Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ORIENTASI GRUP VOKAL AWAN VOICE PADA IDEOLOGI PASAR MUSIK INDONESIA Widyaningrum, Ari
Catharsis Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran ciri khas musik grup vokal Awan, dinamika perkembangan komposisi dan aransemen lagu Awan Voice, serta orientasi grup Awan Voice pada ideologi pasar musik Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian analisis kualitatif dengan lokasi penelitian di Kota Semarang, adapun wujud dan sumber data terdiri dari sumber dan wujud data tertulis maupun tidak tertulis. Instrumen dan teknik pengambilan data mengunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Sedangkan teknik analisis dan pengolahan data pengumpulan, reduksi, klarifikasi dan verifikasi data. Ciri khas musik dari Awan Voice adalah musik yang berformat acapella dengan sentuhan beatbox. Selain itu dalam setiap performnya diselingi dengan guyonan sehingga menarik perhatian penikmatnya. Dinamika perkembangan komposisi dan arransemen karya Awan voice dapat dilihat dari aspek judul lagu, komposisi lagu, struktur lagu, melodi, harmonisasi, pangsa pasar dan motif lagunya. Sedangkan orientasi terhadap ideologi pasar musik Indonesia adalah musik Awan voice menerapkan melodi yang mudah diingat dan di mainkan fleksibel, lagunya mudah dinyanyikan dan diserap maknanya. Harmoni yang tidak terlalu muluk. Dapat dipadukan dengan instrumen atau jenis musik yang tidak biasa seperti classic, blues dan lain-lain. Karya mereka disesuaikan dengan waktu dan tempat atau pangsa pasar yang akan ditujunya, dan mempunyai profitabilitas.This study aims at describing vocal group Awan Voice characteristics, dynamic development of music composition, Awan Voice vocal arrangement and Awan Voice music market ideology. This study uses qualitative method in Semarang City. The data and data sources consist of written data and unwritten data. Data instruments and techniques of collecting data are observation, interview and documentation. The data validity uses triangulation. The analysis data consists of collecting data,reduction, clarification, and verification. Characteristic of Awan Voice music is music touch by beatbox acapella format. In each performance, they sometimes intersperse singing with jokes that draw the audience’s attention Awan Voice composition dynamic development and work arrangements can be seen form the aspects of song title, song composition, structure, melody, harmony, market share and song motif. While the orientation toward Indonesia Awan Voice market ideology is using melodies that are easy to remember, flexible to play, easy to sing and meaningful. The harmony used is not too grandiose. It can be combined with the instrument or type of music that is not as common as classic, blues and others. Their work adopted to the time and place or to its target market share, and profitability.
Pemecahan Masalah Matematika Kelas V Menggunakan Model Student Team Achievement Division (STAD) Anan SY, Jevie; Prasetiyawati DH, Dwi; Widyaningrum, Ari
International Journal of Elementary Education Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijee.v2i4.16111

Abstract

Siswa merasa materi Matematika merupakan materi yang sangat sulit karena mempunyai banyak rumus yang sulit untuk dihafalkan, siswa merasa bosan saat pembelajaran Matematika, guru belum menggunakan model pembelajaran yang menarik sehingga menyebabkan kemampuan pemecahan masalah siswa rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model kooperatif tipe Student team achievement division (STAD) pada siswa kelas V SD Negeri 04 Troso Pecangaan Jepara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Pre Eksperimental Design dengan desain penelitian One- Grup Pretest- Posttest Designs. Sampel penelitian adalah semua siswa-siswi kelas V SD Negeri 04 Troso Pecangaan Jepara tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 20 orang. Hasil penelitan diperoleh rata-rata nilai pretest 50,25 dan rata-rata nilai posttest 72,75. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data melalui perhitungan uji t diperoleh nilai   8,48 dan   = 2,09. Karena  > , Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas V SD Negeri 04 Troso Pecangaan Jepara
Keefektifan Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Tema Panas dan Perpindahannya Mahfudah, Salis; Susatyo, Ary; Widyaningrum, Ari
Thinking Skills and Creativity Journal Vol 2, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.886 KB) | DOI: 10.23887/tscj.v2i1.18378

Abstract

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan berpikir berpikir kritis siswa tema panas dan perpindahnnya SD Negeri Tlogomulyo Semarang tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini meruapakan penelitian pre-Experimental design dengan jenis One group pretest dan posttest design. Subyek penelitian adalah siswa kelas av sd negeri Tlogomulyo Semarang dengan jumlah 45 siswa. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pembelajaran menggunkan model problem based learning learning efektif terhadap kemampuan berpikir kritis tema panas dan perpindahannya siswa  kelas V SD Negeri Tlogomulyo Semarang. Dilihat dari rata-rata pretest yang awalnya adalah 48 dan setelah melakukan postest rata-rata nilainya adalah 83. Pada saat pretest dari 45 siswa tidak ada yang tuntas, setelah melakukan posttest ada 39 siswa tuntas dan 6 siswa belum tuntas. Hal tersebut diperkuat dengan hasil analisis akhir yang telah dilakukan dengan menggunakan uji t bahwa hasil  >  yaitu 23,865 > 1,671 diperoleh 23,865 dengan db=45-1=44 pada taraf signifikan  = 5% diperoleh indeks  = 1,671. Karena  >  maka  ditolak dan  diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis setelah menggunakan model problem based learning lebih baik sebelum menggunakan model pembelajaran problem based learning. Kata kunci : Model Problem Based Learning, Kemampuan Berpikir Kritis, Tema Panas dan Perpindahannya
Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu Media Question Card untuk Meningkatkan Pemahaman Tema Kayanya Negeriku Safitri, Ashifa Zulfika; Budiman, M. Arief; Widyaningrum, Ari
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol 3, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.516 KB) | DOI: 10.23887/jisd.v3i3.19452

Abstract

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran teams games tournament berbantu media question card untuk meningkatkan pemahaman Tema Kayanya Negeriku siswa kelas IV Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Pre-Experimental Design dengan One-Group Pretest-Posttest. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Proyonanggan 14 yang berjumlah 20 siswa tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan yang digunakan adalah (1) observasi, (2) tes, dan (3) dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji hipotesis (uji-t), dan uji N-Gain. Uji N-Gain digunakan untuk menghitung  kemampuan pemahaman tematik siswa kelas IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai posstest setelah diberi perlakuan dibandingkan nilai pretest sebelum diberikannya perlakuan. Hal tersebut dibuktikan pada analisis uji t hasil belajar dengan nilai thitung sebesar 4,36 dan ttabel sebesar 2,022 dengan taraf signifikan 5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa model teams games tournament berbantu media question card efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman tematik siswa kelas IV SD Negeri Proyonanggan 14 Batang. Hal tersebut diperkuat dengan Uji N-Gain yang menyatakan peningkatan pemahaman tematik siswa kelas IV SD Negeri Proyonanggan 14 Batang berada dalam kriteria sedang dengan presentase 80%.Kata Kunci: Team Games Tournament, Question Card, Pemahaman Tematik
Improving Spelling Learning In Primary School Age Through Songs Budiman, Muhammad Arief; Widyaningrum, Ari; Azizah, Mira
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol 4, No 4 (2020): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jisd.v4i4.28584

Abstract

English needs to be taught from an early age, at the basic education level. Teachers in elementary schools are required to provide an interesting and easy-to-understand English learning experience for students. However, the problem is that not all teachers in elementary schools have that ability. Only a few teachers can create learning English creatively. One of them is a teacher at Kramat Elementary School, Kudus Regency. The teacher at the elementary school taught English on spelling learning material through the media of songs. This research aimed to examine in depth the use of song media to increase elementary school-aged children's spelling learning. This research is qualitative, aiming to deepen the study of spelling learning for elementary school-aged children and their solutions to globally improve the quality of primary school education. This research's object is the teachers and students of SDN Kramat, Kudus Regency with the data collecting technique of observation, interviews, and documentation. The data obtained is then analyzed using Miles & Huberman (1992) analysis technique, including activities of reduction, data presentation, and conclusion/verification. The results showed that the use of songs in learning English, especially spelling learning in elementary schools, was able to have a positive impact on both teachers and students. The impact for teachers is to provide awareness that creativity is something important for them to improve professionalism. For students, the song is an effective medium to increase learning motivation and understand the material. The conclusion in this study is that the use of song media in spelling learning impacts teacher creativity and increases elementary school students' English learning outcomes
Daya Tangkap Siswa SD dan Orangtua Terhadap Film Animasi Kubo and The Two Strings Prihatiningtyas, Isna; Prasetyo, Singgih Adhi; Widyaningrum, Ari
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol 3, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v3i2.28999

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh penyimpangan moral dan karakter pada anak-anak usia sekolah dasar sehingga perlu adanya pendidikan karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter diperlukan untuk membekali mereka dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat agar menjadi manusia yang berakhlak. Pendidikan karakter dapat diajarkan pada anak sekolah dasar melalui film berkarakter, namun tetap dalam pengawasan orang tua dan guru dalam menonton tayangan televisi. Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji 18 nilai-nilai karakter yang ada pada film animasi Kubo and the Two Strings. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam film animasi Kubo and the Two Strings. Jenis penelitian yang digunakan dalalm penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian deskriptif data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka. Subjek penelitian ini adalah siswa SD dan orangtua di Krajan Selatan 1 Mijen Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini menunjukkan didalam film animasi Kubo And The Two Strings dalam setiap tayangannya mengandung nilai karakter yang dapat ditangkap oleh siswa SD dan orangtua. Didalam film animasi Kubo and the Two Strings memiliki nilai-nilai karakter sebanyak enam nilai karakter. Enam nilai karakter tersebut yaitu (1) Nilai Karakter Disiplin, (2) Nilai Karakter Kreatif, (3) Nilai Karakter Mandiri, (4) Nilai Karakter Bersahabat/Komunikatif, (5) Nilai Karakter Cinta Damai, (6) Nilai Karakter Tanggung jawab.
Pembelajaran Karakter Kreatif Melalui Pendidikan Seni di SD N 04 Bawu Jepara Nizam, Alif Syahrul; Widyaningrum, Ari; Budiman, Muhammad Arief
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 4, No 2 (2021): Juni
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/dikdas.v4i2.864

Abstract

In art education, there is a character value used to achieve students’ competence that is creative. The purpose of the research is to know discipline character’s learning through art education in SDN 04 Bawu Jepara. The type of this research is qualitative research, carried out at SDN 04 Bawu, Batealit District, Jepara Regency, the school year 2019/2020. The source of data in this research are obtained through interviews, evaluation, and documentation. The results of this research are based on observations and interviews with headmaster, teachers and students have carried out the creativity character learning through art education. It can be seen through the students who have done making various kinds of work using creative ideas that they own.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Macromedia Flash 8 pada Pembelajaran Tematik Tema Pengalamanku Rahmi, Mar’atush Sholichah Muntaha; Budiman, M. Arif; Widyaningrum, Ari
International Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijee.v3i2.18524

Abstract

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Research and Development (R&D). Langkah-langkah untuk mengembangkan media interaktif berbasis macromedia flash 8 menggunakan prosedur pengembangan model Borg and Gall.Kevalidan media diperoleh dari hasil validasi ahli yang terdiri dari dua ahli media dan dua ahli materi. Hasil yang diperoleh dari ahli materi I 98,33% dan ahli materi II 90% .Hasil yang diperoleh ahli media I 97,5% dan ahli media II 100% dengan kriteria “Sangat Layak Digunakan”. Kepraktisan media diperoleh melalui angket tanggapan siswa dan guru kelas II SDN Sidomulyo, SDN 1 Babadan dan SDN Purworejo terhadap media interaktif berbasis macromedia flash 8. Hasil angket tanggapan siswa kelas II SDN Sidomulyo 98,73%, SDN 1 Babadan 98,88%, dan SDN Purworejo 100%. Hasil angket tanggapan guru kelas II SDN Sidomulyo 97,5%, SDN 1 Babadan 97,5% dan SDN Purworejo 100% dengan kriteria “Sangat Layak Digunakan”. Kesimpulan bahwa media interaktif berbasis macromedia flash 8 valid dan praktis digunakan pada tema pengalamanku kelas II Sekolah Dasar.
Pengembangan Media Spellearn untuk Meningkatkan Spelling dan Learning Anak Usia Sekolah Dasar Widyaningrum, Ari; Budiman, M. Arief; Azizah, Mira
DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 8 No. 2 (2021): Didaktika Tauhidi : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/dt.v8i2.4491

Abstract

Pandemi Covid-19 mempengaruhi tatanan berbagai aspek termasuk dalam pendidikan. Pembelajaran daring sebagai dampak pandemi mengharuskan guru menentukan dengan tepat media sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik Sekolah Dasar. Spelling (ejaan) sebagai bagian materi Bahasa Inggris memerlukan media yang sesuai dan tepat untuk mengajarkan spelling kepada siswa saat pembelajaran daring saat ini. Tujuan penelitian adalah mengembangkan sebuah media spelling yang implementatif pada pembelajaran Bahasa Inggris Sekolah Dasar. Research and Development digunakan sebagai metode penelitian. Langkah pengembangan produk mengacu pada pandangan Borg & Gall yang kemudian diadopsi menjadi 6 langkah menyesuaikan kepentingan penelitian, yaitu (1) research and information collecting; (2) planning (3) develop preliminary form of product; (4) preliminary field testing; (5) main product revision; dan (6) main field testing. Hasil pengembangan pada tahap 1 sampai dengan 3 mendapatkan hasil analisis kebutuhan yaitu guru menemui kesulitan ketika mengajarkan spelling karena pengaruh logat Jawa, media spelling yang relevan pada tingkat Sekolah Dasar masih terbatas, perlu media yang menarik sesuai karakter peserta didik Sekolah Dasar, serta perlu media yang mudah diakses selama pembelajaran daring. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti mengembangkan media spelling berbasis website sebagai solusinya. Draft produk yang dihasilkan adalah Media Spellearn. Spellearn adalah media untuk mengajarkan spelling melalui gambar benda di sekitar kita. Masing-masing gambar disesuaikan dengan level peserta didik mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.