Yunita Dyah Puspita Santik, Yunita Dyah Puspita
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Menunjang Produktivitas Atlet Santik, Yunita Dyah Puspita
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 5, No 2 (2015): July 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam dari bakteri yang dihasilkan dari proses fermentasi karbohidrat. Prevalensi karies di negara berkembang masih tinggi. Segala usia dapat mengalami karies, baik usia anak-anak, remaja maupun dewasa. Adanya karies maka akan menyebabkan ketidaknyamanan, mulai dari rasa nyeri saat terkena dingin atau manis, hingga sakit berdenyut yang terus menerus. Kondisi tersebut akan berdampak negartif terhadap produktivitas. Seorang atlet harus memiliki kondisi  sik yang sehat secara menyeluruh. Apabila seorang atlet terganggu kesehatan gigi dan mulutnya, maka produktivitasnya juga akan terganggu. Oleh karena itu diperlukan tindakan preventif maupun kuratif terhadap para atlet. Tindakan preventif yang dapat dilakukan diantaranya dengan memperbaiki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi. Diantaranya mengetahui cara menyikat gigi yang tepat, frekuensi menyikat gigi yang tepat, dan waktu menyikat gigi yang sesuai. Selain itu juga banyak mengkonsumsi makanan dan minuman yang non kariogenik, serta rutin periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Tindakan kuratif yang dapat dilakukan dengan melakukan perawatan yang tepat terhadap masalah kesehatan gigi yang dihadapinya
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KADER KESEHATAN DENGAN PRAKTIK PENEMUAN TERSANGKA KASUS TUBERKULOSIS PARU Nisa, Siti Malihatun; Santik, Yunita Dyah Puspita
Journal of Health Education Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i1.19117

Abstract

Latar Belakang: Penemuan tersangka kasus tuberkulosis adalah salah satu indikator evaluasi upaya menanggulangi tuberkulosis paru. Puskesmas Tlogosari Kulon melakukan penjaringan tersangka kasus tuberkulosis dengan melibatkan peran kader kesehatan, namun dalam pelaksanaannya belum semua kader berperan aktif menemukan tersangka kasus tuberkulosis paru.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Instrumen Penelitian dengan menggunakan lembar kuesioner. Sampel Penelitian berjumlah 54 responden yang dipilih menggunakan teknik simpel random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat uji chi-square dengan α = 0,05 dan menghitung Prevalance Risk.Hasil: Hasil statistik menunjukkan variabel yang berhubungan dengan praktik penemuan tersangka kasus tuberkulosis paru adalah pengetahuan (P=0,000, PR=12,39), sikap (P=0,003, PR=2), motivasi (P=0,001, PR=3,23) dan Imbalan (P=0,001, PR=10,85), sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah usia (P=0,7, PR=0,86) dan pekerjaan (P=0,34, PR=1,33).Simpulan: Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, motivasi dan imbalan yang diterima kader kesehatan dengan praktik penemuan tersangka kasus tuberkulosis paru.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSISTENSI PERILAKU PSN DBD Masruroh, Masruroh; Santik, Yunita Dyah Puspita
Journal of Health Education Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v3i1.19125

Abstract

Latar Belakang : Angka kejadian DBD di Kelurahan Meteseh meningkat selama tahun 2014 sampai 2016, berturut-turut yaitu sebanyak 148,93/100.000 penduduk; 236, 24/100.000 penduduk; dan 266,7/100.000 penduduk. Selain itu Angka Bebas Jentik (ABJ) Kelurahan Meteseh merupakan ABJ terendah di antara kelurahan lain di Puskesmas Rowosari. ABJ Kelurahan Meteseh dari tahun 2014-2016 yaitu 80,9%; 81,83% ;dan 81,95%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan konsistensi perilaku PSN DBD. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Besar sampel yang ditetapkan yaitu 64 dengan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value umur (p=0, 007), tingkat pendidikan (p=0,003), status pekerjaan (p=0,309), riwayat sakit DBD keluarga (p=0,164), tingkat pengetahuan (p=0,041), sikap (p=0,015), dukungan petugas kesehatan (p=0,604), pengalaman mendapat penyuluhan (p=0,769), peraturan yang berlaku (p=0,731). Simpulan : Terdapat hubungan antara umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan sikap dengan konsistensi perilaku PSN DBD.
KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM UNTUK PENCEGAHAN PMS DAN HIV PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL Arjianti, Herlina Dwi; Santik, Yunita Dyah Puspita
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.22614

Abstract

Latar Belakang: Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang cara penularannya melalui hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsistensi  penggunaan  kondom untuk pencegahan PMS dan HIV pada wanita pekerja seksual. Metode: Jenis penelitian adalah kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 86 responden. Instrumen berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil analisis data menunjukkan faktor yang berhubungan dengan konsistensi pemakaian kondom antara lain sikap (p=0,00), dukungan mucikari (p- =0,02), akses informasi (p-=0,016), motivasi (p =0,003), dan pendapatan (p =0,023). Faktor yang tidak berhubungan dengan konsistensi pemakaian kondom antara lain pengetahuan (p=0,131), kesediaan kondom (p=0,338), dukungan petugas kesehatan (p=0,504), lama kerja WPS (p =0,282), usia WPS (p=0,69), dan tingkat pendidikan WPS (p- =0,12). Simpulan: Faktor yang berhubungan dengan konsistensi pemakaian kondom antara lain sikap, dukungan mucikari, akses informasi, motivasi, dan pendapatan.
Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Status Karies Juniarti, Desti; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam dari bakteri yang ada dalam suatu karbohidrat yang difermentasikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi di negara berkembang adalah perilaku. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies pada pasien BP gigi usia 17-45 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan penelitiannya menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien BP Gigi Puskesmas Margorejo. Sampel penelitian berjumlah berjumlah 65 yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dan lembar DMFT. Hasil penelitian menggunakan uji Chi square didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan status karies adalah cara menyikat gigi (p=0,006), waktu menyikat gigi (p=0,016), periode penggantian sikat gigi (p=0,019) dan konsumsi makanan kariogenik (p=0,033). Variabel yang tidak berhubungan dengan status karies adalah frekuensi menyikat gigi dan frekuensi periksa gigi. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan status karies yaitu cara menyikat gigi (p value=0,011, exp=5,713). Saran yang diberikan bagi Masyarakat adalah tindakan preventif tentunya akan jauh lebih baik dari tindakan kuratif, maka sebaiknya: lebih giat dalam menyikat gigi, terutama menyikat gigi sebelum tidur malam dan memperhatikan cara menyikat gigi yang benar agar pembersihan plak gigi dapat maksimal. Kata Kunci: Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi, Karies, Puskesmas Margorejo Dental caries is the localised destruction of susceptible dental hard tissues by acidic by-products from bacterial fermentation of dietary carbohydrates. Caries is hard tooth tissue damage caused by acid from bacteria in a carbohydrate that is fermented. One of the factors that affect dental health in developing countries is behavior. The aim of this study was to determine the relationship of dental health maintenance behavior with dental caries in patients aged 17-45 years. This research is a survey research design analytic research using cross sectional approach. These samples included amounts to 65 obtained by using purposive sampling technique. Instruments used in the study was a questionnaire and DMFT sheet.The results using Chi square test showed that factors associated with caries status is brushing method (p = 0.006), while brushing teeth (p = 0.016), the period of replacement toothbrush (p = 0.019) and consumption of foods cariogenic (p = 0.033 ). Variables that are not associated with caries status is the frequency of tooth brushing and dental check frequency. The most dominant factor associated with caries status is brushing method (p value =0.011, exp=5,713). Keywords: Dental Health Maintenance Behavior, Dental Caries, Margorejo health centers
Faktor Kejadian Gingivitis pada Ibu Hamil Nataris, Anis Septiana; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Brebes memiliki prevalensi kasus gigi dan mulut sebesar 21,8% tahun 2013. Jumlah kasus gingivitis di Puskesmas Brebes tahun 2015 sebanyak 1.908 kasus (15,2% pada ibu hamil) dan meningkat pada tahun 2016 sebanyak 2.411 kasus (20,1% pada ibu hamil). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional yang melibatkan 71 sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value status karies (p=0,000), susunan gigi (p=0,034), tingkat pendidikan ibu hamil (p=0,001), pengetahuan ibu hamil (p=0,009), perilaku kebersihan gigi dan mulut (p=0,020), anemia (p=0,026), status KEK (p=0,002) dan usia kehamilan (p=0,006). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara status karies, susunan gigi, tingkat pendidikan ibu hamil, pengetahuan ibu hamil, perilaku kebersihan gigi dan mulut, anemia, status KEK dan usia kehamilan berhubungan dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Kata kunci: Gingivitis, Wanita Hamil, Status Karies Brebes District have a prevalence of dental and mouth problems case was 21.8% in 2013. Prevalence of gingivitis in Brebes in 2015 was 1,908 cases (15.2% in pregnant women) and increas in 2016 was 2,411 cases (20.1% in pregnant women). The purpose of this study was determine the factors associated of gingivitis in pregnant women. The type of this study was observational analytic with cross sectional design and used 71 samples. The research instrument used questionnaire. Analysis used chi square test. The results showed that p value of caries status (p = 0,000), tooth structure (p = 0,034), maternal education level (p = 0,001), pregnant woman knowledge (p = 0,009), dental and oral hygiene behavior (p = 0,020), anemia (p = 0,026), SEZ status (p = 0,002) and gestational age (p = 0,006). The conclusion of this research was correlation between caries status, tooth structure, education level of pregnant mother, pregnant woman knowledge, dental and oral hygiene behavior, anemia, SEZ status and gestational age related to gingivitis in pregnant women. Keywords: Gingivitis, Pregnant Women, Caries Status
Kejadian Periodontitis di Kabupaten Magelang Sugiarti, Titik; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Magelang memiliki prevalensi periodontitis sebesar 60% pada tahun 2013 dan meningkat ditahun 2014 menjadi 62% dari total populasi. Puskesmas Salaman I memiliki prevalensi tertinggi kasus periodontitis sebesar 19% di Kabupaten Magelang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian periodontitis di Puskesmas Salaman I. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan populasi seluruh pasien yang berobat ke poli gigi Puskesmas Salaman I dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 90 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner dengan teknik wawancara. Analisis data yang digunakan adalah Chi-square dan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa perilaku menyikat gigi (p=0,029), kunjungan dokter ke gigi (p=0,012), dan diabetes militus (p=0,007) berpengaruh terhadap kejadian periodontitis. Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh antara perilaku menyikat gigi, kunjungan ke dokter gigi dan diabetes militus dengan kejadian periodontitis di Puskesmas Salaman I, serta tidak ada pengaruh antara umur, jenis kelamin, pengetahuan, obesitas, scaling, dan merokok dengan kejadian periodontitis di Puskesmas Salaman I. Kata kunci: Faktor Risiko, Periodontitis, Diabetes mellitus Magelang District has 60% prevalence of periodontitis in 2013 and increases in 2014 up to 62% of the total population. Salaman medical center has highest prevalence of 19% periodontitis cases in Magelang District. The purpose of this study was to determine the factors which influence periodontitis in Salaman medical center. The research used cross sectional study with all patients who went to the dental clinic of Salaman medical center as population and the number of samples which were taken as many as 90 people. The research instrument used questionnaires and interview technique. The data analysis used Chi-square and logistic regression. The results showed that tooth brushing behavior (p = 0,029), dentist visitation (p = 0,012), and diabetes militus (p = 0,007) had an effect on the periodontitis occurrence. The conclusions of this research are there is an effect between tooth brushing behavior, dentist visitation, and diabetes militus towards periodontitis occurrence, also there is no effect between age, gender, obesitas, knowledge, scaling and smoking towards periodontitis occurrence in Salaman medical center. Keywords: Risk Factors, Periodontitis, Diabetes millitus
Kejadian Katarak Senilis di RSUD Tugurejo Aini, Anni Nur; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.20639

Abstract

Abstrak Angka kejadian katarak senilis di RSUD Tugurejo pada tahun 2014 sebanyak 519 orang, pada tahun 2015 meningkat menjadi 674 orang, dan pada tahun 2016 sebanyak 572 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak senilis di RSUD Tugurejo. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2017. Jenis penelitian adalah observasional analitik studi kasus kontrol dengan sampel sebesar 45 kasus dan 45 kontrol. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Analisis data dilakukan secara univarat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p-value umur (p=0,00), jenis kelamin (p=0,83), tingkat pendidikan (p=0,00), tingkat penghasilan (p=0,02), riwayat keluarga katarak (p=0,45), kebiasaan merokok (p=0,29), lama terpapar sinar matahari (p=0,02), dan hipertensi (p=0,03). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, lama terpapar sinar matahari, hipertensi dengan kejadian katarak senilis. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin, riwayat keluarga katarak, dan kebiasaan merokok dengan kejadian katarak senilis di RSUD Tugurejo. Abstract The incidence of senile cataracts in RSUD Tugurejo 2014 were 519 people, 2015 increased to 674 people, and 2016 were 572 people. This study purposed to determine the factors associated with the incidence of senile cataracts in RSUD Tugurejo. The study was conducted in November 2017. The type of research was case control study with 45 cases and 45 controls. The instrument used is a questionnaire. The Data were analyzed by univariate and bivariate using chi-square test. The results showed p-value of age (p = 0,00), gender (p = 0,83), education level (p = 0,00), income level (p = 0,02), family history of cataract (p = 0.45), smoking habits (p = 0.29), long exposure to sunlight (p = 0.02), and hypertension (p = 0.03). The conclusion of this research is the relationship between age, education level, income level, long exposure to sunlight, hypertension with senile cataract. There was no relationship between sex, family history of cataracts, and smoking habits with the incidence of senile cataracts in RSUD Tugurejo. Keyword : Risk Factors, Age, Cataract Senilis
Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin Muzalfah, Renita; Santik, Yunita Dyah Puspita; Wahyuningsih, Anik Setyo
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 3 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i3.21390

Abstract

Abstrak Preeklampsia merupakan salah satu 3 penyebab utama kematian ibu di Kabupaten Brebes tahun 2016 (34,90%). Puskesmas Sirampog merupakan salah satu penyumbang kejadian preeklampsia tinggi di Kabupaten Brebes tahun 2016 yaitu 50 kasus, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Penelitian ini dilaksanan pada tahun 2017 dengan tujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian preeklampsia pada ibu bersalin. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan case control. Sampel yang ditetapkan sebesar 35 kasus dan 35 kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur (p value= 0,016), usia kehamilan (p value= 0,014), pemeriksaan ANC (p value= 0,031), riwayat hipertensi (p value= 0,026), pendapatan keluarga (p value= 0,030), riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (p value= 0,028) dengan kejadian preeclampsia pada ibu bersalin. Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara umur, usia kehamilan, pemeriksaan ANC, riwayat hipertensi, pendapatan keluarga, dan riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian preeklampsia pada ibu bersalin.  Abstract Preeclampsia was one of the 3 main causes of maternal mortality in Brebes regency in 2016 (34,90%). Sirampog public health center was one contributed to the high incidence of preeclampsia in Brebes in 2016 with 50 cases, an increased from previous year. This research was conducted in 2017 with the purpose was to determine the factors of preeclampsia in maternal mother. This type of research was an analytical survey with case control design. The samples of this research are 35 cases and 35 controls used purposive sampling technique. Data were analyzed by chi square test. The results showed that there was a associated between age (p value=0,016), gestational age (p value=0,014), ANC (p value=0,031), history of hypertension (p value=0,026), family income (p value=0,030), and history of hormonal contraceptive used (p value=0,028) with preeclampsia in maternal mothers. The conclusion of this study there was a association between age, gestational age, ANC, history of hypertension, family income, and history of hormonal contraceptive used with the incidence of preeclampsia in maternal mothers.  Keyword : Preeclampsia, Maternal, Immunologic
Status Penyakit Periodontal pada Pria Perokok Dewasa Rohmawati, Nia; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 3 No 2 (2019): HIGEIA: April 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v3i2.25497

Abstract

The prevalence of periodontal disease in Klaten Regency incresed in 2017 from 2016. Jogonalan I Public Health Center has the second highest prevalence of periodontal disease cases, the number. The purpose of this study was to determine what risk factors were associated with periodontal disease status in adult male smokers. This type of research is observational analytic with aapproach case control. The sample set was 42 cases and 42 control samples with purposive sampling technique. The results showed that smoking status (p = 0.017), length of smoking (p = 0.037), number of cigarettes (p = 0.040), brushing behavior (p = 0.030), consumption of fruit and vegetables (p = 0.008) were associated with periodontal disease status in adult male smokers. The conclusion of this study is that there is a relationship between smoking status, length of smoking, number of cigarettes, tooth brushing behavior and consumption of vegetable fruit with periodontal disease status, and there is no relationship between types of cigarettes and coffee consumption with periodontal disease status. Keywords: Risk Factors, Periodontal, Smokers, Adults