Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PEMODELAN SPASIAL KERAWANAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DI KABUPATEN KUDUS Fariz, Trida Ridho
Jurnal Geografi Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengue Fever is a tropical infectious diseases which often cause epidemic in Indonesia. Kudus Regency is one of the area which every years increased extremly Dengue Fever distribution. The one of act for prevention and controlling of Dengue Fever is build a hazard mapping of this disease. The purpose of this research is build a spatial modelling of Dengue Fever hazard with fuzzy logic.This modeling is built from determinant hazard level indicators of Dengue Fever like rainfall index, settlement density, land elevation and water supply. Analisys used fuzzyfication then fuzzy overlay with operators are: AND, OR, SUM, PRODUCT, GAMMA-0,5 and GAMMA-09. The best result is a Overlay PRODUCT with correlation value of 0,57 and defuzzyfication area with high level of Dengue Fever hazard are Jati District, Kudus District and partially of Bae District dan Kaliwungu District.Conclussion from this research, fuzzy logic is pretty good for build spatial modelling of Dengue Fever hazard in Kudus Regency, other than that model still needs to be tested accuracy in modelling of Dengue Fever hazard in other places.
PEMANFAATAN CITRA SATELIT DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN ESTIMASI SUHU PERMUKAAN DARATAN DI KOTA PEKALONGAN Fariz, Trida Ridho
Geo-Image Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Climate changes effect at waterfront city cause increased of sea level, flood and increase of temperature. Increase of temperature has relate with Urban Heat Island phenomena and that is happen at coastal on north of Central Java indicated from 2004 until 2014 has increase of temperature about 0,2530 C. (BMKG Statklim Semarang). Pekalongan City has increase of urban area from 25,61 km2 in 2011 become 25,71 km2 in 2012 (BPS Kota Pekalongan, 2013). The one of solutions to solve the urban heat island phenomena is a green space, but unit of green space in the Pekalongan City about 6,91 km2 or 15,39% from area (BLH Provinsi Jawa Tengah, 2013).The purpose of this research are 1) Understand the condition of green space distribution in Pekalongan City; 2) Understand the distribution of land surrface temperature in Pekalongan City; 3) Understand the priority area of green space development in Pekalongan City. The result of this research indicate the result of land use interpreation from Quickbird satellite imagery has the accurate amount 12,796 Km2 or 27,88% from areawith distribution clustered on the Pekalongan Barat District and Pekalongan SelatanDistrict. Land surface temperature from extraction of Landsat 7 ETM+ satellite imagery in Pekalongan city is 26,870 until 32,090C with correlation between temperature insitu is a 0,66. And the area which become a priority of green space development are BendanSubdistrict, KergonSubdistrict, MedonoSubdistrict, PringlanguSubdistrict in Pekalongan BaratDistrict, KradenanSubdistrict in Pekalongan SelatanSubdistrict, Landungsari Subdistrict and Noyontaan Subdistrict in Pekalongan TimurDistrict with green spaces type like green belt on the road, river and power line buffer zone also yard in the settlement withwide canopy vegetation types.
OBIA CLASSIFICATION AND BUILT-UP LAND INDICES NDBI FOR ESTIMASTION OF SETTLEMENT DENSITY IN PONTIANAK CITY Fariz, Trida Ridho
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 14, No 2 (2017): July 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v14i2.11518

Abstract

Settlement density data is very important because the density of settlements is one of the main indicators of slum settlement in Pontianak City. The one of way to obtain settlement density information is to use remote sensing data like satellite imagery or aerial photo. This is a problem considering the budget and more time to get high resolution satellite imagery and extract the information we want.The one method for the detection of settlements using Landsat 8 satellite imagary is the built-up land indices NDBI (Normalized Difference Build-up Index). Objective of this research is build spatial model of settlement density in Pontianak City using built-up land indices NDBI (Normalized Difference Build-up Index), moreover combining with OBIA Classification (Object Base Image Analysis).The results of this research indicate that built-up land indices NDBI has a value of determination (R2) is high that is equal to 0.628 and has a strong correlation of 0.792 to the density of settlements calculated from aerial photo. The spatial model of settlement density estimation has a R2 of 0.75 and a RMSE value of 5.10
PEMODELAN SPASIAL KERAWANAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DI KABUPATEN KUDUS Fariz, Trida Ridho
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v14i1.9780

Abstract

Dengue Fever is a tropical infectious diseases which often cause epidemic in Indonesia. Kudus Regency is one of the area which every years increased extremly Dengue Fever distribution. The one of act for prevention and controlling of Dengue Fever is build a hazard mapping of this disease. The purpose of this research is build a spatial modelling of Dengue Fever hazard with fuzzy logic.This modeling is built from determinant hazard level indicators of Dengue Fever like rainfall index, settlement density, land elevation and water supply. Analisys used fuzzyfication then fuzzy overlay with operators are: AND, OR, SUM, PRODUCT, GAMMA-0,5 and GAMMA-09. The best result is a Overlay PRODUCT with correlation value of 0,57 and defuzzyfication area with high level of Dengue Fever hazard are Jati District, Kudus District and partially of Bae District dan Kaliwungu District.Conclussion from this research, fuzzy logic is pretty good for build spatial modelling of Dengue Fever hazard in Kudus Regency, other than that model still needs to be tested accuracy in modelling of Dengue Fever hazard in other places.
Perbandingan Metode Koreksi Topografi Pada Citra Satelit Landsat 8 Di Wilayah Gunung Telomoyo, Jawa Tengah Widhaningtyas, Tantri Utami; Putra, Akbar Cahyadhi Pratama; Fariz, Trida Ridho
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 17, No 2 (2020): July
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v17i2.22863

Abstract

Kondisi topografi mempengaruhi perbedaan besarnya energi sinar matahari yang ditangkap, dipantulkan balik dan diterima sensor penginderaan jauh. Hal ini membuat perlu dilakukan koreksi radiometri topografi pada proses pra pengolahan citra. Metode koreksi topografi terhitung banyak sedangkan penelitian terkait koreksi topografi ternilai cukup jarang dilakukan di Indoensia. Tujuan penelitan ini adalah membandingkan metode koreksi topografi. Adapun wilayah studi dalam penelitian ini adalah wilayah Gunung Telomoyo.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit Landsat 8 dan DEMNAS. Adapun metode koreksi topografi yang diujikan dalam penelitian ini adalah metode koreksi topografi C Correction dan SCS+C.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa data DEMNAS dapat digunakan sebagai sumber data untuk koreksi radiometrik topografi. Metode koreksi topografi yang paling baik pada penelitian ini adalah metode SCS+C dilihat dari kenampakan visual dan memiliki nilai standar deviasi terendah dibandingkan dengan metode C Correction. Sehingga untuk wilayah dengan dominasi tutupan lahan hutan maka metode SCS+C bisa direkomendasikan. Koreksi topografi berguna dalam peningkatan akurasi perhitungan biomassa dan estimasi karbon di dataran tinggi menggunakan data penginderaan jauh.
Pemetaan Ekosistem Mangrove di Kabupaten Kubu Raya Menggunakan Machine Learning pada Google Earth Engine Fariz, Trida Ridho; Permana, Pawit Indra; Daeni, Fitri; Putra, Akbar Cahyadhi Pratama
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 18, No 2 (2021): In progress [July 2021]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v18i2.30231

Abstract

Penyediaan data distribusi mangrove serta perubahannya membutuhkan waktu pemrosesan yang lama jika dilakukan dengan interpretasi citra secara konvensional, apalagi jika dilakukan pada area yang luas seperti Kabupaten Kubu Raya. Hadirnya platform yang bernama Google Earth Engine (GEE) bisa menjadi solusi permasalahan tersebut. GEE mempunyai akses data yang besar, mampu mengolah data berbasis cloud serta memiliki banyak algoritma machine learning. Oleh karena itu penelitian ini mencoba memetakan mangrove di Kabupaten Kubu Raya menggunakan machine learning yang tersedia di GEE, selain itu kami juga membahas beberapa future work terkait pemetaan mangrove di Kabupaten Kubu Raya menggunakan GEE. Machine learning yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: CART, Random Forest, GMO Max Entropy, Voting SVM, Margin SVM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa machine learning yang terbaik dalam memetakan mangrove di Kabupaten Kubu Raya adalah CART. Random Forest juga menjadi machine learning dengan akurasi tertinggi setelah CART, baik keduanya merupakan machine learning berbasis logika atau juga disebut machine learning berbasis pohon keputusan. Dari beberapa studi juga mendukung bahwa machine learning ini sangat cocok digunakan untuk pemetaan penutup lahan. Hasil pemetaan mangrove ini memiliki akurasi kappa yang baik walaupun masih terdapat misklasifikasi sehingga perlu dilakukan sentuhan manual seperti interpretasi visual. Penelitian ini masih terdapat banyak keterbatasan sehingga perlu dikembangkan penelitian dengan menggunakan input data yang lebih beragam dan pengujian hyperparamater antar machine learning.
Perbandingan Metode Koreksi Topografi Pada Citra Satelit Landsat 8 Di Wilayah Gunung Telomoyo, Jawa Tengah Widhaningtyas, Tantri Utami; Putra, Akbar Cahyadhi Pratama; Fariz, Trida Ridho
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v17i2.22863

Abstract

Kondisi topografi mempengaruhi perbedaan besarnya energi sinar matahari yang ditangkap, dipantulkan balik dan diterima sensor penginderaan jauh. Hal ini membuat perlu dilakukan koreksi radiometri topografi pada proses pra pengolahan citra. Metode koreksi topografi terhitung banyak sedangkan penelitian terkait koreksi topografi ternilai cukup jarang dilakukan di Indoensia. Tujuan penelitan ini adalah membandingkan metode koreksi topografi. Adapun wilayah studi dalam penelitian ini adalah wilayah Gunung Telomoyo.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit Landsat 8 dan DEMNAS. Adapun metode koreksi topografi yang diujikan dalam penelitian ini adalah metode koreksi topografi C Correction dan SCS+C.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa data DEMNAS dapat digunakan sebagai sumber data untuk koreksi radiometrik topografi. Metode koreksi topografi yang paling baik pada penelitian ini adalah metode SCS+C dilihat dari kenampakan visual dan memiliki nilai standar deviasi terendah dibandingkan dengan metode C Correction. Sehingga untuk wilayah dengan dominasi tutupan lahan hutan maka metode SCS+C bisa direkomendasikan. Koreksi topografi berguna dalam peningkatan akurasi perhitungan biomassa dan estimasi karbon di dataran tinggi menggunakan data penginderaan jauh.
Pemetaan Ekosistem Mangrove di Kabupaten Kubu Raya Menggunakan Machine Learning pada Google Earth Engine Fariz, Trida Ridho; Permana, Pawit Indra; Daeni, Fitri; Putra, Akbar Cahyadhi Pratama
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v18i2.30231

Abstract

Penyediaan data distribusi mangrove serta perubahannya membutuhkan waktu pemrosesan yang lama jika dilakukan dengan interpretasi citra secara konvensional, apalagi jika dilakukan pada area yang luas seperti Kabupaten Kubu Raya. Hadirnya platform yang bernama Google Earth Engine (GEE) bisa menjadi solusi permasalahan tersebut. GEE mempunyai akses data yang besar, mampu mengolah data berbasis cloud serta memiliki banyak algoritma machine learning. Oleh karena itu penelitian ini mencoba memetakan mangrove di Kabupaten Kubu Raya menggunakan machine learning yang tersedia di GEE, selain itu kami juga membahas beberapa future work terkait pemetaan mangrove di Kabupaten Kubu Raya menggunakan GEE. Machine learning yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: CART, Random Forest, GMO Max Entropy, Voting SVM, Margin SVM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa machine learning yang terbaik dalam memetakan mangrove di Kabupaten Kubu Raya adalah CART. Random Forest juga menjadi machine learning dengan akurasi tertinggi setelah CART, baik keduanya merupakan machine learning berbasis logika atau juga disebut machine learning berbasis pohon keputusan. Dari beberapa studi juga mendukung bahwa machine learning ini sangat cocok digunakan untuk pemetaan penutup lahan. Hasil pemetaan mangrove ini memiliki akurasi kappa yang baik walaupun masih terdapat misklasifikasi sehingga perlu dilakukan sentuhan manual seperti interpretasi visual. Penelitian ini masih terdapat banyak keterbatasan sehingga perlu dikembangkan penelitian dengan menggunakan input data yang lebih beragam dan pengujian hyperparamater antar machine learning.
KEBERTAHANAN PEMUKIMAN RUMAH PANGGUNG DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS PONTIANAK Ely Nurhidayati; Trida Ridho Fariz
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 21, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/mj.v21i2.4090

Abstract

Pemukiman di tepian sungai Kapuas Pontianak telah mengalami perkembangan hampir dua setengah abad. Padahal wilayah tepian sungai memiliki kerentanan bencana banjir dan genangan yang paling parah terjadi pada pemukiman yang dekat dengan perairan. Gap penelitian ini adalah orang akan cenderung mencegah, menjauhi dan meninggalkan bermukim di daerah yang rentan bencana. Padahal penelitian sebelumnya menjustifikasi bahwa kebertahanan pemukiman Kampung Beting di tepian sungai Kapuas Pontianak berada pada kategori sangat tinggi. Penelitian ini terletak di Kelurahan Kampung Dalam Bugis dan Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model kebertahanan pemukiman rumah panggung di tepian sungai Kapuas Pontianak. Sedangkan sasarannya adalah menganalisis kebertahanan pemukiman rumah panggung di Kelurahan Kampung Dalam Bugis dan Kelurahan Tambelan Sampit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan uji regresi stepwise method, uji anova, dan mendeskripsikan persamaan regresi yang dihasilkan. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling berjumlah 200 responden. Adapun variabel kebertahanan yang diukur adalah variabel sosial, ekonomi, masyarakat, dan infrastruktur perumahan. Hasil penelitian antara lain model kebertahanan di Kelurahan Kampung Dalam Bugis dipengaruhi oleh variabel sosial, ekonomi, masyarakat, dan infrastruktur pemukiman. Sedangkan model kebertahanan di Kelurahan Tambelan Sampit dipengaruhi oleh variabel sosial, ekonomi, Sdan infrastruktur pemukiman.DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v21i2.4090
Kerawanan Banjir Rob dan Peran Gender Dalam Adaptasi di Kecamatan Pekalongan Utara Crestanti Widya Utami; Sri Rum Giyarsih; Muh. Aris Marfai; Trida Ridho Fariz
Jurnal Planologi Vol 18, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v18i1.13588

Abstract

Pesisir Kota Pekalongan merupakan salah satu wilayah rawan banjir rob, yang mana sudah terjadi lebih dari 10 tahun. Kondisi ini memberikan dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat seperti terjadinya pergeseran peran gender dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi area rawan banjir rob serta mengkaji pembagian peran gender pada masyarakat sebagai bentuk adaptasi. Metode yang digunakan yaitu mix method dengan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian diawali dengan pembuatan peta kelas kerawanan banjir dengan menggunakan nilai elevasi muka air tertinggi (HHWL) dan DEM. Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dari situasi sosial yang dikaji yang kemudian dilakukan triangulasi data. Pengumpulan data menggunakan studi pustaka, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang didapat yakni dapat ditentukan kerawanan banjir di masing-masing kelurahan dengan kelas banjir rendah, sedang dan tinggi. Pembagian peran reproduktif masih dibebankan oleh perempuan dan peran pengelolaan masyarakat masih didominasi oleh laki-laki. Terdapat diskriminasi perempuan di area banjir tinggi Kelurahan Panjang Wetan, terlihat pada terjadinya beban ganda pada perempuan dengan suami atau laki-laki yang bekerja sebagai nelayan kapal besar atau di luar kota, sebab harus menjalankan peran produktif dan reproduktif secara bersamaan.
Co-Authors Abdul Jabbar Abdul Jabbar Abdul Jabbar Agnes Dewi Wuri Ershanti Agnes Dewi Wuri Ershanti Ahmad Faesal Mubarizi Aji Prakoso Akbar Cahyadhi Pratama Putra Akmal, Muhammad Roihan Alfia Rahmalidya Alisa Faidatul Umam Amnan Haris Amnan Haris Anan Nugroho Andi Syahputra Andin Vita Amalia Ardhi Arnanto Arifah, Erma Zakiy Arrofi Agung Dwi Saputra Bunaya Hanif Wintribrata Chasanah, Aisya Nurul Crestanti Widya Utami Daeni, Fitri Dewi, Novi Ratna Dwi Fathimah Zahra Dwi Rahmawati DWI RAHMAWATI Dyah Ratna Salima Elisabeth Gita Damar Jati Elvita Safitri Estuning Tyas Wulan Mei Fadya Elva Riani Faiq Hisyam Hartanto Fajar Adie Nugraha Fajar Adie Nugraha Fathia Lutfiananda Fathia Lutfiananda Fitri Daeni Fitri Yunda Kuswati Flora Dian Riwin Br Hutapea Gede Aswin Yoga Putra Habil Sultan Habil Sultan Haikal Muhammad Ihsan Harun Syamsudin Nur Hidayah Haryadi - Heriyanti, Andhina Putri Hidhayah Nur Damayanti Holeng, Vera Angelina Iqbal Fathurrohman Ismida Rahmawati Junun Sartohadi Lestarina Estifani Pradiny Listiaji, Prasetyo Lola Marselia Syafitri Lutfiananda, Fathia Luthfi Hanum Saputri Maqfiroh Intan Nurul Aini Mellyana Putri Ayu Wandari Meutia Salwa Aisy Nabilla Miranita Khusniati Muh. Aris Marfai Muhamad Roihan Akmal Muhammad Ahganiya Naufal Muhammad Fauzan Ramadhan Mukhlis Abdullatif Nadira Safitri Ni Luh Tirtasari Ni'matuzzahroh Ni'matuzzahroh Noor Malita Dwirani Nurhidayati, Ely Permana, Pawit Indra Prahmani, Yonika Sindiana Prasetyo Listiaji Putra, Akbar Cahyadhi Pratama Putri Ulyatun Niswah Putri Yuni Nugroho Putri, Rizda Amalia Putri, Salma Dwi Raditya Arinanda Utama Rahmalidya, Alfia Raka Restu Rabbani Ramlah Ramlah Retnadi Heru Jatmiko Retnadi Heru Jatmiko Revieta Noor Fitri Rini Juita Sianipar Rizda Amalia Putri Salwa Salsabela Sapta Suhardono Shopura, Adia Wafa Sicha Nur Afidah Silvia Verdiana Siregar, Zepanya Gladis Tabita Sri Rum Giyarsih Suhardono, Sapta Sultan, Habil Syamsul Azhar Qowwam Ma’ruf Tantri Utami Widhaningtyas Tirtasari, Ni Luh Vera Angelina Holeng Vuri Krisna Mukti Widhaningtyas, Tantri Utami Yoga Darmajati Zepanya Gladis Tabita Siregar