Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KOMPOSISI CAMPURAN AIR DENGAN LIMBAH KOTORAN SAPI DAN PELETAKAN POSISI DIGESTER TERHADAP TEKANAN GAS YANG DIHASILKAN Sholeh, Achmad; -, Sunyoto; Hidayat Al-Janan, Dony
Journal of Mechanical Engineering Learning Vol 1 No 1 (2012): Journal of Mechanical Engineering Learning
Publisher : Journal of Mechanical Engineering Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran kadar air dengan limbah kotoran sapi dan posisi digester terhadap tekanan tertinggi gas yang dihasilkan. Digester terbuat dari galon air mineral 19 liter kemudian diisi slurry sebanyak 9,5 liter. Pengukuran tekanan gas menggunakan manometer U terbuka. Waktu pengamatan dilakukan selama 10 hari. Produksi tekanan biogas paling tinggi pada digester yang diletakkan merebah yaitu 1,095 atm dengan perbandingan kom-posisi campuran air : kotoran = 60 : 40 dan paling rendah yaitu 1,043 atm dengan perbandingan komposisi campuran air : kotoran = 30 : 70. Produksi tekanan biogas paling tinggi pada digester yang diletakkan berdiri yaitu 1,065 atm dengan perband-ingan komposisi campuran air : kotoran = 60 : 40 dan paling rendah yaitu 1,033 atm dengan perbandingan komposisi campuran air : kotoran = 30 : 70. Selisih tekanan antara digester yang diletakkan merebah dengan berdiri rata-rata 0,021 atm. Ber-dasrkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komposisi campuran kadar air dengan limbah kotoran sapi yang tepat terhadap tekanan tertinggi gas yang dihasil-kan adalah komposisi campuran air : kotoran = 60 : 40 dan ada pengaruh peletakan posisi digester berdiri dan merebah terhadap tekanan gas yang dihasilkan, dimana yang merebah menghasilkan tekanan gas yang lebih tinggi.AbstractThe purpose of this study to determine the effect of the water content of the mixture composi-tion with cow manure digester and the position of the highest pressure gas produced. Digester made of gallons of mineral water 19 liter slurry is then filled as much as 9.5 liters. Measure-ment of gas pressure using a manometer U is open. When the observations were made for 10 days. Production of the high pressure biogas digester placed at 1.095 atm lay down the composition of the mixture in the ratio of water: dung = 60: 40 and the low at 1.043 atm with a mixture composition ratio of water: dung = 30: 70. Production of the high pressure biogas digester that is placed on a stand that is a ratio of 1.065 atm water mixtures: muck = 60: 40 and the low at 1.033 atm with a mixture composition ratio of water: dung = 30: 70. The difference in pressure between the digester is placed standing leaned average 0.021 atm. Berdasrkan The research concluded that the water content of the mixture composition with cow manure right to the highest pressure of the gas produced is the composition of a mixture of water: dung = 60: 40 and no effect of laying position digester up and leaned against the pressure of the gas produced, where a lie down produce a higher gas pressure.
Upaya untuk Mengurangi Ketidakjujuran Akademik pada Mahasiswa melalui Peer Education Qudsyi, Hazhira; Sholeh, Achmad; Afsari, Nyda
Integritas : Jurnal Antikorupsi Vol. 4 No. 1 (2018): INTEGRITAS Volume 04 nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Komisi Pemberantasan Korupsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.877 KB) | DOI: 10.32697/integritas.v4i1.168

Abstract

Perilaku ketidakjujuran akademik (academic dishonesty) masih banyak terjadi di kalangan akademisi, diantaranya pada mahasiswa. Perilaku ketidakjujuran akademik dikalangan mahasiswa akan memicu terjadinya tindakan korupsi di dunia kerja nantinya. Sehingga, penting untuk menurunkan perilaku ketidakjujuran akademik pada mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas RESMI religious self-monitoring sebagai strategi untuk mengurangi perilaku ketidakjujuran akademik pada mahasiswa melalui peer education. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen, yakni dengan pretest-posttest control group design. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan skala ketidakjujuran akademik (Prayoga & Qudsyi, 2015), observasi, dan wawancara. Rancangan program intervensi RESMI (religious self-monitoring) akan diberikan dalam 8 sesi, yang secara umum terdiri atas orientasi program, psikoedukasi, refleksi, dan praktik. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa RESMI (religious self-monitoring) diketahui efektif untuk menurunkan perilaku ketidakjujuran akademik pada mahasiswa (F=7.82) dengan sumbangan efektif sebesar 47,9%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa religious self-monitoring (RESMI) melalui peer education terbukti dapat menurunkan perilaku ketidakjujuran akademik pada mahasiswa.
OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA REPAIR PERPIPAAN PADA KAPAL X DENGAN METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD) DI PT. NAJATIM SURABAYA Sholeh, Achmad; Basuki, Minto; I. S., Pramudia
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1969

Abstract

PT. NAJATIM ialah galangan kapal yang mempunyai fasilitas graving dock dan bergerak dalam bidang reparasi kapal. Pada saat kapal X mulai docking, disana ada banyak permasalahan terutama pada bagian perpipaan di kamar mesin. Proses repair selalu membutuhkan penjadwalan proyek agar suatu kegiatan repair dapat berjalan sebagaimana mestinya dan tidak dapat merugikan pihak lain. Dengan permasalahan seperti ini maka dibuatkan network planning dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Method) untuk mengatur kegiatan proyek agar lebih efektif, sehingga tidak dapat merugikan pihak lain. Untuk mengatasi melonjaknya biaya, maka bisa menggunakan metode crashing dengan cara menambah sumber daya manusia agar menghasilkan waktu dan biaya yang lebih efektif dari sebelumnya. berdasarkan perhitungan analisa waktu dan biaya repair perpipaan diperoleh kesimpulan bahwa Waktu pengoptimalan dalam pekerjaan repair perpipaan di lokasi kamar mesin pada kapal dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Method) adalah 39 jam. Sedangkan untuk waktu penyelesaian karena adanya keterlambatan menjadi 55 jam. Sehingga lebih optimal menggunakan metode CPM (Critical Path Method). Dan total biaya normal pada pekerjaan repair perpipaan adalah Rp. 44,593,000 dengan waktu 55 jam. Setelah dilakukannya network planning dengan metode CPM (Critical Path Method) sebesar Rp. 42,626,763. Sedangkan setelah pekerjaan repair perpipaan dilakukannya percepatan, total biaya menjadi sebesar Rp. 32,177,096 dengan total waktu 37 jam.