementing reverse osmosis membrane (MRO) technology on the costs incurred to buy clean water and increase the creativity of the surrounding community towards processed food as a special food for Tlocor Marine Tourism. The target of this activity is to help people get clean water more easily and reduce expenses for purchasing clean water. The implementation will be carried out from June to August 2022. The initial stage is a location survey by visiting the fishermen's chief's house to socialize the work program to be implemented. The next stage is procuring tools and installing WTP and MRO tools, then providing assistance to members of the fisherman group on how to use and maintain WTP and MRO tools. The result of this activity is an increase in the quality of clean water that can be utilized by the community. Communities can easily obtain clean water for drinking, sanitation, and cooking purposes.Abstrak. Kampung Nelayan di Dusun Tlocor, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon merupakan salah satu daerah pesisir di Kabupaten Sidoarjo yang memiliki beberapa pulau hal itu menjadi peluang sebagian besar warga sekitar untuk menjadi nelayan dan sebagai tempat wisata. Dibalik keindahan alamnya, masyarakat Dusun Tlocor masih kekurangan air (bersih) mayoritas ibu-ibunya hanya sebagai IRT. Air untuk minum dan masak meraka harus membeli, karna sulit mencari air bersih walaupun dekat dengan pulau-pulau. Tujuan dari kegiataan Program Penguatan Kapasitas (PPK) ini adalah mengetahui dampak yang ditimbulkan setelah dilakukannya penerapan teknologi Membran Reverse Osmosis (MRO) tehadap biaya yang dikeluarkan untuk membeli air bersih serta meningkatkan kreativitas masyarakat sekitar terhadap olahan pangan sebagai makanan khas Wisata Bahari Tlocor. Target kegiatan ini adalah masyarakat dapat memperoleh air bersih dengan lebih mudah dan mengurangi biaya pengeluaran untuk pembelian air bersih. Pelaksanaan dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2022, tahapan awal yaitu survei lokasi dengan mengunjungi rumah ketua nelayan untuk melakukan sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan, tahapan berikutnya pengadaan alat dan pemasangan Alat WTP & MRO, kemudian dilakukan pendampingan kepada anggota kelompok nelayan tentang cara penggunaan dan pemeliharaan alat WTP dan MRO. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Masyarakat dapat memperoleh air bersih dengan mudah untuk keperluan air minum, air sanitasi, dan memasak.  
Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) hingga Tahun 2032 Bagus Irwanto; Elsa Rosyidah
Nusantara Technology and Engineering Review Vol. 2 No. 1 (2024): Nusantara Technology and Engineering Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/nter.v2i1.1238

Abstract

Timbulan sampah yang semakin meningkat membutuhkan pengelolaan sampah yang maksimal. Pengelolaan sampah yang maksimal membutuhkan infrastruktur untuk mengelola sampah dari sumbernya. Salah satu infrastruktur untuk mengelola sampah dari sumber yaitu Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proyeksi jumlah timbulan sampah dan sarana dan prasarana di TPST Desa Kalidawir hingga tahun 2032. Penelitian ini menggunakan metode analisis matematis dan perhitungan timbulan sampah mengacu pada SNI 19-3983-1995. Sedangkan untuk proyeksi penduduk menggunakan metode aritmatika. Hasil penelitian jumlah penduduk Desa Kalidawir pada tahun 2023 sebesar 4.118 jiwa dengan timbulan sampah sebesar 11,324 m3/hari dan pada tahun 2032 jumlah penduduk yaitu sebesar 5.897 jiwa dengan timbulan sampah sebesar 16,216 m3/hari. Kebutuhan tenaga kerja di TPST Desa Kalidawir pada tahun 2032 berdasarkan hasil perhitungan proyeksi tenaga kerja sebanyak 18 orang dan untuk luas fasilitas pengolahan sampah sebesar 261 m2. The increasing generation of waste requires maximum waste management. Maximum waste management requires infrastructure to manage waste from the source. One of the infrastructures for managing waste from the source is the Integrated Waste Management Site (TPST). This research aims to determine the projection of the amount of waste generation and facilities and infrastructure at the Kalidawir Village TPST until 2032. This research uses mathematical analysis methods and waste generation calculations referring to SNI 19-3983-1995. Meanwhile, population projections use the arithmetic method. The research results show that the population of Kalidawir Village in 2023 will be 4,118 people with a waste generation of 11,324 m3/day, and in 2032 the population will be 5,897 people with waste generation of 16,216 m3/day. The need for labor at the Kalidawir Village TPST in 2032 is based on the results of a projected workforce of 18 people and a waste processing facility area of 261 m2.