Sri Maryati Deliana, Sri Maryati
Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Jawa Tengah

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

SOSIALISASI ANAK TK DI SEKOLAH AKIBAT PENERAPAN DISIPLIN OTORITER GURU (Penelitian Deskriptif pada TK PGRI 65 Gebangsari Semarang Tahun Ajaran 2008-2009) Deliana, Sri Maryati
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 1, No 2 (2009): Juli 2009
Publisher : Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background of this research was kindergarten teacher which in PBM (Learning Process Teachs) applies autoritary discipline though ought to a kindergarten teacher becomes fasilitator and having responsibility to create situation that can grow initiative, motivation and participant responsibility educates to learn. This research applies descriptive method Population in this rematch me kindergarten  students of PGRI 65, with subjects 40. Sampling technique applies technics of population study. Variable in this research is socialization kindergarten student. Data collecting method by using Observation check list socialization of kindergarten .students. With three observers; Based on result of inferential research that applying of autoritary discipline Iearned haves an in with sociaIization children of because children will become more agresive. Based on result of this research suggested to learn kindergarten sudent teaching not to apply applying of autoritary discipline and teacher earns more patiently in facing behavior of kindergarten students.
MORAL JUDGMENT PADA SISWA KELAS IX DI MTS AL-ASROR TAHUN 2015 DITINJAU DARI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL (PONDOK PESANTREN DAN RUMAH) Patrikasari, Destiana; Deliana, Sri Maryati
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 8, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilandasi oleh banyaknya fenomena kenakalan remaja mulai dari merokok, tawuran, narkoba, hingga seks bebas yang kini makin marak dalam kehidupan sehari-hari. Karena timbulnya kenakalan remaja ini seringkali dikatakan adanya krisis moral pada remaja. Moral judgment yang merupakan salah satu komponen perilaku moral seringkali diteliti karena banyaknya pandangan berbeda tentang moral judgment itu sendiri. Beberapa ahli sepakat bahwa moral terbentuk juga karena pengaruh dari lingkungan.Metode penelitian merupakan kuantitatif komparatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari moral judgment yang ditunjukkan oleh siswa kelas IX MTs Al-Asror dilihat dari lingkungan tempat tinggalnya, yaitu mereka yang tinggal dirumah dan mereka yang tinggal di pondok pesantren, subjek penelitian merupakan 80 siswa kelas IX MTs Al-Asror, yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu 40 siswa merupakan siswa yang tinggal di rumah dan 40 siswa yang tinggal di pesantren dengan menggunakan teknik random sampling.Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data merupakan skalaMoral Judgment. Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa moral judgment yang ditunjukkan oleh siswa kelas IX MTs Al-Asror tidak menunjukkan adanya perbedaan moral judgment yang ditunjukkan oleh siswa kelas IX baik mereka yang tinggal di rumah ataupun pesantren, rata-rata berada pada kategori sedang. Dari hasil penelitian tersebut peneliti memberikan saran agar pembimbing dari siswa kelas IX ini baik orangtua maupun pengurus pondok sebaiknya meningkatkan kepedulian sehingga tercipta lingkungan yang kondusif bagi remaja untuk bisa memaksimalkan perkembangan remaja.Abstract. This research based on phenomen the number of juvenile delinquency ranging from smoked, brawl, drugs, to sex is now more prevalent in everyday life. Because the incidence of juvenile delinquency is often said to be the moral crisis in adolescents. Moral judgment, which is one component of moral behavior is often observed because of the many different views about the moral judgment itself. Some experts agree that morals are formed as well as the influence of the environment.The research method is comparative quantitative. This research was conducted in order to determine whether there are differences of moral judgment shown by students of class IX MTs Al-Asror seen from the neighborhood, those who stay at home and those living in the boarding school, the subject of the research is 80 students of class IX MTs Al-Asror, were divided into 2 groups: 40 students are students living at home and 40 students who live in boarding schools using random sampling techniques.The instruments used in data collection is a fiscal Moral Judgment. Based on research data shows that moral judgment shown by students of class IX MTs Al-Asror showed no difference in moral judgment shown by students of class IX both those who live in homes or schools, the average in middle category.From these results the researchers advise that students of class IX supervisor of both parents and caretakers cottage should raise awareness so as to create a conducive environment for teens to be able to maximize the development of adolescents.
PERBEDAAN KEMANDIRIAN REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL DI RUMAH BERSAMA ORANG TUA (Studi Komparatif pada siswa kelas 9 MTs Al Asror Semarang) Sari, Merdiah Dwi Permata; Deliana, Sri Maryati
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Latar belakang penelitian ini adalah kemandirin yang merupakan aspek penting dalam perkembangan pada diri remaja dimana mereka bisa bertindak sesuai dengan keinginannya tetapi tetap bertanggung jawab terhadap tindakannya tersebut. Kemandirian tentu diharapkan oleh orang tua terdapat pada diri anaknya. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian remaja. Lingkungan pendidikan dapat meliputi pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu adakah perbedaan kemandirian pada remaja yang tinggal di pondok pesantren dan remaja yang tinggal di rumah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian remaja yang tinggal di pondok pesantren dan remaja yang tinggal di rumah. Subjek pada penelitian ini berjumlah 80 subjek. 40 subjek yang tinggal di pondok pesantren dan 40 subjek yang tinggal di rumah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian diambil menggunakan skala kemandirian berdasarkan aspek kemandirian Steinberg. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik statistik independent sample t-test. Skala kemandirian terdiri dari 45 item dengan koefisien alpha cronbach reliabilitasnya 0,663. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan kemandirian antara remaja yang tinggal di pondok pesantren dan remaja yang tinggal di rumah. Kedua kelompok remaja tersebut sama-sama pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka baik orang tua ataupun pengasuh pondok ditingatkan lagi lingkungan yang baik untuk remaja mengembangkan kemandiriannya agar kemandirian yang dimiliki lebih baik lagi. Hasil penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain adalah peneliti tidak memasukkan variabel-variabel utama yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja.  Abstract. Background of this research was that autonomy is an important aspect in the development in adolescents where they can act in accordance with his wishes but still be held responsible for his actions. Autonomy certainly expected by parents there on his son. Education is one of the factors that could affect the autonomy of adolescents. Environmental education can include family education, school, and community. Therefore is there any difference in autonomy on teens who live in boarding schools and adolescents who live in the House. This research is a comparative quantitative research aims to find out the difference autonomy an adolescents living in boarding schools and adolescents who live in the house. The subject of this research totalled 80 subject. 40 subjects living in boarding schools and 40 subject who lives at home. Sampling in this study using simple random sampling. Research data taken using scale autonomy based on aspect autonomy of Steinberg. Methods of data analysis statistical techniques used are independent sample t-test with the help of program data processing. Scale autonomy consists of 33 items with alpha cronbach coefficient of reliability 0,869. Based on the results of the study showed no difference between the autonomy of adolescents living in boarding schools and adolescents who live in the house. Two groups of adolescents that are equally on the high category. Based on the results of this research, then either the parents or caretakers cottage increases the longer a good environment for teens to develop his autonomy so that autonomy owned better again. The results of these studies have limitations, among others, are the researchers did not include major variables that can affect in adolescents autonomy.
DAMPAK SIBLING RIVALRY (PERSAINGAN SAUDARA KANDUNG) PADA ANAK USIA DINI Triana Putri, Ayu Citra; Deliana, Sri Maryati; Hendriyani, Rulita
Developmental and Clinical Psychology Vol 2 No 1 (2013): Developmental and Clinical Psychology
Publisher : Developmental and Clinical Psychology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

POSTPARTUM BLUES SYNDROME PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA Jayasima, Allades Monalisa; Deliana, Sri Maryati; Mabruri, Moh. Iqbal
Developmental and Clinical Psychology Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Developmental and Clinical Psychology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berusaha menggambarkan secara lebih jelas dan mendalam tentang bagaimana postpartum blues syndrome pada kelahiran anak pertama. Penelitian ini menggunakan metode wawancara (interview) dan observasi. Subjek pada penelitian ini yaitu dua orang ibu postpartum anak pertama. Penelitian ini penting karena postpartum blues syndrome dapat berkembang menjadi depresi postpartum bila tidak tertangani dengan baik, sedangkan postpartum blues syndrome biasanya dianggap sebagai hal wajar karena aktivitas hormon sementara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua subjek mengalami postpartum blues yang kemunculannya disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang cenderung berperan dari kedua subjek adalah faktor latar belakang psikososial, dimana kedua subjek kurang mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Faktor lain yang juga mencolok, pada subjek pertama adalah faktor pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan, dan pada subjek kedua merupakan faktor fisik. This study attempted to describe more clearly and deeply about how the postpartum blues syndrome at birth of the first child. This study uses interviews and observation method. Subjects in this study are two mothers after bearing first child. This study is important because postpartum blues syndrome can be postpartum depression if it is not good handled, and postpartum blues syndrome usually believed as a natural condition because of several horon activity. The results of this study indicate that the two mothers experiencing postpartum syndrome its apparition because of some factor. Factors that give an impact from the two subject are the psychosocial factor, where both subjek getting less of support from closest people. The other factor which also strike, at the first subject is the experience of bearing and pregnancy process, and at the second subject are physical factor.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU SEKSUAL MENYIMPANG PADA REMAJA TUNAGRAHITA SLB N SEMARANG Farisa, Tiara Devi; Deliana, Sri Maryati; Hendriyani, Rulita
Developmental and Clinical Psychology Vol 2 No 1 (2013): Developmental and Clinical Psychology
Publisher : Developmental and Clinical Psychology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berusaha menggambarkan secara lebih jelas dan mendalam tentang bagaimana perilaku lakuseksual menyimpang dan faktor-faktor apa yang menyebabkan perilaku seksual menyimpang pada remajatunagrahita. Penelitian ini menggunakan metode wawancara (interview) dan observasi. Subjek pada penelitian iniyaitu dua orang remaja laki-laki tunagrahita yang berperilaku seksual menyimpang. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa perilaku seksual menyimpang pada kedua remaja tunagrahita dipengaruhi oleh beberapafaktor. Faktor yang menyebabkan perilaku seksual menyimpang pada kedua subjek yaitu faktor meningkatnyalibido karena perubahan hormon dan ketunaan. Selain itu terdapat temuan baru pada faktor penyebab perilakuseksual menyimpang remaja tunagrahita seperti ketunaan, pola asuh, dan kedekatan teman sebaya.This study attempted to describe more clearly and deeply about how the behavior of deviant sexual behavior and the factorsthat lead to deviant sexual behavior in adolescent mental retardation. This study uses interviews (interviews) and observation.Subjects in this study are two teenage boys who behave sexually deviant mental retardation. Results of this study indicate thatdeviant sexual behavior in both adolescent mental retardation is influenced by several factors. Factors that lead to deviantsexual behavior in both subjects are factors increasing libido due to hormonal changes and disability. In addition there are newfindings on the causes of deviant sexual behavior adolescent mental retardation such as disability, parenting, and peer closeness.
PENGARUH KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK USIA SEKOLAH Purwindarini, Sartina Septi; Deliana, Sri Maryati; Hendriyani, Rulita
Developmental and Clinical Psychology Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Developmental and Clinical Psychology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap prestasi belajar anak usia sekolah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional, dengan mengambil populasi siswa kelas IV dan V SD Negeri Genuk 01 Ungaran Barat yang berjumlah 82 siswa. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan diukur dengan skala keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Rentang koefisien validitas item valid dari 0,315 sampai dengan 0,689. Koefisien reliabilitasnya sebesar 0,887. Prestasi belajar diambil dari jumlah nilai rapor ranah kognitif siswa pada semester I. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan tergolong dalam kriteria tinggi dengan persentase 73,2 %, Keterlibatan ayah dalam pengasuhan ditinjau dari tiap aspek keterlibatan yang tertinggi hingga rendah yaitu spiritual, sosial, intelektual, afektif dan fisik. Prestasi belajar sebagian besar siswa berada pada kriteria sedang dan rendah yaitu 73 %. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi atau p = 0,020 berarti ada pengaruh yang signifikan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap prestasi belajar anak usia sekolah. Koefisien korelasi r = 0,226 menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang rendah dari keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap prestasi belajar siswa pada kelas IV dan V di SD Negeri Genuk 01 Ungaran Barat. This study aimed to determine the effect of father involvement in parenting towards school age children learning achievement. This research is a quantitative correlation, which took population amount to 82 students of class IV and V West Ungaran Genuk 01 State Elementary School. Father involvement in parenting measured by father involvement in parenting scale. The validity coefficients range of valid items are from 0,315 to 0,689. This scale have reliability coefficient of 0,887. Student learning achievement taken from cognitive total value of semester 1 report. The results showed variable father involvement in parenting belonging to high criteria with percentage of 73,2 %. Father involvement in parenting terms from each aspects of involvement, the highest until lowest aspect are spiritual, social, intellectual, affective, and physic. Most of students achievement were 73 % on average and low criteria. The result showed significance value or p = 0.020 means there is a significant effect between father involvement in parenting towards school age children learning achievement. The correlation coefficient r = 0,226 showed, there is low effect of father involvement in parenting towards student learning achievement on class IV and V at West Ungaran Genuk 01 State Elementary School.
Perilaku Judi Kupon Togel Pada Remaja Desa Sukorejo Kabupaten Kendal Permana, Jati; Deliana, Sri Maryati
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 6, No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v6i2.13316

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengaetahui:perilaku judi kupon togel yang dilakukan remaja desa sukorejo kabupaten kendal dan faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya perilaku judi kupon togel pada remaja desa Sukorejo, kabupaten Kendal. Pendekatam penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola perilaku judi kupon togel memberikan banyak dampak negatif terhadap para pelakunya dalam hal ini adalah Remaja, dampak negatif berupa perubahan perilaku pada Remaja, seperti menjadi malas belajar, sering membolos sekolah, menjadi sering berbohong, melakukan tindakan kriminal yaitu mencuri uang.. Munculnya perilaku judi kupon togel ini juga di perngaruhi oleh beberapa faktor yaitu, Faktor psikologis, meliputi ketertarikan pada judi kupon togel sebelum adanya pengaruh dari lingkungan dan anggapan bahwa bermain judi togel merupakan alat untuk menyesuaikan diri dengan komunitasnya yang juga bermain judi togel. Faktor biologis, meliputi kebutuhan akan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Faktor lingkungan, meliputi pengaruh dari teman-teman subjek dan meniru perilaku judi kupon togel yang dilakukan orang tua, Kata Kunci : Perilaku Judi, Kupon Togel, Remaja   Abstract. The purpose of this study was to investigate togel coupon gambling behavior that adolescents do and the factors underlying the emergence of gambling behavior in adolescents coupon toggle Sukorejo village, district Kendal. Reseach method uses a descriptive qualitative research with  triangulation technique as a validity. Data collection using interview techniques. The results showed that the pattern of gambling behavior coupons toggle provide plenty of negative impact on the perpetrators in this case is the Young, the negative impact of a change in behavior in Adolescents, such as being a lazy learning, often skipped school, became frequent lying, committing a crime that is stealing money. . The advent of gambling behavior toggle coupon is also influenced by several factors: psychological factors, including interest in gambling coupons toggle before the influence of the environment and the notion that playing gambling toggle is a tool to adjust to the community is also playing gambling toggle. Biological factors, including the need for money to meet their daily needs. Environmental factors, including the influence of friends and the subject of gambling coupons toggle mimic the behavior of the parents.
PENGARUH DAYA TARIK ENDORSER IKLAN PRODUK MODE BUSANA DI MAJALAH TERHADAP BODY DISSATIDFACTION PADA REMAJA PUTRI Fitriana, Neni; Deliana, Sri Maryati
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 2 (2012): Juli 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i2.13336

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya tarik endorser iklan produk mode busana di majalah terhadap body dissatisfaction pada remaja putri. Subjek pada penelian ini berjumlah 100 subjek. Teknik sampling yang digunakan adalah insidental sampling. Body dissatisfaction diukur dengan skala body dissatisfaction. Skala body dissatisfaction terdiri sari 39 aitem valid. Aitem valid tersebut mempunyai p < 0,05 yaitu rentanf signifikansi 0,000 sampai dengan 0,001. Skala body dissatisfaction mempunyai koefisiensi reliabilitas sebesar 0,928. Skala daya tarik endorser iklan produk mode busana di majalah terdiri dari 33 aitem valid. Aitem yang valid tersebut mempunyai p < 0,05 yaitu rentang signifikansi 0,000 sampai 0,001. Skala daya tarik endrorser iklan mempunyai koefisiensi reliabilitas sebesar 0,939. Uji korelasi menggunakan teknik korelasi product moment dan uji pengaruh digunakan analisis regresi menggunakan bantuan program SPSS 17 for windows.Hasil penelitian menunjukkan variabel body dissatisfaction pada remaja putri tergolong tinggi. Demikian juga variabel daya tarik endorser iklan produk mode busana di majalah yang juga tergolong tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara body dissatisfaction dengan daya tarik endorser iklan produk mode busana di majalah dengan F sebesar 431.590 korelasi body dissatisfaction dengan daya tarik iklan endorser iklan produk di majalah diperoleh koefisien r = 0,903 dengan signifikansi atau p = 0,000. Dari hasil penelitin menunjukkan pengaruh daya tarik endorser terhadap body dissatisfaction dengan R square sebesar 81,5%.Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara daya tarik iklan endorser iklan produk mode busana di majalah terhadap body dissatisfaction pada remaja putri di Universitas Negeri Semarang.Kata Kunci: daya tarik endorser iklan; body dissatisfaction; majalah; remaja putri Abstract. This research is based the existence of phenomenon that occurs in young women who experience body dissatisfaction, where young women are having negative thoughts and feeling dissatisfied eith the shape, size and weight.Body dissatisfaction has a negtive impact for the sufferer, such as: unhealthy dietary behaviors, eating disorders, cosmetic surgery and low self-esteem. One of the factors that cause body dissatisfaction is advertising a produk endorser attractiveness fashions whit thin bodies and high character displayed in the magazine. Yong women who are interested in advertising endorser body shape is the process of body identification and comparing the real with the idealized body, so they are prone to body dissatisfaction.            This study is correlational quantitative study aimed to determine the effect of endorser attractiveness fashions product advertising in magazines on body dissatisfaction in adolescent girls. Other research on this subject amounted to 100 subjects. Sampling technique used was incidental sampling. Body dissatisfaction was measured by the scale of body dissatisfaction. Body dissatisfaction scale consist of 39 item valid. It has a valid item p < 0.05 significance is the range of 0.000 to 0.001. Body dissatisfaction scale had reliability coefficient of 0.928. Endorser attractiveness scale product advertising in magazines fashions consisted of 33 item valid. It has valid item p < 0.05 significance is the range of 0.000 to 0.001. Endorser attractiveness scale advertising has reliability coefficient of 0.939. Correlation test using the product moment correlation technique and the influence of test used regression analysis using SPSS 17 for windows.The results showed variable body satisfaction in adolescent girls is high. Similarly, endorser attractiveness variable product advertising in magazines fashions also quite high. The results showed that there is influence between body satisfaction with product advertising endorser attractiveness fashions in the magazines with the F 431.590 for correlation with body satisfaction appeal endorser advertising product advertising in magazines coefficient r = 0.903 with a significance or p = 0.000. From the research results show the influence of advertising a product endorser attractiveness of body satisfaction in the magazines advertising with R square of 81.5%.            It is shown that there is significant influence between endorser attractiveness advertising product advertising magazines fashions of body satisfaction in adolescent girls at the Semarang State University.
DINAMIKA KEPRIBADIAN ANAK JALANAN PEREMPUAN YANG TERLIBAT PELACURAN DITINJAU DARI TEORI ALFRED ADLER Ulfah, Nahdliyatul; Deliana, Sri Maryati
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13327

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dinamika kepribadian anak jalanan perempuan yang terlibat pelacuran ditinjau dari teori Alfred Adler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumental. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan satu subjek utama dan lima informan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data dan triangulasi investigator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami perasaan inferior yang perkuat dari faktor-faktor pendorong pelacuran yaitu tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah serta pelecehan seksual. Kompensasi dari perasaan-perasaan inferior tersebut dilakukan dengan cara memiliki pacar dengan pengaruh kuat pada komunitas jalanan, minta ditemani pacar setiap hari, dan menjalani kehidupan bebas. Perasaan inferior juga memicu finalisme semu yang dipersepsi kabur yang dipengaruhi oleh lingkungan dan diri subjek. Karena hal itu, maka perjuangan menuju superioritas yang terpusat pada diri sendiri (private logic) dilakukan melalui mengadu domba laki-laki yang menyukainya dan melakukan hubungan seks dengan banyak orang (sexual poligamously). Hal ini berdampak pada minat sosial rendah yang ditandai dengan hubungan orang tua buruk, hubungan dengan pacar ekstrim (sangat baik namun juga kadang sangat sadis), dan tidak ada afeksi antar teman serta diwarnai oleh gaya hidup subjek seperti alcholic, drugs, perokok, perilaku kriminal, berganti-ganti pasangan dan berbohong (mytomania). Akhirnya, dinamika kepribadian ini mengarahkan pada kenakalan remaja dan bias agama yang tertuju pada pelacuran (immorality sexual ).AbstractChildren who had got sexual abuse, who came from poor family with low education level and had the wrong treatment from their parents encouraged them go to the streets and got involved in prostitution. Subjects experienced feelings of inferiority, such as insecurity, feeling of worthlessness and feeling constrained. The use of Alfred Adler’s personality theory was able to explain about the natural inferiority of the subject and also its compensation with striving to be superior (toward the direction of perfection). The purpose of this study was to determine the dynamic personality of female street children involved in prostitution from point of view of Alfred Adler’s theory. The method used in this study was a qualitative method with the instrumental case study approach. Meanwhile, the method of collecling data used in this study was interviews and observation. The sources of data in this study used one primary subject and five informants. Validity of data was obtained with techniques of data and investigator triangulation. From this observation it can be concluded that the subject had a feeling of inferiority strengthened from factors of prostitution; the low of the education level and economic and sexual harasstnent. The compensation of these inferior feelinlgs was done by having a boyfriend with a strong influence on community streets, ask him to be with her every day, and live free. These feelings of inferiority also triggered finalisme fictitious perceive blur influenced by the environment and herself. As the result, the struggle toward the superiority of the self (private logic) was done by playing man against others who loved her and had sex with people (sexual poligamously). It resulted a low social interest which was characterized by poor parental relationship, extreme relationship with boyfriend (very good but also sometimes very violent), and there was no affection between friends and subjects’ lifestyle such as alcholic, drugs, smoking, criminal behavior, multiple sexual partners and lie (mytomania). Eventually, this dynamic of personality led to a juvenile delinquency and religious bias directed to prostitution (sexual immorality).